Cara Mengembangkan Bakat Anak

Apakah anak pintar serupa dengan anak berbakat? Tentu saja tidak. Anak berbakat berbeda dengan anak pintar. Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, bakat berarti memiliki potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu.

            Jika ada anak yang tekun mempelajari sesuatu namun tidak memiliki potensi, hasilnya tidak akan optimal seperti anak yang memiliki bakat. Misalnya, jika anak diikutsertakan dalam les musik, tetapi anak tidak memiliki bakat tersebut, maka kemampuannya tidak akan melesat sejauh anak yang memiliki bakat musik. Sebaliknya, jika anak memiliki bakat tertentu tetapi lingkungan sekitarnya tidak menunjang, maka bakatnya akan menjadi terpendam.

Orang-orang besar biasanya lahir dari keluarga yang sangat peduli terhadap bakat anak-anaknya. Mereka menyediakan porsi waktu yang cukup besar untuk dapat mengembangkan bakat anak mereka.
Orang tua semestinya paling mengetahui dan bertanggung jawab atas potensi anak dalam pengembangan bakatnya. Karena anak lahir, tumbuh, dan berkembang secara fisik dengan orang tua. 

Oleh karena itu, jika para orang tua menyia-nyiakan kesempatan emas (golden age) pada masa kanak-kanak, berarti mereka telah kehilangan satu momen yang sangat baik untuk memberikan landasan bagi pendidikan anak selanjutnya.

Ketika sang anak sudah dapat berkomunikasi baik dengan orang tua, disitulah saat yang tepat untuk berdiskusi tentang apa kesukaan sang anak sehingga orang tua dapat memfasilitasinya. Semakin dini bakat anak terfasilitasi maka akan semakin baik.

Bagaimana cara orang tua mengembangkan bakat yang ada pada diri anak mereka? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak yaitu
         
Perhatian. Setiap anak merupakan individu yang unik, karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Menggunakan  sistem pendidikan dengan pola penyeragaman, ternyata kurang baik. Karena berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak nyaris tidak tercermati.

Motivasi. Tanamkanlah rasa optimis kepada anak bahwa mereka bisa mencapai semua yang mereka sukai. Fokuskan dan yakini pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Beri keyakinan pada mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Beri anak dukungan untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.

Pengetahuan. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang yang mereka sukai tersebut.

Penghargaan. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

Sarana dan lingkungan. Sediakan sarana serta lingkungan yang mendukung dan bisa mempengaruhi perkembangan bakat anak.

Beri teladan yang baik. Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Contohnya, kenalkan anak pada sosok Chef Marinka jika anak memiliki hobi memasak. Atau perkenalkan dengan sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, dan lain sebagainya.

        Dengan berkembangnya jaman dan teknologi, banyak anak yang cenderung menyukai kemajuan teknologi, multimedia dan ilmu design. Menurut Stefi Siera Ngangi, bidang industri kreatif juga merupakan bakat yang banyak digemari anak-anak masa kini. Pemilik Stefies’s House of Creativity ini mengungkapkan pentingnya keseimbangan otak kanan (bidang kreatifitas, abstrak, imajinasi) dan otak kiri (fakta, logika). Jika seimbang, maka kehidupan pun akan dijalani dengan seimbang.

Siera merupakan salah satu contoh anak berbakat yang begitu di dukung oleh orang tuanya. Mengetahui Siera kecil menyukai seni tari, orang tuanya pun mengirim Siera bersekolah di Namarina, Jakarta pada tahun 1995 dan Diane Logan Dance School, Gisborne – New Zealand pada tahun 2002.

Orang tua Siera mengajarkan untuk berbagi jika dirinya mau maju. Atas dasar inilah akhirnya wanita muda ini membagikan ilmu baletnya pada anak-anak yang berpotensi untuk menjadi penari-penari professional kelak. 

Pengusaha muda ini mendirikan Stefies’s House of Creativity. Sekolah yang bergerak dalam bidang tari balet, tari modern, modeling dan tari tradisional yang  telah berdiri sejak tahun 2006


Artikel Lainnya :

Post a Comment

13 Comments

  1. wah, ada tambahan ilmu buat ngasuh anak neh...nuhun teteh... :)

    ReplyDelete
  2. Setuju mbak, mengembangkan bakat anak emang perlu banget :)

    ReplyDelete
  3. Bakat makin bersinar bila diasah ya mak..
    TFS..
    salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuul.. pasti makin bersinar dan mudah-mudahan bisa menghantarkan kesuksesan bagi anak

      Delete
  4. betul-betul..
    orang tua sebelumnya memang harus peka dengan bakat anak. jika tidak peka, maka tidak akan bisa orang tua membantu mengembangkan :)

    ReplyDelete
  5. Jadi orangtua yang bijak dan perhatian kudu lebih banyak belajar memahami perkembangan2 yang terus terjadi ya mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mak.. kudu perhatian dan bisa dengan bijak mendukung demi perkembangan bakatnya.

      Delete
  6. wah masukan bgus untuk my girl ,,,mkasihh y mbk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga dede bisa bersinar dengan bakatnya ya mbak.. :)

      Delete
  7. motivasi dan teladan emng ngefek banget ya mbak mantap....

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^