Evaluasi Keuangan di Akhir Tahun

Evaluasi Keuangan di Akhir Tahun. Tidak terasa akhir tahun sebentar lagi datang menjelang. Cepat sekali waktu bergulir. Masih banyak rencana yang ingin saya kerjakan di sepanjang tahun 2016 ini. Catatan resolusi yang dibuat pada awal tahun yang belum terealisasi, daftarnya masih panjang. Sedangkan tahun 2017, sudah di pelupuk mata.
 
Evaluasi keuangan di akhir tahun

Perencanaan keuangan merupakan salah satu catatan yang ada dalam resolusi pada awal tahun. Sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anak, ada tugas yang menurut saya paling penting. Apalagi kalau bukan mengatur keuangan. Bukankah itu, salah satu tugas menteri keuangan di dalam sebuah keluarga?

Nah, sebelum membuat resolusi di awal tahun, sebaiknya kita mengevaluasi dahulu keadaan keuangan di sepanjang tahun. 
 

Membuat Evaluasi Keuangan

Sebaiknya rencana keuangan itu, di evaluasi minimal setiap 3-6 bulan. Namun, apabila tidak ada waktu untuk mengevaluasinya, maka akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk melakukannya. 

Saya juga baru bisa mengevaluasi keuangan di akhir tahun. Selain asyik mengurus suami dan anak, saya juga asyik ngeblog dan menulis beberapa naskah buku. Saking asyiknya, saya nggak sempat mengevaluasi keuangan, 3 bulan atau 6 bulan.#Ehm, alasan aja ya...hihihi.

Eh, kok malah ngelantur. Yuk, kembali pada bahasan mengenai evaluasi keuangan. Jadi, sebenarnya apa aja sih, yang perlu kita telaah lebih dalam ?


Hal penting dalam keuangan

1. Berapa Utang Yang Dimiliki

Hmm...sepertinya ini adalah bahasan paling menarik ketika kita membahas mengenai keuangan. Meskipun tidak selalu berdampak buruk, tetapi kita perlu waspada. Karena ada utang yang baik dan ada utang yang jelek. Kita perlu hati-hati pada 'utang jelek' yang dapat mempengaruhi keuangan.

Lalu bagaimana kita tahu, mana utang yang baik dan yang jelek?

- Sebaiknya utang yang kita miliki dibandingkan dengan aset yang kita miliki tidak lebih kecil dari 50%.

Jadi harus ditelaah, berapa besarnya saldo utang yang dimiliki. Namun, sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa saja yang termasuk utang dan apa saja yang termasuk aset?

Adapun  yang termasuk utang yaitu KPR (kredit kepemilikan rumah), kredit kepemilikan kendaraan, kartu kredit, pinjaman dari kantor, pinjaman keluarga, cicilan barang elektronik, dan cicilan lainnya yang termasuk utang.

Sedangkan yang termasuk aset adalah seluruh kekayaan yang dimiliki. Misalnya, rumah, tanah, deposit, tabungan emas dan aset berharga lainnya.
Jika utang lebih besar dari 50% dari aset yang dimiliki, maka bisa dikategorikan keuangan mulai bangkrut.

- Cicilan bulanan tidak boleh lebih dari 35%.
Sebaiknya utang yang kita miliki, mempunyai catatan khusus. Apabila cicilan lebih dari 35% dari total aset, biasanya akan berpengaruh pada besarnya tabungan. Biasanya akan berpengaruh pula pada besarnya tabungan. Utang yang besar, membuat alokasi yang kita tabung menjadi lebih kecil.

2. Periksa Tabungan 

Sebaiknya kita menabung minimal 10% dari penghasilan bulanan. Eh, tapi, kalau bisa menabung lebih besar lagi, tentunya sangat baik. Bisa juga disesuaikan dengan tujuan keuangan kita. Apabila kita memiliki tujuan keuangan yang membutuhkan dana yang besar, maka tabungan kita pun mesti lebih besar lagi. Kalau menurut saya, yang paling penting sih, rutin menabung setiap bulan, betul, kan?

Cermat Mengatur Keuangan di Akhir Tahun
Gambar: Pixabay
 

3. Telaah Dana Darurat

Apakah kita sudah memiliki dana darurat? Nah, untuk yang satu ini, saya harus bolak-balik memeriksanya, nih! He he he...
Dana darurat adalah dana yang bisa menyelamatkan tujuan keuangan kita. Apabila ada biaya yang diluar dugaan, maka kita bisa menggunakan dana darurat. Tanpa mengorbankan tabungan lainnya, seperti dana pendidikan atau dana hari tua.

Lalu, berapa besarnya dana darurat yang kita miliki? Sebaiknya besaranya 3 kali biaya bulanan. Artinya, jika biaya bulanan kita sebesar 10 juta, maka dana darurat yang kita perlu dipersiapkan adalah 30 juta. Hmm...termasuk besar juga, ya ... 

4. Memiliki Asuransi?

Masyarakat saat ini, sudah mengetahui pentingnya mempersiapkan asuransi. Asuransi dapat memberi perlindungan yang kita butuhkan. Periksa kembali, sudahkah kita memiliki asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan dan asuransi aset yang kita miliki?
Memang, tidak ada yang mengharapkan hal buruk terjadi dalam kehidupan kita. Namun, jika memang ini terjadi, diharapkan asuransi dapat melindungi semua hal tersebut.


Mengatur Keuangan di Akhir Tahun
Gambar dari Pixabay

5. Cek Tujuan Keuangan

Untuk membuat resolusi yang akan dilakukan di tahun depan, kita perlu memiliki tujuan keuangan. Jika tidak ada tujuan yang jelas, maka penempatan dana yang akan dipersiapkan menjadi tidak optimal.

Dana pensiun merupakan tujuan utama yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang. Selanjutnya untuk yang sudah berkeluarga, seperti saya, dana pendidikan anak perlu dipertimbangkan setelah dana pensiun. 

Di luar itu, masih banyak lagi tujuan keuangan yang bisa dijadikan dasar penempatan dana. Contohnya, keinginan naik haji, melakukan perjalanan wisata, memilik rumah, dan tujuan keuangan lainnya.

6. Investasi

Pertanyaan selanjutnya, apakah kita sudah memiliki investasi? Berinvestasi tentu saja berhubungan dengan resiko. Resiko apa? Resiko bahwa kita kita perlu menabung lebih besar untuk mencapai tujuan keuangan tersebut.
Bagaimana pun untuk mencapai sesuatu memang dibutuhkan pengorbanan, bukan?


Memeriksa Keuangan di Akhir Tahun
Gambar dari Pixabay 
 

7. Apakah Rencana Keuangan yang Dimiliki Sudah Jelas?

Semakin jelas rencana keuangan kita, maka akan semakin baik. Dengan rencana keuangan, langkah-langkah pengelolaan keuangan menjadi lebih terarah dan tertata.

Tidak perlu sesempurna para Perencana Keuangan. Kita pun bisa membuat rencana keuangan dengan sederhana. Dengan ini, kita bisa membuat resolusi awal di tahun depan.

Setidaknya satu kali dalam setahun kita bisa melihat pencapaian yang telah diraih dalam jangka waktu setahun. Dari evaluasi tersebut,  kita bisa membuat rencana keuangan lebih baik lagi di tahun depan

Saya pun mulai bertanya dalam hati. Bagaimana hasil evaluasinya tahun ini? Apakah sudah sesuai dengan rencana keuangan? Ini penting bagi saya, karena dengan begitu, saya bisa melangkah, menentukan hal apa saja yang butuh untuk diperhatikan. 

Dengan mengevaluasi keuangan tahun sebelumnya, diharapkan resolusi tahun depan bisa lebih baik lagi. Karena menurut saya, pengalaman merupakan pelajaran yang paling berharga.

Nah, teman-teman, sudah mengevaluasi resolusi tahun kemarin? Apa resolusi yang akan dibuat untuk tahun depan?
 
 
 Salam takzim
 
 

Post a Comment

111 Comments

  1. Gk terasa ya mba sdh mau 2017 lagi, aku juga siap2 hitung2an nih, apalgi akhir tahun biasanya haris ada biaya tambahan buat liburan.
    Yg harus diwaspadai jgn sampai uang tabungan terkuras.
    Tp aku blm punya resolusi nih mb buat thn depan, suka hopeless kalo udh berharap tp gk terealisasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo buat resolusi Mbak. Harus optimis, semangaat semoga resolusi tahun depan bisa terealisasi...aamiin

      Delete
  2. evaluasi ku tahun 2016 adalah...
    1. selesein cicilan mobil :))
    2. tabungan masih aman, tak berkurang namun bertambah sedikit tapi pasti
    3. tak ppernah menyiapkan dana darurat, kalo disiapkan nanti jadi darurat terus (ini sebenernya ke permainan pikiran sih hahaha :p)
    4. bena tak perlu asuransi. bismillah. aman.
    5 tujuan keuangan sudah jelas alhamdulillah
    6. investasi? masih menyimpan beberapa gram dengan aman terkendali tanpa mengganggu keuangan lainnya.
    7. rencana keuangan sudah jelas, tapi sama kamu masih abu2.

    sekian dari bena :))
    panjang banget ya, Mbak. maapin :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah perencanaan keuangan punya Bena kereen. Punya tujuan keuangan, tabungan aman dan punya investasi. Untuk anak muda, itu juga udah cukuup. Mantap!

      Delete
  3. Terima kasih banyak Mbak Nurul atas informasinya. Sangat berguna. Saya dan suami sedang merencanakan beberapa tujuan keuangam dan yang belum kami persiapkan adalah dana darurat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga rencana keuangan yang sedang dibuat bersama suami, bisa terealisasikan ya...

      Delete
  4. wah, aku nggak sedetil point di atas. Harus berubah memang ya, biar nggak ambburadul keuangannya. Makasih tipsnya ya Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Mbak, perlu detil, biar keuangannya gak berantakan he he he

      Delete
  5. Aku ga pernah bikin laporan keuangan *nutup muka malu*. Aku selalu mengandalkan mengecek saldo di tabungan aja. Trus ngira-ngira sendiri masih cukup ga buat rumah tangga, liburan, jajan, dll. Duhhhh parah ya aku. Jangan diikutin.
    Yang bener ya kaya Mbak Nurul, bikin laporan. Bikin perencanaan keuangan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo dikira-kira, takutnya ada yang terlewat Mbak. Tapi mudah-mudahan semua lancar aja, ya...

      Delete
  6. Barusan saya menghitung dan melakukan kalkulasi. Tahun ini masih ada untung yang lumayan heheheh. Cukup buat bayar domain dan hosting. Sudah happy dan bahagia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, masih ada untung ya..padahal sering jalan-jalan. Asiik..bahagia selalu :)

      Delete
  7. nice post gan.. hehehe
    meski aku menteri keuangan keluarga juga, tapi gak serigid itu nyusun en evaluasinya.. makanya banyak yg bocor hiks.

    makasih ilmunya yaa.. semoga bisa istiqomah. aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, iya Mbak, kalo gak detil, takutnya banyak yang bocor. :)

      Delete
  8. Untuk yang sudah berkeluarga rasanya memang perlu ya mbak untuk merencanakan dan mengevaluasi keuangan selama satu tahun.

    Kalau saya sendiri, masih belum merincikan pengelolaan keuangan sedetil tulisan mbak Nurul. Saya cuma membagi uang saya ke dalam beberapa post dan tanpa pernah mengevaluasi kembali. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya dengan membagi keuangan dalam beberapa post, bisa menyelematkan keuangan juga, Uda. Pengeluarannya jadi terarah. :)

      Delete
  9. Sukaaa tulisannya Mbak. Jadi diingetin supaya berikutnya/ tahun depannya pengeluarannya lbh terarah TFS yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak April. Mudah-mudahaan tahun depan bisa lebih baik dari tahun ini, ya...aamiin

      Delete
  10. yaampun dana darurat aku gak ada :(

    ReplyDelete
  11. Thanks Mbak... ini penting banget buat yang masih kuliah juga, biar nggak boros. Memang agak ribet sih kayaknya... apalagi kalau nggak dilatih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah biasa, nggak akan terasa berat, Mas :)

      Delete
  12. kenapa ilang komen gw hiks

    dana darurat dan asuransi sangat penting apalagi uda berkeluarga punya anak kicik2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mbak, untuk yang sudah berkeluarga memang harus lebih ekstra perencanaannya.

      Delete
  13. Aaaak, Mba Nurul superb banget ini postingannya.

    Aku...nomor satu alhamdulillah nggak banyak, Nomor 2 ini yang nggak aman. Lebaran kemarin mudik ke Jawa cukup lama dan cukup menguras tabungan, hahaha.
    Dana darurat juga aman, investasi kami main di reksadana. Dan pensiun otomatis sih, karena suami PNS. Yang masih harus diperbaiki adalah pos2 lain-lain yang kadang ngerasa kecolongan. Keseringan jajan atau liburan yang over budget. huhuuu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah..perencanaan keuangan Mbak Rotun udah cukup tertata, keren...
      Untuk jajan dan liburan, memang kadang ngelebihin budget ya...hihihi

      Delete
  14. Wah ini bwlum ngatur keuangan. Besok mulai itung2 ah stabil gak keuangan eykeh

    ReplyDelete
  15. Aku belum ada laporan keuangan yg rinci begini. Mm hufs. . adanya cm laporan laba rugi online shop ku doang. . hiks hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rencana keuangan bisa membantu pengelolaan bisnis, loh, Mbak :)

      Delete
  16. Alhamdulillah kalau asuransi saya ada selain yg dari kantor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, bisa lebih tenang menghadapi masa depan, ya, Mas :)

      Delete
  17. Saya juga nih, meski masih mahasiswa dan single (?) sudah bikin laporan keuangan bahkan untuk ngeprint tugas dan jajan sempol, hehe. Memang penting laporan keuangan untuk keluarga. Saya sih adang ngintip umik bikin beginian hehe. Kadang suka dikasih tau pengeluarannya apa aja. Biar kalo mau minta ini itu bisa sambil ngitung pengeluaran keluarga yg primer hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah, keren...perencanaan keuangannya udah baguss :)

      Delete
  18. Keuangan saya masih gonjang ganjing sejak rumah berdiri bulan puasa kemarin Mbak. Tapi pelan2 udah mulai stabil berkat ngeblog.

    Untuk asuransi entah sampai sekarang kami belum punya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dananya disalurkan untuk buat rumah ya, Mbak? Bagus juga, untuk investasi. Harga rumah kan nggak pernah turun :)

      Delete
  19. Betul tuh mbak harus di evaluasi keuangan akhir tahun dan lebih baik di awal tahun uangnya di investasikan atau di taro asuransi yang jelas aman dan tidak dirugikan hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas Dikki, kalau disimpan di awal, bisa lebih tenang ya...

      Delete
  20. saya sampai sekarang belum kepikiran untuk bikin laporan keuangan. Sebab saya masih mahasiswa dan masih dibiayai sama orang tua. Mungkin dari tulisan ini saya bisa belajar untuk masa depan saya nanti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti kalau udah punya penghasilan sendiri, bisa dipraktekin Mas Robby :)

      Delete
  21. Belum pernah bikin resolusi keuangan.
    Tiap tahun begini dan begini lagi.

    Tapi memang segala sesuatu yang terencana, in syaa allah hasilnya seperti yang diperhitungkan. Atau minimal, gak jauh-jauh dari perhitungan.

    ReplyDelete
  22. Aiih, aku belum pernah sedetail ini. Makasih ya Mbak. Bookmarkedn bakal kujadikan patokan untuk evaluasi. Membantu banget. ��

    ReplyDelete
  23. Terima kasih mbak informasinya... aku baru belajar bikin buku kas pengeluaran harian sejak agustus lalu. Pengelolaan keuangan bulananku agak mendingan dr sebelum ada buku kas.

    ReplyDelete
  24. resolusi 2016 ku masih banyak yang belum terealisasi mbak huhuhuuu.. rencana keuanganku juga masih amburadul.
    susahnya itu buat konsisten mbak, misalnya konsisten buat nabung sekian nilai tiap bulan. pasti deh aku bolong-bolong nabungnya -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mbak..yang paling susah itu, menjaga konsistennya :)

      Delete
  25. Terima kasih Mbak Nurull.. Tulisannya menyegarkan sekali terutama saya yang finansialnya masih berada di taraf sederhana ini huhuhuhu

    ReplyDelete
  26. Keuanganku msh amburadul. Ini aja msh single. Smoga thn depan bs bener2 ngatur dan jg gak ada utang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau udah punya pasangan, biasanya nanti bisa lebih teratur, Mbak :)

      Delete
  27. Info yang bermanfaat nih mbak. Aku gak pernah evaluasi keuangan, bulanan, apalagi tahunan :(
    Utang, investasi, asuransi dan lainnya emang penting banget ya mbak. Keuangan aku boros banget, tiap bulan abis mulu, masih susah ngelolanya. *maaf curhat* :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ada perencanaan, jadi lebih mudah mengelolanya, Mbak :)

      Delete
  28. alhamdulillah tahun 2016 ini evaluasi keuangan aku lumayan membaik dibandingkan tahun kemarin, post-post yg di tulisankan di atas sebagian besar udah terlaksana hehe

    ReplyDelete
  29. Yeach, Alhamdulillah barokallah

    ReplyDelete
  30. Penting juga ya ada rencana keuangan. Biar masih single, harus mulai menata keuangan juga ah dari sekarang. 😁

    ReplyDelete
  31. Mbaa.. artikelnya bagus. Nyadarin aku untuk ngecek kesehatan keuangan. Dan iya, target tabunganku akhir tahun ini belum tercapai. Huhuhuhu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga tahun depan bisa tercapai ya, Mbak... aamiin.

      Delete
  32. Ini detail banget ya. Presentase untuk nabung, cicilan, hutang dan sebagainya tentu sangat dipengaruhi sama total penghasilan juga ya, Mbak.

    Emm, beberapa waktu lalu ada lomba tentang perencanaan keuangan, sayang sekali tulisan ini tidak diikutsertakan.

    Padahal materinya padet banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Bang Ucha, dipengaruhi oleh besarnya penghasilan.

      Saya sempat tahu tentang perlombaan itu, tapi sayang, terlewat DL-nya he he he

      Delete
  33. Mbak Nurul makasih banget info nya. Aku kayaknya perlu bgt nih.. Aku nggak pernah bikin rencana keuangan soalnya.. Tapi makin anak besar kudu perlu nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makin besar anak, berarti makin besar juga kebutuhannya. Jadi kayaknya perlu ada perencanaan, Mbak :)

      Delete
  34. Waini...aku perlu banget nih evaluasi pengeluaran. Karena emang dari dulu boros banget. Akan saya praktekkan. Makasih banyak banyak mba. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti kalau sudah terencana, mudah-mudahan bisa lebih hemat, ya, Mas :)

      Delete
  35. Duh, iyanih.. aku sendiri masih kurang dalam hal perencanaan keuangan u.u
    Tahun ini sempat dua sampai tiga kali ikut acara yanh juga membahasa perencanaan keuangan, tetapi belum benar-benar dilakukan secara maksimal :(
    Terimakasih banyak yaaa kak karena sudah kembali diingatkan :')

    ReplyDelete
  36. makasih mba nurul sudah mengingatkan,
    sudah ada beberapa yang harus mulai dilist lagi :)

    ReplyDelete
  37. Tfs mbak nurul, yihaaa sebulan lagi udah 2017. Sebelumnya ga kepikiran untuk buat catatan keuangan akhir tahun. Tapi setelah membaca postingan ini, jadi terinspirasi untuk buat juga.

    ReplyDelete
  38. Mba Nurul, baca postingan ini saya jadi termotivasi buat lebih teliti dalam urusan keuangan. Jujur, untuk saat ini tuh buat nabung perjuangan banget. Suka ada aja hal dadakan tak terencana hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang Mbak, untuk nabung itu, butuh konsisten yang tinggi hihihi

      Delete
  39. Aku belum melakukan resolusi :D

    ReplyDelete
  40. waaa.... biasanya urusan keuangan ini ga pernah masuk dalam resolusi. ga berani apa takut ya, entahlah. tapi bener banget nih tips mba nurul. soal keuangan memang harus diperhatikan banget ya. Apalagi utang. eh tapi utang aman deh, yg selalu keganggu itu dana darurat.. hehee... baik siap mba nurul. 2017 bakal lebih diatur..

    ReplyDelete
  41. No. 7 ini penting banget deh soalnya kalau cuma nabung aja tanpa tujuan jelas, kurang konsisten

    ReplyDelete

  42. Apakah Anda mencari pinjaman bisnis, pinjaman pribadi, pinjaman rumah, mobil
    pinjaman, pinjaman mahasiswa, hutang pinjaman konsolidasi, pinjaman tanpa jaminan, usaha
    modal, dll .. Atau kau menolak pinjaman oleh bank atau keuangan
    lembaga untuk satu atau lebih reasons.You di tempat yang tepat untuk
    solusi pinjaman Anda! Saya pemberi pinjaman pribadi, saya memberikan pinjaman kepada
    perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari
    2%. Bunga. Silahkan hubungi kami melalui email:
    topclassloanfirm@gmail.com

    Terima kasih,

    mr Markson

    ReplyDelete
  43. Taun ini keuangan amburadul, haha, cicilan kayaknya lebih dari 35% apalagi ditambah pak suami tiba-tiba ikut arisan di kantornya dengan nominal lumayan. Tapi ikut arisan bisa dibilang nabung sih ya? Jadi gak amburadul bangetlah keuangannya *menyenangkan diri sendiri, haha*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau menurut saya, ikut arisan juga termasuk nabung, Mbak. Soalnya kita menyisihkan jumlah tertentu dalam sebulan. :)

      Delete
  44. Taun ini keuangan amburadul, haha, cicilan kayaknya lebih dari 35% apalagi ditambah pak suami tiba-tiba ikut arisan di kantornya dengan nominal lumayan. Tapi ikut arisan bisa dibilang nabung sih ya? Jadi gak amburadul bangetlah keuangannya *menyenangkan diri sendiri, haha*

    ReplyDelete
  45. Aku alhamdulillah ga ada utang nyicil-nyicilan. Investasi, ada alhamdulilah. Asuransi? Cuma kesehatan aja, sih. Dana darurat? Karena baru dua tahun menikah, jadi ngandelin mahar pemberian suami (biasa di aceh gitu hihihi) Berharap Allah cukupkan terus rezeki kami, aamiiin.

    ReplyDelete
  46. taun ini keuangan flat, bahkan defisit karena kebanyakan jalan2..aduuhhh kudu diperbaiki rencana keuangan tahun depan nih...tf tipsnya yaa mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo soal jalan-jalan, semua juga seneng jalan-jalan ya hihihi
      Mungkin untuk tahun depan direncanakan budgetnya, supaya nggak terlalu melenceng ya..

      Delete
  47. bener banget..semua harus direncanakan dengan baik :)

    ReplyDelete
  48. akhir tahun saatnya buka buka tabungan dan merencanakan liburan ya mba, memang mesti diatur keuangan dengan baik agar kita tetap bisa hapy di akhir tahun tanpa menggangu pos lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, iya Mbak, akhir tahun biasanya waktu untuk berlibur. Perlu ekstra hati-hati, jangan sampai ngeganggu pos lainnya ya...

      Delete
  49. baru ngeh ternyata evaluasi keuangan ini memang penting, selama ini sih sambil lalu saja evaluasinya. dan sekarang mulai sedikit-demi sedikit melunasi hutang, mudah-mudahan bisa clear semua di tahun 2020 amin

    ReplyDelete
  50. Hmmm..mari kita evaluasi keuangan selama tahun 2016 kemarin. Sepertinya saya boros banget nih hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuuk, mari dievaluasi Mbak... saya juga masih ada bolong sana-sini hihihi

      Delete
  51. Tipsnya mantap mba. Tapi yang namanya pengeluaran ada aja ya, tapi dengan pengaturan perencanaan keuangan macam ini, mudah-mudahan semuanya teratasi dengan baik....

    Nice sharing

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Mas Hendra, semoga semuanya bisa lebih baik lagi

      Delete
  52. Terima kasih untuk tulisannya mba, sangat membantu dan mengoreksi hihi

    ReplyDelete
  53. noted mbak..infonya bermanfaat banget

    ReplyDelete
  54. Mau ambil buku catatan, Ah.
    Poin 1 sampe 7 masih PR banget. Tabungan? hiksss...
    Baru ngitung- ngitung kira-kira aset ini gimana urusannya.
    Sip, thanks for reminding, Mbak Nurul :*

    ReplyDelete
  55. resolusi ekonomi tahun ini tetap stabil bahkan cenderung meningkat pengeluaran

    ReplyDelete
  56. Wah kalau akhir tahun saya malah senang soalnya invoice suami sepanjang tahun cair semua jadi panen. Cuma yang harus diwaspadai memang hasrat belanja dan kagetan karena tetiba menerima banyak uang. Harus cepat-cepat diputar lagi biar ada hasilnya.

    ReplyDelete
  57. Waini.
    Tahun ini kondisi keuanganku ... Ah, sudahlah.

    Insya Allah siap menjemput rezeki yg lebih baik, halal, lancar berlimpah di 2017. Aamiin.

    TFS mbak Nurul.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^