Sop Djanda, sekilas siapa pun yang membaca tulisan besar berwarna hijau merah yang terpasang di pinggir Jalan Soekarno Hatta ini pasti dibuat penasaran. Djanda? Pemilik rumah makan ini seorang janda? Hehehe...
Diberi nama Djanda karena penyebutannya hampir sama dengan nama bahan masakannya yaitu jando. Sedangkan yang disebut jando sendiri yaitu bagian gajih atau daging dan tulang rawan yang ada di punuk sapi
Namun ada juga yang mengatakan kalau nama Djanda itu berasal dari kata jando khas Sunda. Well...apapun itu, yang jelas sajian menu di sana sudah menjadi makanan favorit keluarga kami, deh!
Kebetulan, mungkin itu ungkapan yang tepat saat saya dan keluarga datang untuk pertama kalinya ke Rumah Makan Sop Djanda. Yup, setelah sekian kali melintasi jalan lingkar selatan di Kota Bandung itu, akhirnya kami mampir untuk makan siang.
Rumah Makan Sop Djanda tampak depan |
Saat kami datang, sebenarnya sudah melampaui jam makan siang. Waktu itu kami datang sekitar jam 2 siang. Suasana di dalam tempat makan, tidak terlalu ramai. Tentu berbeda ceritanya jika kami datang pada jam makan siang.
Oleh karena tidak terlalu ramai, pak suami juga tidak kesulitan mencari lahan untuk parkir mobil. Keuntungan ganda. Suasana di dalam tidak terlalu ramai dan bisa mudah mendapatkan parkir mobil. Hmm, tahukan teman, perasaan lega yang terpancar pada saat itu, ternyata tidak kami rasakan lagi pada kunjungan berikutnya hehehe....
Lantai atas di Rumah Makan Sop Djanda |
Sedangkan di lantai atas, cukup luas dengan pemandangan langsung ke Jalan Raya Soekarno Hatta. Di sana berjejer barisan meja dan kursi berwarna merah. Kala itu hanya keluarga saya yang memilih makan di lantai atas. Suasananya yang sepi, jadi berasa punya sendiri, deh! 😂😂
Bagaimana dengan makanannya? Sesuai dengan namanya, menu yang jadi andalan dan difavoritkan di rumah makan Sop Djanda yaitu sop jando-nya. Tidak hanya sop daging, pengunjung juga bisa memanjakan lidahnya saat menyantap sate maranggi. Nah, siapa yang tidak kenal dengan kelezatan sate maranggi, bukan?
Menu utama di Rumah Makan Sop Djanda-Bandung |
Ada dua macam sop yang tersedia di rumah makan itu, ada Sop Djanda original dan Sop Djanda pedas. Sebagai penyuka makanan pedas, anak-anak saya langsung memilih sop yang pedas. Akhirnya kami pesan sop original dan pedas ditambah sate maranggi.
Satu mangkok sop jando original, terdiri dari sekitar 5-6 potong jando. Potongannya besar-besar hingga tampak penuh di dalam satu mangkok. Dagingnya empuk, bahkan yang menempel di tulangnya pun terasa mudah dikunyah. Taburan daun bawang membuat sop menjadi bertambah harum, melengkapi aroma daging dan kuahnya yang jernih.
Tekstur daging yang lembut dan manis dipadu dengan gurihnya kuah menyempurnakan cita rasa di lidah. Menambah rasa ingin menyesap gurihnya daging hingga yang ada di balik tulang.
Sop Djanda Original |
Hampir serupa dengan Sop Djanda original, cita rasa Sop Djando pedas pun tidak kalah nikmatnya. Dalam satu mangkok, potongan tulang jandonya juga banyak. Selain daun bawang dan potongan tomat, untuk Sop Djando pedas, ditambah beberapa cabai rawit yang dibiarkan utuh.
Meski dalam bentuk utuh, aroma cabai rawit mendominasi di kuahnya. Jadi kalau kita tidak ingin terlalu kepedesan, cukup menyeruput kuahnya saja. Sudah terasa pedasnya meski tidak menguyah cabai rawitnya.
Sop Djanda Pedas |
Kedua anak saya terlihat fokus pada mangkok yang kuahnya ditambahi cabai rawit. Mereka terlihat menikmati meski sesekali harus mengelap dahinya yang mendadak basah. Deru napas mereka terdengar cepat, anak-anak sangat menikmati rasa pedas sop daging tersebut.
Saya sendiri memilih yang original saja, hanya sedikit merasakan sop pedasnya. Bukan tidak suka pedas, bukan! Saya suka juga dengan makanan pedas, tetapi lambung lebih sering berontak kalau saya makan terlalu banyak cabai 😅
Mau lihat keseruan kami menikmati sop jando di Rumah Makan Sop Djanda? Yuk, simak di video berikut ini, ya ....
Mau lihat keseruan kami menikmati sop jando di Rumah Makan Sop Djanda? Yuk, simak di video berikut ini, ya ....
Lalu, bagaimana dengan sate maranggi yang disajikan di Rumah Makan Sop Djanda? Hmmm...tidak kalah nikmatnya, dong!
Sate maranggi disajikan dalam potongan besar. Dagingnya pun empuk, serupa dengan daging yang ada di dalam sop. Manis dan terasa gurih. Aroma khas sajian sate begitu sempurna tanpa ada bau amis.
Yang khas dari sate maranggi adalah sambal yang disajikan bersama sate. Irisan tomat dicampur dengan potongan rawit, menimbulkan sensasi beragam rasa di lidah. Manis dan gurihnya daging, dipadu dengan rasa asam segar dari tomat serta dilengkapi dengan pedasnya cabai rawit, menghadirkan ragam rasa yang nagih bangeet!
Sate Maranggi |
Semuanya enak ya? Yup, menu yang ada di Rumah Makan Sop Djanda sangat cocok dengan selera keluarga saya. Tektur dan rasa dagingnya, bumbu kaldu yang gurih serta sambal tomat yang segar, bisa dijadikan menu favorit bagi kami. Harganya? Cukup terjangkau, satu porsi sop dan sate maranggi bisa dinikmati dengan harga Rp. 35.000 saja.
Etapi ... tidak hanya bagi keluarga saya saja, banyak juga pengunjung yang senang makan di Sop Djanda. Dibuktikan pada kunjungan kami kesekian kalinya. Tempat makan itu penuh, hingga kami harus antre memilih tempat duduk. Bahkan pernah ada pengunjung yang datang sesaat setelah kami, kehabisan saat hendak memesan sate maranggi. Laris juga, kan?
Nah, bagi teman-teman yang ada di Bandung, atau sedang berkunjung ke Bandung, boleh lah menyicipi kelezatan makanan yang ada di Rumah Makan Sop Djanda. Lokasinya mudah dijangkau, kok! Ada di pinggir Jalan Soekarno Hatta- Bandung tepatnya di nomor 723.
Bagi yang penasaran, silakan langsung cuss ke sana dan selamat menikmati 😊
Salam takzim
46 Comments
MasyaaAllah seketika aku lapar mendadak, Mak.
ReplyDeleteSoupnya, satenyaa, bikin ngilerr, huhuuu
Aku pikir juga nama Djanda itu mungkin ada kaitannya sama pemilik RM nya ya, Mak. Ternyata dari kata Djando yg artinya gajih ya. heheee
Makasih Sharingny, Mak ^_^
Yummyyyy, ini auto-ngiler paraaahhh sih kalo aku
ReplyDeletesoale, aku demen sop yang kayak gini Maaak
itu sate marangginya amboooy, manggil2 bangeettt :D
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Wah enak banget nih Mbak sate marangginya. Saya jadi ngiler nih hehe
ReplyDeleteWah ada yang lagi kulineran di Bandung nih. Seru banget nih Mbak
ReplyDeleteTernyata selain tempat wisata yang ada di Kota Bandung ini, kulinernya juga enak banget ya
ReplyDeletePingin banget nih Mbak bisa pergi ke Kota Bandung. Entah kapan hehe
ReplyDeleteWah enak banget nih Mbak satenya. Saya jadi pingin nih ke Kota Bandung sana hihi
ReplyDeleteduduududududuuu... selama ni tahunya cuman sop kambing H Maman aja, sekarang ada Sop janda, ngeliat videonya jadi pengen coba. Katanya di Tangerang buka, tapi belum nemu alamatnya
ReplyDeleteKok bisa sih ya, aku baca aja jadi ngiler gini, auto laper. Kayaknya enak banget tuh, tapi Bandung kan jauh. hiks hiks ntar erat diongkos dong. Btw dia nggak buka cabang di daerah lain ya mbak?
ReplyDeleteDari namanya mungkin orang kira apaaan ya :D. Aih liat tampilan makanannya enak sekali ini mba. Apalagi pedas dan makan pas panas-panas
ReplyDeleteSop Djanda-nya guede-guede yaa. Sampai ga cukup tuh mangkuknya.
ReplyDeleteKalau potongan dagingnya empuk, sedaaaap!
Terjawab sudah dari nama asal nama Djanda. Trus aku jadi serem dong, makan lemak hihihi..
ReplyDeleteWah, jadi ngiler saya.. Penasaran dengan sate maranggi dan sop djandanya. Kirain janda tu kepanjangan dari djawa sunda, hihi. Ternyata nama sebutan untuk daging ya?
ReplyDeleteBanyak juga yang mengartikan seperti itu Mbak hehehe
DeleteHihi...lucuk namanya, teh..
ReplyDeletePadahal rumahku lumayan deket sama Jalan Soekarno-Hatta.
Tapi aku jarang banget melewati jalan ini, kalo gak bener-bener butuh ke Mall buat nonton beskop.
Kapan-kapan mau aah...kulineran ke Sop Djanda.
Aku fans si satai Maranggi.
Iih Teh Lendy, deket banget dengan rumah Teh Lendy lah...tinggal keluar ke jalan Soekarno Hatta..hehehe
DeleteAgak2 tradisional ya mak desain interior restonya. Skrng kyknya bbrp rumah makan jg banyak yang pakai kata "janda"ternyata singkatan Jawa Sunda kebanyakan haha, kirain milik janda. Itu restonya masih mending pakai awalan "D" haha.
ReplyDeleteEnak2 juga tu kyknya makananya, satenya mau donk :D
aku jadi kepengen makan sate Maranggi, sudah lama juga gak makan sate Maranggi. Sop Djanda pernah nih makan waktu diajak klien makan siang, enak juga ya.
ReplyDeleteAku jarang masak sop.pedas sih. Biasanya sambel tetap dipisah. Lalu kalo pengen pedas. Kumasukan aja yang akunya. Hehehe
ReplyDeleteWaduh, ngiler deh sama SOP Janda pedasnya. Kepengen nyicip. Seberapa pedas emang? Jangan-jangan gak pedas deh. *Tertanyang* :))))
ReplyDeleteSop Janda di cabangnya udah ada di mana mana ya, tapi saya belum pernah nyobain
ReplyDeleteAmpuuun deh ini mah racun banget. Aku tuh emang lagi kangen makan sup tulang atau sup daging sapi Mbak. Btw janda emang bahasa Sunda. Aku kira yang punya resto itu janda. Wakakak.
ReplyDeleteKupertama kali denger restoran Sop Djanda trus liat langsung di daerah Cikini kebayangnya pedes aja
ReplyDeleteIni sop namanya the legend ya, cucok aku sama sop ini. Dagingnya lembut mudah lumat, disantap panas pakai tomat mentah, sambal dan kerupuk..nom nom
ReplyDeleteNyam nyam aku pernahnya mie janda mak. Tapi sop ini dah keliatan enak tampilannya aja enak apalagi rasanya. Coba nti kalau ke bandung sempat main ke sini ah
ReplyDeleteWhaaaat kalo dekat tapi mampir deh, ntar kalo main ke Bandung ta nyoba antara ini
ReplyDeleteBaru lihat nama sudah penasaran
ReplyDeleteApalagi scrolling dan nemu foto foto makanannya
Duh duh jadi makin ngiler mau cobain
Suamiku doyan banget sop janda, kupikir mah sop apaan gitu taunya ya sop daging plus cabee yang banyakk gitu ya
ReplyDeletejadi ngiler bacanya.. pengen banget makannya..
ReplyDeletewww.ipung.net
Duh, kok saya jadi terasa lapar ya.
ReplyDeleteEh harganya menurut saya murah lho, 35 ribu untuk seporsi sop dan sate.
Baca postingan ini auto ngiler deh mbak. Haha... Dah lama gak makan sate. Bentar lagi idul qurban mau bikin sate Maranggi aja deh. Mupeng lihat sate ini. Wkwk
ReplyDeleteDeskripsi sop djanda dan sate marangginya bikin nelan ludah banget sih, Mbaaaaak. Harganya terjangkau juga ya untuk ukuran satu mangkuk sop dengan daging yang besar-besar begitu. Aku makan sopnya doang gak pakai nasi juga udah kenyang tuh kayaknya wahahaha
ReplyDeleteHmmm kebayang2 rasa supnya di mulut, pedesnya gimana, dan rasa satenya. Cocok bgt bhat makan siang yaaa. Laper aaah
ReplyDeletenah ini, kalau ke bandung mau kesini ah! tempatnya juga strategis! Coba tanya, kalau temanku punya kedai mie janda ternyata itu singkatan dari JAWA SUNDA :)
ReplyDeleteIni sop yang pas pertama kali buka bikin pinisirin Teh. Karena penasaran, saya dan keluarga pun mampir, kebetulan yang di Jl. Soekarno-Hatta, jadi deket rumah. Penuuuuh. Sop dan Satenya enak
ReplyDeleteBaru tahu di Bandung juga ada sop djanda, dulu cobain sop djanda pas di Jakarta, penasaran nih pengen cobain, kayaknya enak banget, apalagi satenya gede-gede gitu dagingnya
ReplyDeleteAduuhh jadi laper nih kak, sate maranggi ebak banget kak aku suka dan apalagi silob djanda cita rasanya gimana gitu ga bisa dicuapkan dengan kata kata deh klo udh coba bikin nagih
ReplyDeleteCuma ada di Bandung ya? Suamiku pecinta segala aneka rupa soto. Besok kalo ke Bandung harus nyobain mampir.
ReplyDeleteIni namanya aja sudah bikin penasaran : sop djanda original. Yang bikin akronimnya bisaa aja menarik perhatian calon pelanggan. Eh, saya malah fokus ke namanya ya,teh. Hahaha
ReplyDeleteAku neguk liur deh ngebayangin yang pedesnya. Kayanya sedep banget apalagi pas siang hari panas2 keringetan sruput kuat pedes, masyaAllah
ReplyDeleteBelum pernah nih makan sop djanda. Apalagi bakso djanda. Tapi lihat penampilannya kok enak banget ya. Tuh kan jadi ngilerrr
ReplyDeleteWow, sate maranggi ini yang saya suka, makin mantap lagi kalau bisa makan di daerah asalnya langsung. Berasa nyess bangett..
ReplyDeletesop djanda sama sate maranggi ini tuh favorit ku bangeeeet, kalo lagi laper terus pusing makan sop djanda yg pedansya nampol tuh berasa nikmar dan plong aja gitu
ReplyDeleteMampir deh kalau main ke Bandung. Kebetulan mama aku penggemar berat Sate Maranggi. Harganya cukup murah sepertinya jika pas dengan rasa*
ReplyDeleteAsli liat foto2 menunya aja udah ngiler. Potongan dagingnya gede2. Mantap tuh
ReplyDeleteWah, kalau Mbak Nurul dan keluarga sudah datang berkali2 ke sana berarti tempatnya memang woth it untuk didatangi ya. Dengan harga 35k seporsi utk masakan dari daging (dan enak) itu pasti sangat terjangkau.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^