Strategi Melesatkan Bisnis

strategi-melesatkan-bisnis
Memiliki bisnis yang sukses merupakan dambaan setiap pelaku bisnis. Bermacam cara akan dilakukan untuk membuat bisnis menjadi lancar dan terus maju. Salah satunya dengan menonjolkan keunikan pada barang dagangan yang akan dijual. Produk yang unik, cara berjualan yang berbeda dengan yang lain atau cara menampilkan produk yang sedang banyak digemari.  
Misalnya saja ketika saya mengunjungi GOR dan lapangan sepak bola di kota saya yang dijadikan tempat berdagang semacam pasar kaget atau pasar dadakan. Pasar yang hanya ada di setiap Hari Minggu pagi ini menyediakan berbagai macam barang dagangan, ada sayuran mentah, sayur siap santap, baju, sepatu, tas dan lain sebagainya. 

Perhatian saya pada saat itu, tertarik pada pedagang pakaian yang terlihat ramai dikelilingi oleh ibu-ibu dan para gadis. Penasaran dengan barang dagangan yang dijajakan dengan cara disimpan di atas tanah yang dilapisi terpal, pakaian yang tidak dilipat dan dibiarkan menumpuk, akhirnya saya dekati kerumunan itu.
 
Iseng-iseng (karena memang tidak berniat membeli..hi..hi) saya tanyakan harganya kepada abang pedagangnya. Dan ternyata, tidak jauh berbeda dengan pedagang sebelahnya yang menjajakan dengan cara digantung dan disusun rapi. Harga sama, dengan penyajian yang berbeda. Siapa sangka, pakaian yang dibiarkan menumpuk dan kurang teratur malah diserbu oleh pembeli. Sepertinya ini merupakan salah satu strategi abang penjaja pakaian itu, agar pembeli tidak sungkan datang ke tempatnya dan memilih pakaian yang disukai. 
strategi-melesatkan-bisnis
Kesan yang ditimbulkan tampak berbeda dengan barang dagangan yang dijajakan lebih rapi dan terkesan berkelas. Pengunjung di pasar dadakan ini memiliki standar ekonomi beragam. Ada juga pengunjung dengan ekonomi menengah ke bawah. Sehingga tidak semua pengunjung di tempat olah raga tersebut, berani masuk ke dalam stand yang terkesan ekslusif dan menanyakan harga pakaian yang dijual di sana.

Menjual pakaian dengan sistem ditumpuk seperti itu, justru membuat pengunjung lebih berani mendekat dan menanyakan harganya.

Keunikan cara berdagang yang telah dilakukan pedagang pakaian itu, ternyata juga dilakukan oleh Rumah Makan Bale Desa. Bila biasanya nasi disajikan dengan di timbel (dibungkus dengan daun) atau dibentuk menyerupai bola setengah lingkaran, di rumah makan ini penyajian nasinya dibentuk menyerupai dadu yang besar. Kreatif dan sungguh unik bukan?  
Selain menonjolkan keunikan dari produk kita, masih ada beberapa cara yang lain untuk melejitkan bisnis. Mengutip dari Buku Virus Mompreneur karangan Indari Mastuti dan Julie Nava, rahasia melejitkan bisnis adalah sebagai berikut :
  1. Tingkatkan kolaborasi bisnis. Karena memiliki bisnis apapun kita akan selalu membutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk memperlancar jalannya bisnis. Contohnya, para pelaku bisnis online, tentu sangat membutuhkan jasa pengiriman untuk memperlancar bisnisnya.
  2. Buatlah Inovasi. Inovasi disini artinya menemukan cara, metode atau produk baru yang lebih baik dan dapat meningkatkan omzet bagi sebuah bisnis. Hampir semua aspek dalam bisnis memerlukan inovasi. Dari segi manajemen, jenis produk hingga ke masalah pengelolaan keuangan.
  3. Junjung tinggi profesionalisme. Sikap dan cara kita dalam berbisnis harus mengutamakan profesionalime. Begitu pula dalam mengelola keuangan bisnis kita, lakukan pencatatan yang rapi. Buat secara terpisah antara keuangan pribadi dengan bisnis.
  4. Merancang program, target dan agenda. Dengan merancang ketiganya dapat dipastikan suatu bisnis dapat melesat tinggi. Program, agenda dan target adalah panduan utama dalam menjalankan bisnis, apapun jenis bisnisnya.
  5. Memaksimalkan tekonologi sebagai sarana promosi. Kemajuan teknologi yang ada, dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi bisnis. Sebut saja fitur BlackBerry Messenger, Facebook, Twitter, kaskus dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan bisnis anda? Sudah siap melejitkannya? Semoga rahasia melejitkan bisnis ini dapat membantu.  
Salam takzim


Post a Comment

3 Comments

  1. Yang dibuarkan teronggok lebih laris mungkin karena persepsi orang lebih murah dibandingkan yang digantung rapi. Padahal harganya sama ya.

    ReplyDelete
  2. Kayaknya saya belum siap nie Mbak untuk berbisnis, masih terbentur masalah modal dan nekad. hehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^