5 Wasiat Pengingat Diri

“ Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian

Atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.”

Kalimat seperti itu, seringkali kita temukan sebagai bagian dari sebuah buku. Dari tulisan tersebut, kita bisa ambil kesimpulan jika penulis berharap jika tulisannya tidak disalin atau diperbanyak tanpa seijin penulis.

Hal ini berbeda dengan pemikiran seorang pendakwah. Seperti Ustad Agus Salim pengisi pengajian rutin yang saya ikuti kemarin. Beliau mengatakan jika bahan kajian yang telah beliau buat, diharapkan dapat digandakan dan disebar luaskan.Tidak perlu meminta ijin terlebih dahulu kepada beliau.
Ustad dengan janggut putihnya ini selalu berkata pada kami, agar menyampaikan ilmu yang telah kami dapat meskipun hanya satu ayat saja.

Beliau memberi perumpamaan, jika seseorang yang memilki pengetahuan yang bermanfaat tapi tidak menyampaikannya kepada orang lain, diibaratkan seperti pohon yang tidak berbuah. Sungguh tidak bermanfaat, katanya.

Dengan maksud untuk mengikuti pesan beliau, kali ini saya akan menulis dengan mengutip bahan kajian Ustad Agus Salim yang bertema wasiat nabi.
Sekaligus untuk terus mengingatkan diri, lebih baik saya simpan dalam tulisan ini.

Ustad Agus bercerita pada kami peserta majelis, tentang pertanyaan Rosulluloh kepada sahabatnya. Mengenai siapa saja yang mau mengambil wasiat dari Rosul dan mengamalkannya atau mengajarkannya kepada orang yang mau mengamalkannya.

Lalu Abu Hurairoh menjawab pertanyaan Rosul dan menyatakan kesediaannya. Dalam hadist riwayat Tirmidzi, Rosululloh mengungkapkan 5 wasiat yang harus diamalkan oleh umatnya.

1. Jaga diri dari hal-hal yang diharamkan. Melakukan hal itu, niscaya perbuatan kita akan menjadi ibadah. Menghindari segala bentuk yang diharamkan dan menjalankan semua yang diperintah oleh Allah agar semua lebih berkah.

2. Ridho atau puaslah dengan apa yang telah Alloh berikan kepada kita. Sehingga kita akan menjadi orang yang paling kaya. Lebih banyak bersyukur agar hati kita menjadi lebih tenang. Dalam soal harta, lebih baik kita selalu melihat orang yang ada di bawah kita. Namun dalam hal ilmu, marilah kita lihat orang yang di atas kita yaitu orang yang lebih banyak ilmunya.

3. Berbuat baiklah dengan tetangga. Niscaya kita akan menjadi orang yang beriman. Hindari gibah atau bergosip dan hindari pula bersikap suudzon.

4. Cintailah orang lain, seperti kamu mencintai diri sendiri. Hal ini akan menjadikan kita orang muslim yang paling berserah diri.

5. Hindari banyak tertawa. Karena banyak tertawa dapat membuat hati terasa mati. Hal ini menekankan jika kita perlu menghindari terlalu senang sehingga melupakan orang lain yang sebenarmya lebih membutuhkan bantuan kita.

Demikian wasiat dari nabi yang telah disampaikan oleh Ustad Agus kepada kami peserta majelis ta'lim.
Semoga 5 wasiat dari Rosululloh dapat kita amalkan dan bisa kita sampaikan kepada orang lain. Sehingga banyak orang yang mau mengamalkannya.
Salam takzim


Post a Comment

6 Comments

  1. banyak tertaw...sepertinya aku tipe yg cekikan kalo ada orang2 yg melucu mbak...tapi 5 wasiat ini bakalan harus diingat deh...

    ReplyDelete
  2. poin 4 suka banget.. kalau udah cinta orang lain ga bakal lah ada gosip, suudzon, adu domba orang lain.. jika hati kita sudah diliputi kasih sayang Tuhan, maka kita tidak akan punya waktu untuk membenci orang lain :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sibuk dengan diri sendiri ya mbak...gak ada waktu untuk berbuat dzolim kepada orang lain

      Delete
  3. Huaaa... akumasih banyak tertawa.. :(
    Makasih sudah diingatkan...

    ReplyDelete
  4. Sebaiknya untuk kebaikan memang harus dishare, bukannya malah pelit ya mba, ya contohnya Ustadz Agus Salim itu.

    Kadang ketawa itu enak ya mba, serasa lepas beban...

    Makasih atas ilmunya...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^