Kalau ada yang nanya tentang suasana hati kita, pastinya ingin bisa menjawab kalau kita sedang baik-baik saja, selalu bahagia, bukan? Siapa sih, yang gak ingin bisa hidup bahagia? Semua orang pasti ingin selalu bisa hidup dengan damai, tenang, bahagia dan sejahtera. Tidak ada yang ingin hidupnya tidak bahagia.
Menurut sepemahaman saya, makna bahagia itu sendiri tergantung dari sudut pandang masing-masing orang. Betul, gak? Ada yang merasa memiliki harta melimpah, kekayaan yang ditampilkan dengan barang mewah, serta kekuasaan besar itu sudah mencerminkan kebahagiaan. Namun ada juga orang yang cukup merasa bahagia ketika dia sudah bisa hidup sehat, berkecukupan, memiliki keluarga harmonis, atau makna kebahagiaan lainnya.
Sebenarnya Apa Makna Bahagia Itu?
Kondisi bahagia itu bisa diartikan sebuah perasaan atau pikiran yang ditandai dengan rasa kepuasan, kecukupan, serta rasa cinta pada sesuatu. Menurut pandangan Islam, bahagia itu adalah saat seorang muslim dapat memertahankan keimanan atau keyakinan dan mampu melaksanakan perilaku yang sesuai dengan keyakinannya. Hal ini tentunya berkaitan dengan keyakinan kita terhadap ketentuan-ketentuan yang telah diberikan Allah SWT di setiap langkah kehidupan, baik itu masa baik atau buruk, semua itu merupakan tanda kasih sayang Allah kepada kita semua.Sedangkan dalam Islam sendiri makna bahagia tidak hanya sekedar diukur dari materi saja. Karena sifat kebahagiaan itu hanya sementara, kebahagiaan di dunia hanyalah perhiasan duniawi yang tidak bisa dibandingkan dengan kebahagiaan di akhirat kelak yang jauh lebih baik dari seisi dunia. Bahkan sudah tertulis dalam Al-Qur’an bahwa kebahagiaan yang hakiki itu kuncinya adalah rasa syukur. Bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan hingga saat ini dan jangan mengukur kebahagiaan dengan melihat kehidupan orang lain.
Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Indonesia
Menurut hasil penelitian dari World Happiness Report 2023, tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Skor indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia adalah 5,277 dan menempati urutan ke 84 dari 137 negara yang menjadi objek penelitian tersebut.Sedangkan di Asia Tenggara, kebahagiaan masyarakat Indonesia menempati peringkat keenam dari negara yang diteliti. Dari data tersebut bisa dilihat bahwa kepuasan hidup masyarakat Indonesia hanya lebih tinggi dari 3 negara di bawahnya seperti Myanmar, Laos dan Kamboja.
Dalam penelitian World Happiness Report 2023, menggunakan survey tingkat kebahagiaan yang dilakukan oleh Gallup World Poll terhadap 137 negara. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada 1000 responden yaitu seputar kepuasan hidup dan emosi positif atau negatif yang dirasakan oleh mereka.
Cari Tahu Tingkat Kebahagiaan Melalui Bahagia Meter Rumah Zakat
Dari hasil penelitian World Happiness Report 2023, kita sudah mengetahui bahwa tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan dengan masyarakat di negara lain. Lalu apakah sobat ingin tahu juga bagaimana sebenarnya tingkat kebahagiaan kita sendiri? Apakah selama ini sudah bahagia? Dan bagaimana pula cara mengukurnya?Dengan tujuan supaya masyarakat dapat mengukur tingkat kebahagiaan mereka sendiri, Rumah Zakat telah meluncurkan website bahagiameter.rumahzakat.org. Alat pengukuran ini menggunakan konsep PERMA yang dilandasi oleh Teori Kebahagiaan Martin Seligman. Konsep PERMA adalah Positive Emotion (Emosi Positif), Engegement (Keterlibatan), Relationships (Hubungan), Meaning (Makna Hidup), dan Accomplishment (Pencapaian). Metode mengukur kebahagiaannya dengan cara mengisi kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan.
Setelah mengisi semua pertanyaan yang ada dalam website Bahagia Meter, nanti kita akan diberikan saran untuk meningkatkan kebahagiaan sesuai dengan kondisi dari hasil test.
Menurut Agustin Santriana selaku Brand Management Division Rumah Zakat, pihaknya percaya bahwa setiap kebahagiaan masing-masing orang itu dapat diciptakan oleh diri mereka sendiri. Oleh karenanya tahun ini Rumah Zakat mengajak masyarakat untuk menciptakan kebahagiaan mereka yang paling dalam dengan meluncurkan kampanye #BikinBahagia. Karena sejatinya kebahagiaan yang paling dalam itu datang ketika menggunakan kekuatan karakter untuk mencapai tujuan yang lebih besar dari diri sendiri. Tujuan yang dimaksud seperti berkontribusi pada sesuatu yang bermanfaat atau membantu orang lain.
Dengan hadirnya website Bahagia Meter ini, Rumah Zakat berharap bisa memotivasi masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kebahagiaan mereka.
Pengalaman Menggunakan Bahagia Meter Rumah Zakat
Saya jadi tertarik ingin tahu lebih jauh tentang pengukuran tingkat kebahagiaan sejak mengetahui rendahnya tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia berdasarkan penelitian kepada 137 negara tadi. Sebenarnya seberapa besar rasa bahagia yang ada di dalam diri saya? Nah untuk mengetahuinya, saya melakukan test di website Bahagia Meter milik Rumah Zakat.Ketika pertama kali mengakses website Bahagia Meter, saya melihat tampilan visual situs yang menarik. Navigasinya mudah dipahami, kita bisa langsung memulai test dengan satu langkah mudah. Kecepatan dalam memuat halamannya pun terasa cepat. Selesai mengisi satu pertanyaan, kita bisa langsung melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Dan di akhir test akan tercantum jumlah nilai kebahagiaan berdasarkan jawaban dari 15 pertanyaan yang diberikan. Setelahnya kita akan diberikan saran untuk dapat meningkatkan atau memertahankan kebahagiaan.
Setelah mengikuti test, ternyata hasil milik saya lumayan bagus. Skor tingkat kebahagiaan saya adalah 80. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan dinilai baik dan seimbang, serta mendukung kebahagiaan secara keseluruhan. Alhamdulillah, ya …
Di halaman berikutnya, saya diberi saran terkait cara memertahankan dan meningkatkan kebahagiaan. Bahagia Meter memberi saran supaya saya bisa memertahankan kebiasaan yang mendukung emosi positif dan memperbanyak aktivitas yang bisa membawa kebahagiaan misalnya dengan banyak membantu orang lain, yang dapat meningkatkan emosi positif. Membimbing atau mengajar orang lain dalam aktivitas yang disukai juga bisa memberikan keterlibatan yang memicu kebahagiaan.
Saran-saran yang diberikan cukup masuk akal bagi saya. Karena di saat orang lain merasa bahagia karena andil kita, otomatis bisa membuat hati kita ikut bahagia, bukan? Rasanya, ini lebih bermakna dibandingkan bahagia yang diukur dari banyaknya materi, deh! Betul, gak?
Nah, itulah pengalaman saya ketika melakukan test kebahagiaan melalui Bahagia Meter dari Rumah Zakat. Bagaimana dengan sobat? Sudah melakukan test kebahagiaan di bahagiameter.rumahzakat.org? Yuk, ukur tingkat kebahagiaan kalian!
Bahagia itu Diciptakan oleh Diri Sendiri
Kesimpulan yang saya dapatkan dari pengalaman menggunakan website Bahagia Meter bahwa makna kebahagiaan berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang menganggap dirinya akan bahagia ketika sudah memiliki kekayaan materi yang melimpah, tetapi ada juga yang sudah cukup bahagia ketika dirinya sehat dan memiliki keluarga yang harmonis. Apapun bentuknya, sejatinya rasa bahagia itu diciptakan oleh diri kita masing-masing.Sebenarnya untuk mendapatkan kebahagiaan itu, kuncinya hanya satu yaitu pandai bersyukur. Bersyukur atas apapun yang sudah didapatkan, jalan kehidupan yang dialami dan kondisi hubungan dengan orang lain. Dengan sudah merasa bahagia maka kita pun bisa turut menebar kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar kita.
Salam takzim
30 Comments
Definisi bahagia tiap orang bisa macem-macem ya dan sangat beragam tergantung tolak ukurnya apa. Tapi, bahagia mater ini ngebantu lho buat tahu refleksi diri, sejauh mana kita bahagia sama apa yang kita punya. Cool! :D
ReplyDeleteSetuju. Saya pikir juga mana bis mengukur kebahagiaan orang lain? Tapi sekadar jejak permainan di website bisa saja. Berdasarkan pengalaman dan kesuksesan bisa dilihat mana yang bikin kita bahagia dan mana yg enggak. Pasti seru ini ikutan isi web nya itu
DeleteBahagia Meter membantu juga ya mba untuk mengetahui makna dari masing-masing yang pastinya berbeda
ReplyDeleteDaku langsung ikutan testnya dong kak wkwkwk.
ReplyDeleteHasnya disuruh mempertahankan apa yang ada, uhuuy. Seru juga ikutan tesnya, karena jadi bisa memaknai lagi bahwa bersyukur dan berbahagia itu indah
Saya juga berpikirnya kalau bahagia itu relatif. Kita bisa mengira orang bahagia, padahal mungkin swbwnyia tersiksa hanya pandai menutupinya
ReplyDeleteTapi adanya website bahagiameter ini bikin penasaran dan jadi mau coba isi kuisioner nya juga nih
sepakat, bahagia itu kita sendiri yang menciptakan.
ReplyDeleteSaya kok jadi penasaran juga pengen nyoba mengukur rasa bahagia di bahagia meter yang dikembangkan rumah zakat
Bahagia Meter dari Rumah Zakat ini keren banget, ya kak... Rasanya jadi diingatkan kalau kebahagiaan itu nggak cuma soal materi, tapi juga tentang berbagi dan peduli sama sekitar. Konsepnya sederhana tapi impactful banget. Baca ini bikin hati hangat dan semangat buat terus berbagi. Makasih udah nulis sesuatu yang inspiratif banget!
ReplyDeleteauto coba, karena penasaran dengan skor bahagia saya...haha
ReplyDeleteSeru nih ada bahagia meter dari Rumah Zakat ini
Setuju jika kebahagiaan yang paling dalam itu datang ketika menggunakan kekuatan karakter untuk mencapai tujuan yang lebih besar dari diri sendiri.
whaaa gimana hasilku yaa, penasaran nih. Semoga baik-baik aja... atau hasilnya tergantung suasana hati saat sedang mengisi? hehe... makasih infonya ya mbak!
ReplyDeleteInovasinya kreatif deh, sampe ada bahagia meter. Aku jadi kepengen coba test juga nih, penasaran sama hasilnya.
ReplyDeleteTapi emang bener sih, bahagia kita yang hadirkan salah satunya dengan perlebat rasa syukur. Meromantisasi setiap aktivotas sehingga bikin happy.
Udah isi surveynya donk, hasilnya weeww moderate well being wkwkwk, soalnya masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Ok juga nih dikasi kisi2 sebaiknya apa saja yang harus dilakukan mulai dari relantionship hingga pencapaian.Kyknya kudu banyak2in rasa syukur atas segala yang dimiliki, biar nanti ditambahi sama Yang Maha Memiliki yaa hehe :D
ReplyDeleteThanks mbak :D
Udah isi surveynya donk, hasilnya weeww moderate well being wkwkwk, soalnya masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Ok juga nih dikasi kisi2 sebaiknya apa saja yang harus dilakukan mulai dari relantionship hingga pencapaian.Kyknya kudu banyak2in rasa syukur atas segala yang dimiliki, biar nanti ditambahi sama Yang Maha Memiliki yaa hehe :D
ReplyDeleteThanks mbak :D
Skorku juga 80 nih Alhamdulillah berarti tingkat kesejahteraan dinilai baik dan seimbang, serta mendukung kebahagiaan secara keseluruhan ya...
ReplyDeletewah keren juga nih inovasi rumah zakat dengan bahagia meter-nya. memang sih kebahagiaan itu berbeda-beda ya untuk setiap orang. penasaran juga nih saya sama tingkat kebahagiaan diri sendiri
ReplyDeleteLangsung ke website bahagia meter. Alhamdullilah Mpo dapat nilai 100
ReplyDeletelucu banget bahagia meter namanya, jadi semua ada standarnya apa gimana, coba ah hasilku apa nih
ReplyDeleteAku belum ikut tesnya. Takut sih wakakaka. Parameter bahahia tiap orang memang berbeda-beda ya. Sedih juga nih ternyata tingkat kebahagian masyarakat Indonesia termasuk rendah dibanding dengan negara-negara lainnya. Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang bahagia di tahun ini.
ReplyDeleteAku pikir malah orang Indonesia tingkat bahagianya tinggi jadi haha hehe aja meski kebijakan pemerintah mencekik hehe. Tapi setuju sih, emamng bahagia letaknya di pikiran kita, asalkan bisa menikmati kehidupan gak terlalu nengok kanan kiri biasanya lebih gampang ya.
DeleteBoleh juga nih cobain bahagiameternya agar tau gimana kondisi saya terkait kebahagiaan. Lumayan miris nih saat tau fakta bahwa kebahagiaan masyarakat Indonesia termasuk yang rendah gitu.
ReplyDeleteAku jadi mau tes juga haha
ReplyDeleteSemoga hasilnya baik dan bener bener bahagia
Makin keren ah Rumah Zakat inovasinya selalu ada saja
Bahagia itu Diciptakan oleh Diri Sendiri, dan saya setuju dengan kalimat ini. Sebab bahagia itu bermula dari rasa syukur yang besar
ReplyDeleteAda ya, untuk mengukur tingkat kebahagiaan orang melalui teknologi yang informatif dan menarik
ReplyDeleteBarusan saya jadi mengukur juga karena penasaran. Alhamdulillah masih termasuk bahagia. Banyak bersyukur bikin rasa bahagia semakin besar ya
ReplyDeleteEmang tiap orang punya tingkat dan definisi kebahagiaan yang berbeda beda, jadi penasaran mau ikut tesnya. Hihiho, tapi so far sejauh ini aku ngerasa bahagia kalau ngeliat orang lain bahagia. Wlek wkwkwk
ReplyDeleteTernyata ada cara tersendiri untuk mengukur kebahagiaan ya. Dan apa yg dilakukan Rumah Zakat ini positif banget. Keren
ReplyDeleteSaya setuju dengan Mbak Nurul, jika kita pandai2 bersyukur, hati ini akan terasa lebih damai. Otomotasi kebahagiaan yang kita dapatkan melalui diri sendiri pun bisa terpenuhi.
ReplyDeleteSaya amat percaya kalau tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia amat rendah hehehhe ... Soalnya apa-apa yang bukan bidangnya bukan urusannya dikomentari, suka julidin orang lain juga padahal enggak tahu kondisi yang sesungguhnya hheheheh ...
ReplyDeleteApakah sebegitu kurang bahagianya ya kehiduan di tanah air samapi di ranah ASEAN saja kita masuk dalam level tengah-tengah. Wah, jadi penasaran juga nih soal bahagia meter yang tesnya disediakan sama Rumah Zakat. Dan ya ... aku sepakat, kalau standar bahagia setiap orang itu tentulah berbeda-beda.
ReplyDeleteAku setuju bahagia itu diciptakan oleh diri sendiri.. Jgn berharap bahagia jatuh dari langit. Kita sendiri yg berusaha menciptakannya dgn cara kita.
ReplyDeleteih seruu ada website bahagiameter, jadi mau coba isi kuisionernya. Tapi memang ukuran bahagia itu nggak bisa pakai standar orang lain. Setiap orang punya definisi berbeda dengan kebahagiaannya. Dapat menjadi diri sendiri juga salah satu bentuk kebahagian yess...
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^