Kegagalan harus
dibiasakan. Itu yang dikatakan oleh Wempy Dyocta Koto. Bahkan menurutnya, bila
ada buku yang menceritakan tentang kisah hidupnya, barangkali judulnya
Kegagalan. Pendiri dan CEO Wardour and
Oxford, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan pengembangan bisnis
international ini mengatakan bahwa dia adalah salah satu orang di dunia ini
yang paling banyak mengalami kegagalan. Tapi ternyata, belum pernah sekalipun
dia menyerah. Kegagalan harus dibiasakan dan yang paling penting seberapa cepat
kita mampu bangkit dari kegagalan tersebut. Jangan takut gagal, kegagalan
adalah sukses yang tertunda, katanya.
Berawal dari
kegagalan yang berulang kali dapat memacunya untuk bangkit lagi dan berusaha
untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Obsesinya ingin semua
orang dari tingkat pemerintahan atas sampai ke kampong-kampung bisa merasakan
apa yang bisa dia lakukan. Melalui perusahaan yang dipimpinnya, Wempy bisa membuat
produk lokal dari Indonesia bisa bersaing di pasar international.
Beberapa
waralaba di Indonesia sudah bisa dia bawa ke pasar international. Kebab Turki
Baba Rafi, Ayam bakar Mas Mono, Piramizza, Sour Sally dan yang terbaru adalah
keripik pedas Maicih merupakan produk lokal yang telah mendunia melalui jiwa
entrepreneurnya.
Wempy Dyocta
Koto mempunyai prinsip, jika mendapatkan ilmu kita harus terus menyebarkannya
kepada orang lain. Menurutnya cycle of
knowledge harus terus berputar. Kita harus bisa terus bermanfaat bagi orang
lain. Belajar dari semua kisah Wempy, sudah selayaknya kita mau menyebarkan
semua ilmu yang kita dapat agar bermanfaat bagi orang lain daripada kita sibuk
membicarakan hal-hal yang tidak penting.
2 Comments
Mbak nuruuuul makin sip postingannya. Kirim ke vlog mbak
ReplyDeleteMakasiih mbak Nunu...nanti coba dikirim ya...
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^