|
Kereta Api Tua di Museum Ambarawa |
Anak laki-laki saya yang bernama Haikal, sejak kecil sangat menyenangi kereta api. Bermula dari kesukaannya menonton Film Kartun
Thomas and Friends, Haikal jadi menyukai kendaraan besi ini. Ketika liburan sekolah 3 tahun yang silam, saya dan keluarga besar berkunjung ke rumah kakek di Ambarawa. Demi memenuhi keingintahuannya, kami mengajak anak-anak berkunjung ke museum kereta api. Ternyata, Museum Kereta Api Ambarawa dahulunya merupakan stasiun yang dialihkan fungsinya menjadi tempat wisata. Di musium ini masih terdapat kereta api bergerigi yang merupakan salah satu dari 3 kereta yang masih ada di dunia. Selain di Ambarawa, kereta api bergerigi lainnya terdapat di Swiss dan India.
|
mejeng di atas lokomotif |
|
Melihat ke dalam ruangan masinis |
|
Woow..ternyata rodanya lebih besar dari Haikal ya...? |
Begitu memasuki lokasi, anak-anak langsung menuju barisan lokomotif yang dipajang di sana. Senang rasanya melihat ekspresi mereka, terutama Haikal. Dia begitu gembira bisa melihat "thomas" secara langsung. Dengan antusias berlari dan naik ke atas lokomotif. Mencoba naik ke ruang masinis, berdiri di atas lokomotif dan memegang roda lokomotif yang lebih besar dari badannya.
Usai bermain dengan lokomotif, kami pun berkeliling di sekitar museum. Di sana kami melihat ke dalam ruangan yang didalamnya telah terpajang benda-benda untuk dipamerkan. Seperti mesin ketik, telepon kuno, mesin hitung, mesin telegram dan ada juga topi masinis. Di ruangan ini juga terpajang foto-foto bersejarah tentang perkeretaapian di Indonesia. Sayang kami tidak sempat mendokumentasikan ruang yang berada di tengah museum. Karena perhatian kami beralih pada kereta tua yang melintas di sisi lain museum.
|
Mejeng dulu di depan kereta api wisata |
Ternyata itu adalah kereta wisata. Kereta ini dapat digunakan oleh pengunjung untuk menyusuri rel dari Ambarawa hingga Tuntang. Melewati persawahan, ladang dan danau Rawa Pening.
Tidak rugi rasanya berkeliling menikmati kunjungan ke museum keret
api yang memasang tarif Rp. 5000,- untuk tiket masuknya ini. Sebelum
pulang, kami menghampiri pedagang yang menawarkan berbagai macam
suvenir.
Haikal yang menyukai kererta api, tentu saja memilih kerajinan kayu yang berbentuk kereta api.
|
Miniatur kereta api ini akhirnya dibawa pulang oleh Haikal |
|
Aneka suvenir dari kayu |
| | Menurut kabarnya, tempat ini pada pertengahan tahun 2013 telah ditutup oleh pemerintah untuk renovasi secara besar-besaran. Semoga renovasinya cepat selesai hingga anak-anak bisa menikmati kereta api yang ada sejak jaman dahulu. |
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
14 Comments
Seru ya.. bisa lihat 'thomas' beneran.. kepengen iih..;)
ReplyDeleteSeruuu..teh, anaknya sampe lari-lari kegirangan hi..hi..hi :D
DeleteMuseum ini dkt rumah nenek bu.sering dl wkt kecil main kesana
ReplyDeleteLoh..berarti nenek kita berdekatan ya pak.. :)
DeleteRenovasinya udah selesai lo mbak..akhir bln kmr aku ngajak anakku maen kesana jg :)
ReplyDeleteUdah selesai ya mbak...?? Asiiik bisa main kesana lagi dong. makasih infonya yaa....
DeleteAku juga suka selama di sana ^^
ReplyDeleteKeliatan besar ya mbak..kalo liat dari deket.. :D
Deleteweekend seru sambil belajar ya mbk ^_^...syip
ReplyDeleteIya...seru, main sambil belajar. Anaknya jadi enjoy..
Deletesaya pernah ke ambarawa berkali kali tapi ga kesampian untuk menikmati kereta tua jaman belanda ini hehehe....
ReplyDeleteWah sayang ya..gak sampai kesana :)
Deletewah seruu abis mbak jalan-jalannya saya malah belum pernah ke Ambarawa euuyy kerenn hehe
ReplyDeleteWah....padahal kan lebih deket dari yogya...drpada dari bandung..?...ayo main kesana sekali-sekali...
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^