Setiap anak,
tentunya memilki cita-cita di dalam hidupnya. Cita-cita anak yang satu,
terkadang berbeda dengan anak yang lain. Hal ini sangat wajar, karena imajinasi
yang dimiliki anak berbeda-beda.
Usia
kanak-kanak membuat mereka belum mengetahui bakat dan minatnya. Kadang
terdengar lucu bila seorang anak menceritakan cita-citanya. Seperti anak bungsu
saya yang berusia 8 tahun.
“ Ade kalo
udah gede, mau jadi Thomas aja, ah! “kata jagoan kecil saya sambil menunjuk
film kesayangannya waktu itu. Usianya dulu kira-kira masih 5 tahun.
Terdengar lucu kan, cita-citanya? Tapi itulah anak-anak, seringkali mengungkapkan cita-citanya
hanya sebatas keinginan saja, yang langsung terlontar tanpa benar-benar serius
dengan yang diinginkannya. Seiring perkembangan waktu, biasanya cita-cita anak
berubah sesuai dengan pengetahuannya.
Buktinya, jagoan
kecil saya, kini cita-citanya berubah. Sekarang dia bercita-cita ingin menjadi
petugas pemadam kebakaran. Jika ditanya mengapa memilih profesi itu, jawabannya
sederhana saja. Supaya bisa membantu orang untuk memadamkan api, bisa bermain
air dengan selang yang panjang dan besar, serta bisa naik mobil pemadam
kebakaran dengan bunyinya yang keras. Katanya, seru!
Sebagai orang
tua, tentunya kita tidak boleh langsung melarang apa yang menjadi cita-cita
anak. Justru, kita dapat mengali potensi yang ada pada anak kita. Mendukung pendidikannya
dan menjelaskan bagaimana untuk mencapai cita-cita tersebut. Proses apa saja
yang harus dijalaninya, kemampuan apa yang harus dikuasai dan sebagainya.
Ketika seorang
anak mengungkapkan sebuah cita-cita yang menurut orang tua tidak “keren”,
beberapa orang tua cenderung melarang anak untuk memilki cita-cita sesuai
keinginan mereka. Berbagai alasan yang membuat orang tua melakukan pelarangan tersebut,
seperti masa depan yang suram atau gaji yang kecil.
Sebaiknya,
orang tua tidak melarang cita-cita anak dengan alasan apapun, terutama saat mereka
masih kecil. Berikan kesempatan untuk anak berpikir mengenai cita-cita dan
keinginan mereka kelak. Hal ini membantu merangsang kemampuan anak untuk bisa
berpikir banyak hal dan mengembangkan otak mereka.
Saya jadi
teringat Zeti Arina, yang berprofesi sebagai konsultan pajak. Sejak awal, orang
tua beliau mengharapkan anak-anaknya menjadi seorang guru dan menjadi PNS. Namun
Zeti lebih tertarik dengan dunia pajak. Pada umumnya orang tidak menyukai
apapun yang berhubungan dengan pajak, namun Zeti malah penasaran. Peraturan
pajak yang sering berganti-ganti dan masih langkanya orang yang memilih profesi
konsultan pajak, membuat dirinya memilih profesi tersebut.
Untuk menjawab
keragu-raguan orang tuanya, Zeti Arina bersungguh-sungguh menjalani profesinya
sebagai konsultan pajak. Membuktikan jika konsultan juga bisa memperoleh
penghasilan yang layak.
Komunikasi
yang baik antara orang tua dan anak diharapkan dapat menjembatani perbedaan pendapat
mengenai profesi yang dipilih oleh anak. Kini, Zeti Arina telah membuktikan jika
profesinya bisa menghasilkan dan dia sangat menikmati profesinya itu. Sebagai
CEO Artha Raya Consultant dan Ketua
IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia) Surabaya, Zeti juga dapat menepis
keragu-raguan orang tuanya.
Dari pengalaman Zeti Arina, sudah
selayaknya kita sebagi orang tua, tidak melarang apapun cita-cita anak. Biarkan anak memenuhi minat dan kesenangannya. Beri
pengetahuan tentang cita-citanya pada anak. Tentang apa saja
yang menjadi tanggung jawabnya ketika memilih profesi tersebut. Dan berikan
gambaran jika ada hal-hal yang kurang menyenangkan dari profesi yang menjadi
cita-cita anak.
Semoga anak kita bisa menentukan yang terbaik bagi dirinya.
Semoga anak kita bisa menentukan yang terbaik bagi dirinya.
26 Comments
Semoga doa kita terjabahi sebagai orang tua bisa mengantarkan anak menuju jalan pilihan terbaik (baca : cita-cita).
ReplyDeleteAamiin..Aamiin
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deleteaamiiin
Deletekapan hari ayahnya anak2 tanya ke aku "ntar anak kita bebas ya milih cita2 jadi apa aja?"
ReplyDeleteaku jawab "iya"
"yakin? kalau jadi penyanyi dangdut koplo?"
*lempar piring*
hehe.. membebaskan tapi dengan kontrol orang tua mungkin ya :)
Hi..hi...kalo itu, saya juga bakal lempar piring mbak :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deletehahaa.. iya.. aku sih maunya anakku jadi anak pesantren, pulang2 jadi hafid nan solih.. jika bekal agama sudah didapat kerja halal apapun pasti aku ridloi.. semoga kelak yang aku inginkan merpakan cita2 anakku.. aamiiin O:)
Deleteaamiin...semoga tercapai mbak..
DeleteMendampingi anak, termasuk disaat anak merencanakan cita-cita, tentunya menjadi kewajiban orang tua ya, sehingga ada saling pengertian
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteYa...betul mbak
Deletesebagai orangtua yang terpenting adalah mendukung ya mbk?
ReplyDeleteHarus mbak..kita harus mendukung apapun yang dikehendaki oleh anak selama itu gak merugikan anak kita.
DeleteSelama nggak jd penyanyi dangdut koplo aja, eikeh dukung mbak..hehe
ReplyDeleteHI..hi..sama mbak :)
Deletewah keren yah mbak semua akan dibuktikan kelak dah.. yg penting tetep menjaga agar anak punya cita" agama mulia mbak mantap mbak
ReplyDeleteYa Angki...persiapan buat nanti kalo udah punya anak ya..
DeleteSelama itu baik memang harus didukung dan diarahkan.Aku setuju itu. Kita sebagai orangtuah tidak bisa memakakan kehendak karena zaman udah beda. Mereka untuk dijama mereka kelak. Sedangkan jaman kita adalah sekarang.. Udah difolbek ya mak. Salam kenal.
ReplyDeletesetuju Mak.. makasih udah berkunjung. Salam kenal juga :)
Deletesetuju bgt....iya memang kita sebagai ortu harus mengarahkan ya mbak
ReplyDeleteBetul mbak,..kita harus mengarahkannya..
DeleteDulu apa ya cita-cita saya saat masih kecil? Hm keknya jawabannya formal deh.. Ingin berbakti kepada orang tua, bangsa negara dan agama hehehe
ReplyDeleteApapun pekerjaan putra putri mbak Nurul nanti, yang penting manfaat ya mbak
Ya Mas...semoga anak-anak saya bisa bermanfaat untuk orang lain..aamiin..aamiin.. Makasih ya.. :)
ReplyDeletesemoga cita-cita saya akan tercapai ya mba :D dan juga keinginan orang tua pasti mendukung cita-cita anaknya orang tua pun menginginkan anak nya menjadi yang lebih baik hehehe
ReplyDeleteaamiin..aamiin :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^