CSR
adalah kegiatan perusahaan/badan pemerintahaan sebagai rasa tanggung jawab pada sistem sosial dan lingkungan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan. STIA LAN sebagai lembaga pendidikan, juga turut serta memberdayakan masyarakat sekitar melalui program CSR. Salah satunya dengan cara mengadakan pelatihan membuat kreasi decoupage.
Decoupage berasal dari bahasa Perancis, de'cauper, yang berarti kerajinan atau karya seni yang terbuat dari potongan-potongan bahan, biasanya berupa potongan kertas tissue yang ditempelkan pada sebuah objek dan kemudian dilapisi oleh pernis atau pelitur.
Saya
diundang oleh salah seorang teman yang bekerja di STIA LAN. Teman kuliah saya
itu, sejak dulu memang menyukai kerajinan decoupage. Saya pun berkesempatan belajar membuat kerajinan dari tissue tipis
tersebut bersama dengan beberapa anggota Blogger Bandung.
Bagaimana cara membuat decoupage? Bahan
dan alat yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan decoupage yaitu :
- Media decoupage seperti talenan, tas anyam, canvas, tempat tissue dan media lainnya.
- Kertas tissue bergambar
- Gunting
- Lem kayu
- Pernis atau pelitur
- Cat
- Kuas
- Spon
- Plastik transparan yang tebal
- Kartu ATM/sejenisnya yang sudah tidak terpakai
- Hairdryer untuk mengeringkan
Cara Membuat Kreasi Decoupage
Pertama-tama
pilih gambar tissue yang disesuaikan dengan media. Saya memilih media yang menggunakan
talenan kayu. Sedangkan gambar pilihan saya yaitu pada kertas tissue dengan gambar pot yang
berisi bunga dan dedaunan.
- Gunting tissue sesuai dengan yang diinginkan.
- Media yang akan ditempelkan tisu, diberi lem kayu. Keringkan. Setelah kering, tempelkan tissue dengan perlahan. Pastikan semua permukaan telah menempel erat di media.
- Setelah itu, ratakan tissue dengan kartu ATM/sejenisnya diatas media yang sebelumnya telah dilapisi oleh plastic tebal. Tekan-tekan perlahan, dari bagian tengah menuju pinggir hingga merata.
- Gunakan spon yang basah untuk membantu tissue menempel dengan sempurna. Tekan-tekan perlahan dari bagian tengah ke pinggir. Perlu diperhatikan agar tissue tidak terlalu basah sehingga bisa merusak atau membuat tissue menjadi robek. Keringkan hingga kering betul.
- Lapisi kembali tissue yang telah menempel tersebut dengan lem kayu. Keringkan lagi. Setelah kering, lapisi dengan pernis agar terlihat bercahaya. Keringkan kembali. Untuk media yang dipajang, pelapisan menggunakan pernis cukup dilakukan sekali saja. Namun jika menggunakan media yang sering digunakan, lebih baik pelapisan pernis dilakukan hingga tiga kali. Hal ini bertujuan agar, tissue terlihat mengkilap.
Apapun
medianya, pelapisan kertas tissue tersebut dilakukan dengan langkah-langkah
yang sama. Untuk media yang tidak rata, seperti tas anyam, perekatan kertas
tissue perlu dilakukan dengan sangat hati-hati.
Alhamdulillah,
setelah acara pelatihan tersebut, kami para peserta diberi oleh-oleh beberapa
lembar kertas tissue yang dapat kami gunakan untuk membuat decoupage di rumah.
Setelah sampai rumah, saya amati hasil kreasi yang telah saya buat bersama teman-teman. Dan saya pun puas melihat hasilnya. Tahukah teman, hal itu membuat saya jadi ketagihan untuk membuat
decoupage lagi. He he he ...
Well ... siap-siap mengumpulkan bahannya, deh! Karena perlengkapan
membuat decoupage tidak dijual di sembarang tempat. Peralatannya bisa kita cari
di toko online atau toko offline yang menjual barang-barang kerajinan.
Nah, teman-teman, tidak sulit untuk membuat decoupage, bukan? Bahannya mudah didapat dan pengerjaannya pun mudah. Hanya perlu dikerjakan dengan sangat hati-hati, karena kertas tissu rentan sobek, ya ... Selamat mencoba!! :))
Salam takzim
6 Comments
dari dulu penasaran pengen coba bikin kerajinan decoupage tapi kalau ga liat langsung, ga kebayang.. kapan ya ?
ReplyDeleteWah saya baru tahu lho bun jenis kerajinan ini. Ya ampun kreatif sekali ya orang yang pertama nemuin kreasi inj. Jadi bikin saya pengen buat juga ��
ReplyDeleteBaru tahu caranya saya, padahal sudah punya satu tasnya... Thanks ceritanya
ReplyDeleteMemang cantik ya Mbak..meski butuh ketelitian saat membuat decoupage ini..
Ayo bikin lagi Mbak Nurul, siapa tahu bisa dibisniskan kan lumayan:)
Pertama kali tahu dari stasiun televisi, kemudian tetangga ternyata juga suka bikin kerajinan ini, eh sekarang ibuku juga suka decoupage. Aku? belum pernah mencoba, kurang rajin, hiks
ReplyDeleteUdah lama pengen bisa, tp baca bukunya kok sptnya susah ya..
ReplyDeleteBaca pengalaman mbak nurul jd terlihat mudah....☺️
Wah bisa jadi ide untuk kegiatan anak2 saat liburan
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^