Keluarga merupakan unit terkecil sebagai tempat pertama bagi anak untuk mendapatkan ilmu. Selain dalam keluarga, faktor lingkungan juga berpengaruh dalam tahap tumbuh kembangnya. Kedua faktor tersebut mempunyai dampak yang besar dalam perkembangan psikologis dan kemampuan sosialisasi anak-anak.
Keluarga terutama orang tua memiliki peran penting untuk membentuk perkembangan mental, fisik, dan kemampuan sosialisasinya sebelum terjun ke masyarakat. Ibu sebagai orang yang memiliki interaksi paling banyak dengan anak, memiliki peran penuh dalam pembentukan kepribadian buah hatinya.
Peran Ibu dalam Tumbuh Kembang Anak
Ibu manapun pasti akan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Selain memberikan stimulus untuk perkembangan motoriknya, ibu akan memberikan nutrisi dan gizi yang terbaik bagi mendampingi tumbuh kembang buah hatinya.
Karena peran ibu sebagai pendidik pertama dan yang utama dalam tumbuh kembang anak.
Beberapa peran ibu dalam menstimulasi perkembangan buah hatinya yaitu:
Karena peran ibu sebagai pendidik pertama dan yang utama dalam tumbuh kembang anak.
Beberapa peran ibu dalam menstimulasi perkembangan buah hatinya yaitu:
- Menemani anak bermain.
- Memberikan permainan yang edukatif bagi anaknya.
- Mengajarkan anak berbagai hal baru untuk menambah wawasan dan cara pandangnya.
- Menemani anak dalam setiap kegiatan.
- Menjadi role model atau tauladan bagi anak-anaknya.
- Berperan sebagai psikolog dalam keluarganya. Seorang ibu mengerti betul pola asuh yang akan diberikan pada anaknya, paham tumbuh kembang masa kanak-kanak hingga dewasa, dan faktor lingkungan sosial anaknya.
- Memberikan nutrisi dan gizi terbaik untuk tumbuh kembang anak
Anak yang mendapat stimulasi lebih banyak dan berulang pada setiap aspek perkembangan, akan mendapat tumbuh kembang lebih optimal. Namun, terkadang apa yang diharapkan oleh orang tua, berbeda dengan kenyataan. Terutama ketika anak tidak bisa menerima stimulasi atau pola asuh yang diberikan orang tua. Contohnya saat anak tidak bisa menerima makanan atau minuman yang diberikan oleh ibunya.
Banyak faktor yang mempengaruhi anak tidak bisa menerima asupan makanan dari orang tuanya, salah satunya karena faktor alergi. Daya tahan tubuh anak tidak kuat pada jenis asupan tertentu.
Banyak faktor yang mempengaruhi anak tidak bisa menerima asupan makanan dari orang tuanya, salah satunya karena faktor alergi. Daya tahan tubuh anak tidak kuat pada jenis asupan tertentu.
Mengenal Alergi dan Pemicunya
Seperti telah dibahas sebelumnya, tidak semua anak bisa menerima nutrisi yang diberikan oleh bundanya. Seperti yang terjadi pada 3 orang keponakan saya. Kedua orang tua mereka, yaitu kakak dan kakak ipar saya memiliki riwayat alergi. Hal itu membuat anak-anaknya pun ikut menderita alergi.
Tidak seperti saya, kakak terlihat tenang saat melihat anak-anaknya mulai mengalami tanda-tanda alergi. Barangkali karena sudah terbiasa, ya ...
Saya yang belum terbiasa menyaksikan, agak merinding ketika melihat di wajah dan tangan keponakan saya muncul bentolan besar berwarna merah. Terus terang agak kaget begitu pertama kali mengetahuinya. Saya kira, keponakan saya itu, terkena ulat bulu. Karena memang dia habis bermain di luar rumah.
Saya yang belum terbiasa menyaksikan, agak merinding ketika melihat di wajah dan tangan keponakan saya muncul bentolan besar berwarna merah. Terus terang agak kaget begitu pertama kali mengetahuinya. Saya kira, keponakan saya itu, terkena ulat bulu. Karena memang dia habis bermain di luar rumah.
Saat terkena alergi, keponakan saya terus menggaruk-garuk kulitnya yang merah. Saking tidak tahan dengan gatalnya, keponakan yang masih berusia 3 tahun itu, akhirnya menangis.
Duhh... saya kasihan melihatnya. Anak yang biasanya ceria, bermain dan berlari ke sana ke mari, terlihat kesal dan tidak berdaya dengan gatal-gatal yang menyerang tubuhya.
Duhh... saya kasihan melihatnya. Anak yang biasanya ceria, bermain dan berlari ke sana ke mari, terlihat kesal dan tidak berdaya dengan gatal-gatal yang menyerang tubuhya.
Sebagai seorang ibu, saya enggak tega melihat anak kecil itu. Namun, saya lihat, kakak dengan sigap memberi anaknya obat anti alergi, sehingga setelah beberapa lama, bentol-bentol di tubuh gadis mungil itu pun berangsur hilang.
Menurut kakak, bentol-bentol merah yang dialami keponakan saya, disebabkan alergi karena mengonsumsi makanan yang mengandung udang. Namun tidak hanya udang, makanan pencetus alergi lainnya jika dikonsumsi oleh keponakan saya, pasti akan muncul bentol-bentol merah di badannya.
Kakak saya bercerita, jika makanan tertentu bisa menimbulkan alergi pada anak. Selain udang dan jenis makanan laut lainnya, telur, susu, ikan, kacang tanah, kacang kedelai, gandum dan kacang pohon seperti almond, walnut, hazelnut, cashew, dan pistachio juga dapat memicu timbulnya alergi. Semua jenis makanan tersebut lebih dikenal sebagai The Big 8 makanan utama yang dapat memicu alergi.
Menurut kakak, sebenarnya alergi dan pemicu dapat diatasi dan dicegah. Jika alergi tidak dipahami dan tidak dicegah, akan menghambat tumbuh kembang anak. Kegiatan bermain, belajar, aktivitas stimulasi buah hati, pasti akan terganggu. Kakak beranggapan jika sudah selayaknya semua ibu mengerti dan paham mengenai alergi demi tumbuh kembang anaknya.
Salah satu brand unggulan dari PT Kalbe Nutritionals yaitu Morinaga, mengadakan acara rutin yang mendukung program tahunan World Allergy Week setiap tahunnya melalui berbagai program edukasi. Dan di tahun ini, Morinaga mengadakan Seminar Parenting dengan skala nasional untuk meningkatkan pemahaman para ibu tentang alergi dan penyakit yang terkait.
Selain itu, menurut Dewi Angraeni, Senior Brand Manager Kalbe Nutritionals, acara yang diadakan di Kota Jakarta tersebut juga menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnosa dan tindakan pencegahan.
Bagi saya pribadi, acara Morinaga Allergy Week yang diadakan setiap setahun sekali ini memberikan pengetahuan yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan. Dari pembahasan di sana, saya kini mengerti, ternyata alergi bisa menimbulkan Dermatitis Atopik atau Eksim. Yang dimaksud Dermatitis Atopik yaitu radang kulit yang tidak menular dan bisa kambuh secara berkala, tetapi bisa mencapai titik kronis.
Yang paling ditakutkan oleh para ibu termasuk saya, jika alergi tidak segera diatasi, Dermatitis Atopik yang hanya gejala awal alergi bisa memburuk kondisinya dan memunculkan penyakit alergi lainnya seperti asma dan rinitis alergi. Duuh ... seram juga, ya!
Jadi lebih baik kita mengidentifikasi pemicu alergi pada anak dan menghindarinya serta melakukan perawatan untuk menjaga kelembaban kulit dengan produk hipoalergenik yang tidak mengandung parfum.
Prof. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), Guru Besar Bagian Anak Alergi dan Immunologi dari RSCM/FKUI juga memberikan pendapatnya, salah satu pencegahan alergi yang ditimbulkan karena makanan, bisa dilakukan dengan cara memperkenalkan berbagai jenis makanan sedini mungkin, memberikan ASI eksklusif pada anak atau memberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus mirip dengan susu protein terhidrolisat parsial, bagi ibu yang tidak dapat memberikan ASI-nya.
Oh iya, untuk ibu yang masih penasaran dengan alergi, bisa juga berkonsultasi dengan dokter di website www.cekalergi.com. Di sana ibu akan mengetahui lebih jauh tentang alergi pada buah hati dan informasi yang tepat mengenai fakta-fakta alergi. Dengan mengetahui tentang alergi secara jelas, dapat memudahkan kita untuk menangani alergi pada anak. Selain itu, kita juga bisa memberikan dukungan pada buah hati yang alergi tetap berprestasi.
Sependapat dengan pernyataan tersebut dan rasa peduli pada tumbuh kembang anak, membuat Morinaga Search Centre Jepang bersama PT Kalbe Nutritionals mengembangkan program rutin yaitu Morinaga Allergy Solution. Program ini memiliki tiga unggulan yaitu :
Menurut saya, wajar saja banyak ibu yang merekomendasikan Morinaga Chilkid Soya, karena produk tersebut merupakan inovasi unggulan dari Morinaga yang mengandung Formula Platinum, dengan sinergi nutrisi lengkap seperti untuk Kecerdasan Multitalenta (Brain Care), Pertahanan Tubuh Ganda (Body Defense) dan Tumbuh Kembang Optimal (Body Growth) yang bertujuan mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia menjadi Generasi Platinum.
Tidak hanya saya, anak lelaki saya pun cocok dengan produk dari Morinaga tersebut. Memasuki usia 12 tahun, anak saya masih senang mengonsumsi susu. Dan saat mengetahui ada produk ChilSchool soya, dia dengan antusias membuka dan penasaran dengan rasanya. Selama ini yang dia tahu, rasa susu sapi yang nikmat dan gurih.
Sebagai penggemar susu, dia tahu produk mana yang akan menjadi pilihannya. Dan ternyata susu Morinaga Soya cocok dengan seleranya. Setelah mencicipi segelas susu, dia pun minta lagi. Menurutnya, rasanya tidak jauh berbeda dengan susu sapi.
Wah ... tentu saja saya senang sekali. Susu formula pertumbuhan bergizi dengan isolat protein kedelai bisa dijadikan kombinasi antara zat gizi makro (protein) dan mikro (viamin dan mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan anak lelaki saya tersebut.
Apalagi buah hati saya tidak pernah rewel atau pilih-pilih saat mengonsumsi olahan susu. Dia suka dengan semua olahan susu. Di minum dengan cara menyeduhnya, atau dicampur untuk dijadikan makanan lainnya.
Kemarin saya mencoba membuat puding coklat dengan fla yang berisi campuran Susu Chilschool. Ternyata rasanya tidak mengecewakan. Seperti kata anak saya sebelumnya, rasanya tidak jauh berbeda dengan susu sapi.
Tidak hanya puding susu, saya pun memasak makanan yang menggunakan bahan dasarnya susu, seperti pie susu. Siapa yang tidak pernah tahu pie susu? Semua pasti sudah mengetahui makanan cemilan yang sedang kekinian.
Dengan memberikan bentuk dan jenis makanan yang variatif, diharapkan anak tidak akan jenuh dan menolak untuk minum susu. Karena saya juga termasuk ibu yang ingin memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak.
Begitu pula yang menjadi perhatian Morinaga. Keberlangsungan hidup anak-anak, menjadi anak yang berprestasi merupakan visi dari Morinaga. Karena visi Morinaga yaitu untuk menyediakan nutrisi berkualitas dan baik, memiliki komitmen tinggi untuk berkontribusi pada tumbuh kembang generasi yang unggul, seperti Generasi Platium.
Melalui edukasi yang diadakan secara rutin, diharapkan akan semakin banyak ibu yang tahu mengenai alergi dan cara menangulanginya. Meskipun memiliki riwayat alergi, tetapi masih tetap bisa berprestasi. Aamiin.
Apakah ada teman-teman yang ingin lebih jauh mengenal alergi, penyebab dan cara mengatasinya? Silakan tanyakan di media sosial Morinaga, yaitu:
World Allergy Week
Pendapat kakak saya ternyata sejalan dengan edukasi dari Morinaga yang konsisten memberikan pemahaman, pencegahan dan solusi alergi. Kegiatan ini bertujuan agar anak yang memiliki riwayat alergi dapat tetap tumbuh secara optimal.Salah satu brand unggulan dari PT Kalbe Nutritionals yaitu Morinaga, mengadakan acara rutin yang mendukung program tahunan World Allergy Week setiap tahunnya melalui berbagai program edukasi. Dan di tahun ini, Morinaga mengadakan Seminar Parenting dengan skala nasional untuk meningkatkan pemahaman para ibu tentang alergi dan penyakit yang terkait.
Selain itu, menurut Dewi Angraeni, Senior Brand Manager Kalbe Nutritionals, acara yang diadakan di Kota Jakarta tersebut juga menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnosa dan tindakan pencegahan.
Seminar Parenting Morinaga Allergy Week |
Yang paling ditakutkan oleh para ibu termasuk saya, jika alergi tidak segera diatasi, Dermatitis Atopik yang hanya gejala awal alergi bisa memburuk kondisinya dan memunculkan penyakit alergi lainnya seperti asma dan rinitis alergi. Duuh ... seram juga, ya!
Jadi lebih baik kita mengidentifikasi pemicu alergi pada anak dan menghindarinya serta melakukan perawatan untuk menjaga kelembaban kulit dengan produk hipoalergenik yang tidak mengandung parfum.
Prof. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), Guru Besar Bagian Anak Alergi dan Immunologi dari RSCM/FKUI juga memberikan pendapatnya, salah satu pencegahan alergi yang ditimbulkan karena makanan, bisa dilakukan dengan cara memperkenalkan berbagai jenis makanan sedini mungkin, memberikan ASI eksklusif pada anak atau memberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus mirip dengan susu protein terhidrolisat parsial, bagi ibu yang tidak dapat memberikan ASI-nya.
Oh iya, untuk ibu yang masih penasaran dengan alergi, bisa juga berkonsultasi dengan dokter di website www.cekalergi.com. Di sana ibu akan mengetahui lebih jauh tentang alergi pada buah hati dan informasi yang tepat mengenai fakta-fakta alergi. Dengan mengetahui tentang alergi secara jelas, dapat memudahkan kita untuk menangani alergi pada anak. Selain itu, kita juga bisa memberikan dukungan pada buah hati yang alergi tetap berprestasi.
Cegah Alergi dengan Morinaga ChilKid Soya
Seperti yang telah dianjurkan oleh Prof. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) sebelumnya, kita bisa memberikan susu dengan protein terhidrolisat parsial untuk mencegah alergi pada buah hati.Sependapat dengan pernyataan tersebut dan rasa peduli pada tumbuh kembang anak, membuat Morinaga Search Centre Jepang bersama PT Kalbe Nutritionals mengembangkan program rutin yaitu Morinaga Allergy Solution. Program ini memiliki tiga unggulan yaitu :
- Solusi nutrisi untuk mencegah alergi dan mengatasi alergi susu sapi.
- Menyediakan produk nutrisi untuk anak yang baru lahir hingga anak usia 12 tahun.
- Sinergi nutrisi yang tepat dan mencakup Brain Care, Body Defense dan Body Growth.
Menurut saya, wajar saja banyak ibu yang merekomendasikan Morinaga Chilkid Soya, karena produk tersebut merupakan inovasi unggulan dari Morinaga yang mengandung Formula Platinum, dengan sinergi nutrisi lengkap seperti untuk Kecerdasan Multitalenta (Brain Care), Pertahanan Tubuh Ganda (Body Defense) dan Tumbuh Kembang Optimal (Body Growth) yang bertujuan mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia menjadi Generasi Platinum.
Pilihan Saya pada Morinaga Chilkid Soya
Setelah mendengar sharing yang diadakan di acara seminar edukasi bagi para orang tua, membuat saya yakin bisa menikmati manfaat susu tanpa takut alergi dengan susu Morinaga Soya.Tidak hanya saya, anak lelaki saya pun cocok dengan produk dari Morinaga tersebut. Memasuki usia 12 tahun, anak saya masih senang mengonsumsi susu. Dan saat mengetahui ada produk ChilSchool soya, dia dengan antusias membuka dan penasaran dengan rasanya. Selama ini yang dia tahu, rasa susu sapi yang nikmat dan gurih.
Sebagai penggemar susu, dia tahu produk mana yang akan menjadi pilihannya. Dan ternyata susu Morinaga Soya cocok dengan seleranya. Setelah mencicipi segelas susu, dia pun minta lagi. Menurutnya, rasanya tidak jauh berbeda dengan susu sapi.
Minum susu Chil School Soya |
Apalagi buah hati saya tidak pernah rewel atau pilih-pilih saat mengonsumsi olahan susu. Dia suka dengan semua olahan susu. Di minum dengan cara menyeduhnya, atau dicampur untuk dijadikan makanan lainnya.
Puding coklat dengan fla susu |
Tidak hanya puding susu, saya pun memasak makanan yang menggunakan bahan dasarnya susu, seperti pie susu. Siapa yang tidak pernah tahu pie susu? Semua pasti sudah mengetahui makanan cemilan yang sedang kekinian.
Pie Susu |
Begitu pula yang menjadi perhatian Morinaga. Keberlangsungan hidup anak-anak, menjadi anak yang berprestasi merupakan visi dari Morinaga. Karena visi Morinaga yaitu untuk menyediakan nutrisi berkualitas dan baik, memiliki komitmen tinggi untuk berkontribusi pada tumbuh kembang generasi yang unggul, seperti Generasi Platium.
Melalui edukasi yang diadakan secara rutin, diharapkan akan semakin banyak ibu yang tahu mengenai alergi dan cara menangulanginya. Meskipun memiliki riwayat alergi, tetapi masih tetap bisa berprestasi. Aamiin.
Apakah ada teman-teman yang ingin lebih jauh mengenal alergi, penyebab dan cara mengatasinya? Silakan tanyakan di media sosial Morinaga, yaitu:
Facebook : Morinaga Platinum
Twitter : @MorinagaID
Instagram : @MorinagaPlatinum
Youtube : MorinagaPlatinum
14 Comments
morinaga ini bener-bener jadi solusi banget ya Teh buat ibu dan anak yang punya alergi susu sapi.
ReplyDeleteAlhamdulillah yaa dengan adanya edukasi dari Morinaga ini jadi lebih paham tentang allergy
ReplyDeleteSekarang enggak pusing lagi ya teh sejak ada solusi terbaik dari Morinaga🤗
ReplyDeleteudang emang salah satu pemicu kambuhnya gatal2 kakak saya sampe merah2 mukaynya teh klo dh makan udang
ReplyDeleteuntung y ada morinaga
Teteeh,
ReplyDeleterajin masak.
Hihii...suka juga sama makanan yang ada campuran susunya.
Jadi secara gak langsung, anak-anak tercukupi kebutuhan zat gizinya dengan aneka sajian makanan.
Ini nih yang bikin tenang para ibu yang anaknya alergi susu. Anak bisa dapet nutrisi yang bagus, gak bikin alergi pula.
ReplyDeleteAlergi ga bisa sembuh ya, tp bisa dicegah supaya ga kambuh
ReplyDeleteDulu waktu Akram usia 2 tahunan, minum Chilkid juga. Yg sebelumnya selalu mengalami gangguan pencernaan, jadi enggak.
ReplyDeleteAlah geuning banyak juga yah jenis makanam yang bisa memicu alergi, dan termasuk susu juga. Seriusan aku baru tahu Teh.
ReplyDeleteUntunglah udah ada chilkid soya jadi lebih aman yah Teh..
Mantan kantor dan mantan kerjaan saya jaman masih single, ngurusin Chilkid dan kawan-kawannya hehe...
ReplyDeleteWaah, kreatif banget teh, diolah jadi pie susu dan puding. Pasti anak ga nolak tentu. Anak saya juga minum Morinaga Chil Kid Soya ini dan minta nambah nambah lagi karena enak.
ReplyDeleteHihi Mbak Nurul kaget ya ngeliat bentol-bentol begitu, aku itu tiap malam dibangunin sama anakku karena bentolnya juga sering kambuh pas malam hari T_T
ReplyDeleteAku nih alergi sama seafood dan reaksinya ampun deh, emang nyiksa. Seneng ya sekarang ada susu soya, pengganti susu buat yang alergi susu sapi
ReplyDeleteAnak saya juga minun Morinaga ChilKid Soya, katanya enaak. :D
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^