Membentuk Remaja Berkarakter

Setiap orang tua (termasuk saya) memiliki gaya atau pola asuh membesarkan anak-anak dengan style-nya masing-masing. Meskipun memiliki gaya masing-masing tetapi tujuannya pasti sama, yaitu membentuk karakter anak yang baik dan berbudi luhur, bukan? Saya dapat informasi dari beberapa penelitian ilmiah, terbentuknya karakter manusia itu ditentukan oleh dua faktor. Pertama faktor alami (nature) dan faktor yang kedua yaitu pendidikan dan sosialisasi (nurture).

Begitu pun dalam membentuk remaja berkarakter, juga dipengaruhi oleh faktor biologis (nature) dan faktor lingkungan (nurture). Faktor biologis ini berasal dari dalam diri sendiri. Berasal dari keturunan atau bawaan lahir dan pengaruh keturunan dari kedua orang tuanya atau salah satunya.

Membentuk Remaja Berkarakter

Sedangkan faktor lingkungan juga memiliki pengaruh besar pada pembentukan karakter remaja. Pengaruh tersebut bisa berasal dari adat istiadat, peraturan yang diberlakukan dan bahasa yang digunakan.

Sejak lahir anak mulai membaur dengan lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil yang sangat berpengaruh kuat dalam pembentukan karakter anak. Karena keluarga menjadi lingkungan pertama yang membentuk dan mengembangkan kepribadian anak. Selain di keluarga, lingkungan yang cukup berpengaruh yaitu di sekolah, pergaulan dengan teman sebaya dan tetangga.

Lalu bagaimana cara kita menanamkan nilai-nilai karakter yang efektif pada anak remaja?

Menanamkan Nilai Karakter Positif pada Remaja

Untuk bisa membentuk pribadi yang berbudi luhur, maka karakter anak harus dilatih, dipelihara dan dirawat sejak dini. Seperti saat kita memelihara tanaman, akan lebih mudah dibentuk sejak masih kecil. Dan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter anak.

1. Pembiasaan atau Habit

 Karakter baik pada anak bisa dibentuk melalui kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus.

2. Berikan Stimulasi

Orang tua perlu memberikan stimulasi pada remaja agar dapat mempraktikkan karakter baik yang telah dicontohkan dan diajarkan padanya. Beri dukungan dan kesempatan pada mereka untuk melakukan berbagai karakter baik.

3. Pembelajaran

Memberikan pengenalan nilai-nilai karakter pada remaja dengan cara memberikan arahan, penjelasan dan bimbingan.

4. Memberi Suport

Pembentukan karakter anak juga bisa dilakukan dengan cara memberi mereka support secara terus menerus. Dengan memberikan dukungan diharapkan remaja bisa mengambil keputusan untuk bertindak sesuai nilai yang positif, memegang teguh dan bangga dengan karakter baik yang mereka miliki.

5. Memberi Contoh

Menanamkan karakter yang baik pada remaja, lebih efektif dengan cara memberi contohsecara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Remaja bukan anak kecil lagi yang mau diperintah, apalagi dipaksa atau diberi hukuman yang berlebihan. Mereka lebih senang diberi contoh. Jika pada suatu waktu tertentu dia melakukan perilaku negatif, berikan konsekuensi dan penjelasan agar mereka tidak melakukan perilaku negatif lagi.

Pengaruh Pertemanan Dalam Pembentukan Karakter Remaja

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa pembentukan karakter remaja tidak hanya dipengaruhi dari lingkungan keluarga saja. Pertemanan pun memiliki peranan penting dalam perkembangan karakter remaja. Pada saat remaja merasa rapuh dan memerlukan penerimaan, biasanya mereka butuh teman. Mereka akan merasa lebih nyaman membicarakannya dengan teman sebaya.

Terkadang pendapat dari teman menjadi hal yang lebih diperhatikan bagi remaja, dibandingkan dengan pendapat orang tua mereka sendiri. Tingkat rasa percaya diri remaja pada umumnya banyak bergantung pada lingkungan pergaulannya. Lingkungan pergaulan yang positif, biasanya memiliki pengaruh yang positif terhadap remaja. Begitu juga sebaliknya.

Oleh karena itu supaya anak remaja memiliki karakter yang baik dan positif, mereka harus bisa memilih lingkungan pertemanan yang baik. Di lain kesempatan, remaja juga sebaiknya mampu menolak ketika berhadapan dengan lingkungan yang negatif.

Pertemanan antar remaja

Peranan Sekolah untuk Perkembangan Karakter Remaja

Selain lingkungan pertemanan, lingkungan sekolah merupakan faktor luar yang juga mempengaruhi perkembangan karakter remaja. Pada umumnya setiap sekolah memiliki peraturan yang harus dipatuhi oleh semua siswa. Peraturan yang berlaku di sekolah dibuat untuk membantu terbentuknya karakter siswa yang baik dan berbudi luhur. Fungsi peraturan di sekolah sendiri untuk membiasakan siswa berperilaku baik.

Untuk membiasakan siswa berkarakter baik, sekolah seharusnya selalu mensosialisasikan peraturan tersebut supaya tertanam dalam diri siswa. Termasuk pendidik yang ada di sekolah, harus bisa menumbuhkan empati remaja terhadap orang lain. Selain itu pendidik juga harus dapat menciptakan suasana kelas yang bisa membiasakan anak berkarakter baik.

Bagaimana jika menemukan kesulitan dalam membentuk karakter remaja?

Upaya Membentuk Karakter Remaja yang Baik

Gagalnya usaha membentuk remaja berkarakter baik dapat menimbulkan banyak masalah di lingkungan. Tidak adanya remaja yang berkarakter baik dapat meningkatkan tindakan kekerasan, semakin menjamurnya tawuran di kalangan remaja, kasus bullying yang terus terjadi, penggunaan rokok dan obat-obatan yang semakin marak, perilaku pornografi yang meningkat dan meningkatnya perilaku seks bebas di kalangan remja.

Fenomena kelakuan remaja yang begitu memprihatinkan, bukan? Akankah semua itu dibiarkan begitu saja? Padahal perilaku buruk itu bisa meresahkan masyarakat luas.

Alangkah bijaknya apabila para orang tua dan pendidik memperhatikan pembentukan karakter remaja supaya bisa lebih baik lagi. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk membentuk karakter remaja.
  1. Orang tua berusaha mengenali dan menggali potensi anaknya masing-masing.
  2. Sebaiknya tidak membandingkan anak yang satu dengan anak lainnya, termasuk dengan saudara kandungnya sendiri.
  3. Alihkan perhatian remaja dengan memberikan aktivitas yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
  4. Mulai memberi perhatian bahwa nilai akademik bukanlah segalanya. Beri dukungan pada potensi lain yang ada pada diri anak seperti kemampuannya menguasai seni rupa, puisi, pantun, desain atau kemampuannya di bidang olahraga.
  5. Arahkan anak untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Apabila orang tua atau pendidik belum bisa melihat potensi anak, sebaiknya ajak anak untuk melakukan tes potensi.
  6. Memberikan dukungan dan dorongan pada potensi anak, salah satunya dengan mengajak anak mengikuti les yang sesuai minat mereka.
  7. Berikan perhatin yang utama pada kemampuan dasar anak untuk mengasah nilai spiritual anak. Biasakan anak melakukan kewajiban dasar agamanya secara kontinyu.
  8. Dukung dan dorong anak untuk bisa berpartisipasi di bidang yang disukai mereka.
  9. Untuk mendukung minat dan bakat anak remaja, orang tua bisa berkoordinasi dengan guru BK di sekolah.
  10. Dorong supaya anak mau mengikuti kompetisi sesuai dengan minat dan bakatnya.
  11. Orang tua selalu terbuka dengan pihak sekolah menyangkut urusan minat dan bakat anak.
  12. Sebaiknya selalu terbuka dengan guru di sekolah dalam hal mengomunikasikan bakat dan minat yang dimiliki anak remaja.
Dukung minat dan potensi anak untuk membentuk karakter baik

Pembentukan Remaja Berkarakter

Membentuk karakter remaja yang baik tidak cukup hanya dengan memberi mereka pengetahuan secara teori saja. Semua orang dewasa yang ada di lingkungan remaja sebaiknya menjadi teladan, sumber inspirasi dan pendorong bagi remaja dalam bertingkah laku.

Secara fitrahnya, semua individu mempunyai kecenderungan untuk mencintai kebaikan. Namun kecenderungan ini harus tetap diikuti dengan instruksi (pendidikan dan sosialisasi), dipelihara dan tidak mengganggu proses tumbuhnya fitrah kebaikan.

Siapkah kita semua untuk mendukung pembentukan karakter anak remaja? Mendampingi dan mendukung mereka menjadi pribadi yang bermoral baik?

Salam takzim

Post a Comment

4 Comments

  1. Zaman semakin mengkhawatirkan, membentuk karakter remaja bukan hal yang instan dan mendadak ya... Ini jadi PR besar untuk saya karena anak masih kecil, semoga Allah mudahkan dan beri penjagaan pada anak. Terima kasih tipsnya, Mbak....

    ReplyDelete
  2. Aku sih percaya bahwa lingkungan juga ikut berpartisipasi dalam pembentukan karakter remaja. Termasuk pertemanan.

    Nggak jarang aku melihat banyak remaja yang terpengaruh sama lingkungan dan pertemanannya.

    Kayak kalau lingkungan dan temannya tuh nggak baik, maka remaja itu juga ikutan. Meski sebelumnya dia adalah remaja yang baik. Pasti akan berubah mengikuti lingkungannya.

    Makanya, penting banget orang tua mengarahkan lingkungan dan pertemanan remaja yang baik.

    ReplyDelete
  3. Memberi contoh emang paling ampuh sih yah. Tanpa harus ngomel/banyak perintah. Btw...kalo tanya ke anak² ya, mrk ga mau inget² pertemanan zaman SD loh. Bilangnya, toxic gitu sih. Temen SMP yg masih deket...

    ReplyDelete
  4. Betul sekali Teh. Karakter anak tidak bisa terbentuk begitu saja dan oleh orang yang terdekat saja. Ada banyak yang ikut berperan serta termasuk lingkungan sekolah dan linhkungan pertemanannya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^