Halo sobat, apa kabar semua? Bagi sobat yang mengikuti blog ini pasti sudah tahu jika tulisan yang terbaru di blog ini membahas tentang tipe eksplorasi pada anak. Seperti yang telah dibahas sebelumnya tipe eksplorasi pada anak terdiri dari 4 macam. Empat tipe eksplorasi pada anak yaitu tipe realistis, imajinasi, observasi dan eksperimen.
Nah, kali ini saya akan membahas bagaimana caranya menstimulasi anak dengan tipe eksplorasi realistis. Yuk, bahas bersama!
Anak dengan Tipe Eksplorasi Realistis
Sebelum membahas tentang cara stimulasi anak dengan tipe eksplorasi realistis, yuk kita bahas kembali ciri anak dengan tipe eksplorasi ini! Anak tipe eksplorasi realistis lebih menyukai mempelajari berbagai hal dengan cara melihat langsung bendanya secara nyata.
Saya jadi ingat ketika kakak masih belajar di sekolah dasar. Waktu itu sekolahnya mengadakan studi tour ke kebun buah di daerah Bogor. Di sana, anak-anak dibawa berkeliling untuk dikenalkan dengan berbagai macam buah. Anak-anak bisa melihat lebih dekat berbagai jenis pohon buah bahkan diajak untuk memetik buah yang diinginkan.
Sepulang dari studi tour, anak perempuan saya itu tidak berhenti bercerita mengenai pengalamannya di kebun buah. Dia bisa mengenali setiap jenis buah, menyebutkan nama buahnya, dan menceritakan tentang buah-buahan tersebut.
Hampir sama dengan pengalaman kakaknya, anak lelaki saya juga sering kali menunjukkan cara eksplorasinya seperti tipe realistis. Sebagai anak cowok, dia senang bermain yang disesuaikan dengan fungsi aslinya. Ketika ayahnya sedang membersihkan atau memeriksa kondisi mobil, anak saya itu sering ikut bermain di dalam mobil. Dia berpura-pura menyetir mobil sambil memainkan setir dan fitur pendukung lainnya.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, saya dan pak suami harus mengawasi anak kami ketika bermain di dalam mobil. Soalnya dia belum mengerti apa fungsi sebenarnya tombol yang ada di dalam mobil. Kami khawatir dia asal pencet dan bisa mengubah setingan yang seharusnya. Bisa bahaya, kan?
Stimulasi Tipe Eksplorasi Realistis
Setelah mengenal tipe eksplorasi yang ada pada anak, sebaiknya kita selaku orang tua bisa memberi stimulasi supaya bisa membantu anak belajar sesuai tipe eksplorasinya. Eksplorasi ini sangat dibutuhkan dalam proses belajar karena dapat menentukan alat apa yang bisa digunakan untuk menstimulasi anak.
Anak yang memiliki tipe eksplorasi realistis bisa distimulasi dengan melakukan berbagai cara. Kemanapun kita pergi, lokasi itu akan menjadi tempat yang sangat luas bagi anak untuk belajar dengan cara eksplorasi. Itulah sebabnya, sebaiknya orang tua sering-sering mengajak anak pergi ke berbagai tempat untuk membuka wawasan dan cakrawala anak.
Berikut ini saran untuk orang tua dalam menstimulasi anak dengan tipe eksplorasi realistis.
Pergi ke Kebun Binatang
Mengajak anak pergi ke kebun binatang bisa memperluas wawasan anak tentang berbagai jenis hewan. Terutama hewan yang tidak ada di sekitarnya.
Kedua anak saya paling antusias jika diajak ke kebun binatang. Mereka jadi bisa lebih mengenal berbagai jenis binatang yang tidak biasa di temui oleh mereka. Mereka begitu senang bisa melihat gajah yang besar dengan belalainya yang panjang. Begitu juga ketika melihat langsung jerapah yang biasanya dilihat di dalam buku atau serial film kesukaan mereka.
Anak-anak juga senang karena bisa melihat hewan yang sebelumnya belum mereka ketahui seperti anoa, tapir, atau komodo yang belum pernah mereka lihat di lingkungan sekitar rumah kami. Dengan begitu wawasan mereka tentang hewan bisa lebih luas.
Pergi ke Kebun Raya
Selain memperluas wawasan tentang hewan, anak dengan tipe eksplorasi realistis juga bisa diajak jalan-jalan ke kebun raya. Di kebun raya, anak bisa melihat berbagai jenis tumbuhan dengan melihatnya secara langsung.
Saya jadi ingat pengalaman sendiri, jadi lebih mudah belajar tentang tumbuhan pakis ketika bisa melihat pohon pakis secara langsung di gunung. Waktu itu ada acara berkemah bersama teman-teman sekolah. Di lokasi perkemahan, banyak tumbuh pohon pakis. Setelah melihat lebih dekat, saya jadi ingat betul spora yang ada di bawah daun pakis. Begitu juga dengan bentuk tunas pakis yang bisa dibuat sayuran. Saya ingat betul bentuknya yang unik, bergulung di pucuk dengan bulu-bulu yang halus.
Ingatan saya tentang pohon pakis itu membuat saya lebih mudah mengerti ketika guru mengajarkan tentang spora. Dengan mengetahui bentuk aslinya, ternyata bisa membuat saya bisa menerima pelajaran dengan optimal.
Mengajak Anak Beraktivitas di Dapur
Pasti sudah biasa kalau anak perempuan senang di dapur, bukan? Tapi sekarang banyak juga kok, anak lelaki yang senang beraktivitas di dapur. Malah sekarang banyak laki-laki yang berprofesi sebagai chef. Di acara kompetisi memasak pun malah didominasi oleh kaum pria, kan?
Kalau ngomongin soal masak memasak, pak suami juga bisa diandalkan, kok. Malah di menu tertentu, masakan pak suami lebih lezat dibandingkan dengan hasil masakan saya, hehehe.
Untuk mengenalkan berbagai jenis peralatan masak, saya tidak hanya mengajak anak perempuan saja, anak lanang pun diajak untuk bisa beraktivitas di dapur.
Kedua anak saya sering asyik sendiri ketika bermain di dapur. Semua peralatan masak bisa dijadikan mainan. Penggorengan, sendok sayur, panci, saringan dan wadah plastik, semua dibuat jadi mainan. Suasana dapur jadi riuh kalau anak-anak sedang bermain. Suara dentingan alat dapur silih berganti dengan suara celoteh mereka.
Alhasil peralatan masak di dapur banyak yang berubah bentuk. Alas panci jadi bergelombang, saringan bolong, sendok plastik yang terbagi jadi dua, dan masih banyak lagi kerusakan lainnya. Untuk masalah ini, emak lebih baik mengalah. Biarlah masak dengan peralatan seadanya, yang penting anak-anak bisa lebih mudah belajar tentang berbagai hal.
Ajak Anak ke Pertokoan
Mengenalkan anak tentang pelajaran jual beli bisa dilakukan dengan mengajak mereka ke warung atau pertokoan. Di sana, anak bisa melihat langsung proses jual beli.
Kedua anak saya juga suka bermain peran sebagai kasir di toko imajinasi mereka. Alat tukar yang digunakan biasanya kartu bergambar atau uang yang ada di permainan monopoli.
Permainan jual beli ini bisa membantu anak mengenal angka dan operasi berhitung. Dengan begitu anak jadi lebih mudah menerima pelajaran matematika.
Keempat tempat yang telah dibahas sebelumnya ini hanya sebagian kecil lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk eksplorasi anak. Masih banyak tempat untuk anak bereksplorasi. Oleh karenanya sebaiknya orang tua terus menerus membuka cakrawala belajar anak di manapun berada.
Stimulasi Tepat untuk Menunjang Proses Belajar
Eksplorasi yang dibahas dalam tulisan ini merupakan gaya atau cara yang dipakai anak untuk menemukan hal-hal baru. Kegiatan eksplorasi ini sangat dibutuhkan untuk proses belajar karena kita bisa menentukan alat apa yang sesuai untuk digunakan anak dalam proses belajar.
Anak dengan tipe eksplorasi realistis lebih mudah mempelajari berbagai hal dengan cara melihat langsung atau berinteraksi secara langsung dengan hal yang dipelajari. Anak lebih mudah belajar berbagai jenis buah atau tanaman dengan melihat lebih dekat.
Pemilik tipe eksplorasi realistis sebaiknya ditunjukkan bentuk asli dari segala sesuatu yang ingin diajarkan seperti belajar ilmu alam, geografi, bahasa, matematika dan pelajaran lainnya. Dengan ditunjukkan bentuk aslinya, anak bisa lebih mudah menerima pelajaran tersebut dengan optimal.
Semoga bermanfaat
Salam takzim
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^