√ Digital Public Relations sebagai Strategi Komunikasi

Pada awalnya saya menulis di blog ini sebagai tempat menyalurkan kesenangan merangkai kata demi kata hingga membuatnya menjadi kalimat yang bermakna. Hingga di suatu waktu saya menyadari menulis di blog ini ternyata bisa juga bermanfaat untuk orang lain. Saya berada di titik memahami bahwa menulis itu bukan hanya sekedar untuk menyalurkan apa yang ada di dalam pikiran tetapi tulisan itu juga bisa bermanfaat untuk pembaca.

Media Blog Sebagai Strategi Digital Public Relations

Menulis di blog bisa memberikan keleluasaan bagi saya untuk mencurahkan informasi dan pandangan personal sebagai orang pertama. Dari tulisan yang dibuat saya juga mendapatkan feedback dari pembaca.

Kini menulis di blog atau blogging menjadi salah satu aktivitas dan bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan PR (Publik Relations). PR menyadari pentingnya eksistensi dan reputasi perusahaan melalui kata kunci positif yang terdapat di media digital. Oleh karenanya ada beberapa perusahaan membuat konten berupa tulisan di blog dengan melibatkan blogger sebagai mitra kolaborasinya. Di sini blogger bertugas memublikasikan aktivitas, program ataupun kebijakan perusahaan.

Dari pemahaman tersebut saya jadi lebih sadar jika ngeblog ini bisa menjadi hobi yang menghasilkan. Membuat konten tulisan di blog dan bekerja sama dengan perusahaan menjadikannya sebagai media komunikasi interaktif dan menyasar calon pelanggan.

Karya tulis yang dipublikasikan oleh blogger menjadi cerita yang dapat mengangkat jenama perusahaan yang juga berfungsi sebagai word of mouth PR. (Dudi Rustandi: 2024:169)

Pemahaman saya tentang kegiatan menulis di blog sebagai strategi digital public relations ini makin terbuka setelah membaca buku Digital Public Relations karya Dudi Rustandi. Dalam buku tersebut dibahas bagaimana digital public relations menjadi sebuah keharusan di era digital seperti saat ini.

Buku Digital Public Relations karya Dudi Rustandi

Hadirnya buku Digital Public Relations merupakan respon terhadap kondisi bahwa digitalisasi telah menggeser paradigma organisasi dan publik dalam menyatukan visinya. Organisasi tidak hanya mengandalkan cara komunikasi yang sifatnya terpusat dan vertikal tetapi juga cara komunikasi secara horizontal. Buku ini dapat membantu memahami bahwa organisasi bisa dengan mudah beradaptasi dalam memahami pergeseran paradigma dan perubahan cara berkomunikasi dengan publik serta membangun reputasi organisasi di era digital.

Judul: Digital Public Relations

Penulis: Dudi Rustandi

Penyunting: Nunik Siti Nurbaya

Penata Letak: Tony Suchendra

Desain Sampul: Nur Slamet

Halaman: 228

ISBN: 978-623-6625-85-9

Sebagai pegiat literasi di ruang digital, saya banyak mendapat pemahaman tentang otoritas komunikasi di ruang digital itu bukan hanya milik media massa arus utama, melainkan juga milik publik dan perseorangan yang dapat membangun serta mengelola media serta informasinya secara mandiri.

Buku Digital Public Relations juga menjelaskan konsep dasar dan praktis dalam membangun relasi, kepercayaan, dan reputasi di ruang digital. Konsep dasar yang dimaksud diantaranya konsep utama digital PR, strategi digital public relations, elemen dasar digital public relations, media sosial public relations, strategi buzzing, corporate blogging, serta digital branding yang berbasis pada niche.

Dudi Rustandi sebagai praktisi di dunia komunikasi, dosen ilmu komunikasi dan penulis puluhan jurnal ilmiah menulis buku ini dengan apik dan sistematis. Materinya tidak hanya berasal dari penelusuran jurnal ilmiah dan referensi tetapi juga berasal dari penelitian, materi pengajaran serta pelatihan yang sudah didapatkan oleh penulis.

Sebagai penulis di blog yang menjadi bagian dari strategi digital public relations, buku ini sangat bermanfaat untuk saya. Dalam buku ini mengupas perubahan cara berkomunikasi dan membangun relasi publik dengan fokus pada era digital. Menjelaskan tentang penggunaan media sosial, optimalisasi mesin pencari, dan pembuatan konten digital, persis seperti yang dilakukan oleh blogger.

Corporate Blogging

Salah satu bagian dari buku ini yang menarik bagi saya adalah di bagian Corporate Blogging. Bab 9 di dalam buku Digital Public Relations ini membahas aktivitas ngeblog sebagai ujung tombak perusahaan dalam melakukan corporate blogging.

Di era digital ini perusahaan memerlukan blogger untuk menyampaikan pesan perusahaan kepada audiens. Tulisan blogger bisa mengangkat jenama perusahaan yang juga berfungsi sebagai word of mouth public relations.

Materi dalam buku ini juga mengingatkan saya sebagai seorang blogger yang terlibat dalam kegiatan corporate blogging tidak hanya menuliskan aktivitas perusahaan yang mempunyai manfaat sosial, menceritakan kelebihan, ketangguhan, atau kehebatan dari suatu ide perusahaan, tetapi juga harus bisa mendorong publik terlibat dalam percakapan yang dibangun untuk perusahaan melalui blog. Secara konseptual keterlibatan publik ini disebut engagement dalam aktivitas public relations digital.

Sebagai media, blog adalah senjata. Peluru blog adalah konten. Melalui konten yang berkualitas, seorang blogger dapat melakukan perubahan. (Dudi Rustandi: 2024: 174)

Secara keseluruhan buku ini dapat membuka wawasan bagi siapa saja yang tertarik untuk berkecimpung di dunia komunikasi di era digital. Memberikan pemaparan tentang digitalisasi memasuki ranah public relations dan memberi pemahaman mengenai konsep-konsep komunikasi digital yang efektif.

Nah, bagi sobat yang ingin mengetahui lebih mendalam tentang konsep utama digital public relations, elemen dasar digital PR, strategi digital PR, media sosial PR dan konsep lainnya bisa membaca pembahasannya dalam buku Digital Public Relation karya Dudi Rustandi, selamat membaca!

Salam takzim