Berdasarkan data yang dilansir oleh International Diabetes Federation (IDF), penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2021 berjumlah 19,5 juta orang. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-5 dengan jumlah penderita terbesar di dunia. Diperkirakan jumlah penderita diabetes akan terus meningkat di masa yang akan datang.
Risiko seseorang terkena diabetes salah satunya dipengaruhi oleh faktor keturunan. Memang benar, faktor ini bukanlah satu-satunya pemicu karena ada faktor lainnya seperti gaya hidup tidak sehat, juga dapat memicu diabetes.
Riwayat keluarga dengan diabetes bisa meningkatkan risiko terkena diabetes ini dialami oleh keluarga suami adik saya. Keluarga ipar saya itu hampir sebagian besar menderita diabetes. Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes membuat adik saya ekstra hati-hati dalam menjaga kesehatan keluarganya.
Pengalaman kehilangan kedua orang tua hingga kakak pertamanya membuat adik saya dan suaminya memerhatikan apa penyebab diabetes dan cara mencegahnya. Dia tidak ingin keluarganya yang lain mengalami hal serupa. Keluarga mereka kini lebih memerhatikan pola hidupnya.
Penyebab Penyakit Diabetes
Berada di tengah keluarga dengan riwayat diabetes membuat ipar saya menggali lebih jauh informasi mengenai diabetes. Dia sampai hapal jika kadar gula darah yang normal itu sekitar 70-99 mg/dl. Jika kadar gula darah sudah mencapai 100-225 mg/dl artinya seseorang sudah masuk status prediabetes.
Sedangkan kadar gula darah yang mencapai hingga 70-99 mg/dl sudah termasuk diabetes.
Ketika mendampingi kedua orang tuanya, adik ipar sering melakukan konsultasi dengan dokter merawat yang merawat mereka. Menurut dokter, penyebab kadar gula darah tinggi pada diabetes diakibatkan karena gangguan dalam tubuh yang menghalangi kemampuan badan ketika menggunakan glukosa dengan efektif. Sehingga terjadi penumpukan glukosa dalam darah.
Orang yang menderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh yang biasanya digunakan untuk melawan bakteri atau virus, malah menyerang dan merusak sel-sel penghasil insulin di pankreas.
Kondisi ini mengakibatkan tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi menumpuk dalam darah.
Sedangkan orang yang menderita diabetes tipe 2, tubuhnya masih bisa menghasilkan insulin tetapi sel-sel tubuhnya tidak merespon insulin dengan baik. Kondisi seperti ini disebut resistensi insulin.
Gejala Awal Diabetes
Untuk melakukan perawatan yang tepat sedini mungkin dan terhindar dari risiko komplikasi, perlu memerhatikan gejala awal diabetes. Dengan melihat gejala awal, kita bisa langsung bergerak cepat untuk memeriksakan diri ke dokter.
Gejala awal yang umumnya dialami penderita diabetes diantaranya: mudah lapar dan lebih sering haus, sering buang air kecil, mudah lelah atau terus menerus merasa lelah, gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, gusi bengkak dan berdarah, sering mengalami kesemutan, kulit kering, dan ada luka yang sulit sembuh.
Selain itu penderita sering mengalami PCOS, terjadi infeksi terus-menerus, penurunan berat badan yang penyebabnya tidak diketahui jelas, dan terdeteksi adanya keton dalam urine.
Dalam kesehariannya, gejala awal diabetes tidak selalu sama, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis penyakit diabetes yang diidap.
Lalu bagaimana caranya penderita diabetes menjalani keseharian mereka supaya bisa lebih nyaman dan merasa selalu fit?
Apa yang Harus Dilakukan Penderita Diabetes?
Individu yang hidup berdampingan dengan kondisi gula darah tidak normal, tentunya perlu khusus memperhatikan aktivitasnya sehari-hari. Pola hidup tidak boleh sembarang, semua harus menyesuaikan kondisi tubuh agar tidak dampak yang merugikan.
Kadar gula darah tidak normal yang diidap penderita diabetes perlu diperhatikan dengan baik supaya tidak menimbulkan komplikasi. Beberapa kegiatan yang mesti dilakukan untuk penderita diabetes di antaranya
1. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Ketika mengetahui kadar gula dalam darah yang tidak normal sebaiknya atur kembali pola hidup sehat. Perbanyak makanan sehat seperti sayur, buah, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
Selain itu perlu juga memperbanyak konsumsi makanan berserat dan mengurangi jenis makanan yang mengandung lemak jenuh, pemanis buatan hingga karbohidrat olahan. Jangan lupakan untuk memenuhi kebutuhan cairan harian dengan minum air putih yang cukup.
2. Rajin Beraktivitas Fisik
Untuk menjaga agar tubuh tetap fit dan sehat, penderita diabetes mesti melakukan aktivitas fisik dengan rutin. Menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi bisa dilakukan melalui olahraga.
Tidak harus melakukan olahraga berat, bisa juga melakukan olahraga ringan seperti bersepeda, berjalan kaki atau berenang. Lebih baik berolahraga dengan rutin untuk menghindari kondisi diabetes yang makin memburuk. Dalam kondisi tertentu sebaiknya konsultasi ke dokter mengenai jenis dan intensitas olahraga yang paling sesuai dengan tubuh.
3. Memantau Kondisi Tubuh
Melakukan pemeriksaan kadar gula darah dengan teratur dan menyesuaikan pengobatan bila diperlukan agar bisa menurunkan risiko diabetes. Cara memantaunya cukup dengan menggunakan alat pengukur gula darah yaitu glukometer.
Mengonsumsi obat secara teratur sesuai dosis yang sudah dianjurkan dokter untuk mengontrol kadar gula darah. Salah satu obat yang dianjurkan dokter untuk mengontrol kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe 2 yaitu ozempic. Penggunaan dan dosis obat ini tetap harus dalam pengawasan dokter.
Pantau kondisi kadar gula darah dengan cara menjaga berat badan dan jangan lupakan untuk konsultasi ke dokter apabila merasakan hal yang tidak biasa.
4. Manajemen Stres
Lakukan manajemen stres karena stres dapat meningkatkan kadar gula darah. Rajin melakukan meditasi, yoga atau bernapas dengan dalam bisa membantu mengurangi stres. Alangkah baiknya jika terus bersosialisasi dengan keluarga, teman atau terapis untuk menjaga kesehatan mental.
Pada intinya, penderita diabetes harus selalu mengelola penyakitnya dengan melakukan pola hidup sehat, olahraga rutin, memanajemen stres, dan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.
Keluarga adik ipar selalu berusaha melakukan penanganan kondisi diabetes. Sedangkan keluarga inti adik saya sendiri dalam tahap mencegah anggota keluarganya tidak mengalami diabetes. Karena kami sadar, meskipun faktor risiko seperti riwayat keluarga tidak dapat diubah tetapi dengan menerapkan pola hidup sehat dapat menghindari risikonya sedini mungkin.
Bagaimana Mencegah Penyakit Diabetes?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pencegahan diabetes harus dilakukan meski faktor riwayat keluarga berpengaruh. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes diantaranya:
- Berusaha mempertahankan berat badan yang ideal.
- Mengonsumsi makanan rendah lemak.
- Memperbanyak asupan makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
- Mengurangi makanan dan minuman manis.
- Kurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan.
- Perbanyak konsumsi protein untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, seperti ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
- Penuhi kebutuhan cairan harian dengan cukup.
- Olahraga dengan rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik. Minimal lakukan aktivitas fisik selama 30 menit per hari.
- Menghindari waktu duduk diam terlalu lama.
- Menghindari rokok dan alkohol.
- Kelola stres karena kesehatan mental dapat memengaruhi kadar gula darah.
- Istirahat cukup, tidur 7-8 malam dapat menjaga kesehatan metabolisme gula darah.
- Memeriksakan gula darah dengan rutin.
- Waspada terhadap gejala awal seperti sering buang air kecil, berat badan turun yang tidak jelas, sering merasa haus.
- Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan cara mencegah diabetes yang tepat.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^