Siapa tidak
tahu dengan Bandung, kota kembang yang terkenal dengan fashion dan kulinernya.
Setiap akhir minggu atau hari libur, kota ini selalu dipenuhi dengan wisatawan
dari luar kota untuk berlibur atau hanya sekedar untuk berwisata kuliner saja. Makanan
di kota ini sangat beragam dan memanjakan lidah. Salah satunya Maicih, keripik
pedas buah tangan dari Bandung yang selalu dicari-cari orang. Saat ini
pemasaran Keripik pedas Maicih tidak hanya di pasar lokal saja, ternyata produk
ini sudah memasuki pasar international.
Keberhasilan
Keripik Maicih menembuh pasar international tidak terlepas dari jiwa
entrepreneurship seorang Wempy Dyocta Koto. Pemuda kelahiran Padang Panjang,
Sumatra Barat pada tanggal 14 Oktober 1976 ini merupakan pendiri CEO Wardour
and Oxford, sebuah perusahaan konsultan pengembangan bisnis international.
Wempy yang
beberapa tahun lalu tinggal di luar negeri dan sukses memimpin beberapa timnya
untuk meluncurkan produk dan layanan global seperti American Express, Sony,
Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics, Palm, Lenovo, BP, Microsoft dan
merek internasional lainnya, memutuskan untuk kembali ke Indonesia agar bisa
berkontribusi kepada negaranya sendiri.
Di tangannya,
produk lokal Keripik pedas Maicih dapat di kenal di pasar international.
Melalui perusahaan yang dipimpinnya, Wempy bermaksud membawa produk-produk
Indonesia selain Keripik pedas Maicih untuk go
international. Produk lain yang telah dibawanya untuk ikut bersaing di
pasar internasional adalah Kebab Turki Baba Rafi, Ayam Bakar Mas Mono,
Piramizza, Sour Sally dan lain sebagainya.
Strategi yang diterapkannya adalah
menyiapkan international public relation,
kemudian mengganti segala sesuatu yang dianggap penting. Seperti Kerupuk pedas
Maicih yang dirubah namanya menjadi Spicy Granny ketika dipasarkan ke luar
negeri. Kemudian dia juga mengurus legalitas trademarknya, mencari investor dan banyak lagi proses yang harus
dikerjakan. Menurut Wempy, dengan pengalaman, perencanaan yang matang, dan
kerja keras, siapa pun siap diluncurkan ke pasar global.
2 Comments
Jadi makin meluas pasarnya
ReplyDeleteIya mbak, produk lokal tapi bisa mendunia
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^