Mengajarkan Anak Bersahabat dengan Alam |
Pendidikan
bagi anak kita tidak harus kita ajarkan secara formal di sekolah maupun di
rumah. Mengenalkan alam yang masih asli
kepada anak-anak, juga bisa menambah pengalaman dan pengetahuan mereka. Dari
alam kita bisa mengambil banyak pelajaran yang dapat membekali pengetahuan
anak-anak demi masa depannya.
Begitu pula dengan saya, yang percaya jika anak-anak harus bisa mengenal alam dengan baik. Ingin mengajarkan pada mereka, jika selain mall atau tempat bermain yang dibuat secara modern, alam bebas juga tempat yang menyenangkan untuk bermain. Untuk itu, saya mengajak anak-anak untuk berkemah di gunung. Berkemah ke GunungPuntang yang ada di Banjaran. Mengenalkan pada mereka, bagaimana kehidupan di luar sana.
Anak-anak
saya ternyata begitu antusias ketika diajak berkemah. Ini merupakan pengalaman
pertama bagi mereka. Tidur di alam bebas, beratapkan langit yang luas.
Manfaat Mengajak Anak Dekat dengan Alam
Banyak
manfaat yang dapat diambil oleh anak-anak ketika berkemah di gunung. Mereka
belajar banyak tanpa menyadarinya. Belajar bertahan hidup di alam bebas Karena mereka asyik bermain dan menikmati
semua kegiatan itu.
Mencintai
kebersihan
Begitu
memasuki area perkemahan, mereka dapat melihat hijaunya reeumputan dan
pohon-pohon dan tidak dikotori sampah. Suami saya mengajarkan pada anak-anak,
jika kami datang di tempat yang bersih maka pergi meninggalkan tempat itu juga
harus dalam keadaan bersih.
Bersahabat
dengan alam
Anak-anak
melihat tumbuh-tumbuhan dengan berbagai jenis. Mereka terlihat penasaran.
Seperti apa harum bunganya, bau daunnya, bagaimana tekstur daunnya membuat
mereka ingin memetiknya. Namun karena saya melarang mereka memetik, anak-anak memenuhi keingintahuan mereka hanya dengan menarik bagiannya tertentu dan
memuaskan keingintahuannya saja dengan cara menyentuh. Tanpa memetiknya.
Mengenal
berbagai macam Flora dan Fauna
Meskipun
hanya berkemah selama semalam, anak-anak bisa melihat banyak hewan yang selama
ini belum pernah mereka temui. Menemukan bermacam-macam serangga kecil yang
mendatangi mereka. Begitu pula dengan floranya. Banyak tanaman yang hanya tumbuh di pegunungan dapat mereka
temui dan kenali.
Belajar
berempati
Anak-anak
diajarkan untuk berempati dengan kondisi orang lain. Tidur di dalam tenda,
dengan alas matras tentunya tidak senyaman ketika tidur dengan menggunakan
kasur seperti di rumah. Empuknya kasur tidak dapat dinikmati di sana. Udara
yang dingin menembus tenda yang menaungi kami, hingga terasa sampai di badan.
Keadaan semacam ini, dijadikan bahan pelajaran untuk mereka. Jika di luar sana,
masih banyak orang yang menderita kedinginan ketika hendak tidur.
Bila
di rumah, anak-anak saya sering sekali berantem. Entahlah, ada saja yang mereka
ributkan. Namun ketika di alam, mereka tampak rukun. Mengantarkan saudaranya
yang akan buang air kecil, bekerja sama menyalakan api unggun, saling menjaga
ketika melewati jalan yang agak curam dan lain sebagainya. Saya senang sekali
melihat mereka bisa begitu rukun.
Tasyakur
Alam
Merasakan
kondisi berkemah di gunung, bisa membuat kami banyak bersyukur. Bisa diberikan
kondisi yang lebih baik. Tidur di dalam rumah, terlepas dari hawa dingin. Bersyukur
masih diberi umur melihat keindahan alam yang begitu luas membentang. Menikmati air
sungai yang bersih dan dingin sungguh juga menjadi kenikmatan tersendiri yang patut
disyukuri.
Tadabur
Alam
Belajar
merenungkan keberadaan kita. Melihat tingginya gunung, sungai yang panjang
mengalir membuat kita merenungkan diri. Betapa kecilnya kita di antara ciptaan
Allah yang begitu luas. Di saat itulah kita bisa belajar untuk tadabur alam.
Sungai yang mengalir di lereng Gunung Puntang |
Begitu
banyak pelajaran yang dapat dipelajari oleh anak-anak ketika berwisata ke
gunung. Orang tua pun bisa mengajarkan hal-hal positif yang disampaikan di saat
mereka main. Dalam keadaan sedang bermain, mereka tidak akan merasa seperti
digurui. Buktinya, anak-anak saya mengajak kembali berkemah. Baik berkemah di
Gunung Puntang atau di gunung lainnya. Seru! Kata mereka.
Bagaimana
dengan teman-teman? Mengajarkan anak bersahabat dengan alam, di mana?
12 Comments
Asyiknya....
ReplyDeleteAku juga kemaren bis camping ma anakku mak.kami naik gunung :)
Seruu ya Mak... camping di gunung mana Mak?
Deletemendidik dini tentang alam tu wow
ReplyDeletemngajarkan pduli dmn org skrg pd cenderung g prduli, mngajarkn buang sampah spy g kotor tu tempat wisata
Ya, belakangan ini orang gak peduli dengan lingkungan. Di tempat wisata, banyak yang cuek membuang sampah seenaknya :(
Deleteanak memang seharusnya diajarkan bersahabat dengan alam sejak dini,
ReplyDeletekeren deh :))
Pendidikan sejak dini diharapkan terbawa ketika mereka dewasa nanti. Terima kasih kunjungannya ya..
DeleteThanks for sharing ya, Mbaaak.. :D
ReplyDeleteAku pun dari kecil uda terbiasa dengan alam. hobinya nangkepin kodok. Buahahah :D
Huaa..seru banget tuh..bisa nangkepin kodok.. :)
DeletePada dasarnya anak2 suka lho main di alam. Biasanya malah ortunya yang males capek dan panas. *pengalaman pribadi*
ReplyDeleteYa mbak..anak-anak antusias sekali bermain di alam.
Deletehi..hi...kalo saya semangat juga mbak untuk main di alam :)
Mengajarkan anak bersahabat dengan alam berarti memberikan pengalaman langsung kepada anak tentang kehidupan yang sebenarnya...
ReplyDeleteSetuju...semoga anak-anak bisa belajar tentang kehidupan sebenarnya
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^