Rd. Aldi Ferdian, Pengusaha Muda yang Sukses Melalui Transformasi Raga dan Rasa

Rd. Aldi Ferdian

Mengetahui jalan hidup pengusaha asal Bandung ini membuat saya begitu kagum. Bisa dibilang dia salah satu pengusaha from zero to hero. Merintis usahanya dari awal hingga berkembang menjadi pengusaha yang sukses.
Kunci keberhasilannya, tidak terlepas dari visi dan misi yang dilakukan dalam hidup pria lulusan Universitas Pasundan Jurusan Teknik Industri ini. Visi dan misi Aldi yaitu ingin membantu orang lain mewujudkan mimpi mereka. Untuk mewujudkan misi dan visinya, pria yang sudah memilki jiwa dagang dari kecil ini melakukan transformasi raga dan rasa. Wah..mulia sekali ya..
Yang dimaksud transformasi raga dan rasa yaitu perpindahan “raga” atau posisi dari seorang pekerja menjadi pengusaha. Hal ini diiringi dengan perpindahan “rasa” agar bisa lebih peka, lebih lembut, lebih sabar dan lebih tekun dalam proses mewujudkan mimpi.
Menurut Aldi Ferdian, seluruh pekerjaan harus dilakukan atas dasar suka dan senang. Sehingga kita lupa jika sedang bekerja. Menekuni pekerjaan dengan totalitas raga dan rasa untuk mewujudkan mimpi kita masing-masing. Dan pada akhirnya yang diperjuangkan bukan uang, namun kepuasan. Karena bagi Aldi, uang akan mengikuti dengan sendirinya.
Saya gak heran, sih..bakat bisnis pria kelahiran Bandung ini sudah terlihat sejak kecil. Terbiasa mencari uang sendiri, menjual gambar tempel bertali dan sering menyewakan buku pada teman-temannya. Lalu, di usia 17 tahun, sudah bekerja sebagai supir antar jemput untuk anak sekolah dasar. Selain itu menjadi crew service dan delivery service di McDonald Kings Plaza- Bandung.
Aldi Ferdian ternyata juga pernah bekerja di bidang entertainment. Artis kelas atas seperti Titi DJ, grup Dewa, The Groove, Rif bahkan Peterpan pernah dia urus. Sebagai supervisor entertainment di Fame Station Café, dia pun pernah menangani acara launching album perdana milik Peterpan. Profesinya ini mengharuskan Aldi bekerja dari jam 3 sore hingga jam 3 pagi.
Jenuh dengan kehidupan malam, Aldi memilih meneruskan kuliahnya yang sempat tertunda karena pekerjaanya. Setelah lulus, dia mencoba peluang lain dengan membuka toko komputer. Usaha ini dia mulai dengan modal patungan bersama teman-temannya. Namun usahanya yang satu ini, tidak langsung membuahkan hasil.
Lalu, apakah pria kelahiran tahun 1979 ini langsung berhenti berusaha? Tentu saja tidak! Pertemuannya dengan regional investment Bank Commonwealth, memperkenalkannya dengan dunia perbankan. Di dunia ini, karir Aldi terus berkembang.
Namun, meskipun karirnya menanjak pesat, Aldi merasakan ritme kerja di Bank terlalu lambat. Dia ingin sesuatu yang lebih menantang. Menurutnya, dunia kantoran tidak lagi memberinya kepuasan dan tantangan.
Dunia entrepreneurship pun mulai dijajaki oleh Aldi Ferdian. Bersama dengan seorang kawannya mendirikan Vizwerk (www.vizwerk.co.id) yang bergerak di bidang production house. Usaha ini pun berkembang dengan pesat. Belakangan, sejumlah karyawan Vizwerk menyampaikan niat mereka untuk mendirikan usaha advertising sendiri. Mereka punya mimpi untuk memiliki usaha sendiri dan merasa sudah cukup sebagai pekerja.
Beberapa karyawannya ini pun dibantu Aldi dalam segi pendanaannya. Inilah awal berdirinya perusahaan Aldi yang bergerak dalam bidang pembiayaan. Bergerak dalam usaha membantu proyek-proyek yang membutuhkan modal. Karena banyaknya proyek, Aldi pun memutuskan mendirikan sebuah perusahaan induk bernama Cakradhara Group, berguna memayungi semua proyek yang ia bantu pendanaannya.
            Keberhasilan Aldi Ferdian ini, tidak lepas dari efek kepeduliannya terhadap orang lain. Misalnya dengan membantu membiayai proyek yang bersifat kemanusiaan, dan mencarikan jalan keluar bagi orang lain agar mereka bisa  berkembang.
            Aldi selalu menekankan pada karyawannya, untuk berani bermimpi. Kemudian bersungguh-sungguhlah mengejarnya, serta jangan lupa untuk selalu berbagi. Beranilah bermimpi katanya, dan  uang yang kita miliki bukanlah yang ada di bank saja, melainkan yang kita sedekahkan dan dibelanjakan untuk membantu orang lain.
Satu hal yang selalu saya ingat, perkataanya yang sangat menginspirasi yaitu :
Bersungguh-sungguh dalam mengejar dan mewujudkan mimpi adalah bagian dari doa. Sebab doa bukan hanya yang dipanjatkan sambil duduk selepas shalat, namun juga yang diwujudkan melalui niat dan tindakan nyata.


Post a Comment

11 Comments

  1. Usaha adalah bagian dari doa.. sebab tanpa usaha doa itu layaknya asap yang akan hilang di angkasa.. met puasa mbak Nurul

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mas... usaha itu sebagian dari doa.. met puasa juga ya Mas..

      Delete
  2. Selaras dengan ajaran Islam. Berikhtiar dengan kerja keras, tekun, berdoa, dan berbagi ya.
    Terima kasih artikelnya yang inspiratif
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Pakdhe, selaras. Terima kasih sudah berkunjung Dhe.. :)

      Delete
  3. Setuju bnget sama kalimat "pekerjaan dilakukan atas dasar suka, jd ga kerasa kalo lagi kerja"
    Do what you love ya mbak....
    Kereeennn....

    ReplyDelete
  4. Usaha itu adalah gabungan dari Kerja dan doa. Jadi semua harus imbang

    ReplyDelete
  5. udah cakep, pengusaha, mapan pula...adakah yg ingin mengikuti jejaknya,,,kalo aku pengen sekali...

    ReplyDelete
  6. Wah jadi inspirator para blogger nnih biar sukses kaya gini

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^