Siapa yang tidak mau mengetahui rahasia agar merasa tanggal muda terus? Semua orang rasanya ingin tidak ada tanggal tua dalam kamus kehidupannya. Sebenarnya tanggal tua dan tanggal muda hanya merupakan istilah dari keadaan keuangan kita. Dan saya rasa, arti tanggal tua yang dialami oleh seseorang tidak sama dengan keadaan tanggal tua yang dimiliki orang lain.
Bukan, tanggalnya yang tua atau muda, sebenarnya orang kerap mengatakan tanggal tua bila dana keuangan sudah di bawah limit. Sedangkan tanggal muda disebut-sebut orang ketika mereka baru saja menerima penghasilan, pembayaran, gaji atau honor.
Bagi pekerja kantoran atau yang memiliki pekerjaan tetap, tanggal tua atau tanggal muda sudah bisa diprediksi setiap bulannya. Namun, bagi freelance atau pekerja lepas dan pemilik usaha, tanggal tua tidak dapat diprediksi.
Contohnya saja, freelance writer seperti saya, merasakan yang namanya tanggal tua adalah ketika orderan tidak banyak, bahkan sepi. Atau bagi pemilik usaha jasa dan pedagang, yang dinamakan tanggal tua adalah ketika pelanggan tidak datang sebanyak hari biasanya. Jadi penghasilan pun terasa sedikit.
Kisah Tanggal Tuaku
Sebenarnya, sudah sejak saya kecil, ibu selalu mengajarkan bagaimana mengatur keuangan. Beruntung, bapak memiliki seorang istri yang menurut saya, sangat pandai mengatur keuangan keluarga kami. Jadi istilah tanggal tua, hampir tidak ada dalam kamus keluarga kami.
Ketika anak-anak telah berkuliah dan memutuskan untuk kost di dekat kampus, ibu memberikan uang bulanan pada kami. Tidak lupa, beliau pun mengajarkan pada kami cara mengatur keuangan agar merasa tanggal muda terus.
Namun, saya pernah merasakan bagaimana di saat keuangan menipis sedangkan kiriman dari orang tua masih beberapa hari lagi. Bukan karena uang pemberian ibu terlalu minim, tapi karena saya yang menggunakannya terlalu boros.
Seperti perempuan lainnya, saya sangat senang belanja pakaian dan perlengkapannya. Apalagi masanya kuliah, pergi ke kampus tidak menggunakan seragam. Jadi, soal pakaian merupakan salah satu prioritas saya kala itu. Akibat terlalu asyik lihat barang bagus dipajang di toko, saya pun kerap tidak berpikir panjang, langsung membelinya. Soalnya, bajunya bagus dan lagi ngetrend, sih!
Jika ibu tahu yang saya lakukan, pastinya beliau kecewa. Hiks..hiks..hiks..maafkan anakmu ini, ya, Bu.. :(
Mengapa berasa tanggal tua? |
Dan akibatnya, uang yang semestinya masih bisa dipergunakan hingga akhir bulan, mendadak menjadi minim beberapa hari sebelum akhir bulan. Untuk minta lagi pada orang tua, saya sungkan. Yang ada, saya bakalan diomelin panjang lebar kali tinggi, oleh ibu. :(
Akhirnya saya pun menyiasatinya dengan cara mengatur bahan makanan yang akan saya konsumsi. Apabila pada awal bulan saya bebas untuk makan di rumah makan yang saya senangi, namun kala itu, saya lebih memilih mengolah makanan sendiri.
Berbekal alat masak yang seadanya, saya pun mulai memasak nasi sendiri. Lauk yang paling mudah dan murah kala itu, mie instan dan telor. Saya buat mie instan kuah dengan sayur dan tambahan telor. Kuahnya pun saya buat agak banyak. Tinggal ditambahkan garam, maka sayur mie telor pun siap disantap. Semangkuk sayur mie instan itu, bisa digunakan dua kali makan atau bahkan tiga kali makan. Yang penting nasinya yang banyak, supaya kenyangnya tahan lama..hi..hi..
Apabila saya, bosan dengan sayur mie, biasanya saya membeli perkedel, tahu atau tempe sebagai lauk pauknya. Yang penting ada gizinya, deh!
Lalu, bagaimana jika ada teman yang mengajak makan bersama? Biasanya, saya akan menggunakan seribu satu alasan, supaya tetap makan di kost dan tidak makan di luar. Bagaimana mau makan di rumah makan, uang yang tersisa sangat minim, kan?
Kalau ingat masa itu, saya malu sendiri, deh! Mementingkan membeli barang atas dasar keinginan bukan atas dasar kebutuhan. Parahnya lagi, uang untuk makan pun bisa melayang. Jika saya mengikuti saran ibu untuk selalu merencanakan alur keuangan, pastilah hal itu tidak akan terjadi. Menahan lapar atau makan sekadarnya sesuai dengan budget yang tersedia.
Nah, agar merasa tanggal muda terus, kita perlu melakukan perencanaan keuangan milik pribadi maupun keuangan dalam rumah tangga.
Manfaat Perencanaan Keuangan
Perlukah membuat perencanaan keuangan? Tentu saja, tidak hanya bisnis atau usaha yang melakukan perencanaan keuangan. Dalam rumah tangga pun diperlukan perencanaan keuangan. Sebagai seorang istri, saya harus bercermin pada ibu, bisa mempertanggungjawabkan penggunaan uang yang telah diberikan oleh suami.
Untuk menjaga keuangan agar tidak sulit di tanggal tua, saya pun mulai menerapkan ilmu yang diajarkan oleh ibu. Caranya dengan membuat tabel penerimaan dan pengeluaran serta menentukan tujuan keuangan keluarga.
A. Mencatat penerimaan dan pengeluaran
Sampai saat ini, saya membuat tabel sederhana di buku tulis yang meliputi empat kolom yaitu tanggal, penerimaan, pengeluaran dan saldo. Penerimaan tidak hanya berupa penghasilan suami yang diberikan pada saya, namun penghasilan saya dari ngeblog pun, saya simpan di kolom penerimaan.
Sedangkan pengeluaran, terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu bahan makanan, uang sekolah, transportasi, uang jajan dan uang les anak-anak. Tidak terkecuali pengeluaran lainnya seperti biaya listrik, air, telepon, internet, asuransi dan lain sebagainya.
Setelah mengurangi penerimaan dengan pengeluaran, maka akan didapat besarnya saldo dalam keuangan kita. Dari sana, kita bisa mengevaluasi keadaan keuangan yang sebenarnya. Apabila lebih besar pengeluaraan daripada penerimaan, berarti kita perlu meninjau ulang pengeluaran mana yang paling besar. Jika ternyata lebih besar pasak daripada tiang, maka harus segera ditangani, agar tidak timbul masalah.
Sebisa mungkin, saya juga memperhatikan pengeluaran pribadi saya, terutama tentang pakaian. Duh, saya tidak bisa menghentikan kebiasaan jelek ini, deh! Senang sekali jika ada barang bagus, lalu membelinya.
Etapi, kini saya bisa menyiasatinya, loh! Dengan program tanggal tua surprise dari Matahari, saya bisa dengan mudah mendapatkan pakaian yang terkini dengan harga yang miring. Lebih hemat, bukan?
Hobi belanja jalan terus, tanpa membuat keuangan keluarga merugi. Beruntung ada Mataharimall.com yang bisa menyelamatkan kondisi keuangan keluarga saya.. asiiik !!
Oh, iya, karena ini merupakan toko online, jadi saya juga bisa berhemat di bagian transportasi. Selain itu, saya juga tidak perlu menghabiskan tenaga untuk keliling toko mencari barang yang akan saya beli.
Bagaimana caranya untuk berbelanja di Matahari.com? Mudah, kok! Kita tinggal masuk ke situsnya kemudian cari barang yang kita perlukan. Setelah menemukan barang yang sesuai, lanjutkan ke cara pembayaran. Kita bisa bayar di tempat atau melakukan transfer setelah sebelumnya kita mengisi formulir mengenai alamat pengiriman. Nah, mudah, bukan?
Tentu saja, belanja hemat ini tetap memerlukan kemampuan kita untuk merencanakan keuangan yang baik.
Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan keuangan agar merasa tanggal muda terus, yaitu :
- Menabung. Keuangan yang sehat, besarnya tabungan minimal 10% dari penghasilan. Cara yang paling mudah yaitu, menabung di awal. Ketika mendapat penghasilan segeralah menyisihkannya. Jangan menunggu uang sisa di akhir bulan.
- Hutang. Besar cicilan hutang yang wajar yaitu sekitar 40% dari penghasilan per bulan. Yang termasuk di sini adalah hutang konsumtif (yang digunakan untuk keperluan sehari-hari) dan hutang aset (rumah, kendaraan atau barang elektronik)
- Menyiapkan dana darurat. Dana ini sangat penting untuk disisihkan, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Saya mengusahakan menabung sekitar 10% dari penghasilan.
Dengan membuat perencanaan, kita dapat melihat keadaan keuangan. Apakah sehat atau tidak? Lebih besar pengeluaran, atau sudah memiliki saldo? Apabila masih memiliki saldo, maka selanjutnya dapat dibuat tujuan keuangan.
B. Membuat Tujuan Keuangan
Kita perlu membuat skala prioritas dalam keuangan rumah tangga. Bila mempunyai rencana menyekolahkan anak dalam jenjang tertentu, maka perkirakan besarnya biaya yang akan dibutuhkan. Perkirakan berapa besarnya tabungan yang akan kita sisihkan setiap bulannya untuk memenuhi tujuan tersebut.
Begitu pula dengan rencana rumah tangga lainnya. Seperti memiliki keinginan ibadah umroh ke tanah suci dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan. Maka perhitungkan berapa besarnya tabungan yang harus disisihkan setiap bulannya.
Dengan perencanaan keuangan serta menentukan tujuan keuangan dengan baik, maka kisah tanggal tua yang pernah saya alami di saat zaman kuliah dulu, bisa dihindari. Menjalankan anggaran keuangan dengan sehat, maka kita akan merasa setiap saat itu, tanggal muda terus.
Perencanaan keuangan |
Nah. inilah cerita tanggal tua saya dan cara mengelola keuangan agar merasa tanggal muda terus. Bagaimana dengan cerita tanggal tua teman-teman?
23 Comments
waktu saya kuliah, saya jarang banget ke mall, soalnya khawatir laper mata, nanti uang bulanan bisa tekor hehehe
ReplyDeleteHi..hi..iya ya, kayaknya saya terlalu banyak main ke mall waktu kuliah dulu. :)
DeleteXixixi, di kamus saya gak pernah ada tanggal tua. Bisa jadi malah tanggal muda yang bokek. Bukan pegawai sih. :D
ReplyDeleteEh, kita itu sama... bukan pegawai, loh!
DeleteHahaha, iya banget.
DeleteApapun yang berhubungan dengan keuangan, memang harus direncanakan ya, mbak.
ReplyDeleteBetul mbak, harus direncanakan supaya merasa tanggal muda terus he..he..
DeleteDana darurat, bener bangeeet
ReplyDeleteYup, harus punya dana darurat.
DeletePerencanaan keuangan sangat pas untuk membuat kita semakin disiplin, sehingga tanggal tua ga jadi masalah lagi
ReplyDeleteMemang harus disiplin ya..karena rencana tidak akan berfungsi tanpa komitmen dan kedisplinan.
Deletesaya waktu kuliah setiap hari makan di warteg malah mbak, kalau makan di luar kalau lagi bosen aja tapi harus liat budget juga
ReplyDeleteLah, saya juga makan di luar itu, banyaknya di warteg mbak. Kalo selain warteg mah jaraang he he he
DeleteKalau aku termasuk nggak rapi dalam pencatatan keuangan, mba. Suamiku jago. Tapi alhamdulillah aku udah insyap dari belanja-belanji. Hihii . Semangat ya mba
ReplyDeleteWah..ternyata mbak Alida bisa saling melengkapi ya...asiik, deh!
Deletekeuangannya harus sering sering di suntik anti ageing ya mbak... biar muda terus heheheh
ReplyDeleteHi..hi..hi..emangnya kulit, yang bisa muda pake anti ageing.. :)
Deletesalut deh ama ikhtiar mbaa dalam mengantisipasi tanggal tua serasa tanggal muda terus. Sukses untuk kontesnya
ReplyDeleteYa mbak, namanya juga usaha.. biar ngerasa tanggal muda terus..hi..hi
DeleteMaak sama banget kaya aku, waktu kuliah uang boros buat beli baju teruuus. Soalnya pengen keliatan awet muda, *eh. Emang kece deh sama usahanya biar di tangal tua teuteup awet muda.
ReplyDeleteAduh tanggal tua. Masa-masa penuh drama. Beruntung jadi blogger. Penghasilan gak terpatok tanggal. Jadi saat gaji suami cekak di tanggal tua, transferan sebagai blogger bisa cepat menetralkan drama tanggal tua. :D
ReplyDeleteHahaha iya Mbk, tanggal tua kudu disiasati, alhamduillah ya bisa nambah penghasilan dari ngeblog hihi
ReplyDeleteSaya jarang mbak kalau belanja ke mall biasanya saya belanja yang dekat saja soalnya malas berpergian ke tempat yang jauh.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^