Perayaan Idul Fitri, tidak saja ditunggu-tunggu oleh orang dewasa.
Anak-anak pun sangat menyukai momen yang hanya ada satu tahun sekali itu. Jika
orang dewasa menyukai perayaan tersebut untuk bisa bersilaturahmi dan berkumpul
dengan sanak saudara serta handai tolan, anak-anak pun selain senang bertemu
saudaranya, juga menanti pembagian uang THR.
Begitu pula dengan anak-anak saya. Jauh hari sebelum hari raya,
anak-anak sudah membayangkan akan mendapatkan uang dari nenek, kakek, paman,
tante dan saudaranya yang lain. Bahkan anak-anak sudah merencanakan, penggunaan
uang tersebut, loh!
Haduuh, belum terima uang, tapi rencana untuk penggunaannya sudah ada. *tepok jidat
Haduuh, belum terima uang, tapi rencana untuk penggunaannya sudah ada. *tepok jidat
Nah, sebagai orang tua, kita perlu mengajarkan anak untuk bijak
menggunakan uang tersebut. Jangan sampai anak-anak menjadi boros dan uang
tersebut habis dalam sekejap. Lalu, bagaimana mengajarkan anak agar bijak
mengelola uang yang didapatkan oleh mereka pasca lebaran?
Menabung di Awal
Lebih baik kita mengajarkan anak, untuk menabung di awal atau
dikala mendapat pemasukan. Jika niat menabung selalu ditunda-tunda,
dikhawatirkan uang yang dimiliki mereka akan terlanjur habis tanpa sempat di
tabung. Beri gambaran pada anak, berapa besar tabungan yang akan disimpan.
Misalnya saja, saya selalu berusaha mengajarkan anak untuk menabung sekitar 30%
hingga 50% dari uang yang dimiliki
mereka.
Membagi Uang dalam Beberapa
Pos
Setelah menyisihkan uang untuk ditabung, bagi uang yang ada untuk
beberapa pos. Untuk keperluan harian anak, uang jajan dan uang yang akan
disisihkan untuk di berikan pada orang lain. Hal ini sekaligus mengajarkan anak
untuk berbagi dan bersedekah. Lebih baik, orang tua membimbing anak-anak dalam
melakukannya, agar pembagian lebih seimbang
Mempertimbangkan Dalam Penggunaan
Uang
Beri pengertian pada anak ketika akan membelanjakan uang miliknya.
Anak perlu memikirkan jika hendak membeli sebuah barang, apakah barang tersebut
benar-benar mereka butuhkan atau hanya sekedar keinginan memilikinya saja?
Untuk hal ini, anak saya yang besar, sudah bisa menentukan
prioritas. Dia selalu menimbang-nimbang ketika hendak membeli sesuatu. Berbeda
dengan anak saya yang kecil. Dia masih senang membeli mainan. Padahal mainan di
rumah sudah banyak.
Si kecil selalu merasa, jika yang digunakan adalah uang miliknya.
Jadi dia boleh sesukanya untuk membelanjakan THR miliknya. Dia mau menyisihkan
uangnya di awal untuk ditabung, namun sisanya bisa dia habiskan tanpa
perhitungan. Saya harus ekstra ketat mengontrol pengeluaran keuangan anak
lelaki saya ini.
Memang butuh usaha yang tidak sedikit untuk membiasakan anak
berbelanja karena kebutuhan, bukan karena keinginan. Hmmm...
“Bu, kakak mau beli baju baru, ya?” Tanya anak pertama saya
setelah selesai menghitung uang THR-nya.
“Buat apa? Bukannya sebelum lebaran udah beli?” jawab saya
kemudian.
“Ada acara halal bihalal, tapi dress
code-nya kotak-kotak, Bu. Kakak gak punya baju dengan motif kotak.” Lanjut
putri saya.
Saya sarankan untuk menggunakan baju milik saya saja, karena
ukuran badan kami sudah sama. Lebih baik menggunakan yang ada, daripada
membeli, bukan? Eh, tapi ternyata pakaian yang saya miliki, memang tidak ada
yang bermotif kotak. Duh..!
“Kalau pakai yang mendekati coraknya, bisa kan? “ bujuk saya lagi.
Yang ditanya, malah memajukan mulutnya. Dia tetap tidak mau
menggunakan pakaian yang bukan bermotif kotak.
Oke, ini termasuk kebutuhan, bukan, ya? Kebetulan saya lihat di MatahariMall.com ada baju dengan motif kotak-kotak. Jadi, kakak bisa beli baju wanita terbaru dengan motif kotak di situs tersebut. Kebetulan sekali, deh!
Oke, ini termasuk kebutuhan, bukan, ya? Kebetulan saya lihat di MatahariMall.com ada baju dengan motif kotak-kotak. Jadi, kakak bisa beli baju wanita terbaru dengan motif kotak di situs tersebut. Kebetulan sekali, deh!
Belajar Bertanggung Jawab
Dengan Barang Miliknya
Ketika anak membeli sebuah barang dengan uang yang dimilikinya,
maka anak dapat diajarkan makna bertanggung jawab dengan barang tersebut. Jika
barang tersebut rusak, maka dia akan merasa sedih. Berbeda jika membelinya
dengan menggunakan uang orang lain.
Oleh karena itu, saya pun memberikan nasehat kepada putri saya.
Jika dia memang ingin beli
baju wanita terbaru yang diinginkan olehnya, maka
pilihlah yang paling sesuai dengan kepribadian dan memang dibutuhkan. Agar baju
tersebut benar-benar bisa digunakan. Dan dia belajar bertanggung jawab dalam
perawatannya.
Dengan mengajarkan anak untuk bijak menggunakan uang, maka uang
THR yang mereka peroleh tidak akan cepat habis. Selain itu, bisa dijadikan
pembelajaran mengelola keuangan ketika mereka besar nanti.
*sponsored post, refers to disclosure
*sponsored post, refers to disclosure
14 Comments
Waaaah kalo sudah besar, pengawasan penggunaan uangnya harus lebih ketat lagi ya Mbak. Kebertulan anak-anak aku belum ngerti uang, jadi masih 100% aku yang pegang THRnya. Heheee. Pelajaran nih untuk nanti pas anak gede. Makasi sharingnya ya Mbaaak :D
ReplyDeleteIya mbak...semakin besar, mereka semakin ngerti dengan uang dan ngerti bagaimana cara menghabiskannya ha ha ha
DeleteKalo anak-anak udah besar memang harus lebih ketat membimbingnya, anak-anak di rumah sih beda. Yang sulung udah ngerti mau ditabung 50%, sisanya dibelikan sesuatu yang dibutuhkan dan untuk infaq juga.
ReplyDeleteBetul Mbak, semakin besar mereka lebih ngerti, ya..
Deletepadahal di aku banyak banget baju motif kotak2nya, soalnya favorit hihiii.
ReplyDeleteSini pinjem aja, uang THR nya siniin buat Tante, eeehhh...
Aiih..ternyata ada di Tante Nchie ya..? Kalo tau, gitu, bisa pinjem dong... Tapi tanpa biaya ya, Tante...hihihi
DeleteYes mba setuju banget mba. Mengajarkan mengatur uang sejak kecil harus ya dan dimulai dgn membiasakan mereka bertanggung jawab dgn uang mereka. Nice tips nih mba..
ReplyDeleteLebih mudah mengarahkan ketika anak-anak masih kecil ya... Kalau sudah besar, malah agak susah :)
DeleteAnakku yang masih kecil juga udah aku ajari menabung mbak. Sekarang setiap lihat uang langsung dimasukin celengan.
ReplyDeleteAlhamdulillah, udah rajin menabung sejak kecil ya...
DeleteTHR yang diterima anakku langsung ditabung, mba :)
ReplyDeleteAlhamdulillah ...
Wah....mamahnya gak perlu ribet mengatur pengeluarannya ya...
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletemba, oot ya, kok itu picnya babi sih, hehehe
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^