Sabtu 14 Juli 2018 lalu, Joeragan Artikel mengadakan kelas Story Telling yang dilakukan secara online dan offline. Kebetulan pada hari itu, saya tidak bisa ikut serta secara offline. Padahal sudah lama saya tidak bersua dengan owner Joeragan Artikel beserta pasukannya. Rasanya ingin kumpul untuk rumpi bareng mereka lagi, deh! Karena jika kami sudah berkumpul, saya selalu membawa oleh-oleh berbagai informasi dari obrolan menarik serta bergizi, loh!
Syukurlah akhirnya saya bisa mengikuti kelas Story Telling meski secara online, melalui grup facebook. Dan tepat pada pukul 10.00 pagi saya bersiap menanti acara yang diadakan di Cafe Braga Punya Cerita tersebut. Bagaimana serunya acara yang dipandu oleh Kang Arya Kertamanah tersebut? Yuk, mari kita lihat keseruannya.
Dalam kelas story telling, saya jadi tahu jika story telling bisa terdiri dari berbagai bentuk, seperti monolog, stand up comedy atau pembacaan puisi. Intinya story telling itu teknik menyampaikan cerita dengan cara mendongeng. Materi dalam story telling juga mencakup seni pemeranan, seperti halnya bermain teater.
Ada kiat-kiat story telling yang mesti kita pahami, diantaranya:
Perhatikan Intonasi
Dalam story telling, intonasi harus benar-benar diperhatikan. Ada saat kita membaca cerita dengan nada rendah, tetapi ada saatnya juga suara kita agak keras untuk melakukan penekanan kata. Suara yang terdengar pun harus jelas, dengan artikulasi yang benar. Hindari pengucapan yang terlalu cepat.
Bahasa Tubuh
Salah satu yang menjadi daya tarik dalam story telling adalah gaya tubuh. Dengan gaya tubuh yang menarik, maka penyampaian cerita bisa dapat dimengerti oleh audience. Perhatikan mimik atau ekspresi wajah saat melakukan story telling. Yang tidak kalah pentingnya, kita perlu menjiwai apa yang sedang kita ceritakan. Dengan menghadirkan sukma (penjiwaan) maka pesan yang akan disampaikan akan diterima dengan baik oleh pendengar.
Sampaikan dengan Tulus
Naskah yang disampaikan dengan tulus, jujur, mengalir apa adanya akan membuat maksud dan tujuan cerita sampai pada audience. Dengan memahami isi naskah, lalu melakukan penjiwaan, maka pembawa story telling akan terlihat menguasai cerita. Hal yang paling penting dalam story telling menurut Kang Arya Kertamanah yaitu menumbuhkan rasa percaya diri. Karena bagi sebagian orang, melakukan story telling di hadapan audiens merupakan hal yang bisa memacu adrenalin.
Karakter Audiens
Sebagai seniman teather dan penulis skenario, Kang Arya juga mengungkapkan jika kita perlu memperhatikan karakter audiens saat akan melakukan story telling. Bercerita di hadapan orang dewasa tentu akan berbeda saat kita akan bercerita di depan anak-anak. Untuk anak-anak, kita perlu menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan karakter anak-anak.
Alat Bantu
Untuk mendukung keberhasilan story telling, kita juga bisa dibantu oleh alat peraga. Selain dapat menarik perhatian para audiens, alat peraga juga bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri pembaca cerita.
Itulah beberapa kiat story telling yang mesti kita pahami, hasil mengikuti kelas online yang diadakan oleh Joeragan Artikel. Untuk lebih mengetahui keseruan yang ada di Cafe Braga Punya Cerita, berikut ini ada video yang bisa teman-teman lihat. Ada penampilan para peserta yang hadir di sana, loh! Nikmati juga penampilan story telling dari Dya dan Nanit, peserta cilik yang menghadiri acara tersebut.
Sebenarnya kemampuan melakukan story telling juga diperlukan oleh para penulis. Ketika penulis telah menyelesaikan naskah dan menerbitkannya, langkah selanjutnya adalah melakukan promosi buku. Nah, dengan membuat video pendek yang menayangkan story telling tentang buku tersebut, bisa membantu mempromosikannya. Sangat bermanfaat, bukan?
Oh iya, naskah yang bisa dijadikan bahan untuk story telling bisa dari berbagai macam jenis. Selain novel, buku anak, kumpulan puisi dan buku antologi pun bisa dijadikan bahan untuk story telling.
Nah, teman-teman punya buku apa, untuk dijadikan bahan story telling? Berlatih menjadi story telling, yuk!
27 Comments
Asyik ya.bisa ikut storytelling...pengwn nyoba jugaa.
ReplyDeleteWah iya ya Mbak, bisa untuk teknik vlogging ya story telling inj.. Makasih sharingnya
ReplyDeleteWah story telling ini dulu sukaaa banget aku lakuin waktu masih mengajar. Kalau sekarang hanya untuk anak aja hihihi
ReplyDeleteEh, stand up comedy juga termasuk story telling ya??
ReplyDeleteBerarti kalo aku ngevlog dan ngomong apa aja gitu masuk kriteria story telling dong mba?
Kupikir-pikir, aku juga sering story telling ke keponakan. Sok-sokan ngasih cerita, pake suara ala anak2 juga. Jadinya kekanak-kanakan sih. Tapi ya mau gimana lagi. Kan biar si adik kecil paham ya
ReplyDeleteInfonya bermanfaat banget:)
ReplyDeleteSaya sering banget menggunakan Novel sebagai bahan story telling ...
ReplyDeleteSaya pngen banget berlatih story telling, tapi masih belum bisa-bisa:) heheh
ReplyDeleteAku juga lagi belajar story telling, semoga aja bisa:)
ReplyDeleteJadi pengen belajar nih...
ReplyDeleteaku sering kagum dengan orang-orang yang eksis dan jawara story telling, keren aja pokoknya. Karena aku ga pandai di bidang itu, perlu percaya diri dan kemauan deh sepertinya
ReplyDeleteDuh aku pun pengen belajar story telling, soalnya anak-anak doyan banget dibacain cerita sedangkan bundanya cerita seadanya
ReplyDeleteAku gak terlalu pintar story telling. Untung dulu pernah ikut teater. Jadi akting dikit2 pas cerita. Catet deh tipsnya dan aku pakai buku anak yg pling simpel buat cerita
ReplyDeletebiasanya jadi story tellernya anak anak sih, emang kelihatan efeknya pas kita tulus waktu cerita atau enggak. Kalau tulus yang dengerin jadi antusias...
ReplyDeleteTerima kaish tipsnya mbak, berguna banget buat bacain dongeng buat anak2ku nih :D
ReplyDeleteKalau buat penonton lainnya aku belum pd hehe
Wah ini aku kudu belajar banget tentang story telling. Selama ini gak paham detailnya kaya apa soalnya, asyekk jadi belajar. Makasih mbaa
ReplyDeleteCikgu,setelah selesai menulis dongeng saya biasanya praktik dongeng ke anak anak di kelas. Anak anak luar biasa senangnya meskipun mereka sudah kelas 6
ReplyDeleteWah seru banget nih. Saya juga sering story telling ke anak-anak. Jadi makin ngerti harus apa saja yang diperhatikan
ReplyDeleteStory telling penting, ngga cuman lisan, sekarang pun dalam setiap tulisan harus jago story telling untuk soft selling. aku pengen banget belajarrrr
ReplyDeleteDi TK anakku, orangtua diberi kesempatan sehari mengajar anak-anak.
ReplyDeleteJadi tahu betapa susahnya story telling bila audiensnya usia 3-6 tahun.
Rangenya gak jauh, tapi tantangannya mashaAllah...
Mesti belajar lagi niih..
Biar bisa menarik perhatian anak-anak.
Minimal, ke anak sendiri dulu deeh...hihii...
Mark! Thanks sharenya. Swbenwrnya pingin blajar jd story telling, sejak jd ibu pingin bs jd story telling ke anak kicik. Ga gampang tetnyata. :|
ReplyDeleteBanyak buku kak yang bisa dijadiin bahan story telling terutama buku cerita anak-anak.
ReplyDeleteBlogger juga penting sih dalam setiap tulisannya menerapkan konsep ini supaya pembaca betah saat baca tulisan kita*
nahh ini dia yang dibutuhkan blogger juga mba karena jika memiliki kemampuan story telling yang baik berarti tulisan kita akan enak dibaca oleh para pembaca.. terima kasih kiat-kiatnya ya mba
ReplyDeleteHarus dicoba dan harus pede ya, teh. Pengen menjadi story telling untuk anak² 😊
ReplyDeleteDulu waktu SMA pernah jadi banci panggung dengan selalu pede tampil di depan orang buat ngomong. Mulai dari monolog sampai drama. Tapi semenjak kuliah keberanian itu ciut seketika. Soalnya pada jago-jago kalau ngomong di depan publik. Sementara aku mah apa. Hiks. Hiks.
ReplyDeleteooo.. jadi story telling itu kurang lebih sama dengan mendongeng ya Mbak. Wah.. baru tau nih. Padahal kalo dalam sehari-hari, dengan anak misalnya, aku udah sering ngelakuin nih. Seperti menegur anak saat salah misalnya, aku pasti bawa dia dengan cerita. Ga langsung bilang ini salah, itu ga boleh. Tapi so far belum pernah nyobain ke orang dewasa, sih. Kalo dicobain kayaknya seru juga ya. Tfs, Mbak. Infonya bermanfaat sekali nih.
ReplyDeleteWahh ilmu baru nih..
ReplyDeletePenting banget nih story telling, baik yang secara lisan ataupun tulisan..
Thanks infonya, artikel yang bermanfaat..
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^