Persoalan yang menyangkut tentang Revolusi Industri 4.0 telah menjadi pembahasan pemerintah akhir-akhir ini. Program yang melibatkan banyak pihak demi kemakmuran bersama, mau tidak mau juga menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Namun sudahkah masyarakat mengetahui apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0 itu?
Latar belakang Munculnya Revolusi Industri 4.0
Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, revolusi industri sebenarnya sudah ada sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda dulu.
Revolusi industri pertama, menggunakan mesin uap di dalam proses produksinya. Kita mengalami industri tersebut ketika masih menjadi jajahan pemerintah Hindia Belanda. Dan masih dalam masa jajahan juga ketika Indonesia melalui Revolusi Industri 2. Di tahap kedua ini, industri dalam tahapan otomotif general fort untuk line production.
Sedangkan Revolusi Industri 3, terjadi di sekitar tahun 1990-an. Di masa ini, muncul otomatisasi yang akhirnya menimbulkan globalisasi.
Banyak tokoh yang mengkhawatirkan munculnya globalisasi berakibat pada digitalisasi. Era digital yang bisa menimbulkan dampak positif dan negatif.
Globalisasi ASEAN sendiri diperkirakan akan dimulai pada tahun 2020. Sesuai dengan hasil pembicaraan di sidang APEC tahun 1990-an.
Kini segala kemudahan yang dihasilkan dari penggunaan internet merupakan arah menuju Revolusi Industri 4.0. Era globalisasi yang diprakarsai oleh Jerman ini, diikuti oleh munculnya berbagai dampak. Baik itu dampak baik ataupun dampak yang buruk.
Menghadapi segala kemungkinan yang akan dihadapi menjelang Revolusi Industri 4.0, pemerintah membuat Roadmap Industri 4.0. Tujuan dibuat roadmap tersebut untuk meningkatkan daya saing industri nasional di kancah industri global. Sehingga mewujudkan Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030.
SELISIK 2018 (Seminar Nasional Telekomunikasi & Informatika)
Sejalan dengan program pemerintah, STT Bandung juga ikut mempersiapkan SDM untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Melalui kegiatan Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2018), STT Bandung mengajak kalangan muda untuk bersiap menghadapi industri 4.0.
Acara yang diadakan di Harris Hotel tersebut menghadirkan Ir. Priyantono Rudito, Ph.D selaku Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Republik Indonesia sebagai pembicara pertama.
Beliau memaparkan jika era digital kini telah terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Revolusi Industri 4.0 setidaknya memberikan 4 dampak yang mulai kita rasakan. Apakah keempat dampak tersebut?
Lahirnya ide yang masih segar serta keberanian untuk mencoba hal yang baru dari generasi muda atau kaum millenials dikolaborasikan dengan generasi tua yang memiliki power dari jabatan yang dimilikinya serta pengalamannya dapat menciptakan kolaborasi yang sempurna.
Satu hal yang beliau tegaskan, di dalam industri apa pun, rahmatan lil 'alamin menjadi hal yang harus dikedepankan. Apapun usaha kita, haruslah memperhatikan kebermanfaatannya bagi orang lain, bukan hanya memperhatikan profitnya saja.
Serupa dengan Pak Priyantono, pemateri kedua yaitu Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., juga mengulas mengenai pentingnya mempersiapkan SDM untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0
Rektor STMIK AMIKOM Yogyakarta itu menyampaikan materi dengan cara yang sangat menyenangkan. Dengan disertai senda gurau beliau memaparkan pengalamannya mendidik mahasiswanya dengan cara yang unik.
Yup, selain mengajarkan materi perkuliahan, beliau juga menumbuhkan jiwa enterpreuner bagi mahasiswanya di semester pertama. Beliau mengajarkan bagaimana mencari dollar dari kegiatan fotografi. Mahasiswa yang mendapatkan banyak dollar akan mendapatkan nilai A untuk mata kuliahnya tersebut.
Asik sekali, bukan? Sudah dapat penghasilan sendiri, nilainya pun bisa sangat memuaskan.
Profesor yang mendapatkan banyak penghargaan ini juga menjelaskan bahwa ada 4 dimensi yang bisa menjadikan kita sebagai orang hebat. Keempat dimensi tersebut disebut juga 4 R :
SELISIK 2018 (Seminar Nasional Telekomunikasi & Informatika)
Sejalan dengan program pemerintah, STT Bandung juga ikut mempersiapkan SDM untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Melalui kegiatan Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2018), STT Bandung mengajak kalangan muda untuk bersiap menghadapi industri 4.0.
Acara yang diadakan di Harris Hotel tersebut menghadirkan Ir. Priyantono Rudito, Ph.D selaku Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Republik Indonesia sebagai pembicara pertama.
Beliau memaparkan jika era digital kini telah terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Revolusi Industri 4.0 setidaknya memberikan 4 dampak yang mulai kita rasakan. Apakah keempat dampak tersebut?
- Fasilitas internet selain memberikan optimalisasi di segala bidang, seperti mulai tergantikannya tenaga manusia oleh mesin. Hal ini bisa menimbulkan kesenjangan di masyarakat.
- Semakin merajalelanya praktek peretas.
- Privasi dan etika menjadi hal yang kurang mendapat perhatian.
- Biaya investasi menjadi lebih tinggi.
Lahirnya ide yang masih segar serta keberanian untuk mencoba hal yang baru dari generasi muda atau kaum millenials dikolaborasikan dengan generasi tua yang memiliki power dari jabatan yang dimilikinya serta pengalamannya dapat menciptakan kolaborasi yang sempurna.
Satu hal yang beliau tegaskan, di dalam industri apa pun, rahmatan lil 'alamin menjadi hal yang harus dikedepankan. Apapun usaha kita, haruslah memperhatikan kebermanfaatannya bagi orang lain, bukan hanya memperhatikan profitnya saja.
Serupa dengan Pak Priyantono, pemateri kedua yaitu Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., juga mengulas mengenai pentingnya mempersiapkan SDM untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0
Rektor STMIK AMIKOM Yogyakarta itu menyampaikan materi dengan cara yang sangat menyenangkan. Dengan disertai senda gurau beliau memaparkan pengalamannya mendidik mahasiswanya dengan cara yang unik.
Yup, selain mengajarkan materi perkuliahan, beliau juga menumbuhkan jiwa enterpreuner bagi mahasiswanya di semester pertama. Beliau mengajarkan bagaimana mencari dollar dari kegiatan fotografi. Mahasiswa yang mendapatkan banyak dollar akan mendapatkan nilai A untuk mata kuliahnya tersebut.
Asik sekali, bukan? Sudah dapat penghasilan sendiri, nilainya pun bisa sangat memuaskan.
Profesor yang mendapatkan banyak penghargaan ini juga menjelaskan bahwa ada 4 dimensi yang bisa menjadikan kita sebagai orang hebat. Keempat dimensi tersebut disebut juga 4 R :
- Raga. Badan kita harus selalu sehat.
- Rasio. Di dalam raga yang sehat, diperlukan rasio untuk melengkapinya.
- Rasa. Raga yang sehat ditambah rasio akan terasa kurang tanpa rasa. Rasa empati, saling berbagi dan hal positif lainnya.
- Ruh. Dari semua faktor yang bisa menjadikan kita sebagai orang hebat, ruh adalah dimensi paling penting
Prof. Dr. M. Suyatno M.M juga menceritakan pengalamannya sebagai penulis naskah animasi yang mendapatkan penghargaan di tingkat internasional.
Pengalamannya tersebut mengajarkan pada semua orang, untuk selalu mau mencoba hal yang baru, meski bukan di bidangnya.
Selain itu, Bapak Suyatno juga mengingatkan semua kalangan untuk terus berinovasi dan kreatif, serta menghasilkan produk yang bisa bermanfaat bagi orang lain.
Semua materi yang telah diberikan oleh pemateri, semakin memperjelas bahwa untuk bisa mengahadapi Revolusi Instustri 4.0 diperlukan SDM yang berkualitas, inovatif dan kreatif.
Selain penyampaian materi tentang penyiapan SDM untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0, seminar yang diadakan pada Hari Sabtu tanggal 1 September juga mengumumkan pemenang lomba SELISIK IT dan and Animation.
Selain lomba SELISIK berkategori games, SELISIK juga mengadakan lomba berkategori animasi dan mobile App.
52 Comments
senangnya ada acara begian, kita jadi leih aware kalau kita itu sedang menghadpai perkembangan zaman yang lebih parah dari revolusi industri
ReplyDeleteIya, nambah imu, Kak :)
Deletemembaca tentang revolusi industri, mengingatkanku akan sejarah yang dulu pernah kita pelajari kak. Revolusi Prancis yang diikuti revolusi industri, tapi itu udah lama banget yaa. semoga walaupun negara kita telat mulainya, kita harus bangga dengan prestasi kerja generasi bangsa
ReplyDeleteSemoga kita bisa mengejar ketinggalan ya, Kak
DeleteSebagai orangtua juga mesti tetap menyiapkan anak-anak kita menghadapi masa depan, industri 4.0 ya, karena tantangannya makin besar
ReplyDeleteIya Mbak, selaku orang tua kita memang harus siap
DeleteAku sependapat dengan yang disampaikan
ReplyDeleteRevolusi Instustri 4.0 diperlukan SDM yang berkualitas, inovatif dan kreatif.
Yup banyak sekali kesempatan dibidang-bidang kreatif yang bisa kita raih, asal kita mau belajar dan juga berusaha merintisnya, siapa tahu kan lewat industri kreatif kita juga menemukan passion yang selama ini terpendam :)
Setuju, industri kreatif banyak memberi kesempatan untuk kita bisa lebih berkembang
DeleteBagus sekali ya dengan adanya pesan semua industri harus rahmatan lil 'alamin. Semoga generasi penerus Indonesia selalu mampu berkarya dan berinovasi tanpa meninggalkan asas-asas hidup dari Allah SWT :)
ReplyDeleteBetul Mbak, tetap ingat sang Pencipta
DeleteRevolusi Industri 4.0 mau gak mau harus ada. Dan kita kudu siap dari segi SDM. Semoga makin banyak enterpreuneurship agar tetap bs bersaing dg negara lain
ReplyDeleteAamiin ...semoga semakin banyak enterpreuneurship yang bisa bersaing di kancah internasional ya..
DeleteKok keren ya sampai bikin naskah animasi dan menang. Yup, banyak peretas agak ngeri. Mending mereka berkontribusi untuk kemajuan bangsa ya
ReplyDeleteMiris ya..kepinteran mereka digunakan untuk hal yang kurang baik
DeletePaling suka sama acara2 positif yang melibatkan kaum muda :D
ReplyDeleteHal buruknya makin banyak peretas itu ya. Mungkin SDM semakin pintar juga harus tetap diimbangi dengan pendidikan moral atau agama yg baik jg :D
Betul Mbak April, tetap harus diimbangi dengan pendidikan moral dan agama yang baik
DeleteIya mbak Nurul setuju banget. Soalnya kalau gak teknologi akan disalahgunakan dan malah gak kasi manfaat ya. Moga2 generasi kita tdk seperti itu TFS
DeleteKarena memang teknologi terus berkembang dan sangat pesat, mau ngga mau semua Sumber daya manusia dipaksa harus siap alias mau tidak mau. Kita tidak punya pilihan selain belajar dan menyesuaikan dengan segala perkembangat. Jadi harus siap demi kemajuan bangsa
ReplyDeleteIya ..semoga semua bisa siap ya, Kak
DeleteRuh memang harus sehat.., ruh yang sehat akan memberikan energi positif dan pasti apa yang kita bicarakan dan kita lakukan..
ReplyDeleteKOmbinasi yang tepat bila generasi tua dan generasi muda saling membantu untuk menyongsong industri 4.0 ini, semoga semuanya mau bersinergi bersama
ReplyDeletewaaah...jangan sampai kita ketinggalan di jaman 4.0 ini! Aku suka ikut acara yang mencerahkan seperti ini mba
ReplyDeleteBerpikir kalau tantangan ke depan akan semakin berat Semoga generasi mendatang, termasuk anak-anak sekarang menjadi SDM yang mampu bersaing dengan baik :)
ReplyDeleteButuh effort agar bisa menjadi SDM yang berkualitas, inovatif, dan kreatif ya. Semoga negeri ini makin keren dengan adanya revolusi industri 4.0
ReplyDeleteJaman makin maju, setiap orang pun harus lebih cerdas. Kalo gak ya bisa jadi akan tersingkirkan oleh seleksi alam.
ReplyDeletesebagai masyarakat yang tak mau ketinggalan mestinya kita mempersiapkan diri dengan segala perubahan di revolusi 4.0 . karna jika SDM kita kurang, kiranya kita akan menjadi masyarakat yang tertinggal buat diri sendiri
ReplyDeleteMantap banget ulasannya mba. Revolusi Industri 4.0 salah satu yang digadang gadang akan berperan penting dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang
ReplyDelete'di dalam industri apa pun, rahmatan lil 'alamin menjadi hal yang harus dikedepankan. Apapun usaha kita, haruslah memperhatikan kebermanfaatannya bagi orang lain, bukan hanya memperhatikan profitnya saja' aku sampe baca berulang-ulang. dan zaman sekarang memang resolusi industri bisa menjadi jalan keluar untuk tenaga kerja kita yang semakin meningkat..
ReplyDeleteWow, diskusi yg bergizi. Sangat butuh dukungan dr pemerintah nih terutama di bidang pendidikan utk menyiapkan generasi milenial yg mengenal digital sejak dini agar bisa memanfaatkan secara produktif
ReplyDeleteWah, aku dan suami sempet bahas tentang revolusi industri 4.0 beberapa hari lalu. Sempet mau nulis, tp msh kurang bahan.
ReplyDeleteHalo mba. Aku jadi terpikir untuk mencoba sesuatu hal yang baru walau bukan di bidangku. Mnurutku kita jadi belajar sesuatu yang baru ya
ReplyDeleteGa cuman kita yang bersiap tapi juga cara kita mengasuh anak kayaknya harus dipersiapkan. Zaman mereka akan lebih keras lagi perjuangannya
ReplyDeleteBaca ini mengingatkanku PR terbesar gak sekedar biayain anak anak sekolah tapi juga menumbuhkan talenta mereka, supaya kelak bisa tetap survive tanpa harus kerja di kantor atau instansi. Tapi berdikasi mandiri dengan sdm yang dimiliki
ReplyDeleteBaru kemaren aku rasan2 sama suami, melihat teknologi sekarang, kok aku ngerasa musisi udah nggak banyak yg bikin album baru dan dijuak dalam bentuk kaset. Tergerus sama mudahnya orang download ilegal di internet. Itu bisa dibilang dampak buruk jg gk sih
ReplyDeleteTantangan lebih buat ortu jaman sekarang, mendidik anak2 yang kreatif dan cepat tanggap akan perubahan. Thank u sharingnya mak :)
ReplyDeleteHarusnya pembekalan seperti ini rutin dilakukan.
ReplyDeletePersiapan menghdapi revolusi industri bukan sekedar wacana.
Tapi aksi nyata yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Keren !
Yup, semakin tinggi kebutuhan internet, semakin banyak yang mengerti tentang meretas dan jadi peretas. Semoga di part ke 4 ini ada perubahan yang lebih baik ya mba amin
ReplyDeleteemang sekarang harus ngikutin zaman juga termasuk industri, kalo ga bisa ketinggalan di bidang teknologi
ReplyDeleteAku kenal istilah ini ketika ikut pelatihan coding mum, kudu persiapkan diri ya untuk era 4.0
ReplyDeleteTerimakasih mba nurul, saya suka sekali membaca ysng berhubungan dengan teknologi. Revolusi indrustri 4.0 semoga kita tidak hanya sekedar terbawa arus tapi menjadi bagian di dalamnya dgn mempersiapkan diri dan generasi dibawah kita.
ReplyDeletekeren ih cara mengajarnya.. ngga cuma dapat ilmu aja, tapi dapat dollar juga.. biasanya kalau motivasinya dollar tuh jadi lebih semangat, hihihi...
ReplyDeleteSemoga industri UMKM kita bisa berkembang dan mengikuti perkembangan revolusi indutri 4.0 sekarang ini ya.
ReplyDeleteSukaaak bacanya, terutama bagian yang sering terlupakan dari keseimbangan 4R - Raga Rasio Rasa dan Ruh. Acaranya manfaat banget ya mba, jadi pengin ikut kalau ada lagi di Jogja.
ReplyDeleteow jadi revolusi industri ini lebih ke perkembangan kekinian ekonomi kreatif ya mbak, dimana big data berperan penting. Noted. TFS mbak^^
ReplyDeleteDi zaman yang semakin maju ini, hanya orang-orang yang inovatif, kreatif dan terbuka menerima perkembangan teknologi yang akan sukses yaa, Mba.
ReplyDeleteDi zaman yang semakin maju ini, hanya orang-orang yang inovatif, kreatif dan terbuka menerima perkembangan teknologi yang akan sukses yaa, Mba.
ReplyDeleteLah kupikir ini acaranya Kemenperin yang ada training 2 hari minggu lalu :D Soalnya suamiku ikutan training-nya Making Indonesia 4.0 ini :D
ReplyDeleteAku sempet denger juga soal revolusi industri ini. Anak-anak kita bener-bener udah beda jaman ya mb. Pekerjaan juga sangat bervariasi sekarang, gak monoton seperti dulu. Bangga liat generasi muda yang kreatif dan berprestasi.
ReplyDeleteAamiinn .. baru ngeh istilah industri 4.0 ini setelah diulas mbak. InsyaAllah semoga kita bisa mengejar ketinggalan di bidang industri kreatif.
ReplyDeleteMerasa asing dengan istilah seperti ini, karena bukan dari dunia industri.
ReplyDeleteTapi apapun itu, mudah-mudahan kita juga senantiasa berubah untuk menajdi pribadi yang kreatif dan inovatif yaa, teh...
Agar bisa ikut maju mengikuti perkembangan jaman.
Jadi 4R - Raga Rasio Rasa dan Ruh. Ya Allah aku baru tahu soal revolusi industri yang terbaru ini. SDM memang menentukan seseorang menjadi kreatif dan inovatif. Duh jadi pengen lebih bisa nih belajar banyak soal ini.
ReplyDeleteSuka bgd sama kalimat ini "kolaborasi dua generasi".
ReplyDeleteJd dg kolaborasi seperti ini, bisa memunculkan inovasi2 yg kece bgd.
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^