Saat
ada yang menyebutkan atau bercerita tentang Kota Yogyakarta, pasti saya merasa kangen
dengan kota yang berada di sebelah selatan Pulau Jawa tersebut. Yup,
kota tersebut banyak menyimpan seribu kenangan di masa lalu. Sebenarnya telah beberapa kali
berkunjung ke sana dengan tujuan berlibur. Dan tahukah teman, saya tidak pernah merasa bosan untuk
kembali ke sana. 😊
Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi, saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama, suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima, menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila, musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, ditelan deru kotamu
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
(Jogjakarta - KLA Project)
Barangkali lirik lagu band KLA Project benar-benar mewakili perasaan saya terhadap Kota Yogya. Kota yang banyak menghadirkan memori yang terekam kuat dalam ingatan. Tidak hanya kotanya, suasana interaksi masyarakatnya, aneka kuliner yang murah dan enak serta keramahan penduduknya, membuat siapa pun ingin kembali ke sana.
Kota Wisata Yogyakarta Yang Penuh Kenangan
Wisata ke Yogyakarta di Masa Sekolah
Saya mengunjungi kota gudeg untuk berlibur pertama kalinya saat masih duduk di kelas 3 SMP. Waktu itu, kami berlibur menjelang kelulusan. Jadi semacam pergi bersama sebelum berpisah untuk menempuh pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Waktu itu ada sekitar 8 kelas yang ikut tour atau sekitar 250 orang termasuk siswa dan guru. Kami menggunakan kereta api sebagai alat transportasinya. Rombongan kami menyewa beberapa gerbong kereta untuk berangkat menuju daerah otonom setingkat provinsi tersebut. Kebayang serunya bersama-sama dalam satu gerbong, kan? Rame bangeet, deh!
Tempat wisata yang kami kunjungi, tidak jauh dari pusat kota. Waktu itu kami mengunjungi Keraton, Benteng Vredeburg, Malioboro dan Pantai Parangtritis. Meskipun hanya di daerah yang dekat-dekat, tetapi perjalanan kami sangat seru. Bayangkan saja, bagaimana reaksi gerombolan anak SMP memasuki daerah yang baru dilihat, pasti heboh, kan? Hehehe
Hampir serupa saat saya berwisata ke Yogyakarta saat kelulusan di SMA. Saya beserta rombongan juga hanya berwisata di sekitar alun-alun kota yang dipimpin oleh sultan tersebut, serta mampir di Pantai Parangtritis saat hendak kembali ke Bandung. Bagaimanapun berwisata ke Yogyakarta selama 3 hari, bersama kawan masa putih abu tentu saja tidak kalah seru dibandingkan wisata 3 tahun sebelumnya.
Entah kebetulan apa, tidak. Setiap acara berlibur bersama teman-teman, tempat tujuannya selalu ke kota yang pernah menjadi ibu kota Negara Republik Indonesia itu. Bahkan saat acara studi banding di bangku kuliah pun, tujuan wisata kami ke Yogyakarta. Setelah sehari sebelumnya kami melakukan studi banding ke Kota Malang. Yogyakarta tetap menjadi tujuan wisata kami.
Berbeda dengan tour saat masih di SMP dan SMA, saat masih kuliah, selain di sekitar alun-alun dan Pantai Parangtritis, mahasiswa yang mengikuti studi banding juga berwisata ke Candi Borobudur. Yah, setidaknya ada kemajuan jika dibandingkan saat masih sekolah menengah, bukan? Hehehe
Di jenjang mana pun, berwisata bersama teman-teman tentu saja memberikan kenangan yang menyenangkan. Kehebohan ketika dalam perjalanan, suka cita saat di tempat wisata maupun keseruan saat bercengkerama di penginapan, semua meninggalkan kenangan yang masih sering kami ungkapkan di whatsapp grup. Keseruan masa muda dulu! (weits, kok mendadak merasa tua) 😅
Tempat wisata yang kami kunjungi, tidak jauh dari pusat kota. Waktu itu kami mengunjungi Keraton, Benteng Vredeburg, Malioboro dan Pantai Parangtritis. Meskipun hanya di daerah yang dekat-dekat, tetapi perjalanan kami sangat seru. Bayangkan saja, bagaimana reaksi gerombolan anak SMP memasuki daerah yang baru dilihat, pasti heboh, kan? Hehehe
Hampir serupa saat saya berwisata ke Yogyakarta saat kelulusan di SMA. Saya beserta rombongan juga hanya berwisata di sekitar alun-alun kota yang dipimpin oleh sultan tersebut, serta mampir di Pantai Parangtritis saat hendak kembali ke Bandung. Bagaimanapun berwisata ke Yogyakarta selama 3 hari, bersama kawan masa putih abu tentu saja tidak kalah seru dibandingkan wisata 3 tahun sebelumnya.
Entah kebetulan apa, tidak. Setiap acara berlibur bersama teman-teman, tempat tujuannya selalu ke kota yang pernah menjadi ibu kota Negara Republik Indonesia itu. Bahkan saat acara studi banding di bangku kuliah pun, tujuan wisata kami ke Yogyakarta. Setelah sehari sebelumnya kami melakukan studi banding ke Kota Malang. Yogyakarta tetap menjadi tujuan wisata kami.
Berbeda dengan tour saat masih di SMP dan SMA, saat masih kuliah, selain di sekitar alun-alun dan Pantai Parangtritis, mahasiswa yang mengikuti studi banding juga berwisata ke Candi Borobudur. Yah, setidaknya ada kemajuan jika dibandingkan saat masih sekolah menengah, bukan? Hehehe
Di jenjang mana pun, berwisata bersama teman-teman tentu saja memberikan kenangan yang menyenangkan. Kehebohan ketika dalam perjalanan, suka cita saat di tempat wisata maupun keseruan saat bercengkerama di penginapan, semua meninggalkan kenangan yang masih sering kami ungkapkan di whatsapp grup. Keseruan masa muda dulu! (weits, kok mendadak merasa tua) 😅
Berwisata ke Yogyakarta Bersama Keluarga
Tidak hanya dengan teman-teman, saya juga memiliki seribu kenangan ketika berlibur ke Yogyakarta bersama keluarga. Well, enggak terasa kalau saya dan keluarga sudah lama
sekali terakhir kali berlibur ke Yogyakarta. Kira-kira dua setengah tahun
yang lalu, kami berlibur ke daerah istimewa yang memiliki banyak tempat wisata yang kekinian itu.
Kami menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai Kota Yogyakarta. Waktu itu kami mengambil jalur selatan, melewati Kota Wonosobo untuk menuju daerah Kaliurang. Maksud kami menempuh jalur tersebut, agar bisa mendekati kawasan Candi Borobudur. Tempat wisata pertama yang rencananya akan kami kunjungi.
Seperti beberapa tahun sebelumnya, kawasan Candi Borobudur masih tetap sama, terjaga dengan baik. Namun, ternyata ada tempat wisata baru yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Di bawah Candi Borobudur, ternyata ada sebuah museum. Di dalam museum tersebut terdapat Kapal Samudra Raksa yang merupakan replika dari Kapal Borobudur.
Baca juga : Kapal Samudra Raksa Sebagai Replika Kapal Borobudur
Kami menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai Kota Yogyakarta. Waktu itu kami mengambil jalur selatan, melewati Kota Wonosobo untuk menuju daerah Kaliurang. Maksud kami menempuh jalur tersebut, agar bisa mendekati kawasan Candi Borobudur. Tempat wisata pertama yang rencananya akan kami kunjungi.
Seperti beberapa tahun sebelumnya, kawasan Candi Borobudur masih tetap sama, terjaga dengan baik. Namun, ternyata ada tempat wisata baru yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Di bawah Candi Borobudur, ternyata ada sebuah museum. Di dalam museum tersebut terdapat Kapal Samudra Raksa yang merupakan replika dari Kapal Borobudur.
Kapal Samudra Raksa |
Kami menghabiskan waktu seharian berjalan-jalan di kawasan candi terbesar di dunia tersebut. Banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan dalam perjalanan saat itu. Selain cerita pada zaman dahulu yang terukir di dinding candi, kami juga mendapatkan banyak pengetahuan tentang Kapal Borobudur.
Dan keesokan harinya, kami memilih mengunjungi tempat wisata yang ada di sekitar Gunung Merapi.
Masih teringat saat kami berpetualang ke kawasan Gunung Merapi. Serunya menggunakan mobil offroad menyusuri lereng Merapi yang terlihat meremajakan dirinya usai hangus tersapu panasnya lahar.
Tidak hanya keseruan terombang-ambing di atas mobil jeep, kami juga sempat menyaksikan sisa-sisa erupsi
yang mencekam di sebuah kawasan yang menyerupai sebuah museum. Di sana, kami melihat barang-barang milik penduduk yang hangus dan rusak akibat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2006 yang lalu.
Sisa puing tersebut sontak membuat saya merinding. Bergidik membayangkan dahsyatnya letusan kala itu.
Hampir serupa dengan hari sebelumnya, kami mengeksplorasi Gunung Merapi selama hampir seharian penuh. Namun, menjelang sore kami harus sudah bersiap-siap untuk pulang menuju Bandung. Sayang sekali waktu liburan kami tidak panjang, karena lusanya anak-anak harus sekolah.
Dan keesokan harinya, kami memilih mengunjungi tempat wisata yang ada di sekitar Gunung Merapi.
Masih teringat saat kami berpetualang ke kawasan Gunung Merapi. Serunya menggunakan mobil offroad menyusuri lereng Merapi yang terlihat meremajakan dirinya usai hangus tersapu panasnya lahar.
Lava Tour Gunung Merapi |
Sisa puing tersebut sontak membuat saya merinding. Bergidik membayangkan dahsyatnya letusan kala itu.
Kawasan Bunker Gunung Merapi |
Waktu liburan kami yang tidak banyak, membuat kami hanya sempat mengunjungi beberapa tempat wisata saja. Padahal masih banyak tempat wisata kekinian yang ingin kami kunjungi di Kota Yogyakarta. Oleh karenanya, kami merencanakan untuk bisa kembali berlibur dan menikmati keindahan di kota penuh kenangan tersebut. Apalagi kini Kota Yogyakarta terus membenahi tempat wisatanya menjadi lebih banyak dan menarik untuk dikunjungi.
1. Upside Down World
Menurut kami, tempat wisata ini unik sekali. Kami berharap bisa seru-seruan bersama keluarga. Tempat ini menggambarkan layaknya dunia yang jungkir balik. Bisa menambah koleksi foto, nih, karena banyak spot menarik untuk dijadikan latar belakang foto. Apalagi letaknya tidak jauh dari pusat kota.
2. Tebing Breksi
Kawasan ini merupakan bekas tambang yang berubah menjadi destinasi wisata yang menarik. Lokasinya pun tidak terlalu jauh. Kami penasaran dengan gambar-gambar yang terukir di sepanjang tebing, pasti menarik sekali, ya, kan?
3. Pantai Indrayanti
Selama ini kami lebih sering berkunjung ke Pantai Parangtritis. Jadi kami berencana untuk berkunjung ke salah satu pantai yang populer di antara pantai eksotis timur Yogyakarta. Kayaknya seru, main pasir sambil berenang di pantai. Apalagi kabarnya pantai ini masih bersih dan asri.
4. Gua Jomblang
Kami termasuk yang senang berwisata ke alam bebas. Gua Jomblang dengan spot cahaya matahari yang indah memasuki celah gua, membuat tempat ini sebagai tempat wisata kelas dunia. Nah, jadi penasaran dengan keindahan gua itu, kan? Ingin melihat secara langsung tempat wisata yang difavoritkan oleh wisatawan manca negara itu.
5. Wisata Kalibiru
Kalau diperhatikan, tempat wisata ini hampir mirip dengan The Lodge Maribaya yang ada di Kota Bandung. Lokasi wisata yang menonjolkan keindahan dari ketinggian. Pengunjung bisa berfoto ria dari atas pohon, dengan latar belakang jurang.
Sebenarnya masih banyak destinasi wisata yang bisa dinikmati. Hampir ada sekitar 20 tempat wisata kekinian yang terdapat di kota gudeg. Dan sepertinya tidak cukup hanya satu atau dua hari saja, jika ingin menikmati semua tempat wisata di sana.
Untuk mewujudkan rencana berlibur ke Kota Yogyakarta, kami harus mempersiapkan segala sesuatunya secara matang. Selain memilih tempat wisata yang akan kami kunjungi, ada juga beberapa persiapan yang mesti kami lakukan, seperti:
Pertama, mempersiapkan dana yang dibutuhkan. Kami harus memperhitungkan biaya sehari-hari di sana. Seperti biaya untuk makan dan tiket masuk ke tempat wisata. Tidak kalah pentingnya, mempersiapkan dana darurat.
Kedua, mencari tempat menginap yang sesuai dengan kebutuhan. Selain dekat dengan tempat wisata yang akan dikunjungi, kami juga harus memperhitungkan biaya penginapan yang sesuai dengan anggaran keuangan.
Ketiga, memilih moda transportasi. Selama ini, kami berlibur ke Kota Yogyakarta menggunakan mobil pribadi. Dan paksu yang selalu jadi pengemudinya. Pada liburan yang terakhir, kami pergi bertepatan dengan liburan panjang. Sehingga jalanan dari Bandung menuju Kota Yogyakarta dan rute ke tempat wisata cukup padat. Macet dimana-mana.
Hal ini membuat paksu merasa lelah, dan akibatnya ketika menyusuri daerah wisata hanya sisa tenaganya saja yang tersisa. Saya lihat, paksu jadi tidak bisa menikmati liburan secara utuh seperti kami yang jadi penumpangnya.
Berkaca dari pengalaman liburan kemarin, akhirnya kami sepakat untuk tidak membawa mobil pribadi. Lebih baik kami menggunakan bus travel untuk mencapai Yogyakarta. Sedangkan untuk berkeliling ke tempat wisata di sana, kami memutuskan untuk menyewa mobil.
Banyak bus wisata yang bisa dipesan secara online. Seperti bus travel Joglosemar Jogja. Ini memudahkan kami yang ingin praktis. Tidak perlu menuju pangkalan bus wisata, tinggal pesan via online, alat transportasi menuju Yogyakarta pun langsung tersedia.
Keempat, membawa barang yang dibutuhkan. Karena kami menggunakan transportasi umum, maka perlengkapan yang kami bawa adalah barang yang benar-benar dibutuhkan. Jangan sampai, deh, kerepotan di jalan hanya gara-gara barang bawaan yang sejibun hehehe ...
Kelima, menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan. Sayang sekali kalau rencana liburan sudah matang, tetapi ada salah satu dari kami yang sakit. Itu bisa mengganggu rencana liburan, bukan?
Rasanya menulis semua tentang Yogyakarta, membuat saya ingin cepat-cepat liburan ke sana. Apalagi anak-anak juga ikut semangat untuk liburan di sana. Duuh, jadi gak sabar, deh! 😍😍
Bagaimana dengan teman-teman, adakah tempat wisata yang menyimpan seribu kenangan dan selalu memanggil untuk datang kembali? Cerita, yuk!
Tempat Wisata Kekinian di Yogyakarta
Rencana kami untuk kembali berlibur di Yogyakarta semakin bulat saat mengetahui banyak tempat wisata baru yang kekinian di sana. Ada beberapa tempat wisata yang ingin kami kunjungi, seperti :1. Upside Down World
Menurut kami, tempat wisata ini unik sekali. Kami berharap bisa seru-seruan bersama keluarga. Tempat ini menggambarkan layaknya dunia yang jungkir balik. Bisa menambah koleksi foto, nih, karena banyak spot menarik untuk dijadikan latar belakang foto. Apalagi letaknya tidak jauh dari pusat kota.
2. Tebing Breksi
Kawasan ini merupakan bekas tambang yang berubah menjadi destinasi wisata yang menarik. Lokasinya pun tidak terlalu jauh. Kami penasaran dengan gambar-gambar yang terukir di sepanjang tebing, pasti menarik sekali, ya, kan?
3. Pantai Indrayanti
Selama ini kami lebih sering berkunjung ke Pantai Parangtritis. Jadi kami berencana untuk berkunjung ke salah satu pantai yang populer di antara pantai eksotis timur Yogyakarta. Kayaknya seru, main pasir sambil berenang di pantai. Apalagi kabarnya pantai ini masih bersih dan asri.
4. Gua Jomblang
Kami termasuk yang senang berwisata ke alam bebas. Gua Jomblang dengan spot cahaya matahari yang indah memasuki celah gua, membuat tempat ini sebagai tempat wisata kelas dunia. Nah, jadi penasaran dengan keindahan gua itu, kan? Ingin melihat secara langsung tempat wisata yang difavoritkan oleh wisatawan manca negara itu.
5. Wisata Kalibiru
Kalau diperhatikan, tempat wisata ini hampir mirip dengan The Lodge Maribaya yang ada di Kota Bandung. Lokasi wisata yang menonjolkan keindahan dari ketinggian. Pengunjung bisa berfoto ria dari atas pohon, dengan latar belakang jurang.
Sebenarnya masih banyak destinasi wisata yang bisa dinikmati. Hampir ada sekitar 20 tempat wisata kekinian yang terdapat di kota gudeg. Dan sepertinya tidak cukup hanya satu atau dua hari saja, jika ingin menikmati semua tempat wisata di sana.
Untuk mewujudkan rencana berlibur ke Kota Yogyakarta, kami harus mempersiapkan segala sesuatunya secara matang. Selain memilih tempat wisata yang akan kami kunjungi, ada juga beberapa persiapan yang mesti kami lakukan, seperti:
Pertama, mempersiapkan dana yang dibutuhkan. Kami harus memperhitungkan biaya sehari-hari di sana. Seperti biaya untuk makan dan tiket masuk ke tempat wisata. Tidak kalah pentingnya, mempersiapkan dana darurat.
Kedua, mencari tempat menginap yang sesuai dengan kebutuhan. Selain dekat dengan tempat wisata yang akan dikunjungi, kami juga harus memperhitungkan biaya penginapan yang sesuai dengan anggaran keuangan.
Ketiga, memilih moda transportasi. Selama ini, kami berlibur ke Kota Yogyakarta menggunakan mobil pribadi. Dan paksu yang selalu jadi pengemudinya. Pada liburan yang terakhir, kami pergi bertepatan dengan liburan panjang. Sehingga jalanan dari Bandung menuju Kota Yogyakarta dan rute ke tempat wisata cukup padat. Macet dimana-mana.
Hal ini membuat paksu merasa lelah, dan akibatnya ketika menyusuri daerah wisata hanya sisa tenaganya saja yang tersisa. Saya lihat, paksu jadi tidak bisa menikmati liburan secara utuh seperti kami yang jadi penumpangnya.
Berkaca dari pengalaman liburan kemarin, akhirnya kami sepakat untuk tidak membawa mobil pribadi. Lebih baik kami menggunakan bus travel untuk mencapai Yogyakarta. Sedangkan untuk berkeliling ke tempat wisata di sana, kami memutuskan untuk menyewa mobil.
Banyak bus wisata yang bisa dipesan secara online. Seperti bus travel Joglosemar Jogja. Ini memudahkan kami yang ingin praktis. Tidak perlu menuju pangkalan bus wisata, tinggal pesan via online, alat transportasi menuju Yogyakarta pun langsung tersedia.
Keempat, membawa barang yang dibutuhkan. Karena kami menggunakan transportasi umum, maka perlengkapan yang kami bawa adalah barang yang benar-benar dibutuhkan. Jangan sampai, deh, kerepotan di jalan hanya gara-gara barang bawaan yang sejibun hehehe ...
Kelima, menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan. Sayang sekali kalau rencana liburan sudah matang, tetapi ada salah satu dari kami yang sakit. Itu bisa mengganggu rencana liburan, bukan?
Rasanya menulis semua tentang Yogyakarta, membuat saya ingin cepat-cepat liburan ke sana. Apalagi anak-anak juga ikut semangat untuk liburan di sana. Duuh, jadi gak sabar, deh! 😍😍
Bagaimana dengan teman-teman, adakah tempat wisata yang menyimpan seribu kenangan dan selalu memanggil untuk datang kembali? Cerita, yuk!
22 Comments
wah kapan ya ke Jogjya, baru sebatas impian..dulu aja pas gadis janjian sama teman2 kost untuk ke Jogja tapi blm kesampaian. sekarang sudh berkeluarga kalo jalan2 harus mikiriin yg di rumah
ReplyDeleteWaaaaah Jogja emang merupakan sebuah kota yag asik untuk dijelajahi yaaaaa. Jadi nggak heran deh kl mbak nurul punya seribu kenangan di Jogja. Hihi
ReplyDeleteJogjakarta selalu menyimpan kenangan yang indah ya mbak jadinya banyak yang kangen dengan kota ini dan gak bosan untuk kembali lagi. Jdi ingat lagunya Kla Krojet ya hihihi.
ReplyDeleteWaktu perpisahan SMA aku juga ke Jogja, setelahnya jarang kertemu sama mereka bahkan gak pernah ketemu karena berpencar kemana-mana.
Seru berpetualang di Merapi apalagi bisa naik jeep, anak-anak pasti suka juga,, sayang waktu it masih agak kecil anakku, nanti harus balik lagi kayanya soalnya belum pernah ke Tebing Breksi.
Aku orang jogja...dan lagunya Kla itu memang njogja banget mba. Pernah aku di Bali ....dan jadi kangeeen banget untuk pulang saat mendengar lagu itu.
ReplyDeleteHe eh mba...makin hari makin banyak destinasi wisata di Jogja. Aku aja banyak yang blm nyobain untuk eksplor ke sana..
Aku juga kali pertama ke Yogya kelas 3 SMP mba bukan rayakan kelulusan sih tapi memang studi tour gitu, destinasinya ke Borobudur, candi ratu Boko, museum Yogya Kembali sama pantai Parang tritis dan destinasi wisata yang sekarang belum sempet terkunjungi semoga nanti bisa kesini bareng anak-anak aamiin
ReplyDeleteLava tur aku penasaran bnget dari dulu. Pengennya neh ajak anakku ke Yogya, dia pasti suka deh.
ReplyDeleteTerakhir ke Jogja pas malam tahun baru 2009 bareng 2 orang temen cewek. Bertiga naik kereta ekonomi dari Bandung. Sepanjang perjalanan duduk ngemper bareng penumpang lain yang nggak dapat tiket duduk. Sesekali berdiri kalau ada orang jualan yang permisi numpang lewat nawarin dagangan. Turun di Jogja badan rasanya babak belur kayak habis dikeroyok massa. Jogja memang penuh kenangan :)
ReplyDeleteSelaluuu, ngangenin. Aku ke Jogja pertama kali ke candi Borobudur jaman kecil lalu balik pas udah SMP utk perpisahan sekolah. Sama kayak mba hihii.. dan balik2 lagi ksana. Sampai skrg udah ada tempo gelato. Mau ke Merapi tapi waktu itu anak2 masi keciil. Moga bisa ngerasain nantii :)
ReplyDeleteJogja memang tak terlupakan ya. Aku nih belom pernah pergi ke Jogja bareng anak2. Selalu sendiri2. Kepengen banget. Semoga nanti kesampaian bisa liburan ke Jojga barengan. :)
ReplyDeleteJadi kangen main ke Jogja. Rindu sama Gudegnya yang rasanya masih berasa enaknya.
ReplyDeleteSelalu suka sama daerah sana, apalagi di perkampungannya. Masih banyak kampung yang terlihat asri.
Pengen liburan lagi ke Jogjaa.. waktu itu cuma singgah aja di stasiun Tugu, lanjut ke Magelang, ke gunung Merbabu, pengen lanjut ke Merapi, tapi ga bisa karena satu lain hal..
ReplyDeleteSemoga tahun ini atau tahun depan deh, bisa ke Jogja lagi
Menurutku, kalau untuk orang luar atau yang belum knela Jogja emang lebih enak pakek bis rombongan kayak Joglo Semar ini. Udah hits banget itu di Jogja, sejak jaman dl. Tapi kalau yang ke Jogja karena mantan, eh salah kenangan. Ya enaknya blusukan, karena kenangannya lebih terasa.
ReplyDeleteYogyakarta selalu berinnovasi dalam pariwisata ya, Mbak. Selain alam dan budaya, wisata kekininan ternyata makin banyak juga.
ReplyDeleteAku waktu sekolah belum pernah je Jogja, padahal ada piknik gitu. Karena satu dan lain hal jadi gak ikut. Alhamdulillah setelah kerja bisa berangkat ke Jogja beberapa kali. Tapi tetep ya pingin balik lagi
ReplyDeletePengen banget main Yogya lagi bawa bocah-bocah, tapi rasanya kok ngga sempat Mulu, memang nya sibuk apa ya eyke hihi
ReplyDeleteBeberapa kali ke Yogyakarta sampai sekarang rasa kangennya masih sama, Mbak. Sayangnya terakhir ke sana enggak sempat naik ke Candi Borobudur karena harus nemenin ibu saya yang udah enggak kuat menanjak, hehe. Biasanya saya juga naik bus kalau ke Yogyakarta, rame-rame sama keluarga.
ReplyDeleteJogja memang kota seribu kenangan yah karena jogja mengingatkan saya dengan kenangan bersama orangtua dulu. Nah sekarang belum kesampaian ngajak anak2 ke jogja dan ternyata banyak wisata baru yang trend banget sampai masuk media sosial segala kayak Kalibiru...jadi ngebet pingin ke jogja lagi...
ReplyDeleteBanyak kenangan di Jogja, selalu pengen kesana lagi. Dan selalu bikin kangen.
ReplyDeleteKapan-kapan saya mau coba Joglosemar Jogja deh. Baca ulasan Mba jadi pengen banget balik ke Jogja segera, haha
ReplyDeleteJogja. Sudah sering ke sini tapi tetap saja selalu kangen pengen kesini lagi, lagi dan lagi. Selain banyak tempat wisata baru. Banyak tempat makan baru juga. Mendadak kangen Jogja.
ReplyDeleteMeskipum udah sering naik kereta joglosemarkalerto tapi aku blm pernah tujuan jogja. Dari pekalongan 8 jam lebih je ke jogja naik kereta. Pengen ke tebing breksi
ReplyDeleteYa ampuun selain ke Borobudur aku belum pernah lho ke tempat yang disebutkan di atas
ReplyDeleteKasiaaan bangets yaaa. Hiks
Karena ke Joga rata-rata-rata cuma singgah saat mudik atau ada acara keluarga jadi enggak lama. Memang harus dikhususkan berapa hari khusus wisata keknya nih
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^