Launching Buku Antologi Indscript Creative

Saya mengenal Sekolah Perempuan sejak tahun 2014 lalu. Yayasan yang didirikan oleh Indscript Creative ini menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial mulai dari kelas nulis, kelas bisnis, hingga sekolah gratis bagi anak yang tidak mampu. Saya sendiri bergabung di Sekolah Perempuan tahun 2016 untuk belajar menulis buku solo.

Sejak berdirinya hingga sekarang, Sekolah Perempuan yang memiliki slogan Pasti Terbit ini, sudah melahirkan banyak penulis perempuan. Indari Mastuti sebagai founder Sekolah Perempuan ini beranggapan bahwa semua perempuan harus bisa mandiri, mampu berkarya dan tidak pasrah dengan keadaan. Perempuan yang sudah menelurkan ratusan buku ini menekankan, perempuan harus produktif dan berkarya, karena sebuah karya akan membuat kita selalu dikenang.

Launching Buku Antologi Indscript Creative

Peluncuran Buku Antologi Melintasi Badai dan Menolak Rapuh

Tanggal 1 Juni 2024, Indscript Creative bersama Sekolah Perempuan meluncurkan buku antologi berjudul Melintasi Badai dan Menolak Rapuh. Kontributor kedua buku ini tergabung dalam Sekolah Perempuan untuk membuat buku bersama. Cerita yang ada di dalamnya dibuat untuk berbagi kisah perjalanan hidup mereka sebagai seorang perempuan.

Acara launching buku ini diadakan secara online dihadiri oleh para kontributor buku dan blogger Indscript yang meliput acara tersebut. Saat itu, ada sekitar 75 orang yang hadir di acara yang dibuka oleh Indari Mastuti sebagai founder Indscript Creative. Dilihat dari judulnya, kita bisa tahu bahwa kedua buku ini menggambarkan kisah perjalanan hidup perempuan-perempuan dalam mengarungi badai kehidupan dan kegigihan mereka berjuang hingga badai berlalu.

Buku Antologi Menolak Rapuh

Desain buku ini begitu mewakili isi dari buku, dengan warna abu-abu putih dan pohon kering yang terlihat rapuh mencerminkan isi buku yang penuh haru. Dalam launching buku tersebut saya bisa mendengar secara langsung pengalaman penulis dalam menuliskan kisah mereka.

Baru kali ini saya merasakan launching buku yang mengharu biru. Kisah yang diceritakan kontributor buku ini benar-benar membuat pesertanya hanyut dalam kisah sedih mereka. Salah satu yang membuat para peserta launching buku merasa tersentuh yaitu kisah dari Aida Watiningsih. Terus terang, setelah mengetahui kisahnya, membuat saya malu sendiri. Betapa saya sudah banyak mengeluh. Nyatanya saya melihat perempuan-perempuan hebat yang menghadapi ujian hidup dan bisa bangkit kembali.

Kisah hidup Aida begitu penuh dengan ujian berat. Mulai dari sakit yang dideritanya, mengalami kecelakaan ditabrak mobil tronton, dua kios dagangannya yang habis terbakar, terkena bencana banjir bandang hingga diabaikan oleh sanak keluarga ketika berada dalam kesulitan. Namun semua ujian itu bisa dilalui oleh beliau. Bagaimana perempuan berhijab itu bisa begitu kuat menghadapi semua ujian hidupnya? Kisah selengkapnya bisa dibaca dalam buku antologi Menolak Rapuh ini.

Ujian hidup yang diceritakan para penulis di buku ini menunjukkan betapa kuat dan tegarnya mereka. Dengan peluncuran buku Menolak Rapuh, para penulisnya ingin berbagi pengalaman sehingga kisah mereka bisa menjadi inspirasi dan menguatkan perempuan yang ada di seluruh dunia.

Buku Antologi Menolak Rapuh 

Buku Antologi Melintasi Badai

Kisah yang ada di buku Melintasi Badai pun tidak kalah mengharukan dari buku Menolak Rapuh. Kontributornya pun terdiri dari perempuan-perempuan hebat yang memilih tetap kuat dalam segala kondisi mereka.

Indari Mastuti yang memandu acara launching buku antologi ini, membacakan salah satu kisah yang berjudul A Walk with God karya Mariana Sofia. Kisahnya pun begitu membawa inspirasi bagi kami semua yang hadir kala itu. Kami begitu terharu mendengar kisah perjuangan Mariana menghadapi kanker menjelang keberangkatan melakukan perjalanan bisnis. Selain kisah Mariana, kami juga dibacakan kisah penulis lain yang begitu mengharukan. Semua kisah yang ada di buku Melintasi Badai sangat apik, menginspirasi dan bisa kita ambil hikmahnya.

Buku Antologi Melintasi Badai

Buku Antologi Karya Perempuan Hebat

Para peserta yang menghadiri launching buku antologi hari itu, sepakat jika acara zoom meeting kali ini mengandung bawang. Terlihat para peserta saling menguatkan ketika mendengar sebagian kisah yang ada di buku tersebut.

Saya salut dengan para penulis buku Menolak Rapuh dan Melintasi Badai ini. Pastinya tidak mudah merangkai kata demi kata utuk menceritakan kisah yang menjadi ujian di kehidupan mereka. Sepertinya tantangan itu semua bisa mereka lewati berkat keinginan untuk membuat sebuah buku yang bisa jadi pembelajaran dan menginspirasi pembacanya.

Buku Menolak Rapuh dan Melintasi Badai

Terima kasih untuk Sekolah Perempuan dan Indscript Creative yang sudah mengadakan Kelas Menulis Buku dan Launching Buku Antologi. Dari acara tersebut saya jadi lebih banyak mengambil hikmah dari kisah para penulisnya dan banyak bersyukur dengan kehidupan diri sendiri tentunya. 

Salam takzim

Post a Comment

0 Comments