Stimulasi Anak dengan Tipe Eksplorasi Observasi

Siapa yang paling antusias kalau ada acara studi tour di sekolah? Kalau saya diminta menjawab pertanyaan seperti itu, sepertinya jawaban saya yaitu anak dan emaknya. Loh kok, emaknya? Ya,  pengalaman sebagai emak yang sekolah anaknya mengadakan studi tour setahun sekali, setiap ada acara berkunjung ke suatu tempat menarik pasti emaknya gak mau ketinggalan.

Bagi saya dan orang tua lainnya, kalau ada acara studi tour di sekolah itu selalu kami manfaatkan sebagai ajang silaturahmi sekaligus refreshing bersama. Meskipun alasan kami para emak ikut kegiatan studi tour untuk mendampingi anak-anak tetapi sebenarnya kami ingin ikut jalan-jalan juga, hehehe.

Stimulasi Anak dengan Tipe Eksplorasi Observasi

Kegiatan studi tour ke tempat wisata edukatif sangat bermanfaat bagi anak -anak. Melihat secara langsung dengan cara mengamati berbagai hal yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan anak.

Tipe Eksplorasi Observasi pada Anak 

Senang mengamati suatu hal secara detil merupakan ciri anak tipe eksplorasi observasi. Anak ini akan mengamati berbagai hal sebagai langkah awal untuk menyerap pelajaran.

Studi tour yang diadakan satu tahun sekali di sekolah anak saya selalu memilih tempat yang edukatif dan menarik bagi anak-anak. Tujuannya beragam seperti tempat wisata outbound, pabrik pembuatan susu, peternakan, atau museum teknologi. 

Kegiatan studi tour ini selain membuat anak refreshing juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keahlian anak. Anak tipe eksplorasi observasi lebih mudah belajar dengan mengamati secara langsung pelajaran yang akan dipelajari.

Stimulasi untuk Anak dengan Tipe Eksplorasi Observasi 

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, anak tipe eksplorasi observasi lebih mudah belajar dengan cara mengamati. Mereka akan melihat secara seksama berbagai hal untuk mempelajari sesuatu.

Termasuk anak laki-laki saya yang senang mengamati kegiatan ayahnya mengutak-atik kendaraan. Saat ayahnya membersihkan saluran AC mobil, dia ikut melihat kegiatan itu dengan seksama. Setelah selesai mengamati, anak itu langsung mempraktikkan dengan mengutak-atik sepedanya.

Supaya kita selaku orang tuanya bisa lebih mudah mendampingi belajar anak-anak, sebaiknya kita terus membuka cakrawala belajar anak.  Berikut ini cara yang bisa kita lakukan untuk menstimulasi anak dengan tipe eksplorasi observasi.

1. Mengajak Anak ke Tempat Menarik Perhatiannya 

Anak laki-laki saya penggemar kereta api. Untuk menambah pengetahuan dia, saya dan pak suami mengajak dia ke stasiun kereta api. Dan ketika ada kesempatan mengunjungi kampung halaman kakeknya, kami mengajak anak itu ke museum kereta api di Ambarawa.

Sementara itu anak perempuan saya juga senang ketika pergi studi tour ke pabrik susu di Bogor. Sepulangnya dari kegiatan tersebut, anak saya dengan antusias menceritakan proses pengolahan susu hingga menjadi produk yang siap dikonsumsi. Pengetahuannya tentang pengolahan susu pun jadi makin bertambah. 

2. Memberikan Contoh 

Untuk mengajari anak menulis, sebaiknya orang tua memberikan contoh padanya bagaimana memegang pensil yang benar, cara mencoretkan pensil di atas kertas, cara menulis, dan cara lainnya.

Perlihatkan juga pada anak cara menarik garis lurus dari atas ke bawah, membuat lingkaran, dan cara lainnya untuk menulis sebuah huruf.

3. Memberi Petunjuk dengan Rinci


Menstimulasi anak dengan tipe eksplorasi observasi bisa juga dengan memberikan petunjuk mengenai sesuatu secara terperinci. Misalnya tunjukkan pada anak cara membuka sepatu yang benar, cara mengancingkan baju, cara menalikan sepatu, cara mandi yang benar, gosok gigi, dan lainnya. Biarkan anak mengamati apa kita contohkan.

4. Mengajarkan Moral


Orang tua juga bisa menstimulasi cara eksplorasinya tersebut sekaligus mengajarkan moral. Beri contoh anak mengucapkan terima kasih, minta tolong dan kata maaf. Ajarkan juga bagaimana caranya menghormati orang tua, menghargai orang lain, dan cara memuji. Biasanya anak-anak akan mengamati.


Post a Comment

0 Comments