Mengenal Tipe Eksplorasi Pada Anak

Dunia anak memang menarik. Dunia anak adalah  bermain sambil belajar dan belajar adalah tempat bermain anak. Masa di mana mereka lagi senang belajar untuk mempelajari banyak hal. Anak-anak senang bereksplorasi untuk menemukan hal-hal baru. 

Sebenarnya eksplorasi yang dilakukan anak itu merupakan bagian dari sistem kerja otak yang berhubungan dengan proses belajar. Anak-anak memiliki cara eksplorasi yang sesuai dengan yang gayanya masing-masing.
Eksplorasi ini sangat dibutuhkan dalam proses belajar karena akan menentukan alat apa yang bisa digunakan oleh orang tua dalam menstimulasi anak.

Mengenal Tipe Eksplorasi Pada Anak

Orang tua atau guru yang memahami tipe eksplorasi anak akan lebih mudah memberikan pelajaran sesuai dengan tipenya eksplorasinya tersebut. 

4 Tipe Ekplorasi Pada Anak 

Anak-anak di usia balita atau masa toddler, membutuhkan kegiatan eksplorasi di lingkungannya. Kegiatan eksplorasi ini bertujuan untuk memberikan anak kesempatan menjelajahi apa yang dilihatnya, memancing keingintahuan sehingga anak bisa menemukan banyak hal yang baru. 

Orang tua atau guru sebaiknya mengerti tipe eksplorasi anak supaya lebih mudah memberikan pelajaran sesuai tipe eksplorasinya tersebut. Berikut ini empat tipe eksplorasi pada anak.

1. Tipe Eksplorasi Realistis 

Anak dengan tipe eksplorasi realistis akan lebih mudah untuk mempelajari berbagai hal apabila diberikan secara langsung benda-benda nyatanya.

Misalnya anak sedang belajar tentang berbagai jenis buah, maka akan lebih mudah bagi anak untuk mengingat jenis dan nama buah jika diberikan buah aslinya.

Ciri anak dengan tipe eksplorasi realistis ini juga terlihat ketika mereka sedang bermain. Mereka lebih senang menggunakan mainan tersebut sesuai dengan fungsi aslinya. 

Misalnya anak perempuan saya yang senang menggunakan alat masak yang ada di dapur untuk bermain masak-masakan. Jangan ditanya bagaimana keadaan dapur saya ketika dia sedang bermain. Alat penggorengan, saringan, mangkok, piring hingga sendok sayur, semua dipakai untuk mainan. Berantakan, deh!

Namun saya sadar, kalau dia sedang belajar. Jadi ikuti saja maunya. Begitu dia selesai bermain, giliran emaknya yang bersihin dan membereskan lagi hehehe 

2. Tipe Eksplorasi Imajinasi 

Anak dengan tipe eksplorasi imajinasi seringkali menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya sebagai alat bermain atau belajar sesuai dengan imajinasinya. 

Anak lelaki saya sering bermain dengan kardus bekas. Dia bisa mengubah kardus itu menjadi mobil yang bisa dinaiki. Di lain waktu, kardus bekas itu dijadikan sebagai perahu yang membawa dia berlayar. Bisa dibilang kardus itu bisa berubah menjadi berbagai benda yang diinginkannya. 

Kebiasaan menggunakan satu benda menjadi berbagai jenis barang memberi kesan anak dengan tipe eksplorasi imajinasi ini seperti "banyak akal". Mereka bisa menggambarkan cara kerja otak mereka dalam proses belajar.

Tipe eksplorasi imajinasi dapat dioptimalkan dengan cara membantu anak mengunakan kekuatan imajinasinya saat orang tua atau guru mengajarkan mereka pelajaran bahasa, geografi, matematika dan pelajaran lainnya supaya anak dapat menerima pelajaran tersebut dengan optimal.

3. Tipe Eksplorasi Observasi 

Tipe eksplorasi observasi pada anak biasanya mereka lebih mudah mempelajari berbagai hal dengan cara mengamati.

Keponakan perempuan saya merupakan anak dengan tipe eksplorasi observasi. Dia senang memperhatikan kakak sepupunya yang kuliah di jurusan seni rupa. Keponakan saya sering melihat dengan seksama ketika kakaknya menyapukan kuas. Mengamati secara detil cara menggambar sesuatu.

Untuk optimalisasi anak tipe eksplorasi observasi ini dilakukan dengan cara menunjukkan pada anak cara membuat atau melakukan sesuatu agar mudah ketika melakukan hal yang sama. Beri anak kesempatan untuk mengamati terlebih dahulu mengenai pelajaran apa pun yang mau diajarkan seperti geografi, biologi, bahasa, matematika dan pelajaran lainnya supaya anak dapat menerima pelajaran dengan optimal.

4. Tipe Eksplorasi Eksperimen 

Cara belajar anak tipe eksplorasi eksperimen lebih mudah belajar berbagai hal dengan mengamati sekaligus mencobanya. Sekilas kesan yang sering muncul pada anak dengan tipe ini adalah sering coba-coba. Anak tipe eksplorasi eksperimen sering kali melakukan percobaan terhadap berbagai hal untuk memuaskan rasa keingintahuannya dan kadang bisa saja menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.

Kebiasaan anak dengan tipe eksplorasi eksperimen ini juga sering dilakukan oleh keponakan perempuan saya. Dia senang sekali memanfaatkan clay (tanah lembut)  dibentuk menjadi berbagai macam bentuk. Saya dan orang tuanya selalu mendukung kegiatan tersebut dengan memberikan kesempatan dia untuk mencoba berbagai hal baru.

Jenis Eksplorasi Pada Anak

Meningkatkan Kemampuan Akademik Anak Melalui Eksplorasi 

Eksplorasi lebih sering dihubungkan dengan kegiatan di luar ruangan atau kegiatan alam, tetapi sebenarnya bisa bermakna luas. Membiarkan anak berjalan di dalam ruangan yang baru didatangi, mengenal warna dan bentuk dengan kegiatan menggambar, bermain lego, balok dan lainnya juga merupakan kegiatan eksplorasi. 

Banyak manfaat eksplorasi yang dapat mempengaruhi pengembangan akademik maupun kemampuan sosial kognitif anak dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan anak untuk perkembangan kemampuan akademiknya.

1. Kreatif dan Berpikir Kritis 

Kegiatan eksplorasi ini memberikan kesempatan untuk anak mencari minat dan bakatnya. Anak akan cenderung melakukan banyak hal yang baru dan tidak peduli dengan rasa takut akan kegagalan.

2. Kemandirian 

Saat mengeksplorasi, anak akan diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan dan melakukan instruksi dengan nalurinya. Anak bisa menemukan dan menyelidiki banyak objek, skenario, dan hal-hal baru yang menarik. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri anak. 

3. Keingintahuan 

Naluri anak selalu ingin tahu. Dia akan mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya dan memiliki tanggung jawab terhadap apa yang ditemukan atau dipelajari. Hal ini bisa membuat anak terus menyelidiki dengan cara memerhatikan objek atau bertanya tentang apa yang dia temukan.

Nah, banyak sekali manfaat eksplorasi untuk meningkatkan kemampuan akademiknya, bukan? Oleh karenanya lebih baik izinkan anak mengeksplorasi sekitar supaya lebih sering mendapatkan tantangan dan mencoba memecahkan masalah mereka sendiri. Dengan begitu, bisa meningkatkan cara berpikir mereka.

Selain memahami tipe eksplorasi anak, orang tua juga perlu mengenal gaya belajar anak untuk mendukung perkembangan akademik mereka. Ayah bunda bisa membaca tulisan di blog ini tentang beberapa macam gaya belajar anak. Yuk, simak bahasan tentang gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik untuk mengoptimalkan cara belajar anak kita. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. 
Salam takzim

Post a Comment

0 Comments