Sukses dengan Memanfaatkan Bakat

Stefi

Di setiap acara pembagian buku raport, sering kita temui beberapa ekspresi dari orang tua murid. Selalu ada pertanyaan, bagaimana hasil raport anaknya? Beberapa orang tua  dapat tersenyum bangga melihat nilai-nilai yang bagus tertera di raport putra putrinya. Tapi barangkali ada sebagian orang tua yang agak kecewa dengan nilai yang telah diperoleh anaknya. Kecewa karena ternyata nilainya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang tua. Mengapa harus kecewa? Kita sebagai orang tua seharusnya bisa lebih bijak, bahwa kemampuan setiap anak berbeda. Mungkin anak kita agak kurang di bidang akademiknya, belum tentu dia tidak mempunyai kemampuan apa-apa.

Pernahkah kita tahu, jika kemampuan setiap orang berbeda, ada yang lebih menonjol secara Intelligence Quontient (IQ) ada juga yang menonjol di Emotional Quotient (EQ). Karena otak manusia terdiri dari otak kiri dan otak kanan yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
Menurut hasil penelitian Roger Sperry pada tahun 1960, fungsi otak pada manusia akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda dari setiap orang. Seperti otak kiri yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta dianggap sebagai pusat matematika. Sedangkan otak kanan adalah otak yang berhubungan dengan sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi, kemampuan intuitif yang diwujudkan dengan kemampuan dalam hal menyanyi, menari, melukis dan segala hal yang berhubungan dengan kreatifitas.

Rata-rata orang mengandalkan aktivitas otak kirinya karena itu merupakan hasil dari pendidikan yang di dapat dari sekolah. Sedangkan fungsi dari otak kanannya kurang terasah dengan baik. Maka tidak heran, bila kita temukan ada anak yang pandai disekolahnya tapi tidak pandai bergaul dengan teman-temannya. Atau ada beberapa anak yang mudah bergaul tapi kurang di dalam nilai akademiknya. Sebagai orang tua, kita tentu berharap agar anak kita sempurna, seimbang kemampuan otak kanan dan otak kirinya. Tapi anak juga manusia, yang tidak selalu sempurna.

Jadi alangkah lebih bijaksananya, apabila orang tua tidak terus menerus memaksakan anaknya untuk selalu pandai di bidang akademiknya. Mungkin anak kita lebih menonjol di bidang yang lain, seperti di bidang seni atau olah raga. Dengan mengetahui bakat yang tersimpan di diri anak, kita orang tuanya bisa terus memberi semangat dan menstimulus bakat anak itu untuk terus bisa berkembang. Dengan terus mengasah bakat anak, kita juga bisa mengantarkan anak untuk bisa lebih berguna di masa depannya kelak. Banyak orang yang bisa bertahan hidup atau mempunyai penghasilan dari bakat yang dimilikinya.

Contohnya saja, Stefi Siera Ngangi yang memiliki hobi menari ballet. Ketika dia memasuki usia dewasa dan lulus dari SMA, mempunyai cita-cita meneruskan bersekolah ke luar negeri. Namun orang tuanya keberatan mengenai soal biaya, mereka akhirnya mengijinkan anaknya untuk bersekolah di luar negeri dengan syarat Stefi bisa mandiri membiayai sekolahnya. Kemudian Stefi yang memiliki hobi dan bakat menari balet, membuka sekolah di bidang seni balet yaitu Stefie’s House of Creativity yang ada di Kota Bekasi. Akhirnya Stefi bisa bersekolah ke luar negeri dengan biaya yang diperolehnya dengan usahanya sendiri.

Lain lagi dengan Indari Mastuti, yang memiliki hobi menulis. Founder Sekolah Perempuan, Komunitas IIDN dan Komunitas IIDB ini, di usianya yang masih sangat muda, sudah mendapatkan penghasilan dari hobi menulisnya. Dimana artikel pertamanya tembus di media cetak ketika masih belajar di bangku SMA . Dan saat ini Indari telah menelurkan puluhan buku dan ratusan artikel di berbagai media cetak.
Indari Mastuti banyak meraih penghargaan dari hasil kerja kerasnya. Penghargaan yang pernah diperolehnya yaitu Perempuan Inspiratif Nova (2010), Perempuan Inspiratif Indonesia Majalah Kartini (2012) Juara 3 Kartini Awards (2012), Juara 1 Sekar Womenpreneur (2012) dan masih banyak lagi.
Dari berbagai contoh tersebut, kita bisa menilai jika bakat dan hobi yang dimiliki seorang anak bisa sangat bermanfaat bagi masa depan anak kita kelak. Bukan hanya dari sisi akademik saja yang kita harus perhatikan, tapi dari sisi bakat anak, jika kita terus kembangkan akan bisa sangat berguna untuk masa depan anak kita.

Post a Comment

0 Comments