"Jangan menilai sesuatu hanya berdasarkan tampilan luarnya saja. "
Barangkali pribahasa
tersebut, sesuai dengan peristiwa yang terjadi dalam sebuah mesjid. Yang berada
sebuah kawasan wisata dan banyak dikunjungi oleh orang dari luar kota.
Teman
saya, bekerja menjadi supir pribadi dari pemilik mesjid itu. Selain mengantar saat
bepergian, teman saya juga mendampingi majikannya jika hendak salat di mesjid. Meski
harus duduk di atas kursi roda, beliau tetap rajin salat di mesjidnya.
Penampilan
bapak berambut putih itu, sangat sederhana. Bahkan saya pun tidak menyangka,
jika beliau adalah pemilik mesjid yang megah dengan karpet tebal di dalamnya.
Hingga
suatu ketika, ketika selesai salat berjamaah, tiba-tiba seorang pria memberi uang
kepada bapak itu. Teman saya tertegun, tak percaya. Ternyata, orang yang
memiliki banyak karyawan, mendapat sedekah dari orang lain. Lalu dengan bijak,
bapak tua itu hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Perlakuan
pria itu tentu saja tidak salah. Niatnya pasti baik. Ingin berbagi dengan sesama.
Apalagi melihat orang tua di atas kursi roda, pasti hatinya terenyuh dan ingin berbagi
dengan ikhlas. Sedangkan pemilik mesjid itu pun, menjalani perannya sebagai
pribadi yang rendah hati.
Kedua
pria yang berakhlak mulia. Yang satu dermawan dan yang lainnya sederhana serta
rendah hati. Peristiwa ini, bisa dijadikan bahan renungan, hindari menilai
sesuatu hanya berdasarkan penampilan luarnya saja.
word count : 207 kata
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis : 1001 Kisah Masjid”
29 Comments
Tapi biasanya (jaman sekarang) penampilan itu menentukan. Mau ngelamar anak gadis orang jangan pake pakaian seadanya, mau sholat jg kt sebaiknya pake pakaian terbaik, lebaran apalagi:'D bapaknya mah itu tawadhu, menempatkan sesuatu sesuai posisinya, masya Allah
ReplyDeleteHiks..iya ya, kalo ngelamar anak gadis orang, dengan pakaian seadanya, gak bakalan di lirik kayaknya he he he
DeleteSaya pun jadi terhenyak membacanya, masih ada segelintir orang yg berempati besar di jaman tdk menentu seperti saat ini☺
ReplyDeleteAlhamdulillah, masih ada ya mbak :)
DeleteMalah yang terlihat kaya padahal tidak ya, mba. Justru yang sederhana yang tidak menghambur-hamburkan kenyataan ya :)
ReplyDeleteKorban gaya hidup itu mbak he he
DeleteSukses ya mbak dengan lombanya :)
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak. Hanya ingin berbagi cerita aja, nih!
Deletewooo iya yah. smua tergantung niat
ReplyDeleteBetuul, tergantung niatnya :)
DeleteSaya jadi ingat cerita teman saya, customernya suka ada yg nggak well groomed tapi rekening nya booo, bikin Wow..
ReplyDeleteWah, orangnya pasti rendah hati dan gak sombong ya..:)
Deletedua2nya keren :)
ReplyDeleteSetuju mbak :)
DeleteWaaah iya, rendah hati sekali sibapak di atas kursi roda itu. Tentunya sang penderma tidak malu, kalau misal dia tau si bapak itu pemilik masjid pasti dia malu kaaan... merasa salah ngasih.. tp tp ... keren ceritanya pendek dan menohok :D
ReplyDeletePendermanya kayaknya gak tau, dan pastinya dia gak malu. Dan yang penting dia memberi dengan ikhlas ya mbak :)
Deletebapaknya udah dapet ilmu zuhud yaa. Masya allah...
ReplyDeleteIya Mbak, Alhamdulillah :)
DeleteMasya Allah...:')
ReplyDeleteDua2nya berhati mulia. Kadang memang gt ya Mba. Yang beneran kaya malah rendah hati, yang pura2 kaya malah banyak gaya. Semoga kita terhindar dari yang terakhir. Amin.
Hi..hi..iya mbak, gara-gara gaya hidup.semoga kita terhindar ya..aamiin.
DeleteMasya Allah, keduanya orang2 pilihan ya. Jarang banget ketemu pemilik pribadi terbaik seperti mereka :)
ReplyDeleteOrang-orang pilihan yang bisa dijadikan contoh untuk banyak orang ya mbak :)
DeletePenampilan memang selalu mengecoh ya kadang. Saya pun kadang juga jadi orang yang judge by the cover, hiks. Sukses lombanya ya, Mbak.
ReplyDeleteHi..hi...iya mbak, kadang kita lihat penampilannya dulu ya..
Deletejaman sekarang makin jarang orang-orang seperti dua bapak itu ya Mba..
ReplyDeleteSemoga ke depannya, bermunculan orang-orang seperti itu ya..
DeleteTertegun-tegun Mbak. Sekarang ini banyak yang gaya sosialita tapi muk gaya-gayaan. Yang sederhana kadang di luar ekseptasi kita, ya Mbak.
ReplyDeleteHe he he Iya Mbak, kita perlu berhati-hati jika mau menilai seseorang ya...
DeleteSaya sudah datang ke sini dan membaca tulisan ini
ReplyDeleteTerima kasih telah berkenan untuk ikut meramaikan Lomba Menulis : 1001 Kisah Masjid di blog saya
Semoga sukses.
Salam saya
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^