Memiliki hobi menonton film? Jika ada pertanyaan semacam itu, tentu ada beragam tanggapan yang disesuaikan dengan minatnya masing-masing.
Terlepas dari itu, sebenarnya kita bisa mengambil manfaat dari kegiatan menonton. Ada yang memanfaatkan kegiatan ini untuk melepas penat setelah melakukan aktivitas sehari-hari, ada yang bertujuan ingin melihat akting aktor/aktris kesayangannya atau ada juga yang menonton untuk mengambil inspirasi dari film tersebut.
Sebagai seorang ibu, kini tontonan saya lebih banyak seputar film anak. Bukannya tidak menyukai tontonan untuk orang dewasa, tapi kini tontonan kami di dominasi oleh film anak. Terus terang saja, saya masih menyukai film anak-anak. Iya, film anak! Hmm ... temen-temen pasti pada senyum-senyum, deh! ^_^
It's oke, kalau saya dianggap kekanak-kanakkan atau apa itu ya, istilah.. oh ya, 'masa kecil kurang bahagia'.
Tapi beneran, saya suka berulang kali menonton film animasi yang berkualitas, bersama anak-anak, loh! Banyak kisah, tingkah laku atau peristiwa yang bisa saya jadikan bahan untuk pengasuhan anak-anak saya.
It's oke, kalau saya dianggap kekanak-kanakkan atau apa itu ya, istilah.. oh ya, 'masa kecil kurang bahagia'.
Tapi beneran, saya suka berulang kali menonton film animasi yang berkualitas, bersama anak-anak, loh! Banyak kisah, tingkah laku atau peristiwa yang bisa saya jadikan bahan untuk pengasuhan anak-anak saya.
Contohnya saja, Cars, Finding Nemo, Toy Story, Kungfu Panda, Frozen, Up, dan film sejenisnya, saya tidak bosan untuk terus mengulangnya. Oh, iya, satu lagi, transformers dari bagian pertama hingga yang keempat, saya suka menontonnya bersama anak laki-laki saya. Suka amazing aja, dengan kecanggihan yang diperlihatkan di film tersebut. Eh, kalau transformer itu film anak-anak atau dewasa, ya? He he he
Oke, kembali lagi pada pembahasan manfaat dari sebuah tontonan. Dari semua animasi yang telah saya sebutkan tadi, banyak sisi positif yang dapat diambil untuk mendampingi tumbuh kembang anak. Terselip pesan moral yang bisa saya contohkan pada anak-anak.
Misalnya saja, dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi anak-anak baru-baru ini. Beberapa hari yang lalu, anak saya yang besar mengeluh tidak mengerti pelajaran yang diberikan di sekolah.
Dia mengeluh pada saya, "Aduh, nggak ngerti harus diapain PR-nya. Temen-teman nggak ada yang bisa jelasin, juga."
"Loh, kenapa kakak sampai gak ngerti, gurunya kurang jelas mengajarnya." tanya saya kemudian.
"Bukan, Bu. Senin yang lalu, kan kakak nggak masuk, sakit. Nah, jadi kakak ketinggalan materi pelajaran hari itu. Kakak ketinggalan Matematika 3 jam pelajaran, Bahasa Sunda, 2 jam pelajaran," jelasnya panjang lebar kali tinggi. "Sekarang ada PR, tapi nggak tau harus gimana? Teman-teman nggak bisa bantu!" sambungnya kemudian.
Itu cerita anak pertama saya, beda lagi dengan cerita adiknya. Anak lelaki saya, di sekolahnya harus menghadapi teman yang selalu ingin menguasai. Dia kerap mengajak teman-temannya untuk berbuat yang tidak baik. Pernah anak saya, diajak untuk memusuhi temannya yang lain. Dan di lain waktu, temannya mengajak si bungsu, untuk membolos.
Temannya yang terkesan seperti preman itu, bahkan berani meminta uang kepada beberapa temannya. Tidak hanya untuk jajan, uang tersebut juga digunakan untuk bermain game online. Akibatnya, anak lelaki saya merasa kurang nyaman dan malas untuk sekolah. Ketika datang waktunya sekolah, adik selalu berubah menjadi rewel, enggan untuk pergi.
Menghadapi anak yang rewel seperti itu, tidak terjadi sekali atau dua kali saja. Sebagai orang tua, memang harus lebih santai menghadapinya. Kalau nggak, malah jadi stres sendiri. Karena memang sudah sewajarnya, anak akan merasa resah jika menghadapi suatu masalah. Lalu, bagaimana saya harus menyikapinya?
Tentu saya harus bisa mendukung mereka tanpa harus menanggapi dengan 'kritikan pedas'. Membangun sikap menerima dan memahami dunia anak, dapat membuat kita menjadi orang tua yang lebih sabar, loh!
Saya harus membantu mereka keluar dari situasi yang tidak menyenangkan itu. Caranya dengan memberikan contoh yang ada di film animasi yang sering kami nikmati. Kali ini, saya mengambil contoh dari Film Zootopia. Film ini menceritakan seekor kelinci yang pantang menyerah, demi untuk mencapai cita-citanya sebagai petugas kepolisian.
![]() |
Hops mampu berlari kencang mendahului seekor badak yang ada di depannya. |
Banyak rintangan yang dihadapi oleh hewan berbulu ini, untuk bisa memiliki profesi sebagai polisi. Bahkan orang tuanya sendiri, lebih memilih anaknya sebagai petani wortel dibandingkan menjadi polisi. Mereka khawatir, dengan banyaknya rintangan yang akan dihadapi putrinya tersebut.
Karena di Zootopia, hanya hewan-hewan berbadan besar yang bisa memiliki profesi tersebut. Namun tekad kelinci bernama Hops ini sangat kuat. Dia bisa membuktikan jika rintangan yang ada dihadapannya, tidak akan bisa menghalangi cita-citanya.
Terbukti, di akademi kepolisian dia bisa menjadi lulusan terbaik, mengalahkan harimau, badak, beruang dan hewan besar lainnya. Satu keyakinan yang selalu dia pegang, adalah :
Apakah setelah lulus akademi, Hops bisa dengan mudah menjalani profesinya? Tentu saja, tidak! Setelah lulus dan diberi kepercayaan untuk bertugas di pusat Kota Zootopia pun, dia tetap menghadapi rintangan. Namun, lagi-lagi dia membuktikan, dengan semangatnya yang tinggi bisa memecahkan misteri hilangnya beberapa hewan predator, dalam jangka waktu 2 X 24 jam saja."Satu-satunya hal yang perlu kita takuti adalah ketakutan itu sendiri."
Sungguh usaha yang luar biasa dari seekor kelinci. Pantang menyerah dan siap menghadapi segala persoalan. Contoh ini, berulang kali saya tekankan pada kedua anak saya. Jika seekor kelinci yang mungil saja, bisa melewati rintangan untuk menggapai cita-citanya, mengapa kita sebagai manusia, tidak bisa?
![]() |
Mengalahkan Badak ketika bertarung tinju dengan menggunakan kecerdikannya |
Seperti Hops, anak-anak akan menghadapi beragam rintangan di sekolah, yang mau tidak mau harus dihadapi. Dengan kecerdikan dan ketekunannya, bisa mengalahkan cemoohan bahkan intimidasi yang menyarankan Hops untuk melepaskan cita-citanya.
Namun, kelinci kecil itu ternyata malah sanggup memecahkan masalah dan rintangan yang dihadapinya. Kemauan dan tekad yang kuat bisa membuatnya menjadi polisi yang disegani, di kesatuannya.
Selain kegigihan seekor kelinci dalam meraih cita-citanya, saya juga menggunakan soundtrack film tersebut untuk memotivasi anak-anak saya.
Lagu Try Everything, selalu saya dendangkan ketika anak-anak menghadapi persoalan. Mau tau, bagaimana respon mereka? Mereka akan langsung tersenyum bila saya menyanyikan lagu tersebut.
Eh, tunggu, tersenyum karena liriknya yang membuat mereka jadi semangat, atau mentertawakan suara ibunya yang terdengar 'aneh' ya...? Entahlah... ^_^
Namun, kelinci kecil itu ternyata malah sanggup memecahkan masalah dan rintangan yang dihadapinya. Kemauan dan tekad yang kuat bisa membuatnya menjadi polisi yang disegani, di kesatuannya.
Selain kegigihan seekor kelinci dalam meraih cita-citanya, saya juga menggunakan soundtrack film tersebut untuk memotivasi anak-anak saya.
Lagu Try Everything, selalu saya dendangkan ketika anak-anak menghadapi persoalan. Mau tau, bagaimana respon mereka? Mereka akan langsung tersenyum bila saya menyanyikan lagu tersebut.
Eh, tunggu, tersenyum karena liriknya yang membuat mereka jadi semangat, atau mentertawakan suara ibunya yang terdengar 'aneh' ya...? Entahlah... ^_^
Try Everything (Shakira)
I won't give up, no I won't give in
Til I reach the end and then I'll start again
Til I reach the end and then I'll start again
No I won't leave, I wanna try everything
I wanna try even though I could fail
I won't give up, no I won't give in
Til I reach the end and then I'll start again
No I won't leave, I wanna try everything
I wanna try even though I could fail
Setidaknya saya berusaha untuk belajar dari sekitar. Jika ada bahan yang bisa dijadikan untuk mengasuh anak-anak, maka akan saya gunakan. Bisa saja dengan mengambil manfaat dari sebuah tontonan, melihat peristiwa yang terjadi di sekitar atau melakukan sesuatu agar anak bisa belajar secara aktif.
Bagaimana dengan teman-teman, jika menghadapi anak yang membutuhkan dorongan dari kita? Cerita, dong...!
Boleh dibaca juga : Belajar dengan Metode Active Learning
Bagaimana dengan teman-teman, jika menghadapi anak yang membutuhkan dorongan dari kita? Cerita, dong...!
Boleh dibaca juga : Belajar dengan Metode Active Learning
87 Comments
Aku pun masih suka nonton film kartun kok😍
ReplyDeleteEmang sebenernya hampir dalam setiap film itu ada pesan-pesan yang bisa kita ambil. Selain bagus buat pembelajaran, bagus juga buat bahan tulisan 😬
Hehehe... Iya,Mbak, menonton sesuatu bisa jadi bahan untuk tulisan juga ya...
DeleteFilm kartun memang sarana mendidik anak yg lumayan efektif.
ReplyDeleteTp paling tdk utk anak usia 5 tahun ke atas.
Karena sebelum itu, jadi orangtuanya yg asik sendiri.
Heehhe...
Hehehe...anak saya sudah besar, kadang sayanya yang asik sendiri nonton. Anaknya mah udah ngacir pergi main :)
DeleteFilm kartun emang tontonan yang disukai anak-anak bahkan orang dewasa hehehe. Seru bangetttttt ya nonton kartun nya
ReplyDeleteIya, Mas. Seruuu!!
DeleteFilm animasi memang paling jago menyampaikan pesan moral tanpa kesan menggurui. Saya sih favoritnya Toys Story sama Inside Out.
ReplyDeleteSaya juga suka Toys Story dari yang pertama sampai yang terakhir. Inside Out? Yang mana, ya? saya lupa lagi, nih! ^_^
DeleteJadwal nonton film aku : upin-ipin, pada zaman dahulu, pororo, sopo jarwo, robocar poli wkwkwkwk.. Ibu2 mah jadwal nonton ngikutin anak
ReplyDeleteWaah...samaa, Mbak. Produk dalam negeri yang itu, juga saya sukaa..!
DeleteAH!!!!!
ReplyDeleteFILM FILM FAVORIT SEMUA!!!!!
Kebetulan aku suka banget sama film film kartun gitu mba. Addict banget lah
Waah...favorit kita sama, ya, Kak Ben. Memang seru dan menginspirasi filmnya.
DeleteDari dulu sampe sekarang suka banget nonton film 2 dimensi yang dikhususkan untuk anak2. Bahkan bela2in nonton yg 3 dimensinya di bioskop bareng antrian anak anak. Mendidik dan terkadang penuh filosofi
ReplyDeleteHe he he..kebayang deh, ngantri bareng anak-anak. Bakalan rame ya... ^_^
DeleteSecret life of Pet juga asik tuh. Salah satu film animasi yang menghibur, benar-benar menghibur. Selain itu Zootopia juga. Sayangnya, siaran TV lokal kurang menjadikan animasi sebagai acara utama di hari Minggu. Ah, jadi teringat dulu~
ReplyDeletewah film film itu pernah nonton bagus sih buat dijadikan motivasi bagi yang bagus. tapi sayangnya saya lebih suka film drama jepang. kira kira apa ya yang bisa di ambil dari film film drama seperti itu?
ReplyDeleteFilm drama Jepang? Contohnya apa, kak? Memang sih, setiap orang punya kegemaran masing-masing ya...
DeleteAku dulu pas masih jaman sering nonton tv juga tontonannya kartun. Lebih mendidik ya mbak kayanya. Tapi beberapa tahun terakhir aku nggak nonton tv sih hehe.
ReplyDeleteBtw frozen film semua kalangan heheh aku segede gini aja suka.
Saya juga, beberapa waktu ini, mulai mengurangi menonton TV, kalau mau nonton, biasanya film kartun he he he
DeleteWah bisa jadi referensi tontonan anak saya juga nih hehe
ReplyDeleteYa, teh Tian, ceritanya bagus, untuk diingatkan pada anak-anak. Semangat yang nggak pernah padam untuk meraih cita-cita
DeleteMeski kurang menyukai film animasi kecuali doraemon. Tapi memang film-film tersebut memiiki pesan-pesan yang disampaikan untuk audiensnya (anak-anak) sehingga bisa mempengaruhi sifat si anak sendiri. Tapi tidak semua film animasi aman untuk anak-anak, perlu pendampingan oleh orang tua. :)
ReplyDeleteWah, Uda senang doraemon?? he he he
DeleteIya, betul Uda, orang tua memang harus mendampingi anak-anak ketika menonton sebuah film.
Ternyata nonton film kartun manfaatnya bisa sejauh ini ya. Terkait parenting dan yg terpenting bisa jadi teman anak. Tadinya ak pengen belajar gimana ya, mendampingi anak nonton. Gmana bahasa yg tepat untuk memperlihatkan suatu adegan tidak boleh ditiru, adegan lain wajib ditiru. Mgkn memang kita harus nonton terlebih dahulu acara2 yg mau ditonton anak ya. Hehe
ReplyDeleteYa, Mbak. Selain dijadikan bahan untuk parenting, kita juga memposisikan sebagai teman bagi anak kita. :)
DeleteAh, nggak masalah mbak suka film animasi, semua kembali ke selera ya, kan? Akupun penikmat film-film animasi, karena terkadang film-film animasi malah memberikan pesan yang sangat bagus buat penontonnya, kadang juga ceritanya juga nggak kalah bikin amazed kayak film2 keren lainnya.
ReplyDeleteZootopia emang keren banget ini filmnya! Aku jatuh cinta banget sama Nick Wilde, uwuwuwu. Lagunya juga enak banget didenger. Jalan ceritanya juga mudah dimengerti anak-anak. Top pokoknya. Tambahin lagi Mbak tontonan animasinya, kalo belum pernah nonton Lion King, itu juga bagus banget lho filmnya. :)
Wah...tos Mbak. Ternyata kita sama-sama penyuka film animasi ^_^
DeleteSaya juga sudah pernah nonton Lion King. Memang bagus juga ya...
saya juga suka banget nonton film kartun, rata2 film kartun yang bagus banyak pelajaran yang bisa kita ambil di dalamnya
ReplyDeleteBetul Mbak Liza, banyak pelajaran yang bisa kita ambil.
DeleteFilm kartun memang bikin emezzz!
ReplyDeleteYup. so amazing :)
Deletediusia anak sebesar itu emang rentan terbawa pergaulan kurang pas. yang penting sebagai orang tua harus punya perisai dobel, buat nunjukin kita ada bt mereka jika nemuin masalah.
ReplyDeleteHarus siap, jadi orangtua siaga ya, Teh Yulia ^_^
DeleteAku juga suka film animasi kok mbk.. Jaman dulu suka maruko chan, doraemon, ninja hatori, conan, dan masih banyak lagi. Hehe.
ReplyDeleteTapi untuk anak-anak memang harus tetap dipantau tontonannya. Krn ga semua film kartun cocok buat anak2. Stauku yang bagus buat anak2 upin ipin sama sopo jarwo..
Nah, conan, saya juga suka.
DeleteBetul Mbak, semua harus tetap dalam pengawasan
Akuuu suka nntn film kartun, sampai ponakan jg kuajak nntn. Tp nyarinya yg bs diambil hikmahnya, nggak cuma hahahihih doang
ReplyDeleteHops blm nntn
Betuul Mbak Jiah, harus yang ada hikmahnya ya..
DeleteFilm kartun memang sangat banyak pelajaran yang bisa dipetik. Aku juga masih suka nonton film kartun. Kadang malah tanpa anak-anak.
ReplyDeleteDi tengah-tengah paragraf, saya agak bingung mengkorelasikan judul dengan isi cerita.
ReplyDeleteAih, ternyata memaparkan kasus dulu baru kemudian menganalogikan contoh.
Gak ada yang salah kok mbak dengan menonton animasi. Saya juga masih sering nonton:-)
Tapi transformers? Kayanya cukup banyak adegan yg kurang pas untum ditonton anak.
Wah..iya, memang ada adegan yang kurang baik, ya. Memang sih, kalo nonton itu, saya harus mendampingi putra saya. Suka saya cepetin, kalo ada yang harus di sensor. Tapi memang lebih baik, gak saya biarin dia nonton itu, ya. Makasih masukannya Mas Andhika dan Masirwin :)
DeleteZootopia ya...
ReplyDeleteBisa ni dimasukkan list
Sip.. :)
DeleteBener banget, Mbak.. saya juga sekarang ngikut tontonannya anak-anak. Kadang sambil jelasin juga kalau ada scene yang mengandung makna..
ReplyDeleteSama Mbak, jadi kita nonton sambil menjelaskan ya..
DeleteFilm kartun atau animasi, selalu enak untuk ditonton. Dan itu tidak pernah ngebosenin, dan bisa ditonton oleh semua kalangan. Walaupun tidak jarang film kartun yang berbau dewasa atau adaunsur kekerasannya. Tapi, bagi anak-anak mungkin sebagai orang tua, kita harus bisa lebih bijak dalam memberikan tontonan untuk anak.
ReplyDeleteNah, itu Mbak. kadang ada kekerasannya atau berbau dewasa. Oleh karena itu, kita harus mendampinginya ya.
Deletegw jg suka nemenin kenbre nonton film kartun, zootopia emg mengajarkan banget mba. kl yg kecil scr fisik tidak selamanya kalah. Dia bs jadi pahlawan.
ReplyDeleteBetul mbak...kecil-kecil caber rawit he he he
DeleteWah rame yah.... Pasti gara2 pada suka kartun hahahhaa.... Sebenernya saya lebih suka anime sih hihihi
ReplyDeleteKeponakan saya juga suka anime, tuh!
DeleteAku juga mbak, di rumah sekarang full seharian nonton kartun.. anakku jd hafal lagu-lagu anak.. baguslah timbang nonton dahsyat, haha
ReplyDeleteHe he he..iya mbak, lebih baik nonton yang bermanfaat
DeleteJadi kangen, kapan ya film Indonesia ada film sarat pesan moral tapi menarik buat nonton. Ngga melulu sarat pesan agama, tapi yg penting memengaruhi gaya hidup anak jadi merasa keren kalau berbuat / bersikap baik. Dan ngga mesti animasi juga kalau memang blm siap² amat (padahal sebenarnya bisa ya, meski ngga secanggih Amrik, hehe)
ReplyDeleteThanks for sharing, Mbak ;)
Ada Sopo Jarwo Mbak. Itu juga bagus untuk anak-anak :)
DeleteAku Suka nonton! Kartun juga Suka, detective conan juga tuntunannya keren, pas kecil berasa keren dan jago banget klo bisa jadi detective 😁
ReplyDeleteSaya juga suka conan, Mbak. Seru ya, jadi detektif cerdas seperti dia :)
DeleteFilm anak2 tu justru sarat nilai2 yang baik juga buat ditonton dan jd inspirasi org dewasa, lho. AKu jg biasanya suka nonton ma anak2, tp di dunlut sendiri :D
ReplyDeleteYa, Mbak April, bisa jadi inspirasi orang dewasa juga.
Deletesampe sekarang saya juga sukanya film-film animasi mbak apalagi anime hhi, jadi gak sabar pengen cepet ada anak biar bisa nonton bareng anak-anak juga :D
ReplyDeleteWah, suka anime juga ya? Ada keponakan saya, juga suka anime :)
DeleteNamun harus hati-hati juga karena kadang enggak semua film animasi ramah anak juga sih hehe
ReplyDeleteBetul Teh Dewi, kadang menampilkan kekerasan atau ada adegan untuk orang dewasa. Kita memang harus mendampingi anak-anak kalau menonton ya..
Deleteaku suka nonton, mau kartun drakor dll.
ReplyDeletedan emang, paling enak nonton kartun, enak, aman, dan banyak hal yang bisa diambil dr filmnya. ga ada omongan kasar misuh2 dll. hehehe
He he he..iya ya, gak ada omongan misuh-misuhnya.
DeleteMba, inspiratif sekali. Saya akan coba terapkan kepada diri saya sendiri dulu ah. Terima kasih sharing nya ya mba :)
ReplyDeleteIya Mas, terima kasih sudah berkunjung :)
Deleteponakan ku hobi banget nonton kartun, tapi ortunya selalu dampingi biar kalo ada perilaku yg aneh nggak ditiru oleh si anak
ReplyDeleteOrang tua memang gak boleh lepas tangan ya..
DeleteSaya juga masih suka sama film animasi. Hehe. Biarin deh orang mau bilang tontonannya anak-anak. Menurut saya so what gitu loh nonton film animasi. Secara gak ada bedanya sam film yang lain. Ada ceritanya, benang merahnya dan ada pesan moral yang terselip di dalamnya. Hihi.
ReplyDeleteHe he he..setuju Mas :)
DeleteBerarti emaknya harus sering nonton kartun supaya dapat referensi film yg mendidik. Hehe
ReplyDeleteHe he iya mbak :)
DeleteMakasih mba pembelajarannya, akan saya terapkan jika saya punya anak nanti dengan cara-cara yang mudah dpahami.
ReplyDeleteYup, Ambil yang baiknya, untuk dicontoh oleh anak-anak.
DeleteToss mbak..aku jg suka banget nonton film kartun. Sejak sebelum punya anak sih malahan selalu ada banyak pelajaran yg bisa diambil. Malah kadang aku suka puterin jg film kartun ke mahasiswaku. Waktu tu pernah tak tontonin the lorax yg tentang lingkungan trs monster univ ttg bgm seseorang yg dianggap remeh org lain bisa mencapaia mimpinya dgn kerja keras.
ReplyDeletePokoknya sip banget deh film kartun n masih terus berharap someday indonesia bisa menghasilkan film kartun yg bermutu kya film2 luar itu
Yeaay..toss Mbak Muna :)
DeleteIya, semoga Indonesia bisa menghasilkan film kartun yang berkualitas ya...
Film kartun bule emang berat dan pernuh arti Mbakk.. AKu juga suka nontonnya hihihi
ReplyDeleteIya Mbak Ajen, biasanya ada pesan moralnya.
DeleteWah iya bener bngt mba. Sebenarnya dari film kartun itu banyak sekali ya pesannya. Tak salah kalau para pakar menyarankan agar para ortu mengajak anak diskusi stelah nonton kartun bareng.
ReplyDeleteDengan berdiskusi, anak jadi tahu, apa yang perlu ditiru dan apa yang tidak boleh ditiru ya mbak :)
DeleteAku senengnya nonton drama korea hehe soalnya nggak lebay dan nggak belibet. Bikin refreshing, rileks, dan banyak pelajaran kehidupan baru:D
ReplyDeletePasti ada hal yang bisa ambil ya mbak dari apa yang kita tonton. Thanks for sharing:D
Tooss mba..selain drama korea aku jg suka film anak2. Karya2 disney n pixar jg anime jepang..aahhh nostalgia bgt. Bahkan sampe skrg masi suka nonton doraemon hihi
ReplyDeleteINget duluu aku paling sering nemenin pelem kartun dan harus bawel ,sambil nonton biasanya sambil menjelaskan sekaligus kan memahami karakter baik dan buruknya karakter kartun tsb.
ReplyDeleteSekarang juga anak udah besar, sama aja suka ngejelasih makna dari pelem yang ditonton dan bisa dicontoh perbuatan baiknya.
Aku juga suka semua Mba, film kartun yang disebutin tadi :D
ReplyDeleteDan suka semua soundtracknya. Bagus-baguuuss.
Etapi kalau transformer masuk kategoru dewasa deh. Ada adegan kissingnya kan ya?
Inilah pentingnya mendampingi anak-anak saat menonton film.
ReplyDeleteAnak bisa belajar memahami pesan yang disampaikan dalam sebuah film .
Makasih sharingnya Mba.
Aku sampai sekarang masih doyan nonton kartun lho dan menurutku banyak pelajaran penting di tiap - tiap film kartun tinggal gimana orang tua menjelaskan ke anaknya aja. TFS mbak ^^
ReplyDeleteZootopia ya? Belum nonton nih x_x
ReplyDeleteKayanya seru yaaa mba
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^