Menurut ilmu psikologi, silaturahmi yaitu, hubungan antara satu orang atau lebih, yang menghasilkan interaksi serta saling memberikan umpan balik. Kita akan mendapatkan banyak manfaat dengan melakukan silaturahmi.
Beberapa manfaat yang kita peroleh ketika bersilaturahmi, antara lain yaitu bisa mendatangkan rejeki, menciptakan peluang serta menyehatkan jiwa.
Seperti yang pernah saya tulis dalam postingan : 5 Manfaat Melakukan Silaturahmi
Sedangkan untuk kalangan blogger, kegiatan bersilaturahmi bisa dilakukan dengan cara berkunjung ke blog milik teman. Konon, ritual semacam ini sudah ada sejak jaman dahulu. Kebiasaan saling berkunjung di blog teman, biasanya akan ditanggapi dengan berkunjung balik. Seperti ada etika tidak tertulis, gitu.
Selain itu, ada satu lagi kegiatan asyik para blogger dari dahulu. Acara saling menjawil, yang bertujuan untuk menjaga silaturahmi. Dan kemarin saya pun mendapatkan jawilan dari Efi Fitriyyah, blogger manis dari kota kembang. Gak nyangka aja, karena sebelumnya saya lihat yang saling menjawil itu, blogger-blogger yang ngetop. Apalah saya, dibandingkan dengan mereka. Hi ..hi...hi... *Makasih, Efi...*peyuuk !!
Etapi...saya juga mau dong berpartisipasi di acara jawil-jawilan blogger ini. Karena ingin juga bisa menjalin silaturahmi dengan teman-teman blogger. Maka ... hadirlah postingan ini untuk menerima jawilan yang memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Okey, saya jawab satu persatu, ya...
1. Siapakan nama guru Sekolah Dasar-mu yang teringat pertama kali dan ceritakan kenangan asyik bersama beliau.
Jika ditanyakan nama guru SD yang paling mudah saya inget, tentu saja, wali kelas 6 saya. Pak Amas merupakan salah satu guru yang selalu saya kenang. Beliau mengerti betul apa kebutuhan anak didiknya. Saya ingat, karena akan menghadapi EBTA/EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional), beliau menginginkan kami untuk lebih fokus pada mata pelajaran yang akan diujiankan.
Jika di kelas 1 hingga kelas 5 SD, tiap mata pelajaran disampaikan oleh guru yang berbeda, maka di kelas 6, kami hanya diajar oleh satu guru. Iya, wali kelas sekaligus pemateri semua mata pelajaran disampaikan oleh Pak Amas.
Beberapa bulan sebelum ujian, pelajaran yang diberikan pada kami dipadatkan. Misalnya, pelajaran Agama, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, Kesenian dan ketrampilan diselesaikan materinya dengan cepat. Setelah itu, kegiatan belajar mengajar difokuskan pada 5 mata pelajaran EBTANAS (sekarang lebih dikenal UN).
Selain lebih fokus pada 5 mata pelajaran tersebut, kami juga sering berlatih soal-soal EBTANAS. Bagi saya, cara belajar tersebut sangat membantu sekali. Buktinya, murid-murid didikan beliau, hampir semua mendapatkan nilai yang tinggi. Dan bisa bebas menentukan SMP favorit yang diingikan.
Sampai sekarang, saya nggak pernah lupa dengan sosok beliau yang tinggi besar, dengan rambut yang selalu tersisir rapi. Juga dorongan semangat dan motivasi yang diberikan beliau, sangat berpengaruh pada kemajuan kami, anak didiknya.
Tepat beberapa waktu yang lalu, beliau meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Sedih rasanya, karena berkat beliau juga, kami bisa sampai di titik ini. Kami hanya bisa membalas semua kebaikan beliau dengan doa. Semoga, Bapak Amas mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin.
Jika di kelas 1 hingga kelas 5 SD, tiap mata pelajaran disampaikan oleh guru yang berbeda, maka di kelas 6, kami hanya diajar oleh satu guru. Iya, wali kelas sekaligus pemateri semua mata pelajaran disampaikan oleh Pak Amas.
Beberapa bulan sebelum ujian, pelajaran yang diberikan pada kami dipadatkan. Misalnya, pelajaran Agama, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, Kesenian dan ketrampilan diselesaikan materinya dengan cepat. Setelah itu, kegiatan belajar mengajar difokuskan pada 5 mata pelajaran EBTANAS (sekarang lebih dikenal UN).
Selain lebih fokus pada 5 mata pelajaran tersebut, kami juga sering berlatih soal-soal EBTANAS. Bagi saya, cara belajar tersebut sangat membantu sekali. Buktinya, murid-murid didikan beliau, hampir semua mendapatkan nilai yang tinggi. Dan bisa bebas menentukan SMP favorit yang diingikan.
Sampai sekarang, saya nggak pernah lupa dengan sosok beliau yang tinggi besar, dengan rambut yang selalu tersisir rapi. Juga dorongan semangat dan motivasi yang diberikan beliau, sangat berpengaruh pada kemajuan kami, anak didiknya.
Tepat beberapa waktu yang lalu, beliau meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Sedih rasanya, karena berkat beliau juga, kami bisa sampai di titik ini. Kami hanya bisa membalas semua kebaikan beliau dengan doa. Semoga, Bapak Amas mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin.
2. Siapakah nama teman SMP-mu yang teringat pertama kali, apa cerita asik dengannya.
Teman SMP, siapa ya..? Boleh lebih dari satu, kan? Nama yang mudah saya ingat adalah teman di kelas 3, Lia, Endang dan Yuniar. Dulu tempat duduk kami berdekatan. Jadi wajarlah, kalau kami dekat, bukan? Tidak hanya di kelas, kami juga selalu bersama ketika mengikuti acara study tour ke Jogjakarta.
Nah, inilah cerita asik semasa belajar di SMP. Cerita ketika kami mengikuti kegiatan studi tour ke Jogjakarta. Angkatan kami pergi ke Jogja, tidak menggunakan bus sebagai alat transportasinya. Tapi kami berangkat ke kota gudeg tersebut dengan menggunakan kereta api. Kalau tidak salah, kami menyewa 4 gerbong kala itu. Kebayang serunya, kan?
Di kereta api, kami bisa puas mengunjungi teman di kursi lain, bahkan teman yang berada di gerbong lain. Lamanya perjalanan, Bandung - Jogja jadi tidak terasa. Asiiik ... seru-seruan, deh! Kalau ingat ke masa itu, rasanya ingin mengulangnya kembali. He he he...
Teman SMP, siapa ya..? Boleh lebih dari satu, kan? Nama yang mudah saya ingat adalah teman di kelas 3, Lia, Endang dan Yuniar. Dulu tempat duduk kami berdekatan. Jadi wajarlah, kalau kami dekat, bukan? Tidak hanya di kelas, kami juga selalu bersama ketika mengikuti acara study tour ke Jogjakarta.
Nah, inilah cerita asik semasa belajar di SMP. Cerita ketika kami mengikuti kegiatan studi tour ke Jogjakarta. Angkatan kami pergi ke Jogja, tidak menggunakan bus sebagai alat transportasinya. Tapi kami berangkat ke kota gudeg tersebut dengan menggunakan kereta api. Kalau tidak salah, kami menyewa 4 gerbong kala itu. Kebayang serunya, kan?
Di kereta api, kami bisa puas mengunjungi teman di kursi lain, bahkan teman yang berada di gerbong lain. Lamanya perjalanan, Bandung - Jogja jadi tidak terasa. Asiiik ... seru-seruan, deh! Kalau ingat ke masa itu, rasanya ingin mengulangnya kembali. He he he...
3. Apakah kuliner di luar kotamu yang teringat pertama kali, dimana lokasinya dan apa keistimewaannya?
Kuliner yang paling saya ingat, yaitu soto yang ada di Kota Sragen. Dulu setiap mudik lebaran, saya dan keluarga selalu berkunjung ke rumah simbah di Walikukun. Sebuah desa kecil yang ada di dekat Kota Ngawi. Nah, biasanya sebelum ke rumah simbah, kami mampir di kedai soto yang ada diperempatan jalan Kota Sragen. Atau jika kami melakukan perjalanan di malam hari, kami sengaja mendatangi kedai soto tersebut, pada pagi harinya dari rumah simbah. Niat banget, kan..hi hi hi...
Soto di sana, disajikan dalam mangkuk kecil dan dilengkapi sendok bebek yang terbuat dari alumunium. Porsi nasi yang diberikan pun disesuaikan dengan wadahnya. Sehingga untuk para lelaki di keluarga saya, jika makan soto di kedai tersebut, bisa menghabiskan 2 - 3 mangkok.
Bahan pelengkap yang ada di dalam soto itu, ada kol, tauge dan mie putih (soun). Disajikan dengan kuahnya yang panas, sangat cocok disantap untuk sarapan. Di atas meja saji, disediakan beberapa lauk yang bisa dipilih untuk menikmati soto. Ada paru-paru sapi, ati ampela ayam, daging, telur puyuh atau telur ayam rebus.
Menikmati soto, sambil melihat orang-orang bersepeda atau menggunakan delman, yang lalu lalang dari/hendak ke pasar, begitu berkesan bagi saya. Dengan pakaian khas Jawa, para pria mengenakan baju lurik, begitu pula dengan para wanitanya yang mengenakan jarik, menyatu dengan suasana riuh rendah mewarnai segarnya udara pagi hari.
Apalagi dinikmati bersama keluarga besar, yang lama tidak bertemu. Aah, cerita soal ini, jadi kangen sama rumah simbah. Sayang, simbah udah nggak ada :(
Sekarang acara kumpul keluarga besar, lebih banyak di Bandung. Jadi kangen simbah, kangen rumah joglonya, kangen suasananya, kangen soto Sragen juga... hiks.
4. Kapan terakhir kali membaca koran edisi cetak? Apa nama korannya dan dimana bacanya?
Sebenarnya saya sudah jarang, baca koran edisi cetak. Lebih sering baca yang online. Lebih mudah dan praktis aja, sih. :D
Eh, tapi beberapa minggu yang lalu, saya baca koran Pikiran Rakyat dan koran Pasundan Ekspress di rumah.
5. Ketika berada di tempat umum, sempatkan untuk menyimpan gadgetmu. Lihatlah di sekeliling, apakah kamu melihat keberagaman orang yang ada? Apapun jawabannya, apakah yang ada di benakmu melihat hal semua itu?
Baru-baru ini saya berkunjung ke sebuah rumah makan. Sebelum makanan datang, saya suka iseng-iseng lihat di sekeliling, mengamati orang di sekitar. Karena berada di rumah makan, tentu saya melihat banyak orang yang sedang menikmati makanan.. he he he
Ada yang menikmati makanan, sambil berbincang dengan orang yang duduk satu meja, sesekali terdengar mereka bersenda gurau dan tertawa lepas. Agak khawatir aja ngeliatnya, takutnya tersedak, berbahaya bukan?
Di meja lainnya, saya lihat ada juga yang khusyu menikmati makanan tanpa melihat ke arah lain, selain pada hidangan yang ada di depannya. Orang tersebut terlihat menghabiskan makanan dengan cepat, baru setelah itu, dia duduk santai menikmati jus buah sambil melihat-lihat orang di sekelilingnya.
Untuk yang masih menunggu pesanannya datang, ada yang menanti sambil berbincang atau mengambil gambar di spot yang bagus untuk koleksi foto. Orang tipe seperti ini, akan berlaku sama ketika makanan telah tiba. Alih-alih langsung menikmati makanan, biasanya mereka akan mengabadikan makanan mereka terlebih dahulu. Selanjutnya, di posting di media sosial mereka, deh!
6. Apakah angkutan umum yang terakhir kali kamu naiki? Asik, nggak perjalanannya?
Kuliner yang paling saya ingat, yaitu soto yang ada di Kota Sragen. Dulu setiap mudik lebaran, saya dan keluarga selalu berkunjung ke rumah simbah di Walikukun. Sebuah desa kecil yang ada di dekat Kota Ngawi. Nah, biasanya sebelum ke rumah simbah, kami mampir di kedai soto yang ada diperempatan jalan Kota Sragen. Atau jika kami melakukan perjalanan di malam hari, kami sengaja mendatangi kedai soto tersebut, pada pagi harinya dari rumah simbah. Niat banget, kan..hi hi hi...
Soto di sana, disajikan dalam mangkuk kecil dan dilengkapi sendok bebek yang terbuat dari alumunium. Porsi nasi yang diberikan pun disesuaikan dengan wadahnya. Sehingga untuk para lelaki di keluarga saya, jika makan soto di kedai tersebut, bisa menghabiskan 2 - 3 mangkok.
Bahan pelengkap yang ada di dalam soto itu, ada kol, tauge dan mie putih (soun). Disajikan dengan kuahnya yang panas, sangat cocok disantap untuk sarapan. Di atas meja saji, disediakan beberapa lauk yang bisa dipilih untuk menikmati soto. Ada paru-paru sapi, ati ampela ayam, daging, telur puyuh atau telur ayam rebus.
Menikmati soto, sambil melihat orang-orang bersepeda atau menggunakan delman, yang lalu lalang dari/hendak ke pasar, begitu berkesan bagi saya. Dengan pakaian khas Jawa, para pria mengenakan baju lurik, begitu pula dengan para wanitanya yang mengenakan jarik, menyatu dengan suasana riuh rendah mewarnai segarnya udara pagi hari.
Apalagi dinikmati bersama keluarga besar, yang lama tidak bertemu. Aah, cerita soal ini, jadi kangen sama rumah simbah. Sayang, simbah udah nggak ada :(
Sekarang acara kumpul keluarga besar, lebih banyak di Bandung. Jadi kangen simbah, kangen rumah joglonya, kangen suasananya, kangen soto Sragen juga... hiks.
4. Kapan terakhir kali membaca koran edisi cetak? Apa nama korannya dan dimana bacanya?
Sebenarnya saya sudah jarang, baca koran edisi cetak. Lebih sering baca yang online. Lebih mudah dan praktis aja, sih. :D
Eh, tapi beberapa minggu yang lalu, saya baca koran Pikiran Rakyat dan koran Pasundan Ekspress di rumah.
5. Ketika berada di tempat umum, sempatkan untuk menyimpan gadgetmu. Lihatlah di sekeliling, apakah kamu melihat keberagaman orang yang ada? Apapun jawabannya, apakah yang ada di benakmu melihat hal semua itu?
Baru-baru ini saya berkunjung ke sebuah rumah makan. Sebelum makanan datang, saya suka iseng-iseng lihat di sekeliling, mengamati orang di sekitar. Karena berada di rumah makan, tentu saya melihat banyak orang yang sedang menikmati makanan.. he he he
Ada yang menikmati makanan, sambil berbincang dengan orang yang duduk satu meja, sesekali terdengar mereka bersenda gurau dan tertawa lepas. Agak khawatir aja ngeliatnya, takutnya tersedak, berbahaya bukan?
Di meja lainnya, saya lihat ada juga yang khusyu menikmati makanan tanpa melihat ke arah lain, selain pada hidangan yang ada di depannya. Orang tersebut terlihat menghabiskan makanan dengan cepat, baru setelah itu, dia duduk santai menikmati jus buah sambil melihat-lihat orang di sekelilingnya.
Untuk yang masih menunggu pesanannya datang, ada yang menanti sambil berbincang atau mengambil gambar di spot yang bagus untuk koleksi foto. Orang tipe seperti ini, akan berlaku sama ketika makanan telah tiba. Alih-alih langsung menikmati makanan, biasanya mereka akan mengabadikan makanan mereka terlebih dahulu. Selanjutnya, di posting di media sosial mereka, deh!
6. Apakah angkutan umum yang terakhir kali kamu naiki? Asik, nggak perjalanannya?
Angkutan umum di dalam kota saya, tidak banyak. Bolak-balik kemana aja, bisa dengan menggunakan satu angkutan umum. Bahkan bisa seperti taksi, loh! Misalnya, jika ada penumpang yang hendak ke Yogya dept. store, meskipun jalur angkutan tidak melewatinya, pak supir biasanya mau mengantarkan penumpangnya hingga ke tujuan.
Lalu, pertanyaan kapan terakhir saya naik angkutan umum? Terakhir saya naik angkutan umum, Hari Selasa, saat pulang dari majelis taklim di Jalan Otista. Dan jika ditanyakan asik atau nggak? Biasa aja, tuh, rasanya. Karena pusat kota saya, kecil. Jadi saya naik angkutan tidak lebih dari 20 menit saja. Terlalu cepat, untuk dinikmati :)
Lalu, pertanyaan kapan terakhir saya naik angkutan umum? Terakhir saya naik angkutan umum, Hari Selasa, saat pulang dari majelis taklim di Jalan Otista. Dan jika ditanyakan asik atau nggak? Biasa aja, tuh, rasanya. Karena pusat kota saya, kecil. Jadi saya naik angkutan tidak lebih dari 20 menit saja. Terlalu cepat, untuk dinikmati :)
7. Apakah pagi ini, kamu sempat melihat matahari terbit? Kenapa?
Tentu saja, saya melihat matahari terbit pagi ini. Karena memang setelah shalat subuh, saya berbelanja sayur mayur dan lauk pauk, di warung yang berada di belakang komplek perumahan. Sambil menghirup udara segarnya, jalan kaki santai juga bisa membuat tubuh tetap bugar, bukan? Menyapa tetangga yang kebetulan bertemu di jalan, juga bisa memperpanjang tali silaturahmi.
Karena alasan itulah, saya suka berbelanja di warung belakang dibandingkan menyimpan stok bahan makanan selama satu minggu. Dan dengan begitu, saya pun melihat matahari terbit di ufuk timur.
Nah, akhirnya saya selesai juga menjawab ketujuh pertanyaan dari acara jawilin blogger ini. :) Saya juga ingin tau, jawaban teman-teman yang lain, seperti apa ya? Saya juga mau jawilin Mbak Liza Fathia, Mbak Rach Alida, Inna Riana, Shine Fikri dan Lendy Mut, deh...
Ini hanya acara seru-seruan, feel free untuk menanggapinya, ya... :)
Oh iya, nanti kalau sudah di posting dan dishare di medsos, tolong jawil saya, ya... Makasiih ^_^
Karena alasan itulah, saya suka berbelanja di warung belakang dibandingkan menyimpan stok bahan makanan selama satu minggu. Dan dengan begitu, saya pun melihat matahari terbit di ufuk timur.
Nah, akhirnya saya selesai juga menjawab ketujuh pertanyaan dari acara jawilin blogger ini. :) Saya juga ingin tau, jawaban teman-teman yang lain, seperti apa ya? Saya juga mau jawilin Mbak Liza Fathia, Mbak Rach Alida, Inna Riana, Shine Fikri dan Lendy Mut, deh...
Ini hanya acara seru-seruan, feel free untuk menanggapinya, ya... :)
Oh iya, nanti kalau sudah di posting dan dishare di medsos, tolong jawil saya, ya... Makasiih ^_^
38 Comments
Aah senengnya jawil2an begini, mengingatkan eratnya tali silaturahmi blogger pada jamanny.
ReplyDeleteTeteh itu jaman EBTA/EBTANAS aku banget, hehehe
Nah kebalikan, aku senengnya nyetok di kulkas buat seminggu, dari pada ke warung,,maluu ..(ke warung)
Hihihi..zaman kita memang masih EBTA/EBTANAS ya.. :)
DeleteEmang di warung ada siapa, Teh? Kok, malu ^_^
wahh kalo saya udah gak inget kapan baca koran edisi cetak, kayaknya beberapa tahun lalu, hehehehe...
ReplyDeleteLebih banyak baca yang online ya..?
DeleteJawilan seperti ini berasa nostalgia ya mbak, flashback hehe
ReplyDeleteSelamat bernostalgia Mbak Titis :)
Deletenama guru yang paling diingat: pak jupri, karena pas dia ngajar itu lucu banget dan namanya itu adalah singkatan. Jupri:jumpa pria idaman..hahaha
ReplyDeleteHahaha...Jupri itu jumpa pria idaman ya...? Kocak banget, deh!
DeleteKisahnya unik unik mba..
ReplyDeleteAKu masih ngga percaya aja ada 1 guru yang mengajar semua mata pelajaran
Juga asik banget liburan naik kereta bareng bareng hihihi..
Trus itu kalau pindah dari satu tempat ke tempat lainnya bagaimana mba ?
Misalnya biasanya kan kalau ke jogja itu ada ke candi prambanan sama candi borobudur, untuk perpindahan seperti itu apakah menyewa bus lagi dulu ?
Ya Mbak. Pak Amas bisa mengajar semua mata pelajaran, waktu itu.
DeleteBetul Mbak, kami mobilisasi di Jogja menyewa bus di sana :)
Saya juga dijawil temen, tp blm sempat nulisinnya :D
ReplyDeleteBtw mba tamatan psikologi y? ;)
Ayo, dijawab jawilannya, Mbak Shona :)
DeleteBukan Mbak, saya lulusan FISIP, gak nyambung ya..? He he he
Nah ini pertanyaan terakhir kayaknya bisa saya jawab juga haha. Matahari terbit pas banget depan rumah, tapi kadang karena berangkat kerja pagi dan pulang malam, saya seharian malah gak bertemu dengan matahari hihi.
ReplyDeleteWah..sayang banget, padahal pas banget di depan rumah ya..? Diintip sebentar, gak bisa juga ya..? HIhihi
DeleteWah seu juga yaa jawil2an blogger aku jd ingat guru sd pak safeim bu dede, bu cici,pAk udin,tEman smp iskanďar sering dpNggil iskak eh kok jd nostagia sendiri yaa
ReplyDeleteAsiiik ya, jadi bernostalgia he he he
DeleteSaya pernah tinggal di Sragen dan Ngawi Mbak, ngak lama sih
ReplyDeletesenang bisa jumpa dan punya kenalan orang Sragen dan Ngawi. Sampai sekarang kami masih komunikasi dan berbisnis :)
Wah..pasti akrab dengan suasana di sana, ya...
Deletedulu masih pakai istilah ebtanas ya, mba. hehe. sekarang istilahnya juga udah beda. kurikulum pun sama. kalau masa sekolah aku paling inget guru yang ngajarnya bisa sampai 3 tahun. wekeke. saking dianya itu ngintilin anaknya terus, biar bs diajar sama dia. :D
ReplyDeleteAda ya, yang ngajar sampai 3 tahun demi ngintilin anaknya..?? Luar biasa, deh! Kenapa gak diajar di rumah aja, ya? Hihihi..
DeleteSeruuuu ya jawilin blogger ini, mirip dulu ada tuh Liebster Award?
ReplyDeletebukanbocahbiasa(dot)com
Iya, saya juga pernah denger itu Liebster Award. Seru juga, kali ya...
DeleteJawilin blogger keren ya, ada banyak manfaat di baliknya,. ga sekadar jawil2 aja..
ReplyDeletejawaban mba nurul gokil2 hihii...
Iya, dengan jawilan, jadi saling berkunjung hingga terjalin silaturahmi ya...
DeleteMbaaa, asyiik ntar aku terima colekannyaaa :))
ReplyDeleteMbaa tapi aku nggak hapal guru SD. Hihii
Aasiiik...ayuk seru-seruan :)
DeleteCoba diingat-ingat lagi Mbak Alida he he he
seneng udah dijawilin :D
ReplyDeletejadi lebih banyak mengingat lagi :-D
Banyak mengingat masa lalu, ya..hihihi
DeleteHehehe seru ada postingan jawilan gini, jd merekatkan keakraban blogger :D
ReplyDeleteYa Mbak April, jadi makin akrab. Ayo Mbak, ikutan, saya jawil ya...
DeleteIh.... klo aku di jawilin harus mbayar... masa jawil jawil tapi ngga kenal? minimal kenalan lalu ngajak makan #eh
ReplyDeleteWaah, yang dijawil kan memang udah kenal. Tapi kalau belum kenal, ya kenalan dulu. :)
Deleteasiknya dijawil2 mb, jadi ingat byk hal
ReplyDeleteIya Mbak...ngetes daya ingat he he he
DeleteWaaah, mupeng dijawilin nih, hehehee
ReplyDeleteAsik ya belanja sambil jalan-jalan. Sambil jalan sehat, bisa menghirup udara segar juga :)
Ternyata mengasyikkan banget nih acara jawilan bisa support nulis blög lagi. Secara tidak langsung bisa apdet tulisan.keren daah☺
ReplyDeleteaku guru waktu SD inget semua kecuali guru kelas 3... lupa siapa namanya.
ReplyDeleteIni semacam liebster award juga ya mba. Idenya memang kreatif, untuk membangun silaturahmi antar sesama blogger.
ReplyDeleteHayoo, ada yang mau jawilin saya, hehehe
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^