Tips Menurunkan Demam Anak Saat Liburan

Dokumen Pribadi

Tips menurunkan demam anak saat liburan. Siapa yang tidak menunggu-nunggu acara tamasya bersama anak? Aktivitas yang menggembirakan ini, biasanya dinanti-nanti oleh setiap keluarga. Tapi, liburan bersama anak, memberikan tantangan dan seringkali gampang-gampang susah. Bisa saja anak mengalami kondisi rentan terhadap alergi, atau badan meriang ketika sedikit saja merasa kelelahan. Tentunya, sebagai ibu, kita harus bisa mengantisipasi hal ini.  Artikel ini akan memberikan tips menurunkan demam anak ketika menjalani liburan.

Demam pada anak mestinya dapat membuat orang tua was-was. Demam ini biasanya hanya gejala bahwa badan anak sedang menangkal infeksi, dapat karena infeksi bakteri atau virus yang didapat di sepanjang jalan, tempat rekreasi, atau tempat kuliner. Disamping itu, kondisi anak yang lelah dapat membuat infeksi lebih mudah terjadi. 

credit : google

Tapi, selama demam anak belum lebih dari 40 derajat celcius, berarti belum ada persoalan pada kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan pada anak.

Tetapi, bukan berarti ini tidak perlu segera ditangani. Sebenarnya untuk menurunkan panas tubuh, kita tidak perlu selalu bergantung pada penawar dari dokter, loh. Ada tips dan trik lain yang dapat dicoba.

Contohnya, membasuh badan dengan air suam-suam kuku atau memberikan banyak cairan, seperti air, untuk diminum oleh anak. Meminum banyak cairan saat badan panas amatlah penting, karena jalan tersebut bisa menolong badan untuk memulihkan infeksi. 

Selain itu, banyak orangtua mungkin ingin terus menghangatkan anak karena takut demamnya semakin memburuk, namun semestinya suhu badan anak diawasi supaya tetap normal. Kondisi seperti ini berguna apabila lingkungan sekitar terasa hangat, maka anak harus tetap dingin, sedangkan apabila lingkungan sekitar sudah dingin, maka anak harus dijaga agar tetap hangat.

Namun ketika anak sudah terlihat lesu dan banyak tingkah atau rewel akibat demam, kita bisa memberikan acetaminophen atau paracetamol. Ingat, ini hanya bisa dilakukan pada anak dengan usia lebih besar. Pada anak kecil seperti bayi dan bawah lima tahun, kita lebih baik memeriksakan diri kepada dokter terlebih dahulu.

• Facebook
• Twitter