Ayam Penyet Surabaya yang Halalan Toyiban. Telah hadir satu lagi, tempat kuliner yang dapat memanjakan selera pecinta rasa, bertempat di pusat Kota Subang. Letak Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya ini berada di tempat yang sangat strategis, karena berada di jalur utama yang merupakan akses terdekat menuju jalan Tol Cipali.
Rumah makan yang menjadikan ayam penyet sebagai hidangan utamanya ini, tepatnya berada di Jalan Otista Wesel Subang. Dengan bangunan yang cukup luas dengan nuansa hijau, di bagian depannya terpampang tulisan yang menampilkan identitasnya sebagai tempat kuliner yang Halalan Toyiban.
Ayam Penyet Surabaya - Subang |
Saya berkunjung ke tempat kuliner ini dalam rangka mempererat tali silaturahmi warga di komplek perumahan. Sebulan sekali kami mengadakan acara arisan, yang melibatkan semua keluarga di perumahan.
Acara yang dihadiri oleh ibu-ibu komplek perumahan kami, memiliki konsep yang berbeda setiap tahunnya. Di tahun pertama, arisan diadakan secara bergilir setiap bulan mengunjungi rumah pemenang arisan. Dan di tahun berikutnya, kami arisan dengan berkeliling ke tempat makan yang berada di sekitar tempat tinggal kami.
Acara yang dihadiri oleh ibu-ibu komplek perumahan kami, memiliki konsep yang berbeda setiap tahunnya. Di tahun pertama, arisan diadakan secara bergilir setiap bulan mengunjungi rumah pemenang arisan. Dan di tahun berikutnya, kami arisan dengan berkeliling ke tempat makan yang berada di sekitar tempat tinggal kami.
Bulan ini, kami memilih Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya untuk menyelenggarakan acara arisan. Selain karena tempatnya yang strategis, juga karena harganya yang terjangkau. Satu porsi ayam penyet dan ayam bakar harganya hanya Rp. 18.000 saja. Cukup terjangkau, bukan?
Ayam Penyet Surabaya - Subang |
Seperti rumah makan pada umumnya, tempat makan ini juga menyediakan dua jenis tempat yang bisa digunakan oleh pengunjung. Penikmat ayam penyet di sana, bisa memilih menikmati kuliner di meja makan dengan kursi yang terbuat dari besi, atau memilih duduk dengan lesehan.
Sudah menjadi kebiasaan kami, memilih bagian lesehan sebagai tempat berkumpul. Karena diantara kami, ada ibu-ibu yang sudah sepuh dan lebih nyaman duduk dengan kaki yang diselonjorkan.
Rumah makan ini menurut saya, terlihat begitu Islami. Selain terpampang tulisan yang menyatakan kehalalan makanan yang tersaji di sini, saya juga melihat tulisan "Bekerja adalah Jihad" tertera di seragam yang dikenakan para pegawainya. Hmm ... ada satu lagi, saya pernah melihat di box makanan yang mereka gunakan, tertera keterangan jika sebagian hasil penjualan akan disumbangkan untuk fakir miskin dan kaum duafa. Alhamdulillah.
Saya sangat bersyukur, semakin banyak pengusaha yang mau menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kesejateraan orang lain. Saya doakan semoga usahanya semakin berkah, dan semoga saja pengusaha lainnya bisa mengikuti kebiasaan baik tersebut. Aamiin.
Rumah makan ini menurut saya, terlihat begitu Islami. Selain terpampang tulisan yang menyatakan kehalalan makanan yang tersaji di sini, saya juga melihat tulisan "Bekerja adalah Jihad" tertera di seragam yang dikenakan para pegawainya. Hmm ... ada satu lagi, saya pernah melihat di box makanan yang mereka gunakan, tertera keterangan jika sebagian hasil penjualan akan disumbangkan untuk fakir miskin dan kaum duafa. Alhamdulillah.
Saya sangat bersyukur, semakin banyak pengusaha yang mau menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kesejateraan orang lain. Saya doakan semoga usahanya semakin berkah, dan semoga saja pengusaha lainnya bisa mengikuti kebiasaan baik tersebut. Aamiin.
Seragam dengan tulisan "Bekerja adalah Jihad" |
Lalu bagaimana dengan makanan yang disajikan di sana? Ternyata penampilannya di luar dugaan kami. Sebelumnya kami membayangkan bentuk ayam penyet adalah ayam yang terlihat remuk karena dipenyet, dengan bumbu sambal di atasnya. Namun ternyata, ayam penyet yang disajikan oleh rumah makan ini, disajikan secara utuh dengan sambal yang terpisah.
Ayam Penyet Surabaya |
Terlepas dari penampakannya yang di luar dugaan, rasa yang disajikan ternyata nggak begitu mengecewakan. Ayamnya terasa renyah hingga ke tulangnya, bertabur remah yang begitu kaya dengan bumbu rempah. Dan tidak ketinggalan yang memanjakan lidah kami, adalah rasa sambalnya yang gurih.
Saya amati, sambalnya terdiri dari cabe rawit dan bawang putih. Rasa bawang putih dan aromanya begitu dominan sehingga mampu membuat selera makan semakin bertambah. Selain ayam krispi, sajian satu porsi ayam penyet ini juga dilengkapi potongan tahu dan tempe.
Satu Porsi Ayam Bakar |
Berbeda dengan ayam penyet, hidangan satu porsi ayam bakar di rumah makan ini, disajikan dengan sambal matang serta dilengkapi dengan potongan tahu dan tempe.
Tidak cukup dengan lalapan yang ada dalam satu porsi ayam penyet, kami juga memesan cah kangkung sebagai penambah asupan serat kami. Menikmati satu porsi cah kangkung dengan harga Rp. 10.000, ternyata bisa mengeyangkan perut kami di siang itu.
Cah Kangkung dengan taburan bawang goreng |
Tidak hanya makanan saja yang nyaman di kantong, loh! Minuman yang disediakan di Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya ini pun disediakan dengan harga yang terjangkau. Aneka jus buah, lemon tea dan es milo dapat dinikmati dengan harga Rp. 8.000 pergelas. Murah, ya...?
Semoga saja, harga ini bisa terus bertahan, seiring dengan bertambahnya pelanggan di tempat makan ini. Karena ada beberapa tempat makan yang saya kunjungi, ketika semakin ramai pengunjung, harganya pun dinaikkan.
Oh iya, kayaknya akan lebih asyik, kalau rumah makan ini dilengkapi dengan desain yang dipenuhi ornamen serba alami. Siapa tau, bisa menarik pengunjung lebih banyak lagi, ya, kan?
Nah, untuk teman-teman yang mau berkunjung ke rumah makan ini, silakan berkunjung ke Kota Subang. Tempat ini tidak jauh dari pintu tol Cipali. Selamat menikmati ...
Artikel terkait :
19 Comments
Pernah k surabaya cuma blm menjelajah kulinernya.. noted nih.... (utie)
ReplyDeleteGak perlu jauh-jauh ke Surabaya, di Subang juga ada, loh!
DeleteBaru lihat ada cah kangkung pakai bawang goreng, hihi. Buat aku, ayam goreng asalkan bumbu dan sambalnya enak udah pasti joss, apalagi kalau sambelnya pedas.
ReplyDeleteBetul Mbak, yang penting itu sambalnya. Soalnya rasa ayam dimana-mana hampir sama.
Deletehuwow mau dong ayamnya teh
ReplyDeleteYuuk main ke sini, Innaaa.... :)
DeleteYaampun, salah nih, bewe pagi2 nemu beginian. Aku mendadak lapar Mbaaa :p. Apalagi liat sambel koseknya yang begitu menggoda.
ReplyDeleteHihihi...makan dulu yuuuk...! :)
DeleteSedap banget pasti rasanya. Plus sambal lebih maknyuuus. :D
ReplyDeleteBetuul....nikmat karena sambalnya hihihi...
Deletewow, bekerja adalah jihad.
ReplyDeleteTerjangkau ya Mbak. Kapan ya aku bisa ke sana? jauhhhh
Ayoo..Mbak..mampir ke sini yuuk..!
DeleteKelihatan menggoda dan bikin laper. Wajib mampir kalau pas ke Surabaya
ReplyDeleteDi Subang juga ada, loh, Mbak :)
DeleteWah, aku belum pernah ke Surabaya. Enak banget katanya ayam penyet ini, syuuup ngiler deh
ReplyDeleteKayaknya yang asli memang lebih enak ya, Mbak :)
DeleteSalam kenal mba :)
ReplyDeleteSayur kangkung plus bawang gorengnya bikin ngiler nih, ditambah ayam, cocolan sambal dan nasi panas bisa-bisa gak ingat jarum timbangan lagi deh, Maknyus... hehe
belum pernah ke surabaya, semoga ada kesempatan ke Surabaya ya dan merasakan sensasi ayam penyet
ReplyDeleteAku sukaaa makan ayam penyet ama nasi panas dan sambal yang panas. Uenaaakkk tenan ;)
ReplyDeleteJAdi pengen nyoba nih :)
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^