Tamu Indigo Yang Misterius

Berjumpa dengan teman lama setelah bertahun-tahun tidak bertemu, merupakan hal yang saya nantikan. Bagaimana rupa dan perawakannya kini, membuat saya sangat penasaran. Terbayangkan oleh saya suasana reuni yang begitu menghebohkan, ketika nanti kami berjumpa. Kebetulan, teman lama ini merupakan salah seorang teman kuliah saya dan suami. 


Berbagai persiapan menjelang kedatangan teman lama, telah kami lakukan semampunya. Sebut saja, Yogi teman lama kami itu, rencananya akan membawa serta anak dan istrinya berkunjung ke kediaman kami. Saat hari yang telah ditentukan, Yogi mengabarkan jika dia baru berangkat dari rumahnya pada pukul 5 sore. Jarak antara kota tempat tinggal Yogi dan kota kami, sekitar 2 hingga 3 jam bila menggunakan mobil.  Jadi saya perkirakan, keluarga itu akan tiba di rumah kami paling telat jam 8 malam. 

Namun menjelang jam 7 malam, tamu yang kami nantikan tidak juga menampakkan batang hidungnya. Sesaat kemudian, Yogi memberi kabar jika dia baru menempuh setengah perjalanan. Ternyata dia terjebak  macet  hingga mencapai belasan kilometer dalam perjalanan ke rumah kami. Sambil terus menunggu, anak-anak saya sudah mulai gelisah, menanti kedatangan tamu yang sebelumnya belum pernah mereka temui. 

Saat itu jam di dinding ruang tengah menunjukkan pukul 10 malam, ketika telepon suami saya berdering. Ternyata, keluarga kecil itu telah tiba di kota kami. Dan mereka sudah berada di sekitar alun-alun kota kami. Karena Yogi dan keluarganya tidak tahu kediaman kami, maka suami saya pun bersiap untuk menjemput mereka. Eh, anak-anak tidak mau ketinggalan, ingin menjemput kedatangan kawan lama orangtuanya, meskipun mata mereka sudah terlihat sayu karena menahan kantuk.

Saya sendiri lebih memilih tinggal di rumah, mempersiapkan kedatangan mereka. Beres-beres rumah sambil mulai membayangkan bagaimana serunya pertemuan kami, nanti. Selang beberapa menit kemudian, akhirnya saya mendengar kedatangan rombongan dari luar kota itu.

Loh, kenapa ada dua motor? Dengan agak heran saya mengintip mereka dari jendela kamar. Bukankah Yogi datang dari luar kota, dengan menggunakan mobil? Memang suami dan anak-anak, menjemput mereka menggunakan motor. Tapi, motor satu lagi, milik siapa?

Belum pulih rasa heran saya, tiba-tiba terdengar suara gaduh di depan halaman rumah. Ketika saya hendak keluar rumah, saya lihat pak suami, Yogi dan seorang lelaki sedang menggotong tubuh seorang wanita yang terlihat pingsan. Tentu saja saya bertambah bingung dengan keadaan ini. Siapa wanita itu? Dan mengapa dia pingsan?

“Apa dia selalu begini?” Tanya suami saya kepada lelaki yang belum saya kenal itu. Lelaki muda yang ternyata suami dari wanita itu, mengiyakan. Istrinya kerap pingsan bila melihat sesuatu. “Ada yang dilihat oleh dia, sepertinya makhluk itu menakuti istri saya,” jawab lelaki itu dengan tenang. Begitu tenang, tapi bagi saya tetap membingungkan. 

Credit : Pixabay
Suami saya, yang melihat istrinya bengong bin kebingungan memberitahukan, jika lelaki itu adalah teman Yogi juga. Dia tinggal di kota yang sama dengan kami. Dan Yogi memang bermaksud untuk bertemu dengan dia juga, selain dengan keluarga kami. 

Tidak berapa lama, wanita muda itu pun siuman. Dia duduk dengan pandangan kosong. Membersihkan baju dan jilbabnya yang sedikit kotor ketika tadi jatuh pingsan. Melihat wanita itu sudah sadar, lelaki muda yang ada dihadapannya itu mengajak istrinya untuk pulang. 
Namun wanita di sampingnya, menggeleng keras-keras.
 
“ Apa sih, saya gak mau pulang! Itu.. dia masih ada di depan pagar! Tuh..tuh..! Dia ngeliatin saya terus. Iih..pergi! Sana..pergi..!” seru wanita itu sambil menunjuk-nunjukkan tangannya ke arah pintu gerbang rumah kami. Secara reflek saya melihat ke arah pintu. Dan tidak ada siapa-siapa di sana.

 

 Lelaki itu berusaha menenangkan istrinya. Suasana yang sama sekali tidak saya harapkan, terjadi begitu cepat di hadapan saya. Bayangan serunya bertemu teman lama seketika langsung buyar Setelah kami semua sempat terbengong-bengong, Yogi pun berusaha mencairkan suasana dengan memperkenalkan anak dan istrinya. Saya sadar, sejak tadi tidak menyambut kedatangan keluarga Yogi. Malunya saya, karena perhatian kami semua tertuju pada wanita itu.  

Saya mencoba untuk beramah tamah dengan keluarga Yogi untuk ikut serta mencairkan suasana yang telah terlanjur menegangkan. Kawan kami, memperkenalkan dua orang anaknya. Yang perempuan, umurnya sekitar 4-5  tahun. Sedangkan yang kecil,  berjenis kelamin laki-laki, kurang lebih berumur 2 tahun.

Ketika acara perkenalan sedang berlangsung, tiba-tiba saja anak perempuannya rewel  dan tidak mau turun dari gendongan Yogi. Memeluk erat ayahnya dan menangis. Wanita misterius yang menarik perhatian kami itu, mengatakan  jika anak perempuan Yogi melihat juga kehadiran makhluk di depan rumah kami. 
 
“Dia tadi ngeliatin dirinya ke anak itu, kayaknya kaget deh.. Saya kira, dia gak akan mau turun, dia takut!” jelas wanita itu dengan tegas.

Setelah mendengar perkataannya, perlahan-lahan menimbulkan rasa tidak suka saya. Karena dia terus membicarakan hal-hal yang sebenarnya membuat kami semua takut. 

Tak lama kemudian, anak perempuan Yogi pun telah berhasil ditenangkan. Akhirnya, kami pun bisa mengobrol dengan lebih santai. Saya, istri Yogi beserta anak-anak dan tamu indigo yang misterius  itu, memilih duduk bercerita di ruang tengah. Sedangkan para lelaki dewasa bercengkerama di teras depan, sambil menikmati udara malam.

Lalu ketika sedang asyik berbincang, saya lihat wanita itu kembali gelisah. Dia bergegas pergi menuju teras depan, menghampiri suaminya. Kegaduhan kembali terjadi. Wanita itu pingsan lagi. Kali ini dia pingsan di pangkuan suaminya.
Beberapa detik berlalu, dia siuman. Seperti tadi, dia mulai berceloteh. Menunjuk-nunjuk ke arah pintu gerbang. 
 
“ Dia gak mau saya ada di sini, dia mau saya pergi. Ayuk pulang, Kang. Manehna nitah pergi. (dianya menyuruh pergi).” Kata wanita itu sembari menunduk. Enggan menatap ke arah pintu gerbang. Setelah berunding beberapa saat, suami istri itu pun akhirnya pergi.
 
Yogi dan suami saya, kemudian masuk bergabung bercengkrama di ruang tengah. Suami saya pun kemudian bercerita, jika wanita itu memang sering melihat penampakan makhluk astral. Sebenarnya dia  sudah terbiasa melihat itu, tapi terkadang masih merasa kaget karena makhluk itu kerap menampakkan diri dengan tiba-tiba tepat di depan mukanya. 

Yogi juga menambahkan cerita suami saya, kata teman lelakinya tadi, istrinya itu pernah jatuh pingsan ketika sedang di bonceng oleh suaminya. Iya, dia terjatuh dari motor. Untung  saja dia tidak apa-apa, karena tidak ada mobil yang lewat. Dan kata lelaki itu juga, suasana jalan sepi karena sudah larut malam saat  kejadian. 

Yogi berulang kali minta maaf pada keluarga kami, karena ternyata awal pertemuan kami, berlangsung begitu menegangkan. Saya tidak menyalahkannya, karena semua itu di luar kuasa kami semua. 
Tidak terasa, hari pun sudah semakin larut malam, saya persilahkan Yogi dan keluarganya untuk berangkat tidur.  Agar kami bisa meneruskan obrolan yang lebih seru lagi esok hari. 

Catatan : Tulisan ini dibuat untuk menanggapi tulisan Mak Rani R. Tyas yang berjudul "Bila Memiliki Anak dengan Kemampuan Supranatural."

Artikel Lainnya :
Misteri Gunung Puntang
Saksi Bisu Erupsi Gunung Merapi
Memacu Adrenalin di Lava Tour Merapi

Post a Comment

69 Comments

  1. Waduh ngeriiiii ah kalau bisa melihat makhluk2 halus seperti itu ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Mbak, saya lebih baik gak bisa melihatnya hihihi

      Delete
  2. Wah baca ceritanya buat saya juga jadi merinding hehehe...

    Bisa masuk tv itu. Presenter dunia lain mungkin :)

    ReplyDelete
  3. Serem ya, mb. Aku sering dicolek juga sama makhluk halus. Dicolek aja sih, nggak liat wujudnya. Katanya kalo aku emosi nggak boleh berlebihan. Khawatirnya langsung gampang kena gituan lagi.

    ReplyDelete
  4. Bacanya, aku ikut deg-degan Mbak. Bukannya apa-apa sih, takutnya kalau jatuh dari motor, apalagi pingsan kondisinya, bahaya ya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya aku juga mikirnya gitu mba Win, gk kebayang ya... suaminya sabar dan pengertian banget pastinya.

      Delete
    2. Iya, kayaknya kalau kemana-mana, badannya perlu diiket, supaya gak jatuh ya...

      Delete
  5. Terbayang bagaimana suasana menenangkannya itu 😱😱

    ReplyDelete
  6. Sy dulu kecil di Kampung jg pernah lihat hal-hal astral gitu, cuma pas gede ilang-ilang sendiri tuh :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayak keponakan saya, Mas, sudah besar, kemampuannya juga hilang sendiri.

      Delete
  7. perlu di ruqyah... katanya gitu sih....

    ReplyDelete
  8. Bisa merasakan perasaan si wanita, itu ga mudah memang.kasian sekali ya, diluar kehendaknya.sebenarnya bisa stutup.indera ke enamnya ke org pintar, sebab membahayakan juga klo tiba2 jatuh pingsan di mana saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saran dari kami juga gitu, Mbak. Lebih baik ditutup aja, daripada membahayakan.

      Delete
  9. Wah, kasian memang kalo orang indigonya ga kuat melihat makhluk2 astral itu. Tapi kalo orangnya berani, asyik juga lho! Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau Mbak Alaika mah, berani ya...
      Pernah baca ceritanya tentang ini...

      Delete
  10. Teteeh..bw tengah nalem dengan cerita kaya begini, mendadak bulu kudukku berdiri niiy.

    Tapi seru juga sih, abis penasaran dari awal baca. Sungguh menegangkan kaya nonton pelem

    ReplyDelete
  11. Waaaah serem juga ya mba..merinding..

    ReplyDelete
  12. Dulu juga punya 2 teman yang bisa lihat gitu. Yang 1 tiap lihat pasti bikin riweuh semua orang. Yang 1 kalem aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu...Yang bikin riweuh itu, mengganggu juga ya...

      Delete
  13. Mbak nuruuul...
    Saya baru sempat mampir dan langsung penasaran sama judul artikelnya.
    Sambil baca deg- degan ini hahaaa...

    Maaf ya baru online lagi nih :D

    ReplyDelete
  14. ih serem ,a ku mah gak mau punya indra spt itu

    ReplyDelete
  15. hihi berasa nonton sinetron horor mbaa.

    sampe pingsan2 gitu yaa...pdhal sering lihat kan yaa. apalagi orang biasa yaak...
    *merinding*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya juga agak heran, padahal dia udah sering liat ya...
      Mungkin yang dia lihat berbeda dari yang biasanya ya..

      Delete
  16. Ya Allah, mesti dirukyah ya si ibu, mak..

    ReplyDelete
  17. Ya Allah, semoga kita selalu ingat Allah dan dilindungi Allah SWT.

    ReplyDelete
  18. Seperti yang dialami saudara saya yang juga indigo, katanya sudah biasa melihat yang begituan, hiiiiiii banget nggak seh

    ReplyDelete
  19. cape banget cewek itu berkali-kali pingsan ya mbak :(

    ReplyDelete
  20. ihhhhh...seremm jugaa yahh mbaa...hehhe
    sering banget ngeliat makhluk kaya gitu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya dia sering ngeliat, tapi kadang nggak siap, jadi suka pingsan.

      Delete
  21. Merinding bacanya....
    Aku bersyukur ga bisa liat mahluk halus. Ga kebayang bisa-bisa sebentar-bentar ketakutan sendiri. Kebetulan aku punya temen yang begitu. Dia sih ga pernah mau cerita kalo liat sesuatu, tapi dari cara dia tiba-tiba diem dan kasih muka ketakutan, mau ga mau kan jadi tahu kalo ada sesuatu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga bersyukur gak bisa ngeliat, ngeri ngebayanginnya.

      Delete
  22. Suka penasaran deh sama yg ngga takut. Sama yg indigo dan biasa2 aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, mereka bisa gak takut dan menganggap biasa-biasa aja, karena memang sering melihat, mungkin ya...

      Delete
  23. Ngeri banget ya, khawatir klo pingsan di jalan itu sih. Ada kenalan yang suka gtu juga sih. Sebaiknya diruqyah mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mbak, kayaknya perlu di ruqyah, daripada membahayakan ya..

      Delete
  24. Ah syukur sih indera ke enam saya udah dihapus.. yang kata orang ga akan bisa.. bisa ko dihilangkan, dengan bantuan seorang ahli tentunya.

    Lelah lho kalau sering meliaht mahkluk astral itu.. badan bs lemes. Tpi sebenernya bisa hiraukan, belajar fokus sm keadaan sekitar itu saja ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah..ternyata Teh Yuli pernah bisa liat juga, ya...
      Duuuh..kalo sampe badan lemes gitu, memang kayaknya perlu diilangin ya..

      Delete
  25. Pernah di ceritain sama salah seorang sahabat mengenai teman "dunia lain"nya.
    Yang ada, karena (alhamdulillah) gak bisa lihat, jadi antara percaya dan ga percaya.

    Semoga gak pernah dilihatin.
    Cukup membaca dan mendengar orang yang diberi kepercayaan "bisa" melihat dan merasakannya saja.
    ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga selalu berdoa, semoga gak pernah dilihatin...gak mauu..ngerii :)

      Delete
  26. Ngeriii.. alhamdulillah Raya or suami ngga punya kekuatan super kayak gini :D ada beberapa anak temen yg punya kemampuan ini, akhirnya minta ditutup karena ngga kuat ngeliat hal2 yg ngeri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Mbak, keponakan saya juga ditutup, karena nakutin orang-orang sekitarnya, terutama ibunya :)

      Delete
  27. Hii.. ngeri ya mbak.. Istri saya kadang bisa lihat.. untungnya nggak sampai pingsan.. cuma gelisahnya itu..

    ReplyDelete
  28. Subhanallah. Kehidupan astral itu memang ada ya dan boleh jadi sangat dekat dg kita. Teman2 yang indigo bisa beruntung/sial bisa melihat penampakan mereka.

    ReplyDelete
  29. Aih... ini kisah nyata di rumah mbak. Terus gimana kelanjutan penampakannya? Pasti rasanya sedep sedep mantep setiap melihat ke gerbang yak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas Don, kisah nyata. Jadi gak berani keluar malem sendirian hihihi...
      untungnya hanya tamu itu yang bisa lihat, yang lain gak bisa :)

      Delete
  30. Indigo itu harus diarahkan orang Yang lebih mengerti, Biar tidak terjadi hal2 seperti itu dan bisa bermanfaat, kata guru ngaji suami.

    Anak tetangga saya ada, tapi anaknya ga takut malah dilempar batu. Ga taunya yang dilempar kaca orang :)

    ReplyDelete
  31. Pernah punya teman yg bs liat. Eh malah agak nakut2 tin dianya. Kalau punya kemampuan gitu, mgkn ngeri jg ya

    ReplyDelete
  32. Aah.... serem amat ya.. berarti mahkluk gaibnya ngikutin sampai rmh mbak ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan ngikutin Mbak, katanya memang ada di sekitar rumah saya :(

      Delete
  33. Ceritanya serem ya mbk. Saya no coment deh. Takut. Hiiii

    ReplyDelete
  34. Wah sama kayak teman saya mb. . mudah sekali melihat begituan. . sampe capek kami mengurusnya kalau pingsan. .

    Aduh untung aku baca ginian nggak tengah malam yak hahahaha

    -hellofika-

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^