Mahasiswa Indonesia Juara di Shell Eco-Marathon Asia 2018 Singapura? Waah ...siapa yang tidak bangga? Pastilah semua kalangan masyarakat di Indonesia akan bangga dengan prestasi yang mereka raih. Tidak tanggung-tanggung, mereka mendapatkan penghargaan terbanyak di ajang tersebut. Dari tujuh penghargaan yang ada, mahasiswa Indonesia meraih lima penghargaan, loh! Kereen, kaan!
Yup, sudah pasti saya dan teman-teman akan merasa bangga dengan prestasi mereka. Setidaknya mereka membuka mata kita, jika anak Indonesia mampu bersaing dan meraih prestasi tingkat kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Bukan melulu kekurangan mereka yang diekspos terlalu berlebihan dan media mengulasnya secara terus-menerus. Padahal masih banyak juga generasi bangsa ini yang berprestasi. Kenapa bukan mereka saja yang menjadi berita viral, ya, kan?
Generasi Muda Indonesia Meraih Juara Shell Eco-Marathon Asia 2018
Di festival Shell Eco-Marathon yang ke-9, 26 tim mahasiswa Indonesia berkompetisi dengan 122 tim mahasiswa lainnya yang ada di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Dalam kejuaraan tersebut, tiga tim dari Indonesia meraih juara dan berhak masuk ke Grand Final SEM Driverss World Championship yang akan diselenggarakan di London, Inggris pada tanggal 8 Juli 2018. Tim Semar Urban dari Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih gelar sebagai pengemudi tercepat dan hemat energi di Asia. Sedangkan juara 2 dan 3 berhasil diraih oleh Tim 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Tim Garuda UNY ECO dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Selain itu, Tim Garuda UNY ECO dari Universitas Negeri Yogyakarta juga mendapatkan penghargaan sebagai Off-track kategori Safety (keselamatan) untuk desain kendaraan Urban Concept-nya. Woow ... membanggakan, ya!
Tito Setyadi Wiguna yang merupakan anggota dari Tim Semar Urban UGM Indonesia, sebagai peserta pertama yang berhasil tiba di garis finish mengendarai mobil Semar Urban 3.0 dengan jumlah bahan bakar yang tersisa 0,9 persen.
Di posisi kedua ada Muhammad Hafiz Habibi dari team 2 ITS dan Fauzia Achmad Prapsita dari Garuda UNY Eco Team.
Pemenang ketiga diraih oleh Tim Garuda UNY Eco Team |
Apa sih, Kejuaraan Shell Eco-Marathon Asia 2018, itu?
Oh iya, sejak dari awal, saya terus menerus menyebutkan kejuaraan Shell Eco Marathon saja, tanpa menjelaskan apa sih yang ada di kejuaran tersebut, ya? Hihihi ...
Bukan apa-apa, euforia saya begitu membuncah ketika mengetahui kehebatan anak muda bangsa ini. Jadi ingin selalu membicarakan kesuksesan mereka. Keren bangeet, deh!
Nah, jadi kejuaraan Shell Eco-Marathon Asia 2018 itu merupakan kompetisi untuk merakit, mendesain dan mengemudikan kendaraan paling hemat energi antar mahasiswa dan pelajar di kawasan Asia dan Timur Tengah. Event ini mencari kendaraan masa depan yang bisa menempuh jarak paling jauh dengan menggunakan sumber energi paling hemat.
Acara yang diadakan pada tanggal 8-11 Maret 2018 merupakan edisi kesembilan dan diikuti oleh 122 tim mahasiswa dari 18 negara yang ada di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Termasuk perwakilan dari negeri kita yang tercinta, yang mengirimkan 26 tim mahasiswa untuk berlomba di ajang bergengsi ini.
Acara yang diadakan pada tanggal 8-11 Maret 2018 merupakan edisi kesembilan dan diikuti oleh 122 tim mahasiswa dari 18 negara yang ada di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Termasuk perwakilan dari negeri kita yang tercinta, yang mengirimkan 26 tim mahasiswa untuk berlomba di ajang bergengsi ini.
Foto bersama sebelum melakukan perlombaan |
Para peserta saling menguji kemampuan mereka untuk meraih gelar kendaraan yang paling hemat energi. Country Chairman & President Director PT. Shell Indonesia, Darwin Silalahi mengungkapkan bahwa tantangan pemenuhan konsumsi energi serta transisi menuju pasokan energi, terbarukan ke depan sangat nyata.
Situasi seperti itu, membutuhkan dukungan dari semua pihak seperti para pelaku bisnis, pemerintah, akademisi dan khususnya para mahasiswa.
Dalam siaran resminya pada tanggal 9 Maret 2018, pria yang menjabat sebagai Country Chairman & President Director PT. Shell Indonesia itu mengatakan jika pihaknya yakin, dengan dukungan semua pihak terkait, kompetisi seperti Shell Eco-Marathon ini dapat mendorong generasi muda agar bisa selalu inovatif dan kreatif dalam mencari solusi dari permasalahan energi masa depan.
Tentu saja, kita sependapat dengan apa yang diutarakan oleh Bapak Darwin Silalahi, bahwa prestasi yang telah dicapai oleh perwakilan mahasiswa Indonesia di ajang bergengsi taraf internasional ini menjadi bukti, bahwa mereka generasi yang berpotensi besar untuk menciptakan inovasi di bidang teknologi masa depan. Apalagi ajang lomba ini sangat ketat, tetapi semangat juang mahasiswa itu sangat tinggi dan bisa membuat mereka unggul.
Berbeda dengan kompetisi sejenis, Shell Eco-Marathon mengajak pesertanya membuat mobil dengan baterai elektrik sebagai sumber energinya. Sedangkan pada kompetisi umumnya, peserta menggunakan mobil dengan bahan bakar bensin. Dan seperti diketahui, bensin merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui kembali.
Kekhawatiran akan terbatasnya sumber energi yang tidak dapat diperbaharui seperti bensin, gas alam, minyak dan batu bara menjadi alasan utama, terselenggaranya event yang diadakan oleh Shell. Penggunaan energi baterai pada mobil, diharapkan menjadi solusi terbaik untuk memecahkan masalah energi yang tidak dapat diperbaharui tersebut.
Ada dua kategori yang diperlombakan dalam ajang yang diikuti oleh peserta dari Universitas di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah tersebut. Kategori yang dilombakan yaitu prototype (kendaraan masa depan dan beraerodinamika tinggi) dan Urban Concept yang menguji kendaraan super ekonomis yang ada di masa kini.
Kendaraan yang akan diikutsertakan dalam perlombaan diwajibkan melewati serangkaian uji teknis untuk bisa berlaga di lintasan dan melihat seberapa jauh mobil rakitan tersebut bisa berjalan dengan penggunaan bahan bakar yang paling sedikit.
Kejuaraan ini membuat tiga peraturan yang wajib ditaati oleh peserta. Tiga peraturan tersebut yaitu aspek keselamatan, desain mobil dan sumber energi yang digunakan.
Saat mengikuti kejuaraan, peserta perlu memperhatikan aspek keselamatan yang meliputi aspek driving rules. Pengemudi wajib memiliki SIM, sehat secara fisik dan rohani, tidak di bawah pengaruh alkohol dan narkotika saat berkendara dan menggunakan sabuk pengaman.
Aspek driving rules berikutnya yaitu driver equipment yang meliputi berat badan pengemudi, helm sebagai pelindung kepala, baju driver yang nyaman dan aman serta kenyamanan pengemudi. Aspek keselamatan yang terakhir yaitu general safety yang mencakup keselamatan umum ketika mengendarai mobil.
Kejuaraan ini juga memperhatikan aspek desain mobil yang akan dilombakan. Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan oleh peserta ketika mendesain mobil.
Pertama, desain mobil harus memperhatikan keselamatan seluruh anggota tim, diantaranya pengemudi dan anggota tim lainnya. Dan kendaraan yang dirancang pun harus memiliki 3 atau 4 roda yang menyentuh tanah.
Kedua, design prototype-nya lebih kecil jika dibandingkan dengan model mobil biasa. Ketiga, desain mobil berupa urban concept, yang artinya peserta harus mendesain mobil rakitannya menyerupai penampilan mobil penumpang.
Oh iya ... Pemenang lomba Shell Eco-Marathon nantinya akan beradu cepat bersama mobil hemat energi lainnya di ajang Drivers World Championship Grand Final di London. Kita doakan agar perwakilan mahasiswa dari Indonesia bisa menjuarai kejuaraan tersebut, ya ... Aamiin.
Dengan adanya kejuaraan ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang peduli dengan lingkungannya. Bahwa tidak semua energi yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari, dapat diperbaharui. Ada masanya energi tersebut habis dan tidak tersedia lagi di masa yang akan datang.
Dari Kejuaraan Shell Eco-Marathon pula, generasi muda diharapkan terdorong agar bisa selalu inovatif dan kreatif dalam mencari solusi dari permasalahan energi masa depan. Dengan mencari alternatif sumber energi yang ramah lingkungan, diharapkan masalah ketersediaan energi untuk keperluan sehari-hari, bisa teratasi.
Situasi seperti itu, membutuhkan dukungan dari semua pihak seperti para pelaku bisnis, pemerintah, akademisi dan khususnya para mahasiswa.
Dalam siaran resminya pada tanggal 9 Maret 2018, pria yang menjabat sebagai Country Chairman & President Director PT. Shell Indonesia itu mengatakan jika pihaknya yakin, dengan dukungan semua pihak terkait, kompetisi seperti Shell Eco-Marathon ini dapat mendorong generasi muda agar bisa selalu inovatif dan kreatif dalam mencari solusi dari permasalahan energi masa depan.
Tentu saja, kita sependapat dengan apa yang diutarakan oleh Bapak Darwin Silalahi, bahwa prestasi yang telah dicapai oleh perwakilan mahasiswa Indonesia di ajang bergengsi taraf internasional ini menjadi bukti, bahwa mereka generasi yang berpotensi besar untuk menciptakan inovasi di bidang teknologi masa depan. Apalagi ajang lomba ini sangat ketat, tetapi semangat juang mahasiswa itu sangat tinggi dan bisa membuat mereka unggul.
Inovasi Mobil Hemat Energi di Kejuaraan Shell Eco-Marathon 2018
Berbeda dengan kompetisi sejenis, Shell Eco-Marathon mengajak pesertanya membuat mobil dengan baterai elektrik sebagai sumber energinya. Sedangkan pada kompetisi umumnya, peserta menggunakan mobil dengan bahan bakar bensin. Dan seperti diketahui, bensin merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui kembali.
Kekhawatiran akan terbatasnya sumber energi yang tidak dapat diperbaharui seperti bensin, gas alam, minyak dan batu bara menjadi alasan utama, terselenggaranya event yang diadakan oleh Shell. Penggunaan energi baterai pada mobil, diharapkan menjadi solusi terbaik untuk memecahkan masalah energi yang tidak dapat diperbaharui tersebut.
Ada dua kategori yang diperlombakan dalam ajang yang diikuti oleh peserta dari Universitas di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah tersebut. Kategori yang dilombakan yaitu prototype (kendaraan masa depan dan beraerodinamika tinggi) dan Urban Concept yang menguji kendaraan super ekonomis yang ada di masa kini.
Kendaraan yang akan diikutsertakan dalam perlombaan diwajibkan melewati serangkaian uji teknis untuk bisa berlaga di lintasan dan melihat seberapa jauh mobil rakitan tersebut bisa berjalan dengan penggunaan bahan bakar yang paling sedikit.
Kejuaraan ini membuat tiga peraturan yang wajib ditaati oleh peserta. Tiga peraturan tersebut yaitu aspek keselamatan, desain mobil dan sumber energi yang digunakan.
Saat mengikuti kejuaraan, peserta perlu memperhatikan aspek keselamatan yang meliputi aspek driving rules. Pengemudi wajib memiliki SIM, sehat secara fisik dan rohani, tidak di bawah pengaruh alkohol dan narkotika saat berkendara dan menggunakan sabuk pengaman.
Aspek driving rules berikutnya yaitu driver equipment yang meliputi berat badan pengemudi, helm sebagai pelindung kepala, baju driver yang nyaman dan aman serta kenyamanan pengemudi. Aspek keselamatan yang terakhir yaitu general safety yang mencakup keselamatan umum ketika mengendarai mobil.
Kejuaraan ini juga memperhatikan aspek desain mobil yang akan dilombakan. Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan oleh peserta ketika mendesain mobil.
Pertama, desain mobil harus memperhatikan keselamatan seluruh anggota tim, diantaranya pengemudi dan anggota tim lainnya. Dan kendaraan yang dirancang pun harus memiliki 3 atau 4 roda yang menyentuh tanah.
Kedua, design prototype-nya lebih kecil jika dibandingkan dengan model mobil biasa. Ketiga, desain mobil berupa urban concept, yang artinya peserta harus mendesain mobil rakitannya menyerupai penampilan mobil penumpang.
Oh iya ... Pemenang lomba Shell Eco-Marathon nantinya akan beradu cepat bersama mobil hemat energi lainnya di ajang Drivers World Championship Grand Final di London. Kita doakan agar perwakilan mahasiswa dari Indonesia bisa menjuarai kejuaraan tersebut, ya ... Aamiin.
Dengan adanya kejuaraan ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang peduli dengan lingkungannya. Bahwa tidak semua energi yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari, dapat diperbaharui. Ada masanya energi tersebut habis dan tidak tersedia lagi di masa yang akan datang.
Dari Kejuaraan Shell Eco-Marathon pula, generasi muda diharapkan terdorong agar bisa selalu inovatif dan kreatif dalam mencari solusi dari permasalahan energi masa depan. Dengan mencari alternatif sumber energi yang ramah lingkungan, diharapkan masalah ketersediaan energi untuk keperluan sehari-hari, bisa teratasi.
38 Comments
keren dan isnpiratif
ReplyDeleteBeneran keren mereka, semoga juara sampai level lebih tinggi dan produknya bisa diproduksi massal :)
ReplyDeleteSemoga bisa diproduksi massal, ya. Agar bisa mengatasi sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui
DeleteKejuaraan ini keren ya apalagi generasi muda Indonesia ikut serta, mantabs
ReplyDeleteKeren banget! Indonesia makin kesini makin menunjukkan prestasi. Alhamdulillah we going up and up.
ReplyDeleteWow keren banget ya❤️ bener banget, pemuda harus banyak berkarya biar gak mati 😎 gaya
ReplyDeleteWah semoga saja lebih banyak generasi Indonesia yang menyadari hal seperti ini untuk kelangsungan sumber daya alam di Indonesia juga ya. ^^
ReplyDeleteAamiin ..semoga lebih banyak yang peduli, ya, Mbak
Deleteikut bangga dengan prestasi anak banggsa apalagi di ajang bergengsi seperti ini
ReplyDeleteKereeen dan ikut bangga
ReplyDeleteWow keren banget ya mahasiswa Indonesia, inspiratif banget.
ReplyDeleteim proud to be an indonesian
ReplyDeleteIya Indonesia jadi langganan punya Prestasi di SEMA, semoga tahun ini Indonesia menang di Grand Final London
ReplyDeleteAamiin ...semoga mereka bisa menang di Grand Final London, ya...
DeleteProud to be indonesian
ReplyDeleteAnak-anak Indonesia sebenernya banyak yang hebat. Sayangnya berita yang muncul lebih banyak tentang anak-anak yang bikin kita mengelus dada..
ReplyDeleteNah iya, Teh. Itu yang buat miris ya...Padahal beritaya perlu diramaikan
DeleteWah alhamdulillah keren ya :)
ReplyDeleteWah ada tim ITS juga😍 generasi muda membanggakan bangsa
ReplyDeleteIkut bangga denga prestasi mereka. Semoga semangatnya menginspirasi generasi muda lainnya:)
ReplyDeleteIkut bangga melihat generasi muda yang berprestasi seperti ini
ReplyDeleteSenang banget melihat Indonesia menjadi produktif. Apa lagi yang produktif dan inovatif itu adalah anak muda.
ReplyDeleteSemoga semakin banyak yang produktif ya, Teh
DeleteKeren dan membanggakan negara! Maju terus Indonesia... 😊😊
ReplyDeleteSee... SDM kita itu keren2 mba. Ga perlu impor dr mana-mana. hehehe
ReplyDeleteBetuull...gak perlu impor, Mbak :))
DeleteSeneng mendengar berita positif seperti ini. Setuju baiknya yang kaya gini yang harus kita viralkan ya
ReplyDeleteBangga jadi anak Indonesia. Semoga semakin banyak anak-anak Indonesia yang mengukir prestasi. Semoga mereka dapat berjaya lagi pada Grand Final SEM Driverss World Championship di London Inggris pada tanggal 8 Juli 2018.
ReplyDeleteAamiin ..semoga prestasi mereka bisa berlanjut ya..
DeleteBangga dengan prestasi pemuda Indonesia yang inspiratif ini. Moga semakin bnyak generasi muda yang peduli dengan lingkungannya
ReplyDeleteAamiin...semoga banyak yang lebih peduli dengan lingkungan ya...
DeleteBanggaaaaaa nii sama yg beginian, semoga semakin banyak karya yg bisa membanggakan bangsa ini, aaamiinn
ReplyDeleteWah, keren banget ini. Makasih infonya, aku baru tahu ni
ReplyDeletekeren, ini baru prestasi yang mengharumkan nama bangsa...
ReplyDeleteKeren, semoga bisa membawa nama baik Indonesia ya, Teh..
ReplyDeleteIkut bangga deh jadinya.
ReplyDeleteBtw, ulasannya lengkap, Teh 😍
Wah keren. Bikin bangga negara Kita. :)
ReplyDeleteBangga ya bun dg anak muda yang bisa mengharumkan nama bangaa. Harusnya kan memang seperti ini anak muda. Tidam hanya sorak2 bergembira aja.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^