Semakin lama semakin banyak pengguna internet di Indonesia. Penggunaan internet, mengubah cara orang-orang menjalani kehidupannya. Melalui internet dan kemudahan mengakses teknologi, membuat generasi muda berkesempatan menjadi penerbit konten dan mampu bersaing dengan media yang lebih mapan. Dan menjadi penulis di blog adalah salah satu jalan menjadi penerbit konten yang bisa diandalkan.
Eksistensi Penulis Blog
Bagi sebagian orang, menulis di blog adalah sarana menyalurkan hobi menulis mereka. Dengan seiringnya waktu, menulis di blog ternyata bisa mendatangkan penghasilan. Bahkan dengan memiliki blog, menjadi salah satu cara untuk bisa lebih eksis di internet. Tentu saja bukan sekedar eksis sembarang eksis saja. Dengan menulin konten di blog, juga bisa membuat bisnis kita semakin eksis dan muncul di halaman pertama google.
Nah, dengan segala kemudahan dan banyaknya manfaat yang didapat dari kegiatan ngeblog, muncul anggapan jika ngeblog itu kegiatan yang asyik, mudah dan tanpa modal. Weits ... tanpa modal, benarkah?
Sebenarnya ngeblog itu bukan hanya sarana untuk menyalurkan hobi menulis saja, tetapi ada beberapa modal untuk menjadi blogger seperti artikel yang ditulis oleh Mbak Damar Aisyah.
Menurut postingan yang dibuat oleh Mbak Damar, blogger juga memerlukan modal seperti tenaga, pikiran, waktu, biaya dan komitmen. Terpenuhinya kelima modal tersebut, sebenarnya bisa dianggap sebagai jaminan menjadi penulis konten yang berhasil.
Fungsi sebuah blog, selain dapat memberikan tulisan yang bermanfaat bagi pembacanya juga bisa mendatangkan penghasilan bagi pengisi kontennya. Salah satu pintu penghasilan bagi blogger yaitu kerja sama untuk menulis review sebuah produk. Membuat ulasan tentang produk yang diajukan pihak klien, tentunya tidak bisa dibuat secara sembarangan. Ada teknik mereview tertentu agar hasil tulisan di blog sesuai dengan permintaan klien.
Cara Mereview di Blog
Review produk adalah tulisan atau cerita yang menggambarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan produk. Baik produk yang berupa barang atau berupa jasa. Tujuannya untuk menyebarkan informasi pada khalayak umum mengenai informasi yang dibutuhkan.
Cara mereview sebuah produk yang dilakukan oleh masyarakat umum dengan hasil ulasan seorang blogger tentunya berbeda. Mengapa berbeda? Karena blogger diharapkan bisa mempengaruhi pembaca untuk tertarik dengan barang yang direview dan timbul keinginan untuk membelinya. Jadi, sekan-akan kita merekomendasikan pada pengunjung blog untuk menggunakan barang tersebut. Meskipun hasil akhirnya ditentukan sendiri oleh pembaca, bukan?
Sebelum kita membahas mengenai teknik mereview sebuah produk, sebaiknya kita ketahui dahulu dua cara mereview sebuah produk, yaitu :
1. Testimoni langsung. Cerita/ulasan dituliskan dengan cara yang singkat, jelas, padat dan langsung tertuju pada brand atau merk produk tersebut.
2. Testimoni tidak langsung. Cara menceritakan ulasan produk yang didasarkan oleh pengalaman kita saat menggunakan produk. Ulasan dikemas secara menarik dengan cerita keseharian.
Nah, setelah mengetahui dua teknik mereview produk, sekarang bagaimana caranya agar kita bisa mereview sebuah produk yang menarik dan menjual? Cara yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mau membeli produk yang sudah kita review, selain sebagai penyampai informasi?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita membuat ulasan sebuah produk, diantaranya:
1. Sajikan foto atau gambar produk yang menarik
Gambar yang ditampilkan merupakan foto keseluruhan, kemudian dilengkapi dengan detail-detail yang spesifik yang harus ditampilkan. Pada intinya, pembaca blog kita bisa membayangkan bagaimana fisik produk secara keseluruhan, meskipun mereka belum memegang atau melihat produknya secara langsung.
Kalau perlu, lengkapi dengan video yang menarik dan menggambarkan produk lebih detail lagi. Menggunakan video juga bisa memudahkan kita untuk menguraikan fitur-fitur sebuah produk secara visual dan verbal.
2. Berikan deskripsi produk dengan lengkap
Sebelum kita membahas mengenai teknik mereview sebuah produk, sebaiknya kita ketahui dahulu dua cara mereview sebuah produk, yaitu :
1. Testimoni langsung. Cerita/ulasan dituliskan dengan cara yang singkat, jelas, padat dan langsung tertuju pada brand atau merk produk tersebut.
2. Testimoni tidak langsung. Cara menceritakan ulasan produk yang didasarkan oleh pengalaman kita saat menggunakan produk. Ulasan dikemas secara menarik dengan cerita keseharian.
Nah, setelah mengetahui dua teknik mereview produk, sekarang bagaimana caranya agar kita bisa mereview sebuah produk yang menarik dan menjual? Cara yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mau membeli produk yang sudah kita review, selain sebagai penyampai informasi?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita membuat ulasan sebuah produk, diantaranya:
1. Sajikan foto atau gambar produk yang menarik
Gambar yang ditampilkan merupakan foto keseluruhan, kemudian dilengkapi dengan detail-detail yang spesifik yang harus ditampilkan. Pada intinya, pembaca blog kita bisa membayangkan bagaimana fisik produk secara keseluruhan, meskipun mereka belum memegang atau melihat produknya secara langsung.
Kalau perlu, lengkapi dengan video yang menarik dan menggambarkan produk lebih detail lagi. Menggunakan video juga bisa memudahkan kita untuk menguraikan fitur-fitur sebuah produk secara visual dan verbal.
2. Berikan deskripsi produk dengan lengkap
a. Bila perlu, berikan keterangan mengenai dimensi produk yang kita review. Tuliskan besarnya produk, tinggi, lebar, volume dan keterangan fisik lainnya. Jelaskan juga fitur-fitur apa saja yang terdapat dalam produk tersebut.
Misalnya ketika kita mereview sebuah produk kecantikan, tuliskan kandungan apa saja yang ada di dalamnya. Jika mengulas barang elektronik dan smartphone, ungkapkan juga fitur apa yang jadi pendukungnya.
b. Selanjutnya kita juga bisa menceritakan bentuk kemasannya. Apakah kemasannya bagus, kemasannya kuat atau mudah rusak.
c. Hal lain yang perlu kita ulas tentang deskripsi produk yaitu, mengenai keunggulannya, tempat membelinya dan harapan kita tentang produk tersebut.
3. Uraikan deskripsi pembeli
Pada bagian ini, kita menguraikan dengan lengkap, siapa saja yang dapat menggunakan produk yang kita review. Perlu diinformasikan bahwa produk tersebut bisa digunakan oleh kalangan mana saja? Apakah dapat digunakan hanya untuk orang dewasa, anak-anak, bisa digunakan oleh berbagai kalangan atau hanya bisa digunakan untuk usia tertentu? Informasikan pula lebih detail, misalnya hingga ke strata sosialnya.
4. Berikan faktanya
Setidaknya perlu ada dua jenis fakta atau bukti yang harus kita tampilkan ketika mereview sebuah produk.
Yang pertama, buktikan jika kita memang menggunakan produk tersebut. Berikan gambar saat kita sedang memakai produk dan tunjukkan cara pemakaiannya.
Fakta yang kedua, merupakan bukti setelah kita menggunakan produk tersebut. Contohnya saat kita mereview perangkat elektronik seperti laptop, tunjukkan bagaimana mudahnya menggunakan alat tersebut. Tunjukan pula aplikasi-aplikasi yang menjadi unggulannya dan bisa membantu aktivitas atau kerjaan kita sehari-hari.
Contoh lainnya, saat kita mereview alat kecantikan. Dalam review kita, bisa memperlihatkan keadaan sebelum kita menggunakan produk kecantikan dan setelah menggunakannya.
Kedua bukti tersebut sangat penting kita kemukakan karena jika tidak, sebuah review akan terlihat bias atau palsu.
Sebuah review yang dilakukan asal-asalan, tidak terperinci, tidak memperlihatkan cara pemakaiannya atau tidak ada bukti gambar bahwa kita telah menggunakannya dan tidak ada bukti yang menyatakan manfaat dari barang, akan membuat pembaca berpikir jika review produk tersebut hanya berdasarkan pesanan saja, hanya sekedar iklan, hanya untuk dibayar, sehingga akhirnya kurang bisa dipercaya.
Intinya, mereview sebuah produk haruslah berdasarkan pengalaman sendiri saat menggunakan barang tersebut.
5. Uraikan dengan jujur kekurangan produk
Saat merasa ada hal-hal yang kurang berkenan ketika kita menggunakan sebuah produk, kita boleh menuliskannya. Hanya saja perlu berhati-hati. Lebih baik gunakan kata yang tepat dan usahakan tidak menyinggung klien.
Dan jika ada yang merasa tersinggung, dikhawatirkan kita akan dianggap melakukan black marketing. Kita pun bisa dituntut secara hukum karena dianggap melanggar UU ITE.
Namun, ada juga brand yang terbuka pada kritik dan saran. Berdasarkan informasi, ada seorang blogger yang mengkritik sebuah produk, malah digandeng oleh klien dan dijadikan buzzer produk tersebut karena dianggap bisa memberikan masukan yang positif.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan kata yang bijak ketika menuliskan kekurangan produk yang kita gunakan.
Pada intinya, ketika kita menuliskan review sebuah blog, uraikan dengan jujur dan ungkapkan pengalaman ketika menggunakannya dengan jelas.
Menerapkan semua teknik mereview tersebut, bisa menghasilkan sebuah ulasan yang dapat dimanfaatkan oleh pembaca blog. Selain itu, bisa juga membuat pihak yang bekerja sama dengan blogger merasa puas. So ... kepuasan klien menjadi salah satu tolak ukur untuk mewujudkan diri sebagai blogger yang profesional di masa depan.
Salam takzim
Salam takzim
34 Comments
Nah, gampang susah tuh mereview produk. Apalagi kalau ada komen miring, mereview karena ngarah dpt produknya. Weeeh...engga banget kalo kayak gitu. Mereview yg profesional harus jujur yah, ungkapkan baik buruknya, tanpa menghakimi. Sip...Makasih sharingnya...
ReplyDeleteIya Mbak, harus jujur apa adanya.
DeleteSemoga bermanfaat ya ...
Buat aku yang agak tricky itu saat mengungkapkan kekurangan produk. Kadang aku klo suatu produk/jasa lebih banyak minusnya gak aku review sekalian.
ReplyDeleteSetuju, lebih baik gak direview sekalian ya, Mbak
DeleteSemenjak ikutan PAS Blogger JA dua bulanan yang lalu, banyak sekali ilmu blogging yang saya dapat. Termasuk meriview produk. Walaupun masih blog gratisan, Alhamdulillah sudah ada yg minta ditayangkan produknya. Masih receh sih hehe.. tapi banggaaa nya selangit. Ini artikelnya dari mbak nurul mantep. makin nambah ilmu
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau sudah bisa berbagi ya, Mbak
DeleteArtikelnya bermanfaat banget nih, mana tahu ada klien yang menaruh hati untuk ngereview produknya. Sudah ada modal hijihi
ReplyDeleteWah bener banget tuh ya tekniknya. Kalau bisa menyajikan foto yang menarik
ReplyDeleteWah bisa di coba nih tekniknya. Terima kasih Mbak :)
ReplyDeleteNgeblog itu memang seru sekali ya. Apalagi dengan ngeblog kita juga akan memberikan manfaat. Semoga saja
ReplyDeleteWah betul banget nih. Dengan memberikan foto gambar yang menarik akan menarik minat orang lain
ReplyDeleteWah terima kasih nih tipsnya. Bermanfaat banget nih
ReplyDeleteAkhir-akhir ini saya lagi suka mereview apa saja. Hotel, kuliner, salon, dsb. Tapi kadang masih meraba-raba cara nulisnya. Syukurlah Teh Nurul bikin artikel panduannya. Terima kasih ya, Teh 😊😍
ReplyDeleteSama-sama Teh, semoga bermanfaat ya...
Deletetengkyu Mbak, lagi butuh banget nih ilmu tentang mereview produk ini. Walaupun belum pernah khusus dapat job ini, tapi lagi pengen nih latihan bikin artikel review produk,hehe
ReplyDeleteInsyaallah nanti kalau sudah waktunya, bakalan dapet job review ,Mbak
Deletebener mba, selain itu jujur sama produk yang kita review. Bagus ini tips-tipsnya, saya pun kalau lagi review produk juga begitu tapi keseringan review aplikasi hehe.
ReplyDeleteJadi, mereview produk itu susah-susah gampang ya, mbak. Sudah Ada beberapa produk yg saya pake mau saya review Tapi blm jadi jadi juga. Hmm kudu semangat nih. Biar bisa jadi blogger professional seperti mba Nurul
ReplyDeleteSelalu lemah di bagian penyajian foto nih saat mereview. Kok rasanya kurang bagus saat ambil poto. Harus belajar lagi nih biar menghasilkan foto yang bagus
ReplyDeleteBerlatih terus, Mbak. Lama-lama pasti bisa menghasilkan foto yang bagus, deh!
DeleteNgereview itu kalau dianggap gampang ya gampang, kalau dianggap susah ya susah karena ada beban moral di dalamnya. Aku sendiri kalau suka tidak segan menebar kata2 positif. Tapi biasanya ada disclaim tertentu. Nah,bagian krg cocoknya yg emang perlu waktu untuk memutar otak. Bagaimana agar tetap alus to brand paham kekurangannya.
ReplyDeleteHihihi...iya, gak bisa sembarangan merangkai kata-katanya ya ...
DeleteIni nih kekurangan saya, mereview produk, ndak tega jujur hehehe...
ReplyDeleteKadang-kadang ada produk yang kurang gimana gitu tapi kok rasanya ndak tega padahal itu penting buat konsumen. Berarti saya kudu belajar lagi nih biar ngereview bisa bagus, jujur tanpa menjatuhkan. Terima kasih ilmunya loh.
Terimakasih atas informasinya mbak, bisa menyempurnakan blog q...
ReplyDeleteSiap teh Nurul. Okeh pisan tipsnya.
ReplyDeleteHai kakak...
ReplyDeleteSaya sebagai blogger baru juga sedang berusaha seperti ini sih.
Hal-hal yang biasa saya review seputar tontonan dan bacaan.
Tapi, selama ini belum sampai ke kekurangan kayaknya.
Mungkin karena hal-hal yang saya review adalah sesuatu yang saya sukai.
Salam kenal ya Kakak.
Haai ..hai salam kenal juga, Mbak
DeleteMalah lebih asyik kalau mereview sesuatu yang kita sukai, jadi lebih mudah mengungkapkannya ya..
Waw artikelnya keren nih. Meski udh beberapa kali dpt job mereview produk tapi secara teoritisnya baru dpt yg kel gini. Baca lgi ah pelan2 diresapi, thx ya mb sjaringnya...
ReplyDeleteMenguraikan dengan jujur dan menggunakan kata-kata yang tepat..ini yang kadang saya kebingungan..kadang enggak enak ati sama klien kwkww. Padahal itu produk banyak minusnya...duh!
ReplyDeleteMakasih sharing ilmu mereviewnya ya Mbak:)
Hihihi...berasa dilema gitu ya, Mbak
DeleteKendala terbesar saat mereview produk itu adalah saat mendapati ada kekurangan pada produk. Kalau kekurangannya cukup fatal, biasanya aku infokan ke pemberi kerja. Kalau mereka setuju ditulis berupa kritik atau saran aku lanjut, kalau enggak biasanya aku pilih mundur. Karena ga mau kasih info bohong ke pembaca.
ReplyDeleteSiip...yang penting harus jujur ya, Mbak
DeleteTipsnya keren nih. Saya setuju!
ReplyDeleteTetap harus memberikan review jujur, tapi musti hati-hati juga sih. Misal kurang asin, ya bilang selera mereka yang mengurangi rasa asin, kalau parfum aroma nyegrak ya bilang aromanya terlalu kuat bagi saya. Itu kalau saya lho
kadang ragu-ragu juga sih ya saat harus menuliskan kekurangannya. Takut menjatuhkan brand, masih belajar nih saya menyusun kata. Makasih sharingnya mbak nurul
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^