Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB telah 3 hari ini diberlakukan di Kota Bandung. Meski sudah dilaksanakan selama 3 hari, tetapi masih banyak masyarakat yang masih belum paham betul apa yang boleh dilakukan dan apa yang dilarang.
Termasuk keluarga saya. Mamah dan adik ipar masih suka bersitegang dalam urusan penerapan PSBB ini. Karena informasi yang beredar di dunia maya simpang siur. Keduanya bingung mana informasi yang benar-benar valid. Alhamdulillah akhirnya saya bisa mendapatkan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan dari Humas Kota Bandung.
1. Saat Diberlakukan PSBB, Apakah Bisa Tetap Keluar Rumah?
Jika tidak ada keperluan yang penting dan mendesak, sebaiknya tinggal di rumah saja. Namun jika dirasakan ada keperluan yang mendesak dan harus keluar rumah, wajib menggunakan masker dan standar kebersihan lainnya.
Saat pergi keluar rumah, jika memakai kendaraan pribadi roda 4, maksimal penumpangnya terisi 50% dari kapasitas kendaraan. Dan ketika menggunakan kendaraan roda dua, terapkan physical distancing dan gunakan masker.
Bagi mereka yang menggunakan kendaraan umum harus menerapkan physical distancing.
2. Bagaimana Jika Ingin Pergi ke Tempat Ibadah?
Selama PSBB semua tempat ibadah tutup sementara dan dijaga oleh aparat untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19.
Masyarakat diharapkan melakukan ibadah di rumah bersama keluarga dan tetap menjaga jarak. Meskipun tidak beribadah di tempat ibadah adzan tetap dilaksanakan di masjid dan musala.
Masjid yang ada lingkungan perumahan saya, Ramadhan tahun ini tidak menyelenggarakan sholat tarawih. Namun seruan adzan dan lantunan dzikir masih terdengar dari masjid. Alhamdulillah suasana bulan suci masih bisa sedikit berkesan dengan adanya pengingat ibadah dari masjid.
Bagi mereka yang mau melakukan kegiatan keagamaan yang dihadiri oleh keluarga secara teebatas, boleh tetap dilaksanakan berdasarkan aturan perundangan-undangan atau fatwa lembaga agama resmi yang diakui oleh pemerintah.
Sejalan dengan itu, semua kegiatan keagamaan yang diadakan di tempat umum, ditiadakan. Meski miris tetapi tetap harus kita jalani. Karena hidup begitu berharga.
Bagi yang tinggal di lingkungan yang memiliki lahan atau taman yang luas, dapat berolahraga di sekitar rumah. Semua harus mampu beradaptasi si rumah karena fasilitas kebugaran dan GOR ditutup. Klinik dan toko hewan tetap dibuka untuk layanan darurat. Oleh karena itu, sebaiknya tidak perlu menimbun makanan hewan.
Nah, untuk yang ingin mengajak hewan peliharaannya jalan-jalan di sekitar rumah.
Meski dilarang bepergian keluar rumah, tetapi bagi yang ingin memeriksakan diri diperbolehkan. Karena selama pandemi Corona, rumah sakit, puskesmas, klinik, dan poliklinik tetap buka.
Bagi masyarakat lanjut usia, dianjurkan konsultasi kesehatan dengan cara konsultasi kesehatan melalui telepon. Sekali lagi ditekankan jika memang penyakitnya tidak parah, lebih baik menunda untuk datang ke rumah sakit dan konsultasi ke puskesmas terdekat atau melalui telepon.
Meski tempat berbelanja masih boleh beroperasi, tetapi pengelola pasar, supermarket atau toko harus menyediakan sarana physical distancing.
Saya lihat minimarket yang ada di daerah saya menyediakan air dan sabun untuk mencuci tangan di depan toko. Sedangkan supermarket selain menyediakan air dan sabun, juga menyediakan hand sanitizer serta box besar yang berguna untuk menyemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh.
Masyarakat juga dihimbau untuk tidak panic buying karena pemerintah menjamin stok makanan tetap aman.
Ketika berbelanja, masyarakat harus menggunakan masker, dan menjaga jarak ketika mengantri di depan kasir.
Bagi pengelola toko, diharuskan untuk memberikan APD kepada karyawan mereka sesuai pedoman penggunaannya.
Setelah berbelanja, buang tanda terima pembelian ataupun kertas-kertas yang tidak terpakai seperti kertas untuk parkir. Jangan lupa untuk menyemprotkan alkohol disinfektan pada pakaian dan semua benda yang dibawa, seperti kacamata, kunci, tas dan barang lainnya.
Cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir. Selain tangan, kita juga perlu mencuci kaki menggunakan sabun.
Baju yang kita pakai masukkan ke tempat pakaian kotor untuk dicuci.
Sebelum merasa tubuh kita bersih, hindari menyentuh apapun di dalam rumah atau duduk di kursi apalagi rebahan di kasur. Sebaiknya lekas bersihkan diri dengan mandi dan keramas. Jik semua sudah dilakukan barulah kita bisa bersantai bersama keluarga.
Masjid yang ada lingkungan perumahan saya, Ramadhan tahun ini tidak menyelenggarakan sholat tarawih. Namun seruan adzan dan lantunan dzikir masih terdengar dari masjid. Alhamdulillah suasana bulan suci masih bisa sedikit berkesan dengan adanya pengingat ibadah dari masjid.
Bagi mereka yang mau melakukan kegiatan keagamaan yang dihadiri oleh keluarga secara teebatas, boleh tetap dilaksanakan berdasarkan aturan perundangan-undangan atau fatwa lembaga agama resmi yang diakui oleh pemerintah.
Sejalan dengan itu, semua kegiatan keagamaan yang diadakan di tempat umum, ditiadakan. Meski miris tetapi tetap harus kita jalani. Karena hidup begitu berharga.
3. Lalu Bagaimana dengan Yang Ingin Berolahraga?
Berolahraga di masa pandemi Covid-19 tidak melulu harus di dalam rumah. Kita bisa berolahraga di dalam rumah dengan bantuan panduam online.Bagi yang tinggal di lingkungan yang memiliki lahan atau taman yang luas, dapat berolahraga di sekitar rumah. Semua harus mampu beradaptasi si rumah karena fasilitas kebugaran dan GOR ditutup. Klinik dan toko hewan tetap dibuka untuk layanan darurat. Oleh karena itu, sebaiknya tidak perlu menimbun makanan hewan.
Nah, untuk yang ingin mengajak hewan peliharaannya jalan-jalan di sekitar rumah.
4. Bagaimana dengan Yang Ingin Pergi ke Dokter?
Di tengah pandemi Covid-19 kita wajib untuk memperhatikan daya tahan tubuh dan kesehatan tubuh. Jika ingin berkonsultasi dengan dokter atau memiliki keperluan yang mendesak, bisa berkonsultasi secara online.Meski dilarang bepergian keluar rumah, tetapi bagi yang ingin memeriksakan diri diperbolehkan. Karena selama pandemi Corona, rumah sakit, puskesmas, klinik, dan poliklinik tetap buka.
Bagi masyarakat lanjut usia, dianjurkan konsultasi kesehatan dengan cara konsultasi kesehatan melalui telepon. Sekali lagi ditekankan jika memang penyakitnya tidak parah, lebih baik menunda untuk datang ke rumah sakit dan konsultasi ke puskesmas terdekat atau melalui telepon.
5. Apakah Kita Bisa Belanja untuk Kebutuhan Sehari-hari?
Untuk saat ini, di hari ketiga pemberlakuan PSBB di Kota Bandung, pasar, toko kelontong, supermarket tetap buka seperti biasa hanya waktu operasional-nya dibatasi. Jika masih bisa dilakukan secara online lebih baik gunakan layanan antar atau online.Meski tempat berbelanja masih boleh beroperasi, tetapi pengelola pasar, supermarket atau toko harus menyediakan sarana physical distancing.
Saya lihat minimarket yang ada di daerah saya menyediakan air dan sabun untuk mencuci tangan di depan toko. Sedangkan supermarket selain menyediakan air dan sabun, juga menyediakan hand sanitizer serta box besar yang berguna untuk menyemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh.
Masyarakat juga dihimbau untuk tidak panic buying karena pemerintah menjamin stok makanan tetap aman.
Ketika berbelanja, masyarakat harus menggunakan masker, dan menjaga jarak ketika mengantri di depan kasir.
Bagi pengelola toko, diharuskan untuk memberikan APD kepada karyawan mereka sesuai pedoman penggunaannya.
6. Prosedur yang Mesti Dilakukan Setelah Keluar dari Rumah
Untuk mencegah kita membawa virus Covid-19 ke dalam rumah sebaiknya lepas alas kali di luar rumah. Hancurkan masker satu kali pakai, lalu buang ke tempat sampah.Setelah berbelanja, buang tanda terima pembelian ataupun kertas-kertas yang tidak terpakai seperti kertas untuk parkir. Jangan lupa untuk menyemprotkan alkohol disinfektan pada pakaian dan semua benda yang dibawa, seperti kacamata, kunci, tas dan barang lainnya.
Cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir. Selain tangan, kita juga perlu mencuci kaki menggunakan sabun.
Baju yang kita pakai masukkan ke tempat pakaian kotor untuk dicuci.
Sebelum merasa tubuh kita bersih, hindari menyentuh apapun di dalam rumah atau duduk di kursi apalagi rebahan di kasur. Sebaiknya lekas bersihkan diri dengan mandi dan keramas. Jik semua sudah dilakukan barulah kita bisa bersantai bersama keluarga.
7. Langkah Mudah dan Praktis Membersihkan Masker Kain
Mencuci masker yang telah kita gunakan bisa dilakukan dengan mudah. Langkah yang perlu dilakukan yaitu:- Cuci masker dengan menggunakan air panas bersuhu 60-65° C agar kuman dan Virus Covid-19 mati terbunuh.
- Pakai deterjen dan rendam masker beberapa saat. Kucek masker hingga kotorannya hilang.
- Bilaslah masker di bawah air mengalir hingga busa hilang.
- Selanjutnya masker dikeringkan di bawah sinar matahari atau bisa juga menggunakan pengering yang panas.
- Setrika masker dengan suhu yang panas supaya bakteri dan virus mati sempurna.
Itulah 7 hal penting yang perlu kita perhatikan saat menjalani PSBB di Kota Bandung. Semoga dengan menerapkan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa memutus rantai penyebaran Virus Covid-19 dan pandemi bisa segera berakhir.
52 Comments
Saat ini memang harus benar-benar jaga kesehatan mbak, kemarin si kecil saya demam karena sudah dilarang ke luar rumah dan saya jaga dan obati si kecil di rumah sampai benar-benar sembuh. Memang menjadi repot sebab pandemi ini apalagi memberlakukan PSBB. Semoga wabah ini segera berlalu ya mbak.
ReplyDeleteBandung sudah PSBB juga, ya?
ReplyDeleteBeberapa peraturan ada yg terkesan tumpang tindih sehingga bikin bingung, ya.
Tapi memang seharusnya peraturan disosialisasikan sampe tk RT biar lebih membumi, eh lebih mudah pengawasannya
Semoga wabah ini segera berlalu.
semoga segala upaya pemutusan penyebaran covid 19 bisa berhasil ya. PSBB salah satunya. warga nurut dan bisa efektif pelaksanaannya, insya Allah grafik penderita bisa ditekan
ReplyDeleteSemoga Bandung bisa menekan angka penularan ya. AKu juga bingung sih beda PSBB dengan physical distancing yang sudah hampir 2 bulan ini aku jalani. Kalau lihat Jakarta itu ya sama aja dengan di Jogja, tetap boleh pergi tapi dibatasi. Barusan bingung lagi presiden melarang mudik, tapi peraturan menhub mengatakan larangan mudik cuma utk zona merah & daerah PSBB. Soalnya aku pengin nengok ortu di kota sebelah & sama2 bukan PSBB harusnya boleh kan ya? Tapi ragu2, takut nggak bisa balik ke rumah ngurus keluarga.
ReplyDeleteDi tengah wabah ini memang harus sering jaga kesehatan apalagi pas puasa juga. Aku yang dari Tangerang mau ke Bandung aja ga bisa karena harus lampirkan surat kesehatan dan keamanan gitu, jadi ada baiknya menunggu dan semoga wabah cepat selesai
ReplyDeleteAku sedih banget lagi ada penyakit yang diharuskan kontrol ke dokter. Setiap masuk rumah sakit tuh parno banget. Rabu besok harus kontrol lagi nih. Tapi rasanya kalau nggak sakit, kontrolnya nanti dulu deh. Takut.
ReplyDeleteDi daerah kami blm ada PSBB, tapi tetap harus laksanakan protokol kesehatan ini secara umum
ReplyDeletesemoga segala tindakan yang diberlakukan pemerintah ini bisa memutus rantai penyebaran virus covid-19 ini ya teh, amiin
ReplyDeleteSaya baru lihat video acara membersihkan masker dari bakteri dengan rice cooker. Intinya ya disteam dengan suhu yg panas gitu jadi bakteri virus dan kotoran mati...
ReplyDeleteSemoga pandemi ini segera berakhir ya, sedih rasanya mau silaturahim jadi ga bisa, apalagi ntar lebaran.
ReplyDeleteWaah aku bener2 baru tahu cara nyuci masker kain yang bener, selama ini asal aja duh.
ReplyDeleteAku masih bisa belanja belanji nih ternyata Teh kalau di Cimahi ...Wkt beberapa hari menjelang PSBB sempat belanja buat seminggu tapi ternyata masih bisa belanja. Ga ketat ternyata ih...
ReplyDeleteDi Batam ini belum jelas apakah akan ada PSBB atau tidak soalnya kami masih kerja seperti biasa. Menurut kabar sih yang terinfeksi sudah menurun namun karena ODP belum dicek semua sepertinya masih harus bersabar menunggu.
ReplyDeletekita yang bener2 concern sama pandemi ini, kalau harus keluar rumah parnonya kayak apa ya :) eh mereka yang cuek kumpul2 pergi2 ga penting tu kayaknya egois banget
ReplyDeleteKami juga keluarnya karena belanja aja mbak, suami satu dua kali krn ada klien yg butuh jd msh keluar rumah, was2 sih sbnrnya. Gk tau ini kapan situasi kyk gini akna berakhir hiks.
ReplyDeletePengen meriksain anak2 ke dokter gigi sbnrnya tp msh galau jg hiks.
Ya yg penting kita usaha patuhi anjuran pemerintah ya.
Yang masih harus sering keluar rumah nih pak suami. Kalau pulang dari kerja, ya gitu deh, semua baju langsung diganti, mandi dulu agar segera bersih.
ReplyDeleteSemoga saja kita semua terlindungi dari paparan virus ini. Udah pengin banget nih si corona segera enyah dari bumi. Biar bisa beraktivitas normal kembali.
Aku jadi inget, kemarin suami cuci baju pakai mesin cuci dan pakai air panas.
ReplyDeletePantessaan...si mesin teh biasanya sejam uda beres, ini kenapa lamaa banget..
Ternyata di cuci pake air panas.
Huhuu...ga kebayang abis listrik berapa yaa..
Manual aja kali yaa, teh...kalo mo cuci pakai air panas mah yaa...
untuk berbelanja, hanya dilakukan oleh 2 org di rumahku, aku atau bapakku secara bergantian. hmm semoga wabah ini cepat usai ya
ReplyDeleteSekarang mesti taat untuk terapkan PSBB ya biar bisa berperan dalam upaya memutus jalur penyebaran dan penularan. Untuk hal yang masih bisa ditunda sebagainya tak keluar rumah sih karena belanja kebutuhan pun sudah bisa via online. Beberapa pasar tradisional juga sudah bisa dipesan online lho. Cuma memang kalau pas lagi sakit nah ini nih yang agak gimana gitu karena musti keluar untuk ke dokter.
ReplyDeleteKurang lebih aturannya sama ya dengan PSBB Jakarta. Cuma kalau Jakarta emang rasanya udah lama banget karena sebelumnya udah karantina mandiri pasca pasien positif 01 dan 02 kemarin. Saya pribadi udah jarang keluar dan mulai nyaman. Cuma kalau urusan belanja mah gak bisa nolak. Cuma saya aja yang keluar untuk keperluan logistik.
ReplyDeleteInfonya lengkap banget mba, saya pikir kalau semua mengikuti anjuran di atas dalam waktu dekat wabah Covid-19 bisa segera berakhir
ReplyDeleteTengkyu teh pengingat - pengingatnya. Tapi rada miris ya di beberapa tempat masih rame aja, contohnya deket rumahku yang masih rame padahal PSBB, kalau sore teh masih berkerumun jajan cari buat buka puasa. Semoga ini segera berakhir, hari baru yang lebih baik segera datang
ReplyDeleteKebetulan di Malang belum ada PSBB mbak, jadi alhamdulillah masih bisa belanja dan keluar rumah, Namun begitu saya tetap membatasi diri untuk keluar rumah hanya saat penting saja seperti belanja ke pasar. Semoga pandemi segera berakhir ya
ReplyDeleteAkhirnya kita benar-benar mengalami lockdown walau setengah hati ya mbak. Padahal kemandirian itu penting selama masa itu, dengan bahu membahu Indonesia itu bisa loh
ReplyDeletewah tulisannya bermanfaat banget mba, bener nih untuk yang mau keluar benar-benar untuk hal yang mendesak seperti belanja untuk keperluan rumah. kalau enggak mendesak banget ya di rumah aja. makasih mba sharingnya.
ReplyDeleteMemang sebaiknya menunda ke rumah sakit ya Teh, apalagi kalau penyakitnya tidak terlalu parah. Katanya, di rumah sakit itulah pusat beredarnya virus. Ah, semoga saja pandemi ini segera berlalu
ReplyDeleteDi sekitar Yuni alhamdulillah sudah mulai aware sama physical distancing. Ke luar rumah juga nggak ada yang nggak pake masker. Malah jalanan di gang rumah yuni juga ditutup untuk umum.
ReplyDeleteNamanya juga ikhtiar ya.
Baru tahu cara cuci masker. Terima kasih sharingnya. Semua poinnya sangat bermanfaat, Mbak.
ReplyDeleteHanya bisa berharap agar rakyat mematuhi semua aturan PSBB ini karena ini merupakan cara terbaik untuk keluar dari pandemi ini. Untuk itu, perlu juga kiranya ketegasan dari pemerintah karena saya lihat aturan juga gak jelas. Semoga wabah ini segera berakhir, ya, mba.
ReplyDeleteAku senang deh bila ada warga yg sudah paham dan mempraktikkan PSBB. Mudah-mudahan dg begini jumlah pasien akan semakin berkurang dan beban kerja kami sebagai nakes juga berkurang. Menuju masyarakat sehat kembali. Yeay
ReplyDeleteJogja belom menerapkan PSBB Teh, tapi tetep sih semua harus waspada. Sayangnya masih Ada aja orang yg cuek bebek. Keluar gak oake masker, haha hihi di warung atau naik motor ntah ke mana. Huh pengen ngejitak. Semoga wabah ini segera berlalu ya.. kangen dunia yang dulu
ReplyDeleteInfonya bermanfaat mb. Soalnya bnyk yg tanya2 ttg PSBB. Jadi klu ada yg tny saya bs jawab. Mksh mbs
ReplyDeleteMasyAllah teteh isi tulisannya mengedukasi dan lengkap banget. Semoga tulisan ini dibaca banyak orang ya agar ada banyak orang yang teredukasi juga. Semoga pandemi ini segera selesai ya. Kangen pulang ke bandunh aku
ReplyDeleteTerimakasih udah berbagi informasi penting ini, Mbak. Semoga banyak yang baca, biar semakin banyak yang paham, agar program pemerintah ini bisa sukses, dan penyebaran virus bisa berkurang.
ReplyDeleteAamiin yaa teeh.
ReplyDeleteNah soal belanja bener banget, mamak2 jangan ampe panic buying, kasihan yang laen ntr ga kbagian.
Alhamdulillah aku aman kalo soal stok makanan dan masakan. Ada mamang sayur yang bisa dipesen by wa, di taro di pager aja. Ato indomaret yang cuma 50 m buat jajan secukupnya.
PSBB di Cimahi ga jelas nih..masih rame ternyata orang di luar rumah terlebih di masa puasa ini banyak yang ngabuburit geura..rame engga kaya ada PSBB
ReplyDeleteTrima kasih tipsnya. Semoga masyarakat patuh dan disiplin saat psbb agar pandemi ini cepat berakhir
ReplyDeletedi Tangerang juga PSBB diperpanjang sampai 18 Mei, aku pun sebisa mungkin nggak keluar rumah kecuali belanja keperluan dapur. Semoga corona cepat hilang ya :)
ReplyDeleteSejak PSBB aku asli gak pernah keluar rumah sih, suami yang beli kebutuhan sehari-hari dan belanja sayuran via whatsapp ke mang sayur trus dikirim ke rumah, jadi beneran gak tahu nih situasi di luar sana.
ReplyDeleteSemoga situasi segera membaik dan normal kembali yaaah
Bagaimana suasana PSBB di Bandung? Semoga pandemi bisa segera putus rantai penularannya, ya. Jadi bis akembali beraktivitas normal
ReplyDeleteSemoga pandemi i i seger berakhir ya. Saya tidak bisa bayangkan kalau daerah saya mengalami PSBB juga. Pasti sedih. Sekarang alhamdulillah di tempat saya masih bisa tarawih berjamaah di masjid kampung. Semoga zona hijau di semua daerah bisa dipertahankan
ReplyDeleteIbu saya ada keluhan di kakinya. Tapi kami belum berani ke RS jadi konsultasi via online. Memang nakespun membatasi kontak dgn pasien2 yg datang ke fasker
ReplyDeleteSemua poni-ponya memang betul mbak. Di Bandung PSBB hampir setiap hari di check point. Tapi semakin kesini malah makin rame meskipun ada PSBB juga.
ReplyDeleteSemoga semua orang bisa patuh ya terhadap aturan PSBB ini. Aku gemes banget soalnya sama orang-orang santuy. Kayak yang gak ada takut-takutnya sama covid 19. Aku juga berharap, semua tempat deh bisa PSBB lebih ketat. Bandung sudah merasakan kan ya manfaat PSBB ini. Jumlah yang terdeteksi, indeksnya semakin kecil. Kalo bisa lebih ketat, dan dilakukan di banyak tempat, pasti bisa makin landai deh kurvanya.
ReplyDeleteSebetulnya, langkah-langkah physical distancing atau PSBB nggak ribet, ya. Tinggal masyarakatnya yang mau menerapkan atau nggak. Kalau memang harus keluar rumah karena kerja, mau gimana lagi. Tapi kalau keluar rumah cuma untuk main, itu yang bikin gemes banget.
ReplyDeleteAda beberapa catatan penting di saat PSBB seperti sekarang ini. Semoga bisa menekan angka penularan COVID19. Makasih catatannya ya mba. Ini poin-poin yang harus diperhatikan sama masyarakat.
ReplyDeleteDi Jogja masjid-masjid sementara ini ditutup kecuali untuk adzan. Ga ada salat jamaah dan salat jumat juga. Semoga pandemi ini segera berlalu
ReplyDeletewah baru tahu masker harus dicuci di air panas, mbak. biasanya saya cuma cuci dengan sabun deterjen saja, karena katanya virus akan luruh dengan sabun, karena dia sifatnya seperti lemak, mudah luruh dengan dicuci sabun. but thanks infonya
ReplyDeleteaku pun menerapkan protokol keluar masuk rumah untuk semua penghuni dan siapapun yang akan masuk rumah mbak. ya gapapa ya demi keselamatan kita bersama hehe :D
ReplyDeleteTeteh...tanggal 16 besok, daerah Arcamanik lockdown.
ReplyDeleteSemua orang gak boleh bebas keluar-masuk wilayah ini karena sudah zona merah.
Sedih banget, teh...tapi semoga ini bisa menjadi langkah terbaik memutus rantai pertumbuhan si corona virus.
terima kasih untuk tips dan triksnya mbaaa. Yang penting itu adalah komitmen, disiplin dan pengertian dari kita semua ya. Jangan keluar kalau ngga urgent bangeeet
ReplyDeleteJadi keingetan hari ini harus mencuci masker kain yang udah dikeluarin dari tas. hehe. Thanks sudah mengingatkan. Ternyata biar cepat mati kumannya pakai air panas ya. TFS
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^