Selama ini sepanjang pengetahuan saya, masalah pentingnya asupan gizi yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak hanya berlaku untuk anak balita. Masalah kekurangan gizi dan masalah stunting pada balita lebih mendapat perhatian khusus mengingat masa-masa tersebut merupakan masa emas tumbuh kembang anak.
Gizi untuk Remaja
Pada kenyataannya proses pertumbuhan dan perkembangan masa remaja berlangsung pesat dan menyebabkan peningkatan kebutuhan gizi bagi mereka. Sehingga kebutuhan gizi untuk remaja pun perlu perhatian khusus. Serupa dengan kebutuhan balita, permasalahan gizi akan muncul jika asupan gizi untuk remaja tidak sesuai dengan kebutuhannya.
1. Persoalan Malnutrisi (Gizi Salah)
Saya memiliki dua orang remaja yang perlu diperhatikan kebutuhan gizinya. Sebisa mungkin menjaga agar anak-anak saya tidak mengalami malnutrisi atau gizi salah. Memperhatikan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh remaja agar anak-anak tidak kekurangan gizi atau kelebihan gizi.
Mengenai pemenuhan gizi bagi anak lelaki di rumah, saya tidak begitu khawatir. Justru anak perempuan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari saya. Seperti anak gadis pada umumnya, putri saya sangat memperhatikan bentuk tubuhnya. Apabila berat badannya naik, dia bakalan riweuh.
Remaja putri lebih senang memiliki tubuh yang ramping. Bagi mereka itu bentuk tubuh yang menarik. Sehingga berbagai cara akan mereka lakukan untuk memiliki bentuk tubuh yang ideal salah satunya menjaga berat badan dengan membatasi porsi makannya.
Apabila tidak diperhatikan, diet yang dilakukan remaja putri bisa menyebabkan anak mengalami berbagai kekurangan gizi. Dan kondisi tubuh yang kekurangan gizi dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami penyakit infeksi, daya konsentrasi yang lemah dan produktivitas menurun.
Di saat saya tidak begitu khawatir dengan kebutuhan gizi remaja putra, tetangga sebelah rumah justru lebih fokus pada asupan gizi anak lelakinya. Bukan masalah kekurangan gizi, justru anak laki-lakinya itu kelebihan asupan makanan. Karena sering mengonsumsi makanan, terutama makanan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi, anak remaja itu kelebihan asupan energi.
Menurut ibunya, anak lelakinya itu lebih sering jajan di sekolah atau di lingkungannya yang banyak menyediakan jenis jajanan yang beragam. Selain itu, menurut tetangga saya, anaknya mengalami kelebihan asupan energi dan memiliki tubuh gemuk akibat kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan.
Serupa dengan masalah kekurangan gizi, kelebihan gizi juga dapat menurunkan produktivitas dan meningkatnya resiko penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, penyakit jantung atau stroke di masa yang akan datang.
2. Kebiasaan Makan yang Salah pada Remaja
Sebagai ibu dari dua orang remaja, saya harus berhati-hati agar anak tidak melakukan kebiasaan makan yang salah pada anak-anak. Terutama kakak yang paling sering mengabaikan jam makan. Itu hanya salah satu kebiasaan makan yang tidak baik pada anak remaja. Sebenarnya ada beberapa perilaku makan anak yang salah lainnya dan bisa menyebabkan gangguan asupan gizi seperti:
Meal skipping
Yang dimaksud meal skipping yaitu kebiasaan makan seseorang yag melewatkan waktu makan. Biasanya yang paling sering dilewatkan adalah waktu makan pagi atau sarapan. Membujuk anak untuk mau sarapan merupakan PR terbesar saya untuk si sulung. Dia paling sering mengabaikan sarapan. Kebiasaan melewatkan sarapan ini memang sama dengan kebiasaan ayahnya. Anak dan ayah itu sering melewatkan sarapan. Kalau ayahnya melewatkan sarapan karena merasa cukup dengan ngopi, berbeda dengan anaknya yang malas sarapan dengan alasan belum lapar.
Penyebab meal skipping lainnya yaitu kebiasaan ngemil yang berlebihan, aktivitas yang padat, terpengaruh dengan kebiasaan teman sebayanya atau meniru pola makan yang dilakukan keluarga di rumah. Kebiasaan meal skipping dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti kekurangan berbagai zat gizi (defisiensi), obesitas sentral atau gangguan fungsi organ tubuh seperti jantung, hati dan ginjal.
Mengonsumsi makanan tidak sehat
Remaja cenderung memiliki kebiasaan makan yang kurang sehat seperti jarang makan buah dan sayur. Mereka lebih sering mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi atau sering mengonsumsi minuman yang kandungan gulanya tinggi.
Apalagi sekarang banyak minuman dan makanan yang sedang kekinian. Anak remaja senang mengonsumsi makanan dan minuman tersebut dengan dalih ingin ikut kekinian. Mereka tidak terlalu memperhatikan kandungan gizinya yang penting ikut nge-trend. Padahal konsumsi makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan resiko terkena penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, obesitas, hipertensi dan diabetes mellitus.
Anoreksia dan Bulimia
Gangguan makan (eating disorders) yang sering dikaitkan dengan depresi yaitu anoreksia dan bulimia. Penderita anoreksa nervosa biasanya ditandai dengan adanya rasa takut berlebihan apabila berat badannya bertambah. Selain itu penderita anoreksa nervosa biasanya ditandai juga dengan gangguan persepsi pada bentuk tubuh.
Mereka yang menderita anoreksia memiliki obsesi memiliki tubuh kurus dan melakukan banyak cara agar bisa mendapatkan tubuh yang ideal menurut mereka. Biasanya mereka melakukan diet ketat dengan cara tidak mau makan banyak sehingga berdampak kekurangan gizi.
Sedangkan bulimia yaitu kondisi seseorang yang selalu ingin makan tetapi tidak mau mengalami kenaikan berat badan, sehingga dia akan memuntahkan makanan yang baru saja dia makan. Kelainan bulimia ini merupakan gangguan mental yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa. Frekuensi muntah yang terlalu sering juga bisa mengakibatkan infeksi saluran cerna bagian atas..
Kedua gangguan makan ini tentu saja tidak baik dan dapat mengganggu fungsi organ tubuh seperti gangguan pada hati, jantung dan ginjal.
Pentingnya Gizi bagi Remaja
Mengingat pentingnya gizi untuk anak remaja, saya harus memperhatikan pola makan anak-anak di rumah, jangan sampai mengalami gangguan makan atau salah menerapkan pola makan. Selain itu saya juga harus memberi pengertian pada anak bahwa kebutuhan gizi diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Anak-anak saya itu juga harus tahu jika berbagai zat gizi yang terkandung dalam makanan sehat itu diperlukan tubuh untuk memelihara dan menyusun jaringan tubuh.
Apalagi usia remaja seperti anak-anak saya, terjadi perubahan struktur tubuh dan peningkatan kebutuhan gizi. Oleh karena itu mereka juga harus memperhatikan asupan makanannya agar selalu sehat.
Saya akui, cukup mudah membicarakan tentang masalah makan dengan anak laki-laki saya. Sedangkan kepada anak perempuan saya, masih perlu diberikan pengertian lagi agar dia mau makan dengan teratur. Termasuk memberikan pengertian tentang body image atau persepsi dirinya terhadap bentuk tubuh yang ingin selalu langsing. Saya tekankan pada anak perempuan saya untuk lebih mementingkan kesehatan dengan memenuhi kecukupan gizi untuk tubuhnya.
Alhamdulillah sekarang anak perempuan saya tidak melewatkan sarapan lagi. Memang butuh waktu dan kesabaran untuk bisa meyakinkan anak remaja itu. Apakah teman-teman juga memiliki permasalahan yang sama? Menyadarkan kebutuhan gizi untuk anak-anak? Sharing, yuk!
Salam takzim
48 Comments
Waah, obrolan mamak2 yang punya anak remaja nih. Kalo di rumah dari dulu mewajibkan sarapan dan makan pada jamnya, jadinya dah teratur. Cuma kalo masalah jenis makanan, ga harus nasi juga tergantung maunya apa yang penting sama2 karbo.
ReplyDeleteCuma semenjak Pandemi, makan ga beraturaan seiring dengan jam tidur yang ga teratur. Sekarang terbiasa makan kalo paas laper hahhaa dan seringnya goput yang promo, duuh
Kalau ini, kebetulan pak suami rajin (kebangetan malah rajinnya) nyuapin anak-anaknya kalo pagi!
ReplyDeletePokoknya dia ga mau tau, pagi itu harus sarapan, dan karena anak anak, jadi ya yang mereka suka aja, kayak telor didadar agak asin sama nasi putih atau saya buatin nasi kepal sama nori ala ala jepang gitu
Betul betul. Saat ini usia anakku 6 dan 11 tahun dan memang berbeda sekali. Alhamdulillah si 6 tahun ini sudah tidak ada drama GTM, sudah mulai lancar pola makan dan porsi makannya. Mungkin karena sudah beranjak tumbuh menjadi anak-anak, bukan balita lagi. Nah si 11 tahun ini, aku tu kaget sekali. Mbak. Waktu pemulihan dari covid 19, anaknya makan banyak sekali. lauk bisa 3 dan nasi bisa nambah 3 kali dengan porsi banyak. Berat badannya sudah kejar-kejaran denganku, tingginya dah hampir sama dengan abinya. Tapi menurut ibu-ibu yang lain, nanti ada masanya dia akan mengerem. Nah, periode mengeremnya ini untuk anak cowo sepertinya sih enggak begitu mengkhawatirkan ya. Tapi untuk anak perempuan nihc, yang biasanya baper dengan tubuh kurus, butuh banget pendampingan dari ortunya ya. Aku jadi nambah wawasan nih dari postinganmu, tks ya, Mbak
ReplyDeleteKebutuhan gizi anak remaja memang mesti diwaspadai, karena di usia ini mereka sedang labil dan sering bermasalah dengan kepercayaan diri. Kebetulan kedua anak saya laki-laki, jadi lebih mudah memang bilangnya. Menyajikan makanan, mengingatkan untuk teratur makan dan tetap bergerak agar tak ada timbunan kalori.
ReplyDeleteIdealnya kebiasaan makan yang baik memang dimulai sejak kecil. Tetapi, memang kadang-kadang ketika remaja suka mulai timbul masalah. Apalagi mereka mulai memperhatikan bentuk badan. Sayangnya kadang-kadang salah informasi dan pola makannya jadi gak tepat
ReplyDeleteSetuju banget sama ini, nanti bakalan terus kebawa sampe gedee, kebiasaan2 itu yaa. Kadang anak remaja suka maunya sendiri, makan jugaa kadang sembarangan, tapi ada masanya ko, dia mulai berfikir juga tentang bentuk badannya, kesehatannya dllnya.
Deletedi setiap tingkatan usia memang kebutuhan gizi kita berbeda - beda ya... anak- anakku 2 -2 nya masuk usai remaja nih.
ReplyDeletePR banget ini memang persoalan gizi remaja sepertinya ya mbak, saya punya keponakan yang udah SMP, duh pola makannya, seneng yang serba instan dan minuman yang nggak sehat gitu 😅
ReplyDeleteThaks for sharing ya mba. Ini bakalan aku alami nanti.
ReplyDeleteDan ya kenapa ya kalo soal sarapan, anak² itu gak masih kecil gak sudah besar, tetep gak suka sarapan ya, padahal itu salah satu kunci utama nutrisi ke otak ya.
Iya anak juga harus diedukasi ya mba pentingnya gizi dan cukup untuk pertumbuhan mereka jadi ngga ada lagi skip sarapan karena takut gemuk misalnya
ReplyDeleteAnakku paling susaaahhhh kalo disuruh makan buah.
ReplyDeleteTapi dia pengin punya kulit muka yg sehat
Ya syusyaahhh
emang ribet sih ngajarin gaya hidup dan pola makan sehat k anak
Ini penting untuk saya pahami sebelum anak-anak beranjak ke usia remaja
ReplyDeleteKarena otomatis saya harus memperhatikan ini apalagi anak saya tipikal picky eater yang harus saya ubah
iya benar ya mba... yang paling sulit itu memanng membiasakan anak untuk sarapan ya karena banyak saja alasannya. Padahal banyak banget manfaat sarapan untuk tubuh, dan mengabaikan sarapan bisa membuat gizi salah ya... Trims mba, membaca artikel ini jadi belajar banyak
ReplyDeleteAnak remaja nih yang kadang kita sepelein soalnya ngerasa udah gede ga perlu diawasi lagi huhuhu. Apalagi kadang anak abege itu ga mau minum susu
ReplyDeleteBanyak belajar banget dari tulisan teteh.
ReplyDeleteSemoga dengan memenuhi kebuthan gizi anak remaja dari lingkungan terkecil yakni keluarga, bisa meningkatkan produktivitas remaja seusianya.
Rumit juga yaa, teh...punya anak remaja.
Anak remaja tuh sudah mulai terpengaruh dengan teman-temannya sih ya. Godaannya tuh kalau ada jajanan yang sedang trend, pasti bakalan nyobain mulu dalam satu periode tertentu. Sabar aja sih bisanya kalau menghadapi anak remaja gini. Diatur kayak anak kecil udah ga bisa hehehee...
ReplyDeleteDua anakku juga gitu mbak, kalau disuruh sarapan, pasti bilangnya belum lapar.
ReplyDeleteIya ya, selama ini kalau bicarain nutrisi buat tumbuh kembang, fokusnya ke balita. Padahal remaja juga masih dalam fase pertumbuhan
Nah itulah yang jadi concern kita, saya merasa yg sudah tua aja urusan makan porsi sayuran dan buah masih tergolong kecil. Suka banget nasi dan lauk kering.
ReplyDeleteAku dulu remaja diet berlebihan sih...wkwkwk...smp kuruus banget. Nah, pas anakku abg, eh makan melulu jadi hrs di rem. Aku ga mau kan kalau dia overweight. Gitu ya remaja ababil...ada yg ga mau makan, ada yg makan melulu...
ReplyDeleteAnak2 yg mulai beranjak dewasa memang mulai concern ke bentuk tubuh ya. Anak saya dua duanya laki-laki dan sedang doyan-doyannya makan. Untungnya mereka tertib olahraga tanpa harus disuruh2. Makasih info n sharingnya mbak
ReplyDeletePunya anak remaja memang super complicated.
ReplyDeleteAnak2 bukan...dewasa belum.
Jadi yaa....ortu memang kudu terus intervensi dan concern seputar pemenuhan gizi untuk remaja.
Anakku paling heboohh kalo ada promo burger
ReplyDeletekubilang itu junk food lhoo.
tapi ya, gimana remaja emang suka yg trending
Etapii alhamdulillah, belakangan ini dia suka makan pecel ughaa :D
kebutuhan gizi anak di setiap usia memang beda-beda ya, anakku lagi masuk ke masa pre-teen atau pra remaja nih, untung aja baca review kamu mba :)
ReplyDeleteInformasi yang penting nih, kebetulan saya punya anak remaja juga. Dan memang betul, seringkali mereka lupa jam makan.
ReplyDeleteSama banget kayak anak-anak saya, Mbak. Kalau sama anak laki, rasanya gampang banget ngobrol masalah makanan. Apa aja dia juga doyan, pokok gak rewel dan bisa nrimo. Kalau terasa lapar langsung inisiatif ambil piring. Sama Najwa, beuh, harus ngingetin terus dan agak pilih-pilih. Sekarang takut gemuk pula. Hadehhh, PR banget ini.
ReplyDeletePas banget nih baca tulisan mbak. Anakku usia 12 dan 15 tahun sudah abg hehehe... Iya yach mereka ikutan makanan kekinian kayak temen2nya deh apalagi pas makan di mall. Makanya kita sebagai orangtua mesti makin berhati2 menjaga asupan gizi dan nutrisi anak2 remaja biar ga salah makan dengan kandungan yang kurang baik bagi kesehatan.
ReplyDeleteAhh.. ternyata meal skipping tuh ga bagus yaa.. Emang sih klo udah remaja biasanya pengin tubuhnya langsing, jadi melewatkan sarapan. Padahal kan sarapan itu penting banget untuk tubuh. Seharian beraktivitas tentunya membutuhkan energi yang tidak sedikit.
ReplyDeleteUntung banget iniii, baca artikelnya mba Nurul. penting sekali untuk mengetahui kebutuhan gizi anak, terutama remaja ya mba.
ReplyDeleteTerimakasih mba sayaang,, Loph U Full ..
Aku biasanya kalau pemenuhan gizi gini selalu ingat dengan angka kecukupan gizi juga. Itu yang menjadi tolak ukurku juga untuk memberikan makanan yan gsehat dan bergizi
ReplyDeleteAku ad ponakan perempuan dan jagan makan tuh keke kebangetan. Padahal masih masa pertumbuhan. Tapi memnag sulit hari gini mengenalkan kebutuhan gizi terutama pada remaja putri, karena di luar sana yang jadi acuan cantik itu langsing bukan kecukupan nutrisi yang penting. hiks!
ReplyDeleteAnak saya belum remaja. Tapi saya pernah jadi remaja, dan saya mengakui dulu waktu saya remaja, saya punya masalah makan.
ReplyDeleteKetika saya remaja dulu, saya sangat sibuk dengan tugas sekolah. Sehingga saya sering tidak bisa menikmati makan karena merasa makan itu mengganggu waktu saya untuk mengerjakan tugas sekolah.
Ternyata, saya tidak menyadari bahwa saya jadi sering kurang gizi. Saya jarang makan sayur sehingga saya sering punya masalah pencernaan dan jelas gangguan mood. Gangguan mood ini yang kadang menyulitkan saya dalam berhubungan sosial.
Nanti kalau anak saya remaja, saya ingin anak saya tetap bersama saya supaya saya bisa memastikan dia makan dengan teratur dan gizinya lengkap. Supaya dia tidak punya masalah mood seperti saya.
Akkk deg2an bacanya karena punya anak remaja yg picky eater, makannya pilih2 bgt jadi Emak kudu ekstra nyuruh2 kudu makan ini dan itu, baca2 ini aku langsung inspeksi kecukupan gizi anakku Mak
ReplyDeleteRemaja emang riskan banget mengalami mal nutrisi. Kalau yang cowok senang makan apa saja, terkadang asal enak, kurang mau makan sayur. Nah pengalaman saudara saya yang punya anak gadis beda lagi, dia diet sekencang2nya agar kurus. Jadi sering skip makan dan kalaupun makan, gak lengkap yang bisa memenuhi semua unsur gizi. Emang tuh ya jadi orang tua, kita gak bisa abai terhadap kebutuhan gizi dari mereka anak-anak sampai remaja dan bahkan dewasa :)
ReplyDeleteIya ya remaja putri cenderung lebih berhati-hati soal asupan makanan karena takut gemuk tapi kalau tidak diiringi ilmu cukup bisa kurang gizi malah ya..
ReplyDeleteUrusan makan bagi anak anak jadi tantangan tersendiri ya Mak. Anak dua atau tiga, beda beda karakter dan kebiasaannya soal makanan.
ReplyDeleteAnak remaja memang banyak yang suka dengan makanan dan minuman kekinian ya. Anakku makan sayur masih pilih2, gak semua sayur suka. Anakku yang cewek, makannya malah teratur 3 kali, cuma porsinya gak banyak, makan banyakan dikit udah gak mau, kenyang katanya.
ReplyDeletenyuruh makan anak remaja itu emang kadang bikin kesel ya teh. jawabannya suka dientar2 melulu. kayak si aa yg hobinya brunch gegara bangun kesiangan mulu hadeuhh
ReplyDeleteKalau di keluargaku justru anak perempuan yang diwanti-wanti makan dengan baik. Haha. DOktrin ibuku, anak perempuan harus doyan sayur. Harus cukup makan dsb. Itu udah sejak aku remaja selalu diingatkan. ALasannya ya itu, karena perempuan nantinya yang akan mengandung, melahirkan dan menyusui. Trus juga biasanya perempuan ntar yg menjadi ibu dan harus asih contoh pola makan yg bener ke keluarga.
ReplyDeleteYup, pemenuhan nutrisi di masa remaja juga penting banget, soalnyal bakal berpengaruh pada kesehatan sampai dewasa...
ReplyDeleteAku sendiri juga gini, kak..
ReplyDeleteAnakku keduanya perempuan dan sedari kecil agaknya mereka keseringan denger kalo mama mengeluh gendats...
Jadi mereka ketakutan makan berlebihan sendiri.
Asal sudah kenyang, udah...gak mau makan lagi.
Heuheuu..
Untuk poin malnutrisi saya suka khawatir sama poin yg mengkonsumsi makanan tidak sehat. Krn anak2 AbG itu kan sedang suka2nya jajan ini itu atau makanan kekinian yg bisa jadi salah satu makanan tidak sehat
ReplyDeleteAnak bungsuku sejak jadi mahasiswa enggak mau sarapan berat macam nasi. Tapi kalo sarapan oat, atau minum susu sama roti selembar gitu masih mau sih. Padahal dari kecil udah kebiasaan sarapan nya nasi, hahaha
ReplyDeleteWah ternyata penting banget ya mak memperhatikan kebutuhan gizi anak remaja. Apalagi anak remaja nih suka diet nggak sehat gitu, kewajiban kita sebagai orangtua buat mengawasi yaaa
ReplyDeleteWaktu aku remaja dulu, aku pemakan segala sih. sama sekali nggak mikir bakal nambah gemuk. Mungkin karena dulu makanan kekinian yang tinggi kalori blom sebanyak sekarang ya. Paling jajan tuh bakso atau burger. Itu juga nggak sering. Lebih sering makan masakan rumah si. Justru setelah mulai kerja itu kebiasaan makanku baru berubah. jadi kebanyakan junk food.
ReplyDeletejadi ingat dulu pas masih remaja, eaa.. aku dulu sering banget skip meal. terus makanan yang aku konsumsi kandungan nutrisinya juga ga jelas. soalnya dulu di asrama. ingat banget dulu sarapan pakai nasi, kecap, minyak, dan ikan asin... heheheh
ReplyDeleteSamaan deh ya kalau masalah anak remaja males sarapan. Itu anakku yang pertama susah banget sarapan, tapi klo makan dan ngemil itu malam gak kira-kira. Bisa ngemil telor dua dikasih keju, makan mie fan snack. Susah banget dibujuk supaya sarapan dan makan teratur biar jam malam gak ngeronda di dapur
ReplyDeleteAku jadi inget zaman aku masih ABG, ga suka sama sayur kecuali mamaku yg masak.
ReplyDeleteternyata bukan hanya anak saat kecil saja butuh giizi
ReplyDeletesaat anak dah remaja pun butuh banget huhuhu penting ini gizinya ya mak
peer buat kita
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^