Tips Melatih Konsentrasi Anak
![]() |
Ilustrasi : yuni1980.wordpress.com |
Setiap orang tua menginginkan anak
mereka dapat berhasil di sekolahnya. Belajar dengan tekun dan menguasai
pelajaran yang telah diberikan oleh gurunya. Lalu bagaimana jika anak kesulitan
belajar karena gangguan konsentrasi? Beberapa orang tua barangkali sering
menemukan anaknya kurang berkonsentrasi ketika sedang belajar. Akibatnya anak
tidak dapat menguasai pelajaran.
Anak dikatakan terganggu
konsentrasinya ketika ceroboh mengerjakan tugas, gagal mengikuti instruksi atau tugas tidak
selesai, terlihat seolah tidak mendengar saat diajak berbicara, mudah lupa,
mudah terganggu, gagal mempertahankan konsentrasi pada tugas serta kesulitan
mengelola tugas dan kegiatan pribadi.
Ciri-ciri ini berdasarkan Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorder-IV-TR (DSM-IV-TR) edisi terbaru panduan bagi psikiater atau psikolog dalam mendiagnosa gangguan pada individu. Enam saja dari ciri-ciri itu terdapat pada anak, maka dapat dikatakan anak mengalami gangguan konsentrasi.
Ciri-ciri ini berdasarkan Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorder-IV-TR (DSM-IV-TR) edisi terbaru panduan bagi psikiater atau psikolog dalam mendiagnosa gangguan pada individu. Enam saja dari ciri-ciri itu terdapat pada anak, maka dapat dikatakan anak mengalami gangguan konsentrasi.
Apa sebenarnya yang menyebabkan anak
mengalami gangguan konsentrasi? Ada tiga penyebab yang membuat anak terganggu
konsentrasinya. Pertama, Faktor Eksternal.
Lingkungan di tempat anak belajar tidak mendukung. Suasana yang gaduh dan
menarik perhatian anak dapat membuatnya mengabaikan tugas. Selain itu, pola pengasuhan orang tua
yang bersifat menerima atau memperbolehkan apa saja yang dilakukan anak dapat
mempengaruhi tingkat konsentrasinya. Contohnya, orang tua membiarkan anak melakukan hal
lain ketika buah hatinya kesulitan mengerjakan suatu tugas. Alangkah lebih
baiknya jika orang tua membantu anak menyelesaikan tugas sampai selesai dan
tidak beralih pada kegiatan lain.
Kedua,
Faktor Psikologis. Anak yang memiliki kemampuan sosialisasinya minim, akan
sulit berkonsentrasi jika ada temannya yang lebih berani di kelas. Kaget,
khawatir dan takut ketika temannya dapat lebih aktif di kelas. Anak mengalami
tekanan ketika mengerjakan sesuatu sehingga tidak konsentrasi dan tidak bisa
lebih fokus.
Ketiga,
Faktor Internal. Gangguan di otak daerah frontal
(depan) dan parientalis (samping)
dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi. Karena sistem di otak menformulasikan
fungsi-fungsi aktifitas seperti
penglihatan. pendengaran, motorik dan fungsi lainnya. Jika jaringan dalam otak
terganggu maka input yang masuk ke otak tidak akan maksimal. Gangguan ini bukan
karena bawaan lahir, tetapi bisa didapat karena terkena infeksi otak, misalnya.
Setelah mengetahui penyebab anak
tidak dapat berkonsentrasi, maka akan dengan mudah dicari bagaimana cara
menanganinya. Tips melatih konsentrasi anak, diantaranya : Pertama, ketika anak tidak bisa berkonsentrasi karena waktu bersosialisasinya
kurang, maka beri kesempatan padanya untuk bergaul seluas-luasnya dengan teman-teman sebayanya. Contoh : ketika anak
mengikuti lomba menggambar. Dia tidak menyelesaikan gambar tetapi sibuk melihat
ke arah peserta lainnya. Maka untuk mencegah anak kehilangan konsentrasi, berikan
dia waktu bermain dengan yang lain sebelum perlombaan. Orang tua juga dapat
menyediakan berbagai aktifitas menarik yang tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk dikerjakan.
Kedua,
orang tua dapat mengajak anak bekerja sama ketika akan mengerjakan tugas.
Menentukan waktu penyelesaian tugas yang diinginkan orang tua dan disesuaikan
dengan kemampuan anak. Ketika anak bisa menepati target waktu yang telah
direncanakan, berikan pujian, hadiah atau penghargaan lainnya kepada anak. Hal
ini dapat memberikan motivasi bagi anak untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan padanya.
Ketiga,
perlu diketahui jika daya konsentrasi setiap anak berbeda berdasarkan usianya. Untuk
usia anak yang masih kecil, waktu yang diperlukannya untuk konsentrasi pun cenderung
tidak lama. Oleh karena itu, pecah waktu
belajarnya beberapa kali. Contohnya, untuk anak yang masih kecil, jam belajar
yang satu jam, dapat dipecah menjadi 3 kali (per 20 menit) diselingi dengan
istirahat selama lima menit. Bila anak sudah bisa berkonsentrasi dengan waktu
20 menit, dapat ditambah jam belajarnya. Yang perlu diingat, pemberlakuan jam
belajar harus memperhatikan usia dan kemampuan dari anak itu sendiri.
Semoga
bermanfaat.
Sumber : Kumon Class Diary
Related Post :
Tipe Gaya Belajar Pada Anak
Metode Membentuk Karakter Anak
Kiat Mengatasi Anak Temper Tantrum
Tips Membangun Karakter Anak Tahan Banting
Tangki Cinta Pada Anak
Related Post :
Tipe Gaya Belajar Pada Anak
Metode Membentuk Karakter Anak
Kiat Mengatasi Anak Temper Tantrum
Tips Membangun Karakter Anak Tahan Banting
Tangki Cinta Pada Anak
Akan saya coba praktekan mbak jika sudah menikah dan punya anak hehehe
ReplyDeleteSemoga bisa dipraktekkan ya.. he..he..he
Deleteassalamualaikum..
ReplyDeletesalam kenal mbak nurul, saya mempunyai anak perempuan usia 7 tahun, dalam hal sosialisasi dengan teman-teman dirumah dia baik, tapi dengan teman-teman disekolah hanya anak-anak tertentu saja bisa dikatakan kurang, apa karena hal itu kebanyakan nilai-nilai pelajarannya naik turun, dia cenderung cuek dan pendiam,katanya gurunya kurang konsentrasi, gimana caranya ya..??dia gak ngerti nilai bagus atau jelek gak perduli...gimana ngasih pengertian ya...trims sarannya
Walaikumsalam..
DeleteKalau menurut saya, usia 7 tahun adalah masa anak baru mulai menyesuaikan pelajaran di sekolah. Jadi wajar saja jika nilai pelajarannya masih turun naik. Coba berikan penghargaan ketika nilai anak baik. Misalnya beri dia hadiah yang dia suka, beri pujian atau dengan cara memberikan elusan di kepala saja, bisa membuat anak merasa dihargai.
Jika masalah kurang konsentrasi, kita harus tahu dulu apa yang menyebabkan dia begitu, baru kemudian dicari pemecahannya. Komunikasikan dengan gurunya. Karena pendidikan untuk anak akan maksimal bila ada kerja sama yang baik antara orang tua dan guru. Semoga bermanfaat.