Teknologi Kekinian di Museum Gedung Sate

Sepertinya saya belum bisa move on dari cerita keseruan saat berkunjung ke Gedung Sate, deh! Ikon Kota Bandung yang terkenal dengan kemegahan arsitektur gedungnya. Selain itu nilai sejarah yang melatarbelakangi berdirinya yang konon disebut sebagai gedung terindah di Indonesia itu selalu menjadi kekaguman tersendiri bagi saya.

Salah satu bagian dari Gedung Sate yang terbuka untuk umum yaitu di bagian bawah dari gedung tersebut. Di sana kini telah dibangun sebuah museum yang berisi sejarah Kota Bandung sebelum berdirinya Gedung Sate hingga masa pemerintahan Hindia Belanda

teknologi kekinian di museum gedung sate
Museum Gedung Sate


Berbeda dengan museum lain, tempat yang menyajikan sejarah Kota Bandung ini menggunakan teknologi kekinian dalam menyajikan materi sejarah. Dengan teknologi yang canggih, sejarah perkembangan Kota Bandung disajikan dengan apik dan menarik.

Indonesia terkenal dengan kaya ragam budaya dan sejarah yang tidak boleh dilupakan. Nah, salah satu tempat yang bisa menyimpan atau mendokumentasikannya adalah museum. Memang sudah saatnya mendekatkan museum pada generasi muda. Namun jika museum terlihat kuno, tentu tidak akan menarik perhatian generasi milenial, bukan? Menarik perhatian mereka yang sudah terbiasa dengan teknologi digital.

Kehadiran Museum Gedung Sate sekaligus ingin menghilangkan anggapan yang mendeskripsikan museum hanya sebagai tempat penyimpanan jejak peristiwa dan bukti peninggalan masa lampau. Anggapan seperti itu harus segera ditinggalkan. Museum bukan hanya sebagai gudang artefak belaka. Di dalam museum kini kita bisa mengetahui sejarah menggunakan teknologi yang kekinian.

Museum Gedung Sate

Pergeseran deskripsi museum sebagai tempat kuno menjadi lokasi penyimpanan jejak peristiwa yang menarik kini dihadirkan di Museum Gedung Sate. Museum yang berada di bagian bawah gedung pemerintahan Provinsi Jawa Barat ini menyajikan tema sejarah yang dikemas dalam metode teknologi digital dan interaktif.

Museum itu dibuat untuk menghilangkan rasa dahaga akan sejarah gedung paling ikonik di Jawa Barat. Sebelum museum berdiri, akses warga untuk melihat lebih dekat Gedung Sate sangat terbatas.

Di dalam museum yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) pada tanggal 8 Desember 2017 ini, pengunjung bisa menikmati Interactive 3D Scale Model of Gedung Sate yang terpasang di  atas sebuah meja.

teknologi kekinian di museum gedung sate
Miniatur Gedung Sate

Miniatur tersebut bisa bergerak menutup dan terbuka, hingga gedung terlibat terbelah menjadi dua bagian. Di miniatur tersebut tergambar ruangan-ruangan yang ada di dalam Gedung Sate. Dan di belakang meja, terdapat layar besar di dinding yang menceritakan tahap demi tahap proses pembangunan Gedung Sate.

teknologi kekinian di museum gedung sate
Miniatur Gedung Sate

Di salah satu dinding yang ada di dekat pintu masuk, terdapat foto-foto bangunan di sekitar Gedung Sate sejak tahun 1800-an. Semua disajikan dalam bentuk rancangan infografis yang menarik sehingga pengunjung lebih mudah untuk memahami data yang disajikan.


teknologi kekinian di museum gedung sate

Di antara rancangan infografis yang menempel di dinding, tersedia juga beberapa layar kecil yang menyajikan video singkat perjalanan Kota Bandung. Pemandu yang memaparkan keadaan Bandung di era 1800-an sesekali menyentuh layarnya untuk menggambarkan suasana kota kembang sebelum Gedung Sate dibangun.

teknologi kekinian di museum gedung sate

Berjalan lebih masuk ke bagian dalam museum, kita juga bisa menemukan sebuah ruangan yang dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality. Dengan menggunakan Augmented Reality,  pengunjung bisa berfoto di sebuah layar mirroring yang membuat mereka seolah-olah berada di dalam suasana saat Gedung Sate sedang dibangun.

Tidak hanya gambar-gambar yang bercerita tentang sejarah Kota Bandung dan pembangunan Gedung Sate, di dalam museum juga tersimpan beberapa buku yang berhubungan dengan Bandung dan Gedung Sate, loh!

useum itu dibuat untuk membasahi dahaga akan sejarah gedung paling ikonik di Jabar. Sebelum museum berdiri, akses warga untuk melihat lebih dekat Gedung Sate sangat terbatas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Kepingan Sejarah di Museum Gedung Sate", https://bandung.kompas.com/read/2018/10/19/09105761/melihat-kepingan-sejarah-di-museum-gedung-sate?page=all.
Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani
Editor : Aprillia Ika
Museum itu dibuat untuk membasahi dahaga akan sejarah gedung paling ikonik di Jabar. Sebelum museum berdiri, akses warga untuk melihat lebih dekat Gedung Sate sangat terbatas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Kepingan Sejarah di Museum Gedung Sate", https://bandung.kompas.com/read/2018/10/19/09105761/melihat-kepingan-sejarah-di-museum-gedung-sate?page=all.
Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani
Editor : Aprillia Ika
Museum itu dibuat untuk membasahi dahaga akan sejarah gedung paling ikonik di Jabar. Sebelum museum berdiri, akses warga untuk melihat lebih dekat Gedung Sate sangat terbatas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Kepingan Sejarah di Museum Gedung Sate", https://bandung.kompas.com/read/2018/10/19/09105761/melihat-kepingan-sejarah-di-museum-gedung-sate?page=all.
Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani
Editor : Aprillia Ika
teknologi kekinian di museum gedung sate

Di tengah ruangan terdapat gambar desain arsitektur yang digunakan untuk gedung pemerintahan tersebut, disajikan di sebuah layar sentuh yang besar. Pengunjung dibebaskan untuk mencari informasi yang ingin diketahui dengan menyentuh layar sentuh tersebut.


teknologi kekinian di museum gedung sate

Ada juga bagian dinding yang sengaja dikoyak sebagai salah satu cara untuk mengetahui bagian sisi pembangunan gedung. Dari koyakan tersebut, jelas terlihat jika dinding Gedung Sate dibuat dari tumpukan batu gunung berukuran 1 x 1 x 2 meter yang berasal dari wilayah Bandung timur


teknologi kekinian di museum gedung sate

Di atas ruangan terdapat kaca patri berbentuk prisma yang dimanfaatkan sebagai bantuan penerangan alami. Ruangan bawah Gedung Sate jadi terlihat lebih terang meski berada di bagian bawah bangunan. Keberadaan kaca patri tersebut juga menunjukkan, jika arsiteknya benar-benar mempertimbangkan penerangan hemat energi. Cahaya yang tembus di antara kaca patri bisa mengurangi penggunaan lampu. Hemat listrik, deh!

teknologi kekinian di museum gedung sate
Kaca patri di langit-langit museum


Oh iya, saya pernah bercerita di postingan cagar budaya di blog ini, tentang sirine yang ada di ruangan menara Gedung Sate, sirine yang suaranya bisa terdengar hingga ke kota lain di luar Bandung. Masih ingat? Nah di dalam museum terdapat miniatur sirine tersebut. Penempatan miniatur sirine disandingkan di sebelah telepon kuno dan alat pemadam kebakaran.

teknologi kekinian di museum gedung sate
Miniatur sirine Gedung Sate

teknologi kekinian di museum gedung sate
Sirine di ruang atas Menara Gedung Sate

Ada juga wahana Virtual Reality yang membuat pengunjung seolah-olah menaiki balon udara dan terbang mengelilingi area sekitar Gedung Sate. Melihat pemadangan Gedung Sate dan bangunan lainnya dari atas balon udara. Benar-benar sebuah pengalaman yang menarik, deh!

Selain semua itu, terdapat cetak biru Gedung Sate hasil pemindaian 3D yang dilakukan secara detail oleh Tim Konservasi Candi Borobudur. Dari cetak biru tersebut kita bisa membangun Gedung Sate kembali, dengan sama persis berbekal data analisis pemindaian jika Gedung Sate runtuh.

Menariknya lagi dari cetak biru yang ditemukan, di setiap basement gedung di sayap kanan dan kiri gedung terdapat satu ruangan yang cukup luas. Sekitar 400 meter, yang tidak dapat ditemukan di gedung aslinya. Ternyata setelah dibuat lubang pada dindingnya, diketahui jika ruangan tersebut kosong, hanya berisi tanah liat. Ketebalan dindingnya sekitar 80 cm hingga 1 meter. Diduga ruangan tersebut sengaja dibangun, dengan fungsi sebagai penyeimbang bangunan. Sehingga bangunan Gedung Sate bisa tahan gempa.
Menarik sekali, bukan?

Senang sekali bisa melihat museum yang lebih menarik dari biasanya dengan teknologi kekinian di Museum Gedung Sate. Bisa dijadikan salah satu alternatif tempat wisata yang asyik dikunjungi saat liburan, deh!

Bagaimana teman-teman, tertarik mengunjungi Museum Gedung Sate? Museum ini dibuka dari Hari Selasa hingga Minggu dari jam 10.00 hingga jam 16.00. Hari Senin, museum ini libur. Oh iya harga tiketnya murah, kok! Hanya Rp. 5.000 saja.

Pengunjung yang berminat datang bisa melakukan registrasi online di websitenya yaitu museumgedungsate.jabarprov.go.id. Berikut ini tata cara registrasi online-nya:
  1. Pilih jadwal kunjungan. Bagi pengunjung yang datang rombongan dan membawa lebih dari 35 orang, dipersilakan untuk mengisi lebih dari satu jadwal kunjungan di hari yang sama.
  2. Pengunjung mengisi data diri atau data instansi terkait. Misalnya: school (pengunjung dari sekolah) FIT (pengunjung kurang dari 7 orang) atau GIT (pengunjung lebih dari 7-35 orang)
  3. Klik reservasi
  4. Jika sudah berhasil, calon pengunjung akan menerima email yang berisi tiket voucher dari Museum Gedung Sate. Tiker voucher tersebut sebagai tanda bukti reservasi.
Cukup mudah untuk memesannya, bukan? Yuk, main ke Kota Bandung dan berkunjung ke Museum Gedung Sate!

Salam takzim

Post a Comment

51 Comments

  1. Gedung Sate ini memang sangat menarik ya Mbak untuk dikunjungi dan diulas kemegahannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Destinasi yg ga boleh dilewatkan niiihh kalo cuss ke BDG
      Duh, mupeng ke Bandung lagi, euy

      Delete
  2. Wah, terimakasih banyak sudah berbagi informasi yang sangat bermanfaat ini Mbak.

    ReplyDelete
  3. Kebetulan saya belum pernah berkunjung ke sana nih Mbak, semoga suatu saat bisa mengunjungi gedung tersebut.

    ReplyDelete
  4. Wah megah sekali ya Mbak Gedung sate ini, jadi ingin segera liburan nih hehe.

    ReplyDelete
  5. Ketika berkunjung ke Bandung memang kurang lengkap rasanya jika tidak mampir dulu di Gedung Sate ini hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener nih aku baru sampai gerbangnya Gedung Sate aja belum pernah masuk, soalnya waktu itu hari libur. Tandanya harus balik lai tapi harus registrasi dulu ya

      Delete
  6. Ulalaaa, ternyata Gedung Sate SEMENARIK ITUUU
    Kirain cuman buat bekgrond pepotoan OOTD doang lho, Mak.
    Wahh, keren kalo ada museum yg go digitalized kayak gini yaaaa

    ReplyDelete
  7. Wah boleh nih masuk wishlist kalo ke Bandung...Reservasinya juga gampang ya...Kalo jadinya nambah banyak informasi ...selain sejarah.

    dianesuryaman dot com

    ReplyDelete
  8. Aku belum pernah masuk ke Museum gedung sate, harus registrasi dulu ternhata ya. Nanti deh mau registrasi biar bisa masuk ke sana, anakku suka masuk museum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama aku ya belum pernah. mlaha aku pikir itu tu bukan museum utk dikunjungi, melainkan kyk kantor pemerintahan apa gtu haha. Trnyata boleh ya masuk sana :D

      Delete
  9. Wah kalau ke Bandung harus berkunjung ke Museum gedung sate ini, tampak menarik sekali, dan jadi tau sejarah kota Bandung ya. Apalagi tiket masuknya juga murah. Makasih informasinya. Noted!

    ReplyDelete
  10. Huhuhu kan kan ada lagi yang bahas spot menarik di Bandung
    Gedung Sate ini nih pengen banget aku kunjungi setelah di list pertama ada Bosscha

    ReplyDelete
  11. owala ternyata museumnya pake teknologi kekinian ya teh. seru sati bawa anak2 kalo mampir ke sini pas main ke bandung lagi :)

    ReplyDelete
  12. Harus ke sini nih kalau ke Bandung lagi. Selama ini paling selain Gasibu y geologi. Atau tepar di lain alun. Nanti mah jelajah gedung sate juga ya

    ReplyDelete
  13. Wah baru tahu aku kalo ada museum gedung sate. Asik nih museum kekinian dan sepertinya harus seperti itu agar dapat menarik pengunjungnya.

    Btw salam kenal mbak. Jika berkenan dapat disinggah ke blog kami 😁

    ReplyDelete
  14. Wah baru tau nih. Mungkin sudah saatnya konsep gedung museum mengikuti perkembangan teknologi, tanpa harus meninggalkan nilai history di dalamnya. Biar menambah daya tarik tersendiri, terutama bagi kaum millennial yang enggan berwisata ke museum

    ReplyDelete
  15. Lama banget kita enggak ketemu ya, ketemu di sini, seneng nih rasanya. Btw, kapan ya au bisa ke Bandung, dan lama ya, biar bisa eksplor lebih banyak. Semoga bisa eksplor Bandung, ketemu dikau ya mba Nurur

    ReplyDelete
  16. Aku hanya lewat.. huhu belum pernah masuk nih mbaa. Kalau liburan nanti mau ajak anak2 ksana deh. Hari senin libur yaa. Aku baru tau.. siaaap ksana selain hari senin 😁

    ReplyDelete
  17. Selama ini, saya hanya melihat Gedung Sate dari area luar. Ternyata dalamnya gak hanya bersih. Tetapi, juga terlihat modern

    ReplyDelete
    Replies
    1. Model museum yang kekinian begini bisa kena banget untuk generasi milenial. Gak kayak zaman saya waktu masih remaja. Kayaknya dulu museum kesannya kumuh dan spooky :D

      Delete
  18. Jadi penasaran pengin ke sini. Senang jika melihat gedung bersejarah dapat terawat kaya gini

    ReplyDelete
  19. Kok baru tahu ada teknologi kekinian di gedung sate

    ReplyDelete
  20. Harus disimpan postingan ini. Waku itu aku sudah di depannya. Terus kata yang di situ masuk harus dfatra online dulu. Ternyata ini infonya. Penasaran banget dengan Museum Gedung Sate. Keren bener desainnya. Bahkan ditunjukkan bagian dalam dindingnya yaaa...Wah, bangga punya Gedung Sate sebagai cagar budaya Indonesia

    ReplyDelete
  21. Aku baru tau gedung sate sebagus ini pas awal tahun ini. Modern ya bagus interaktif juga sejarahnya bisa dinikmati dengan sajian berbasis teknologi

    ReplyDelete
  22. Ternyata bagus dan menarik ya isi gedung sate. Meskipun belum pernah ke sana sih. Bisa jadi bahan pembelajaran buat ortu dan anak-anak. Tiket masuknya juga tejangkau banget. Semoga suatu saat bisa berkunjung ke sana.

    ReplyDelete
  23. Seumur2 ke Bandung blm pernah masuk Gedung Sate..skrg malah pengin liat langsung gimana dalemnya..ternyata keren bgt yaa

    ReplyDelete
  24. pantesan kokoh banget. ternyata terbuat dari batu2 besar yaaa. itu bagian yg dikoyak itu bagus banget jd kita tahu apa sih bahan baku bangunan legendaris ini

    ReplyDelete
  25. Wah asyik nih saya aja yg orang Bandung blm.ke museum nya..jd pengen ke sana..

    ReplyDelete
  26. Wah, menarik mb... Banyak cerita unik ya ternyata tentang gedung sate ini. Menang sudah saatnya museum dibuat semenarik ini. Agar pengunjung banyak yang datang dan memperoleh pengetahuan baru tentang sejarah yang terdapat dalam museum atau gedung bersejarah yang dikunjungi.

    ReplyDelete
  27. Duuh, kebanggaan banget ya bisa masuk gedung sate. Dulu hampir aja cuma karena bertepatan sama liburan yg udah direncakan jauh hari jadi skip dl deh.

    ReplyDelete
  28. Menarik juga ya konsep penyajian informasi yang ada di Museum Gedung Sate ini. Bakalan enggak bosen mengelilingi museum jika informasi yang disajikan tampil secara beda gini.

    ReplyDelete
  29. Aku tuh belum pernah masuk gedung sate hanya pepotoan depannya aja sebagai penanda sudah main ke Bandung, ternyata sarat sejarah dan isinya keren ya

    ReplyDelete
  30. Aku belum pernah masuk kesini euy waktu itu cuma lewatin doank huhu nyesel ya kalau ke Bandung tapi ga ke Gedung sate ini. Btw dinding temboknya tebel juga ya itu.

    ReplyDelete
  31. Sayang bangwt kemarwn waktu ke bandung aku ga bisa masuk karnea udah malem. Jadi cuma foti2 di deoan GA

    ReplyDelete
  32. Tambah kereen memang ya mbaa.. suka deh dan semoga bisa main ke aini soon

    ReplyDelete
  33. Such nyesel kemarin pas ke Bandung ga mampir Gedung Sate. Ke Bandung itu memang ga cukup kalo cuman sebentar

    ReplyDelete
  34. Museum dengan pemandu yang pintar mengaduk perasaan pengunjung jadi hiburan tersendiri ya mba. Aku kesini cuma foto aja di depannya

    ReplyDelete
  35. Sirine yang bisa bunyi sampai keluar kota Bandubg benwean bikin kepo juga beberapa informasi dan kolekso lengkapnya. Tempat yang pas untuk belajar sejarah Bandung

    ReplyDelete
  36. padahal aku sering ke bandung tapi nggak pernah masuk ke dalam gedung sate jadi baru tahu bahwa ternyata ada museum gedung sate

    ReplyDelete
  37. Aku baru tau loh mba ttg gedung sate ini. Pas baca judulnya jadi kirain isinya sate. Ya ampunn. Busui lapar. Haha. Ternyata.. Duhh super kudet mah aku. Mana tiket masuknya terjangkau gini.

    ReplyDelete
  38. Aku pengen lihat tuh 3D virtual reality di Museum Gedung Sate. Keren yah...Kapan² ah nyempetin ke sana...

    ReplyDelete
  39. Heran Yuni tu. Kenapa dinamai Gedung Sate? Madura yang terkenal dengan Sate Madura aja nggak punya Gedung Sate. Hehehe

    ReplyDelete
  40. Asyik banget ya Mbak kalau semua sejarah perkemvangan suatu kota dari zaman dahulu sampai sekarang bisa disajikan interaktif dengan memanfaatkan teknologi digital. Bansung sudah memulainya.

    ReplyDelete
  41. Aku udah lama gak ke Museum dan penasaran juga sama Museum Gedung Sate. Apalagi udah dipadukan sama teknologi kekinian. Pastinya menarik banget ini

    ReplyDelete
  42. Oh ternyata bisa online pesen tiketnya ya mbak? kalau misalnya datang perorangan atau keluarga isi 4 org gtu aja bolehkah?
    Gak nyangka dalamnya gedung Sate pakai teknologi kyk gtu buat pameran benda2 bersejarah dan seninya :D

    ReplyDelete
  43. Penasaran jadi kpingin masuk deh mba selama ini klo k Bandung cuma foto depan di Gedung sate aja ternyata keren ya

    ReplyDelete
  44. Sayang banget pas aku tinggal di Bandung belum pernah masuk Gedung Sate. Padahal bagus gini museumnya. Koleksinya terawat dengan baik. Kayaknya kalau ke Bandung lagi disempatkan ke sini. Registrasi bisa online nih.

    ReplyDelete
  45. Wahh ternyata dalamnya seperti ini ya. Aku blm pernah masuk, lewat doang :) abis kirain gak bisa masuk, sepi2 gitu terus :)

    ReplyDelete
  46. Wah, makin keren ya museum gedung sate, makin canggih dengan penerapan teknologi

    ReplyDelete
  47. Bolak-balik ke Bandung tp blm pernah masuk ke Museum Gedung Sate..Palingan jalan-jalan, lewat doang di luar. Ternyata dalemnya oke punya ya. Hm... kapan2 masuk deh

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^