Ketahanan Pangan Melalui Teknologi Pangan

Sebagai penduduk Indonesia kita semua patut berbangga karena bumi Indonesia menyediakan kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan alam yang di antaranya menjadi andalan masyarakat sebagai sumber pangan. Masalah ketersediaan pangan untuk seluruh penduduk di suatu wilayah mestinya jadi sasaran utama kebijakan suatu negara. Begitu pula dengan di Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk banyak, kini menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.
 
Ketahanan Pangan Melalui Teknologi Pangan

Untuk memenuhi kebutuhan pangan diperlukan usaha supaya pangan bisa selalu tersedia mengimbangi pertumbuhan jumlah penduduk. Salah satu caranya dengan menggunakan teknologi pangan. Seperti yang terlansir di Wikipedia, teknologi pangan itu adalah aplikasi ilmu pangan untuk menjaga ketersediaan pangan. Aplikasi ilmu dipraktikkan dalam sistem pengolahan, pengawetan, pengemasan, distribusi dan pemanfaatan sumber hayati. Baik yang tidak diolah maupun diolah dengan bagus, aman dan bergizi.

Manfaat Teknologi Pangan

Seperti kita ketahui, ketersediaan sumber pangan di alam dihasilkan secara berkala, sementara kebutuhan manusia berlangsung terus menerus. Misalnya saja kebutuhan padi yang diolah menjadi beras merupakan kebutuhan pokok yang terus menerus, sedangkan panen padi terjadi secara berkala.

Berdasarkan fakta tersebut terciptalah teknologi pangan. Aplikasi ilmu pangan dengan teknologi yang dapat membuat makanan awet disimpan untuk jangka waktu yang lama. Teknik pengawetan ini juga memungkinkan pendistribusian bahan pangan secara merata ke seluruh pelosok negeri bahkan dunia.

Manfaat teknologi pangan yang lainnya yaitu memungkinkan suatu produk memiliki masa kadaluarsa yang lebih lama sehingga bisa dikonsumsi dalam jangka panjang dan tidak cepat basi.

Pengembangan Teknologi Pangan

Berkat teknologi, kini ketersediaan pangan bisa disiasati. Masyarakat bisa terus terpenuhi kebutuhan pangannya tanpa harus menunggu masa panen. Semua orang kini bisa dengan mudah menikmati jenis pangan yang ada di belahan bumi lainnya. Lalu apa saja aplikasi ilmu pangan untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat?

Proses Pengawetan

Supaya susu dan produk susu bisa tahan lama, dilakukan proses pengawetan berupa pasteurisasi. Susu dan produk susu dipanaskan untuk membunuh mikroba yang terdapat di dalamnya. Tidak hanya susu, proses pengawetan juga dilakukan untuk buah dan sayur supaya bisa dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Berkat teknologi, buah dan sayur bisa diawetkan dengan cara dikemas dalam kaleng.
 
Pengawetan bagian dari Teknologi Pangan

Pengolahan Susu Bubuk

Dengan bantuan teknologi, susu yang rentan rusak diolah dan dibuat menjadi bubuk. Perubahan bentuk dari cair menjadi bubuk ini tentunya memudahkan proses distribusi yang menjadi lebih efisien. Dikatakan lebih efisien karena dari segi kemasan dan volume menjadi lebih ringan, masa penyimpanan jadi lebih lama tanpa kehilangan kandungan gizinya.

Mengawetkan Pangan dengan Suhu Rendah

Proses pengawetan dengan teknologi suhu rendah dilakukan pada kisaran temperatur -2 derajat celsius hingga -16 derajat celsius. Untuk proses pendinginan, pangan melalui proses pendinginan dengan temperatur -18 derajat celsius hingga -40 derajat celsius.

Manfaat proses pendinginan ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk. Biasanya digunakan pada produk segar seperti buah dan sayur. Sedangkan proses pembekuan digunakan untuk produk ikan segar, daging dan produk olahannya.

Proses Pengeringan

Pemanfaaan teknologi pangan berikutnya yaitu proses pengeringan. Proses metode ini adalah mengeluarkan sebagian besar air yang terkandung di dalam suatu bahan makanan. Metode ini menyebabkan kadar air seimbang dengan kadar udara normal. Atau kandungan air dalam makanannya aman dari kerusakan baik secara kimiawi atau mikrobiologis.

Bahan pangan yang sering dikeringkan yaitu buah-buahan, sayuran, jamur, daging dan makanan segar lainnya.

Kesimpulan

Menggunakan teknologi pangan, keberlangsungan tersedianya sumber pangan bisa lebih terjamin. Salah satunya dengan cara meningkatkan umur penyimpanan makanan. Misalnya dari pengolahan dari bahan mentah diolah menjadi bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Atau bahan setengah jadi yang diolah menjadi bahan yang siap dikonsumsi.

Semua proses pengolahan tersebut memerlukan ilmunya tersendiri. Untuk mengolah makanan diperlukan pemahaman cara menghasilkan makanan yang berkualitas, higienis dan mengandung gizi yang baik. Oleh karenanya perlu dipelajari ilmu teknologi pangan untuk meningkatkan umur simpan dan mencegah kerusakan pada pangan.

Kini sudah banyak jenjang pendidikan perguruan tinggi yang mempelajari masalah teknologi pangan, salah satunya universitas di Bandung. Kita bisa mempelajari semua aspek ilmu pangan mulai dari segi kimiawi, fisik dan biologisnya. Semua dipelajari untuk bisa mendapatkan makanan yang layak dikonsumsi.

Pengaplikasian ilmu pangan ini tentunya bisa menjadi solusi untuk menghindari kerentanan dan kerawanan masalah pangan. Sehingga ketersediaan pangan yang adil dan merata bagi masyarakat pun bisa terjamin. Lalu apa yang akan kita lakukan untuk menjaga ketahanan pangan? Yuk, sharing!
 
Salam takzim


Post a Comment

1 Comments

  1. Hemm pengemasan yang semakin canggih memudahkan konsumen menerima barang dalam keadaan utuh dan baik. Enggak heran kalau pengemasan sekarang tuh berkualitas demi menjamin keadaan makanan di dalamnya. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^