Angkringan Atelir Berdesain Khas Jawa, di Tanah Sunda. Saya lahir dan besar di tanah Sunda, tapi kedua orangtua berasal dari Jawa Tengah. Dulu, minimal satu tahun sekali, saya diajak berkunjung ke tempat kelahiran orangtua saya. Otomatis, masa kecil saya banyak dipenuhi kenangan berbagai tempat dan makanan khas yang ada di Jawa Tengah.
Salah satu kenangan yang tidak bisa saya lupakan, adalah keadaan alam pedesaan yang begitu natural dan kental dengan kebudayaannya. Bentuk rumah dengan ruangan yang luas, dindingnya terbuat dari kayu jati yang dihiasi ukiran dan perabotan yang juga terbuat dari kayu jati , semuanya bisa saya temui di rumah nenek dan kakek.
Apabila keluarga kami kangen dengan suasana Jawa Tengah, biasanya kami akan meluangkan waktu untuk berkunjung ke Jawa Tengah. Menginap sekitar 2 sampai 3 hari untuk menikmati adat kebiasaan di sana. Dan kebiasaan itu, sudah kami lakukan beberapa tahun belakangan ini.
Salah satu kenangan yang tidak bisa saya lupakan, adalah keadaan alam pedesaan yang begitu natural dan kental dengan kebudayaannya. Bentuk rumah dengan ruangan yang luas, dindingnya terbuat dari kayu jati yang dihiasi ukiran dan perabotan yang juga terbuat dari kayu jati , semuanya bisa saya temui di rumah nenek dan kakek.
Apabila keluarga kami kangen dengan suasana Jawa Tengah, biasanya kami akan meluangkan waktu untuk berkunjung ke Jawa Tengah. Menginap sekitar 2 sampai 3 hari untuk menikmati adat kebiasaan di sana. Dan kebiasaan itu, sudah kami lakukan beberapa tahun belakangan ini.
Kini, saya enggak perlu jauh-jauh untuk menikmati suasana Jawa Tengah. Karena di kota tempat saya tinggal, telah dibuka sebuah rumah makan yang bernuansa jawa, bernama Angkringan Atelir. Tempat ini cukup strategis untuk bersantai karena berada di depan alun-alun Kota Subang.
Meskipun berada di ebuah kota yang ada di Jawa Barat, namun pemilik tempat ini ingin membawa pengunjungnya untuk menikmati hidangan dengan nuansa Jawa Tengah. Tempat duduk dan meja yang berada di dalam ruangan, menggunakan furniture yang terbuat dari kayu jati. Benar-benar menampilkan khas Kota Solo.
Selain furniture yang terbuat dari kayu jati, ornamen yang ada di dinding rumah makan ini juga terbuat dari ukiran kayu. Bahkan ada sepasang keris yang dipampang di dindingnya. Dan benar seperti kata pengelolanya, suasananya persis seperi rumah yang ada di Kota Solo.
Untuk mempertegas suasana Jawa Tengah, di latar belakang tempat makanan dihiasi gambar wayang kulit. Peralatan makan yang ada di sana juga menampilkan khas jawa seperti peralatan yang terbuat dari tembikar. Pengunjung yang ingin mengambil gambar untuk koleksi foto, beberapa sudut di rumah makan ini, cukup instagramable.
Meskipun berada di ebuah kota yang ada di Jawa Barat, namun pemilik tempat ini ingin membawa pengunjungnya untuk menikmati hidangan dengan nuansa Jawa Tengah. Tempat duduk dan meja yang berada di dalam ruangan, menggunakan furniture yang terbuat dari kayu jati. Benar-benar menampilkan khas Kota Solo.
Selain furniture yang terbuat dari kayu jati, ornamen yang ada di dinding rumah makan ini juga terbuat dari ukiran kayu. Bahkan ada sepasang keris yang dipampang di dindingnya. Dan benar seperti kata pengelolanya, suasananya persis seperi rumah yang ada di Kota Solo.
Untuk mempertegas suasana Jawa Tengah, di latar belakang tempat makanan dihiasi gambar wayang kulit. Peralatan makan yang ada di sana juga menampilkan khas jawa seperti peralatan yang terbuat dari tembikar. Pengunjung yang ingin mengambil gambar untuk koleksi foto, beberapa sudut di rumah makan ini, cukup instagramable.
Saya jadi teringat dengan rumah makan lain di Subang yang memiliki banyak spot yang bagus untuk foto seperti Warung Badung. Kehadiran Angkringan Atelir bisa menjadi alternatif pilihan untuk berburu tempat yang bagus untuk diabadikan (dipamerkan).
Lalu, bagaimana dengan makanannya? Ternyata makanan yang disajikan di sana, tidak jauh berbeda dengan kafe atau tempat makan lain yang ada di Subang. Hanya beberapa menu saja yang mirip dengan masakan khas Jawa Tengah seperti soto lamongan dan gudeg.
Kemarin saya mencoba mencicipi ayam bakar taliwang. Rasa ayam bakar ini, cukup enak. Dagingnya empuk dan bumbunya meresap hingga ke dalam. Hanya saja, saya agak penasaran dengan penampilannya. Bukankah selama ini, makanan yang dibakar biasanya warnanya cenderung hitam? Sedangkan ayam yang saya nikmati, berwarna kuning keemasan.
Tak apalah, yang penting rasanya, bukan? Hehehe ...
Seandainya makanan di Angkringan Atelir lebih banyak menyediakan khas Jawa Tengah, barangkali bisa mengobati rasa kangen saya akan kampung halaman orangtua saya.
Atau mungkin saya lebih baik menikmati ayam penyet di Ayam Penyet Surabaya yang letaknya tidak begitu jauh dari angkringan ini? Yup, bisa dipertimbangkan juga, sih!
Secara keseluruhan, saya cukup puas ketika makan dan bersantai di Angkringan Atelir. Sepertinya bila ada kesempatan, saya akan datang lagi untuk memesan menu yang lainnya.
Karena masih banyak menu yang ada di tempat itu, yang belum saya cicipi.
Teman-teman mau berkunjung ke tempat yang ada di seberang alun-alun Kota Subang ini, bisa memilih menu paket nasi yang harganya antara 10 ribu rupiah hingga 20 ribu rupiah.
Tersedia juga menu original, menu tradisional dan kudapan tradisional yang bisa dinikmati ketika kongkow-kongkow di angkringan ini.
Kudapan tradisional yang asyik untuk dinikmati seperti aneka olahan singkong, ketan, tape ketan dan makanan ringan lainnya.
Tidak hanya kudapan, minuman tradisional pun disediakan di angkringan ini. Contohnya, wedang ronde, beras kencur, kunyit asam, gula asam, jahe susu, aneka rasa susu murni dan masih banyak jenis minuman lainnya.
Nah, begitu banyak ragamnya, bukan? Itulah alasannya, kenapa bila ada kesempatan, saya harus kesana lagi. Karena masih banyak yang bisa dinikmati sambil bersantai.
Rumah makan lain di Subang yang bisa dikunjungi : tempat makan yang menyediakan ramen seperti Juyo Exspress, dan tempat yang menyediakan mie kocok seperti Mie Kocok MG.
Salam takzim
19 Comments
Warbiyasaaah ornamennya banyak didominasi khas etnikbjawatengh ya mba.Smoga bisa jadi pelipur kangen ya mbk
ReplyDeleteYa mbak...lumayan mengobati rasa kangen
DeleteYa mbak...lumayan mengobati rasa kangen
DeleteSerasa di Jawa jadinya ya Mbak. Pengen nyicip masakah Jawa yang khas di Batam belum banyak yang menyediakan sih.
ReplyDeleteBerasa di Jawa padahal di tanah Sunda he he he
DeleteDi Batam belum banyak yang menyediakan,ya? Wah bisa jadi peluang, nih hihihi
Liat daftar menu dan harganya, aku langwung jatuh cinta. Hahaha bersahabat sekaliii
ReplyDeleteCocok untuk yang sering kongkow-kongkow mbak :)
DeleteItuu harganya bersahabat sekalii dg kantong. Uh, menyenangkan pasti makan disana. Haha
ReplyDeleteaduhh... itu ayam sambelnya kenapa dipajang sih...
ReplyDeleteaku jadi laper..
pokoknya harus tanggung jawan... :D
Hihihi...ayo makan dulu, Mbak
DeleteHarganya bersahabat yah..
ReplyDeleteCocok dikantong emak2 irit namun doyan jajan seperti saya :D
Betul Mbak, untukyang doyan jajan, bisa tenang deh hehehe
DeleteAku suka oranmen Jawa tengah seperti ini. Alamatnya dimana, mba?
ReplyDeleteDi depan Alun-alun Kota Subang, Mbak :)
Deletemenunya banyaaak, harganya juga murah lho. Trus konsepnya angkringan modern gini
ReplyDeleteIya,menunya banyak. Maka dari itu, perlu beberapa kali ke sananya hehehe
DeleteHarganya muraaaahh, aarrgghhh pengen.
ReplyDeleteSeneng pastinya ke sana makan rame2 ma keluarga ya mbak :D
Ya Mbak, seneng bisa makan rame-rame :)
DeleteAsiiknya nongki di Angkringan Atelir.
ReplyDeleteDengan harga terjangkau dan tempat yang nyaman, ini bisa jadi pilihan keluarga dan anak muda kongkow.
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^