Diskusi Cara Menghadapi Tantangan Bisnis 2020 di Acara InsighTDAy

Awal tahun 2020 ini, dunia dihebohkan dengan munculnya virus corona yang melanda negeri Cina. Virus yang telah memakan banyak jiwa ini berdampak pada semua sektor. Dampak merebaknya virus corona berpengaruh pada sektor sosial, politik, pariwisata dan sektor ekonomi. Bahkan perkembangan ekonomi belakangan ini disinyalir ikut menurun. Lalu bagaimana dengan lini bisnis di tahun ini? Bagaimana caranya menghadapi tantangan bisnis di tahun 2020 nanti?

Perlukah para pelaku usaha bersinergi dengan praktisi akademi dan pemerintah untuk berbincang bersama mengenai solusi untuk menghadapi tantangan bisnis di tahun ini?


Diskusi Menghadapi Tantangan Bisnis di Tahun 2020

Sabtu, 15 Februari 2020 saya mendapat kesempatan untuk menghadiri perhelatan InsighTDAy dari TDA Jawa Barat. Komunitas TDA itu merupakan kumpulan para pengusaha yang bersinergi dan saling mendukung dalam menjalankan bisnis mereka

cara menghadapi tantangan bisnis 2020
Kehadiran saya di sana sebenarnya mewakili Joeragan Artikel yang menjadi media partner di acara InsighTDAy. Alhamdulillah saya bisa hadir di acara yang bertema Menghadapi Tantangan Bisnis 2020 tersebut. Banyak ilmu baru tentang bisnis dan mendapatkan banyak cerita dari pengalaman narasumber.
Acara yang banyak dihadiri oleh para pelaku usaha muda tersebut menghadirkan keynote speaker yang memiliki banyak pengalaman yang berhubungan dengan kewirausahaan. Pembicara yang hadir yaitu :

* Riza Zacharias (Founder Syamil Qur'an)
* Gigin Saepudin (Owner Oribelle dan Ketua TDA wilayah Jabar)
* Dwi Indra Purnomo (Founder The Local Enablers)
* Drs. Kusmana Hartadji. MM (Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat)



Adapun tujuan diadakannya acara InsighTDAy yaitu agar anggotanya bisa mendapatkan insight dan diharapkan bisa langsung mempraktekkan ilmu yang telah di-sharing oleh narasumber. Talkshow dan seminar yang dipandu duo MC kocak, Kang Deden Delicous dan Kang Wildan Halwa mengupas tuntas bagaimana menghadapi tantangan bisnis 2020. Diskusi yang sarat ilmu disajikan dengan santai dan penuh humor berkat kepiawaian duo MC tersebut.

cara menghadapi tantangan bisnis 2020
Pemandu acara bersama Aa Gyn (Gigin Saepudin),  Dwi Indra Purnomo dan  Drs. Kusmana Hartadji

Acara InsighTDAy diawali sesi diskusi oleh Kang Gigin Saepudin, Pak Dwi Indra Purnomo dan Pak Drs. Kusmana Hartadji yang duduk bersama dalam satu meja. Mereka berdiskusi dan memberikan sharing seputar cara menghadapi tantangan bisnis saat ini.

Pentingnya Personal Approach
Pembicara pertama yang mengisi acara diskusi InsighTDAy adalah Aa Gyn. Merupakan owner dari brand Oribelle sekaligus Ketua Wilayah Jabar 1, Aa Gyn menceritakan pengalamannya saat membangun bisnis fashion. Pengusaha asal Soreang ini memiliki falsafah "show me the money, show me the order" memberikan mindset sekaligus menularkan semangat yang diperlukan untuk menghadapi era disrupsi yang sudah memakan korban pebisnis besar.

Sebelum memulai bisnis di bidang fashion, Aa Gyn sempat bekerja di sebuah perusahaan BUMN. Setelah memutuskan resign dari tempatnya bekerja, dia fokus berbisnis bersama istrinya. Couplepreuner, begitu kata pembawa acara yang disambut tawa meriah dari peserta yang hadir, setelah disinggung untuk tidak iri karena banyak yang belum memiliki pasangan alias jomblo :)).

Dalam menjalankan bisnisnya, Aa Gyn menekankan pada Personal Approach. Mindset para pebisnis yang selalu ingin mengeluarkan biaya produksi sekecil-kecilnya untuk bisa mendatangkan laba besar, haruslah diubah.
Misalnya menekan bagian produksi (dalam bidang fashion adalah penjahit) dengan membayar semurah-murahnya untuk bisa menjual produknya dengan harga tinggi.

Sudah bukan zamannya lagi kita mementingkan diri sendiri. Ingin memperkaya diri sendiri. Sekarang zamannya bekerja sama, berkolaborasi. Untuk itu, miliki tujuan untuk sama-sama makmur, sejahtera. Baik itu dari lini produksi (penjahit) hingga reseller. Usahakan untuk bisa makmur bersama-sama.

Selain itu, Aa Gyn juga mengingatkan para peserta yang hadir untuk bisa memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik. Kita harus bisa melakukan komunikasi dengan pihak produsen, distributor ataupun reseller. Dengan komunikasi yang baik, bisa melancarkan jalannya sebuah bisnis.

Make Your Definition of Happiness
Selain Aa Gyn, hadir pula Pak Dwi Indra Purnomo selaku Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Pak Dwi dikenal juga sebagai pendiri The Local Enablers, yaitu komunitas mahasiswa-pengusaha dengan kaidah social-entreprise, bisnis yang berbasiskan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Komunitas yang didirikan Pak Dwi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, sosial, dan lingkungan masyarakat sekitar. Beliau sering melakukan inisiasi kepada mahasiswanya agar terjun ke masyarakat desa dan memberdayakan sosial ekonomi warga dengan membuat pelatihan maupun inkubasi bisnis yang relevan dengan keahlian dan sumber daya yang ada di desa tersebut.

Menurut Pak Dwi, sebelum kita memulai sebuah bisnis perlu diketahui dahulu apa yang membuat kita bahagia. Karena hakikatnya arti bahagia bagi setiap orang itu berbeda-beda. Misalnya saja, si A yang ingin memiliki bisnis dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Si B membangun sebuah bisnis dengan tujuan untuk membiayai sekolah yang tinggi untuk anak-anaknya. Lain lagi dengan C yang membangun bisnis dengan tujuan ingin memiliki kekayaan yang melimpah.

Dengan tujuan pencapaian kebahagiaan yang berbeda, tentu saja cara mengelola bisnis mereka pun pastinya berbeda. Disesuaikan dengan definisi bahagia untuk masing-masing.

Sejalan dengan pendapat Aa Gyn, Pak Dwi juga menekankan bahwa pondasi yang kuat untuk membangun sebuah bisnis adalah komunikasi. Sebuah aset bisnis digambarkan dari berapa banyak kita sudah bertemu dengan orang, seberapa banyak komunikasi yang telah terjalin dan berapa ahli yang sudah kita temui untuk diambil ilmunya.

Pak Dwi sangat menyakini mengenai pentingnya the power of silaturahim, karena kedekatan dengan seseorang itu tidak bisa instan. Perlu pendekatan yang dilakukan dan ini bisa terwujud dengan cara bergabung dalam sebuah komunitas.

Sebagai praktisi akademi, Pak Dwi sedikit menyinggung mengenai sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Kondisi saat ini, lembaga pendidikan hanya belajar pada teori-teori masa lampau yang tidak adaptif dengan keadaan masa kini dan masa depan. Hal tersebut menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Menurut Pak Dwi, angka kesuksesan di universitas itu hanya 3% dari populasi mahasiswanya. Sedangkan 97% lagi, merupakan mahasiswa yang bahagia jika lulus cepat dengan IPK tinggi, tetapi tidak bisa apa-apa. Dan ini merupakan challenge terbesar yang dihadapi pihak akademisi. Pak Dwi berharap dengan bergabung bersama komunitas seperti TDA, mahasiswa bisa mencari makna kebahagiaan dan memacu tingkat kesuksesan mereka.

cara menghadapi tantangan bisnis 2020


Peran Pemerintah dalam Menghadapi Tantangan Bisnis 2020
Di kesempatan yang sama, Drs. Kusmana Hartadji. MM  selaku Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat mengatakan jika kondisi saat ini merupakan momentum yang sangat baik. Ketika pasar di luar negeri sedang heboh karena virus corona, sebaiknya UMKM atau pengusaha yang ada di dalam negeri bisa menggenjot usahanya hingga bisa lebih maju lagi.

Pemerintah sendiri tidak membedakan pelaku UMKM dengan pengusaha besar. Pemerintah selalu mendorong semua praktisi baik industri, perdagangan ataupun praktisi lain untuk bisa meningkatkan kualitas produknya. Sehingga masyarakat tidak dihadapkan dengan pilihan barang import lebih baik daripada barang di dalam negeri. Tingkatkan kualitas produk untuk menyaingi kualitas barang dari luar.

Di akhir diskusi Aa Gym berpesan kepada peserta yang hadir agar dalam berbisnis itu kita jangan bergerak sendiri. Kita harus bisa bersatu dalam satu komunitas agar bisa saling membantu meskipun memiliki bisnis yang berbeda. Disarankan untuk mencari lingkungan yang positif, agar bisa saling berbagi dan membantu satu sama lain. Sehingga suatu saat nanti bisa berkolaborasi.

Fundamental Bisnis (Dari UMKM Menuju Korporasi)

Setelah diskusi menarik dari pihak praktisi akademis, pengusaha dan pemerintah, di bagian berikutnya ada Bapak Riza Zacharias yang mengulas seputar bisnis dan tantangannya. Pak Riza adalah pendiri dari Syamil Qur'an, salah satu penerbit Al-Qur'an terbaik di Indonesia. Awalnya perusahaan yang dipimpin beliau hanya penerbit rumahan yang mencetak buletin Jum'at, dari satu mesjid ke mesjid yang lain.

Selain sebagai owner Syamil Qur'an, Pak Riza juga seorang penulis buku. Buku yang dibuat beliau merupakan kisah nyata beliau yang bertema seputar cara membangun bisnis dari minus milyaran hingga menjadi skala nasional yang sudah berdiri selama 20 tahun lebih.

cara menghadapi tantangan bisnis 2020

Mengawali sharing-nya, Pak Riza menyodorkan data tentang keadaan pebisnis yang ada di Amerika. Menurut beliau dari 100 bisnis yang tumbuh terdapat fakta bahwa:
  • 50 bisnis jatuh pada tahun ke-2
  • 30 bisnisnya kemudian bangkrut pada tahun ke-5
  • 4 saja yang bisa bertahan hingga di tahun ke-10
Fakta yang mengejutkan, karena berada di negara yang pemerintahnya sangat support. Sedangkan di Indonesia sendiri angka pebisnis yang mengalami kebangkrutan lebih tinggi. Hal ini salah satunya juga disebabkan karena belum adanya support yang baik dari pemerintah. 

Mengapa banyak yang gagal? Karena pebisnis gagal memahami fundamental dan bahasa bisnis. 

Miliki Pondasi yang Kuat
Sebelum memulai sebuah bisnis, pelaku usaha sebaiknya mengetahui dengan baik apa niatnya untuk berbisnis? Apa motivasinya? Dan apa tujuan saat mempunyai sebuah bisnis. Temukan motivasi yang membuat kita tak terhentikan dan membuat kita "merasa bertugas" saat menjalani bisnis. 
 
Mindset
Perbedaan mindset UMKM dan Korporasi ada pada engine-nya (tenaganya). Lalu bagaimana caranya memberikan tenaga pada mindset?
  • Passion (bisa berangkat dari hobi/kesukaan yang kemudian dibarengi dengan skill)
  • Ambisi (bisa berangkat dari sebab hal positif/negatif)
  • Motif (yang melandasi seseorang melakukan hal tersebut. Motif akan sangat kuat jika seseorang merasa bertugas)
Pak Riza memberikan kunci khusus dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2020 yaitu meakukan inovasi dan kolaborasi
Kita bisa melihat contoh bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird. Pengusaha taksi konvesional itu kini harus bersaing dengan taksi online yang sudah semakin familiar dengan masyarakat. Apa yang dilakukan oleh Blue Bird?

Jadikan Kompetitor Sebagai Peluang
Blue Bird lebih memilih menjalin kerjasama dengan kompetitor dibanding bersaing head to head.
Lini Usaha Beragam.
Kini Blue Bird mendirikan lini usaha yang beragam seperti transportasi konsumen, logistik, industri dan pariwisata. Lini usaha yang beragam dapat membangun pendapatan yang stabil.
Inovasi dan Adaptif
Blue Bird memberi bukti sebagai usaha yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Salah satu buktinya dengan mengembangkan armada Taksi Elektrik di tahun 2019 lalu.

Dari pemaparan yang disampaikan oleh Pak Riza, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2020, pelaku bisnis harus mampu berinovasi, berkolaborasi dan adaptif. Intinya jika ingin membangun sebuah bisnis ketahui terlebih dahulu pondasi dan tujuan kita membangun sebuah usaha.
 
cara menghadapi tantangan bisnis 2020

Well, bagaimana? Sudah siapkah kita membangun pondasi usaha yang kokoh untuk menghadapi tantangan bisnis di tahun 2020 ini?

                   Salam takzim


Post a Comment

56 Comments

  1. Sebagai pebisnis harus terus berinovasi ya teh, selain bermental kuat untuk terus axtion. Bismillah semoga Dewi bisa melebarkan sayap ke kota lain, mohon doanya juga ya teh, makasih tulisannya menginspirasi😘

    ReplyDelete
  2. Sekarang jamannya kolaborasi bukan lagi kompetisi. Niat berbisnis bukan untuk kaya sendiri tapi juga membantu semua lini bisnis agar bisa sama sama makmur dan berdaya.
    Ini salah satu point penting yang aku highlight dan ngena banget teh untuk ngubah mindset cara berberbisnis.

    ReplyDelete
  3. Menginspirasi sekali, mbak. Aku setuju banget bahwa untuk menuju kesuksesan itu kita harus berkolaborasi. Karena sukses berjamaah itu jauh lebih indah.
    Jadi makin semangat untuk terus belajar nih 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berharap ada acara-acara keren lainnya di Bali, biar sesekali bisa mewakili JA gitu hihihi

      Delete
  4. Subhanallah semoga aku termasuk pebisnis yang mampu bertahan ya teeh menuju tahun ke-3 ini September nanti

    ReplyDelete
  5. Hehe, saya mah beneran seneng waktu dengar Pak Riza bicara. Bahasanya ringan jadi mudah dimengerti sama orang awam seperti saya. Hayuk Teh, gabung di TDA tea, hehe

    ReplyDelete
  6. Keren bener InsightDay..Peserta dapat insight yang nanti bisa dipraktekkan untuk kemajuan usahanya. Jadi terinspirasi dan termotivasi deh mereka untuk menghadapi tantangan bisnis di tahun 2020 ini

    ReplyDelete
  7. Acara yang keren Mbak. Bisa menjadi motivasi bagi para pelaku bisnis untuk selalu optimis dalam menjalankan usahanya. Kolabarisi dalam berbisnis menjadi kunci suksesnya sebuah usaha ya Mbak. Saya sendiri merasakan hal itu, saat bekerjasama dengan teman yang seorang produsen sarung instan.

    ReplyDelete
  8. Masukan bagus banget dari Aa Gyn. Prinsip ekonomi dipatahkan sepatah-patahnya. Betul juga sih ya, jualan jangan mikir untung diri sendiri, tapi juga nasib orang lain.

    Saya baru menyadari, dalam usaha kolaborasi dapat mendukung jalannya kesuksesan. Misalnya saya bisa jualan, karena modalnya ngepas, kerja sama lah dengan penjahit. Ini lebih menguntungkan kedua belah pihak

    Wah, keren mbak acaranyaaa

    ReplyDelete
  9. Acara mantep banget inu. Beruntung mbak Nurul bisa hadir dan melaporkannya.
    Saya sendiri merasa kurang pede untuk urusan bisnis. Tambah kemudian saya jadi asn yang cenderung tak mau bergerak dari zona nyaman. Padahal kan suatu saat saya juga akan pensiun.
    Baca tulisan mba nurul, jadi semangat nih untuk memikirkan peluang bisnis yang bisa dirintis sekarang, dan bisa dijalankan sampai pensiun nanti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mba, tadinya ya saya udah fokus aja pada kerjaan meskipun bukan ASN. Nah, sekarang udah jadi ibu rumah tangga, mulai mikir nih pengin punya bisnis sendiri.

      Delete
  10. Yah. Dimana-mana komunikasi sangat penting. Bahkan bekerja sama juga memerlukan komunikasi yang baik. Biar nggak salah paham. Hehehe

    ReplyDelete
  11. Suntikan yang pas banget utk para pejuang bisnis milenial ya teh. Emang kalo mau maju harus banyak nimba ilmu dan mengupgrade diri.

    Semoga makin sukses utk temen-temen pebisnis di Indonesia . Amin

    ReplyDelete
  12. Wah memang benar komunikasi adalah kunci. Dengan komunikasi yang baik makan kolaborasi yang sinergis akan tercapai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena komunikasi yg baik akan menghasilkan suatu yg baik pula. pun bisnis yg dijalankan dg bahagia akan menbuahkan hasil yg baik

      Delete
  13. Wah saya setuju dengan kalimat the power of silaturahim. Dan silaturahim ini tidak instan. Perlu proses positif dan membangun supaya terjalin tali silaturahim. Dan barangkali dari pahala silaturahim itulah banyak jalan kemudian terbuka lebar

    ReplyDelete
  14. Seru pisan acaranya, ada A Gigin jangan ditanya lagi soal dunnia bisnisny, dia temen dunia kerja, Eh baru tahu juga di adek kelasku pas reuni akbar kemaren wakakka. Setuju banget the power of silaturahim bakalan membuka jalan ya teh..Hayu atuh kita ngopi di mtc, udah lama ga ketemu..

    ReplyDelete
  15. Sepakat banget untuk lebih tahu atau pelajari tentang tujuan usaha kita. Jadinya ya nggak sia sia kan bangun usahanya :)

    ReplyDelete
  16. MasyAllah Teteh ilmunya berat banget dan mengedukasi tapi hebat kalau gitu ya, ilmu seberat ini tapi dikemas dengan lucu dan juga bikin aku mikir. Aku suka dengan pendapatnya Aa Gyn itu bahwa sekarang itu bukannya saatnya kita bersaing atau ambil keuntungan sediri tapi saatnya kita bekerja sama dan berkolaborasi. MasyAllah itu sesuai bgt dengan ilmu parenting ya. Dan aku juga suka ama pembicara ke dua itu. Aku baru tahu sukses atau mmbngun bisnis itu tergantung cara kita mendefinisikan kebahagian itu. MasyAllah bikin aku mikir hahaha. Keren teh acaranya 😍

    ReplyDelete
  17. cukup tercengang juga melihat fakta bahwa ga semua bisnis yang dibangun dengan baik punya potensi bertahan lama, misalnya aja path udah jatuh di tahun ke sekian.

    memang banyak aspek yg harus diperhatikan dalam membangun bisnis. thanks sharingnya mbak

    ReplyDelete
  18. begh, acara bergizi ini, senang banget bisa datang, dapat ilmu dapat pengalaman. Saya pernah juga dapat masukan bisnis, bahwa 2020 jangan dijadikan ajang bersaing, saatnya kolaborasi. Dan para kompetitor adalah peluang. Keren, keren deh

    ReplyDelete
  19. Wah memotivasi sekali mbak...even buat saya yang belum punya bisnis yg sungguh2 hehe. Tentang prinsip jangan menerapkan ambil untung setinggi2nya utk diri sendiri itu bagus banget.

    ReplyDelete
  20. Wah wah wahhh TDA memang keren pol!!
    Apapun tantangan dan hambatan yg datang, seyogyanya bisa diatasi bersama2 ya
    Para enterpreneur bergandengan tangan, demi menggapai solusi TERBAIK!

    ReplyDelete
  21. Iyes, pelaku usaha yang sukses sekarang ini adalah mereka yang mau berkolaborasi yaaa... Thanks sharing ilmunya mbak ❤

    ReplyDelete
  22. Sesuai nama acaranya insightday, diharapkan wawasan dan pandangan peserta tentang bisnis meningkat ya...suka dengan acara semacam ini. Saling bersinergi dan berbagi

    ReplyDelete
  23. Artikel yang bergizi. Para calon pengusaha dan yang pemula harus baca nih spy dapet bekal bertahan bisnisnya

    ReplyDelete
  24. Wah seru nih bisa menyerap ilmu dari para pakar. Semoga bisa jadi insight yang bagua untuk para peserta ya khususnya pelaku UMKM

    ReplyDelete
  25. pengen deh ikut acara-acara begini biar dapat informasi buat aku yang pengen bangun bisnis heheh makasih teh sharingnya

    ReplyDelete
  26. Sekarang memang eranya kolaborasi silaturahim harus terus dipertajam ya Mbaaa
    Semoga berkaaahhh untuk semua

    ReplyDelete
  27. wah menarik bahasannya. teh. mau buka bisnis sendiri emang perlu perjuangan. bener banget. kemungkinan bangkrut itu gede. contohnya ya toko obatku yg akhirnya tutup di tahun kelima krna ga sanggup bayar kontrakan :D
    mudah2an diberi pencerahan buat bisa berbisnis lagi, aamiin

    ReplyDelete
  28. Aahh iya, kebayang gimana Blue Bird harus berinovasi demi bisa terus menjalankan bisnisnya. Malah gandeng kompetitor nih, langkah yang luar biasa.

    ReplyDelete
  29. Ilmu yang sangat memberikan landasan kuat untuk menghadapi bisnis di 2020 ya.
    Koloborasi dan silaturrahim ternyata benar-benar kuntji yg memang harus dijalankan dalam menjemput rezki berbisnis.
    Terima kasih share-nya, mba.

    ReplyDelete
  30. Keren banget nih Pak Riza, Syaamil mampu bertahan puluhan tahun, sekarang makin berkibar dengan quran, semoga nanti bisa balik nerbitin buku novel islami lagi..kangen..

    ReplyDelete
  31. pengen deh ikutan di acara-acara keren kaya gini..
    selain nambah pengetahuan dan wawasan bisa nambah temen juga ya kan? :D

    ReplyDelete
  32. Bener nih, jaman sekarang kompetitor harus bisa diajak kolaborasi.Contohnya ya kayak Blue Bird ini. Kalau baca artikel bisnis gini kok aku merasa tergerak lagi, pengin mulai lagi kayak dulu.

    ReplyDelete
  33. Di masa-masa yang akan datang, mereka yang adaptif terhadap perubahan zaman lah yang justru akan bertahan dan survive.

    ReplyDelete
  34. Aku butuh kayaknya ini biar bisnis balonku nambah. Dari silaturahmi kan bisa nambah

    ReplyDelete
  35. Kekuatan UMKM itu memang di jaringan antar pengusahanya ya mbak. Semakin banyak jejaring dan saling suport semakin kuat bertahan dan berinovasi

    ReplyDelete
  36. Seperti kata pak Dwi berbisnis harus bahagia ya. Aku tuh pengen berbisnis, tapi yang bener-bener nyaman dan bahagia terus. Lagi mencari itu. Biarpun akan banyak tantangannya.

    ReplyDelete
  37. Ternyata ketika ingin membangun bisnis pun penting ya untuk berpikir terlebih dahulu tentang apa yang membuat kita bahagia. Bener juga, sih. Biar ada tujuan dan gak terpaksa juga

    ReplyDelete
  38. Knp ya semibar bisnis itu sarat dengan motivasi tapi lbh ke arah kehidupan pribadi haha. Tapi bener juga kalau hidup kuta aja udah tertata dan termotivasi utk maju maka lbh mudah utk meraih sesuatu kyk berbisnis, mimpin perusahaan dll gtu ya mbak

    ReplyDelete
  39. Setuju banget, skrg selain kualitas produk bisnis kita terjaga, kita masih harus berinovasi dan kolaborasi ya mbak....

    ReplyDelete
  40. Semakin lama,tantangan berbisnis ini emamg harus dilalui dengan lebih keras ya mba. Dan semoga kita bisa melaluinya

    ReplyDelete
  41. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan dalami di pertemuan seperti ini yaa mba.. kami menyimak tips-tipsnya

    ReplyDelete
  42. Wah acaranya keren nih mba, menarik juga pembahasannya. Bener sih pengusaha harus cerdas dengan berinovasi, berkolaborasi dan adaptif. Agar bisnisnya makin berkembang lebih moncer

    ReplyDelete
  43. Seneng banget, teh...bisa hadir di sebuah event yang bermanfaat.
    Setidaknya, manfaat membuka cakrawala dunia saat ini.

    ReplyDelete
  44. seru banget acaranya mbaaa..
    setuju sama pemaparan pak riza, bahwa berbisnis itu butuh fondasi yang kuat yaa.. supaya tetap bisa bertahan bisnisnya..

    ReplyDelete
  45. Dulu memang prinsip ekonomi dengan modal kecil agar dapat besar. Tapi yang kasihan memang yang bawah. Jadi kudu kerjasama dengan baik agar sama-sama bisa jalan usahanya

    ReplyDelete
  46. Saya setuju banget itu bahwa jaman sekarang penting banget berkolaborasi dengan partner yang tepat. Partner yang mau maju bareng tak mementingkan keuntungan semata. Lalu bekerja juga harus bahagia biar rezeki terus mengalir.

    ReplyDelete
  47. Wuih, materi yang berat tapi keren nih acaranya. Buat yang kepengen bisnis kayak aku, Kayaknya kudu ikut acara yang begini. Biar semangat buat berbisnisnya. Noted teh materinya. Nambah wawasan bangeeet :D

    ReplyDelete
  48. "Tujuan untuk sama-sama makmur, sejahtera" keren banget ini Mbak. Kalau terus2an pakai prinsip menekan biaya semurah2nya dan bisa dapat untung sebesar2nya memang terasa ga relevan lagi ya. Sekarang makin banyak yg menyadari dan menggaungkan bahwa bisnis ga cuma sekedar cari uang tp juga pahala dan keberkahan. Jd jangan abai dengan kesejahteraan pegawai

    ReplyDelete
  49. Bisnis di jaman teknologi saat ini memang butuh persiapan yang ngga main main ya.. karena jika berbisnis tapi belum siap bersaing, maka akan ketinggalan dan bekal untuk menghadapai tantangan bisnis itu mutlak dilakukan.. sharing info yang berfaedah banget ini mbak

    ReplyDelete
  50. Bener banget tuh, Mba. The power of ailaturahmi dan mampu berkomunikasi dengan baik yang bisa membangun bisnis. Saya masih agak tersendat dlm komunikasi nih. Kadang suka polos2 aja keceplosan. Hhh..

    ReplyDelete
  51. Acara banyak ilmunya nih. Berbisnis memang harus siap menerima segala kemungkinan. Klo dapat patner yang klik sungguh beruntung

    ReplyDelete
  52. Wih, beruntung banget bisa hadir di talkshow ini. Tips dari para pelaku bisnisnya bener-bener mantab! Ku suka strategi BlueBird buat berkolaborasi dengan kompetitor. Cara ini bukan berarti kalah, toh bisnis tetap bisa jalan.

    ReplyDelete
  53. wah acaranya sangat berfaedah sekali nh dalam menghadapi era digital.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^