Pondasi Pendidikan Anak Yang Utama

Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti kegiatan parenting day yang melibatkan seluruh orang tua murid kelas VII. Dalam acara tersebut, kami selaku orang tua diingatkan bahwa di antara banyaknya pertanyaan yang akan diberikan pada saat di akhirat nanti, salah satu pertanyaan yang penting yaitu mengenai pendidikan anak.

pondasi pendidikan anak
Siapakah yang bertanggung jawab mengenai pendidikan anak? Tentu saja yang bertanggung jawab adalah orang tuanya.

Bertempat di dalam ruangan masjid sekolah, kami para orang tua mendapatkan tambahan ilmu pengasuhan yang disampaikan oleh Bapak Khoer, salah seorang guru anak saya. Beliau mengingatkan jika orang yang paling utama mendidik anak adalah ayah. Karena seorang ayah yang akan mendapatkan pertanyaan paling banyak mengenai anaknya. Ternyata para ayah merupakan sosok yang luar biasa, selain sebagai kepala rumah tangga, dia juga bertanggung jawab terhadap pendidikan seluruh anggota keluarganya.

Untuk mempersiapkan pertanggungjawaban kelak, sebagai orang tua kita harus banyak belajar bagaimana menjadi pendidik yang baik bagi buah hati kita. Terus menambah pengetahuan orang tua mengenai pondasi atau pokok dalam mendidik anak.

Pondasi Pokok Pendidikan Anak yang perlu diketahui yaitu:

Sosok Seorang Ayah

Menciptakan sosok ayah yang baik, tentu perlu seorang lelaki dengan iman yang baik. Semua bermula ketika seorang lelaki saat sedang mencari pasangan hidup. Untuk mendapatkan pasangan yang baik, seorang lelaki tentunya harus bisa memperbaiki diri agar bisa pantas dengan pasangan yang baik juga. Mesti bisa memiliki keimanan yang kuat. Mengapa? Karena bagaimana sebuah keluarga bisa menjadi keluarga yang sakinah dan mawwadah jika imamnya tidak memiliki iman yang kuat?
 
 Oleh karenanya kepala keluarga dengan iman yang kuat bisa membantu untuk membina dan mendidik istri beserta anak-anaknya. Sehingga bisa menciptakan keluarga yang bahagia dunia dan akhiratnya.

pondasi-pendidikan-anak

Pemateri memberi contoh seorang ayah yang memiliki iman kuat seperti Nabi Nuh. Keimanan yang dimiliki oleh Nabi Nuh membuat beliau yakin untuk membuat perahu di tengah gurun pasir. Beliau beriman pada Allah dan mengajak keluarga dan seluruh pengikutnya untuk naik perahu untuk menghindari banjir besar. Meski disayangkan karena anaknya tidak mau mengikuti ajakan ayahnya sendiri.

Jika saja Nabi Nuh tidak memiliki iman yang kuat, barangkali beliau akan berusaha untuk mempertahankan kehidupan anaknya tanpa mengindahkan perintah Allah. 

Dari kisah tersebut kita bisa belajar begitu tulusnya cinta seorang ayah kepada anaknya. Meskipun anak Nabi Nuh sudah melawan kepadanya dan durhaka, tetapi sang ayah masih berharap anaknya bisa kembali ke jalan yang benar. Di saat-saat terakhirnya tetap berusaha mengajak anaknya ikut serta dalam kapal sebelum tenggelam dalam air bah.

Pendidikan dilakukan Sepanjang Hayat

Meski anak-anak sudah dewasa, masih diperlukan peran orang tua dalam mendidik anaknya. Lebih baik mendampingi anak ketika memasuki masa baligh, beri pengetahuan pada mereka hal yang baik dan tidak baik untuk dilakukan.

Begitu pula ketika anak sudah memiliki keluarga sendiri. Saat putra-putri kita sudah memiliki suami/istri pun, orang tua harus tetap menjadi tumpuan pendidikan untuk menjadikan buah hatinya menjalani peran sebagai orang tua juga. Meskipun anak-anak sudah memiliki keluarga sendiri, tetapi orang tua masih harus bisa membimbing mereka agar bisa menjalani keluarga yang diridhoi oleh Allah.

Kesholehan Seorang Ayah Sebagai Modal Dasar

Seorang ayah yang sholeh akan mengerti bagaimana cara mendidik anak yang baik dan sesuai dengan ketentuan agama.

Ayah yang sholeh paham betul jika ada tiga bekal yang harus dimiliki dalam mengasuh anak-anak.
Pertama, adanya rasa takut terhadap masa depan buah hati. Dengan memiliki rasa takut, orang tua akan berusaha mempersiapkan anak mereka agar bisa menjadi generasi yang kuat.

Orang tua menjadi lebih perhatian untuk memantau perkembangan buah hatinya seandainya ada bagian dari hidup mereka yang tidak baik dan bisa menyebabkan kesulitan di masa depannya.
Selain itu, memiliki rasa takut terhadap masa depan anak-anak, orang tua jadi berusaha sungguh-sungguh agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik. Berusaha memenuhi kebutuhan psikis dan fisik anak mereka.

Kedua, takwa kepada Allah. Takwa menjadi bekal bagi orang tua dalam mengasuh anak mereka agar selalu mengendalikan ucapan dan tindakan. Seorang pemarah dan mudah meledak emosinya akan mudah luluh karena takwa. Jika bertakwa dia akan takut kepada Allah.

Ketiga, berbicara dengan perkataan yang benar. Berusaha untuk selalu bicara benar akan mendorong kita untuk terus berbenah. Dengan selalu berkata benar menjadikan diri kita terbiasa mendengar perkara yang baik.

Pendidikan Agama dan Moral Terlebih Dahulu

Bagi sebagian orang tua, pendidikan akademis merupakan hal yang penting. Namun seharusnya juga perlu diingat bahwa pendidikan agama dan moral itu lebih penting. Bukan tanpa alasan agama dan moral yang didahulukan, karena dengan pendidikan tersebut anak akan memiliki penalaran yang kuat terhadap tindakan yang benar atau salah. 

Ketika anak menghadapi situasi banyak orang melakukan kesalahan bersama-sama dan menganggap semuanya benar/wajar, dia tidak akan terbawa arus melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan oleh orang di sekitarnya.

Supaya pendidikan agama dan moral dapat diserap secara menyeluruh oleh anak, sebaiknya orang tua tidak terlalu tergesa-gesa mengajarkannya dalam satu waktu. Layaknya mengajarkan anak berjalan dan berlari, pendidikan agama dan moral juga membutuhkan proses yang berkesinambungan.

Tidak bisa mengajarkan pendidikan agama dan moral dalam hitungan hari, minggu atau bulan, semua tidak bisa terlalu cepat dan juga tidak memaksa. Satu pelajaran agama dan moral, dalam satu hari dalam seminggu sudah cukup efektif bagi anak. Orang tua bisa membimbing anak untuk mempraktekkannya.

Kesabaran ayah dalam mendidik pun bisa membuat anak menjadi lebih paham bahwa ayahnya telah memberikan kasih sayang yang tulus kepadanya. Pemateri mengingatkan supaya ayah bisa tetap sabar dan tulus berperan sebagai imam dalam keluarga dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang.

Di akhir acara, pembawa materi acara parenting day tersebut mengingatkan kami yang hadir untuk selalu memperhatikan pondasi pendidikan anak. Karena salah satu sumber kebahagiaan orang tua adalah memiliki anak yang taat dan berbakti kepada orang tua. Betapa banyaknya ilmu yang dimiliki oleh seorang anak, hal tersebut tidak berarti tanpa rasa patuh anak terhadap orang tuanya. 

Cerdas tetapi tidak berbakti, justru akan membawa kesedihan pada orang tua. Oleh karenanya sebagai orang tua kita harus terus mau belajar dan terus belajar untuk menjadi ayah ibu yang baik, orang tua yang menerapkan pondasi pendidikan bagi anak.

Sudahkah kita menjadi orang tua yang penuh kasih sayang dan memenuhi tangki cinta anak? Sudahkan kita peluk buah hati kita hari ini?

                  Salam takzim

Post a Comment

27 Comments

  1. Super duper challenging mendidik anak jaman now.
    Ortu memang kduu terus menerus berbenah diri dan mendapatkan materi agama secara mumpuni.
    Semangaaatt kita semua :D

    ReplyDelete
  2. Memang intinya kalau mau jadi ortu itu kita kudu persiapkan diri dulu sebagai orang tua yang kompak, karena peran ayah dan ibu itu sama pentingnya.
    Terlebih peran ayah, sementara di luaran sana, masih jarang ayah yang sadar akan hal itu :)

    ReplyDelete
  3. pada dasarnya pendidikan dari dalam keluarga sendiri adalah yang utama juga, karena orangtua yang selalu tiap hari ditemui dirumah
    apalagi kalau orangtua bisa memberikan contoh yang baik terhadap anak anaknya

    ReplyDelete
  4. Mendidik anak ya tugasnya Orangtua, bukan Ibu saja. Tapi ya masih sering nemu tuh Bapaknya angkat tangan, pasrah aja sama Ibu. Makanya aku mau nyari suami yang memang satu visi misi soal pendidikan ini

    ReplyDelete
  5. Menaik nih, Mbak. Sekarang peran ayah semakin diangkat. Memang sudah seharusnya begitu. Tetapi, dulu kan ada kesan bahwa urusan pendidikan anak hanyalah kewajiban ibu

    ReplyDelete
  6. Menjadi orang tua memang harus mau belajar dan terus belajar. Peran ibu sangat penting dalam keluarga, peran ayah juga tak kalah pentingnya ya. Semoga bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak.

    ReplyDelete
  7. selama ini banyak yang melemparkan tanggung jawab pendidikan ke sekolah padahal pondasi pendidikan anak yang paling penting tuh di rumah bersama orang tua yaaah. Peran ayah juga memegang peranan yang sangat penting

    ReplyDelete
  8. Huhuu ternyata peran ayah tuh berpengaruh banget yaak. Masih banyak yang kurang kesadarannya akan sosok yang terpenting ini. Bukan hanya tanggung jawab materi saja, terlebih pada pendidikan di rumah yg utama.

    ReplyDelete
  9. jadi peran ayah juga penting ya mba untuk pondasi pendidikan anak? Saya harus diskusikan lagi nih sama suami masalah ini :D

    ReplyDelete
  10. Anak bersekolah bukan berarti orang tua lepas tanggung jawab justru harus ada sinergi ya. Kalau selama ini ibu yang berperan Alhamdulillah sekarang banyak ayah yang ikut serta juga dalam pendidikan anak gak cuma cari nafkah aja

    ReplyDelete
  11. Jadi inget kalau Indonesia itu fatherless country no 2 di dunia..huhu miris ya... bukan..bukan karena banyak anak yatim. Banyak yg punya ayah tapi ayahnya tidak berperan semestinya sebagai ayah..

    ReplyDelete
  12. Sosok ayah memegang peranan penting emang ya.
    Soalnya punya satu dua teman yang ayahnya kurang berperan bahkan ada yg kurang baik perlakuannya ke ibu malah bikin anak laki2 jd (maaf) saat dewasa ada yang miss, tak jarang ada yang jd transgender.
    Kalaupun mungkin ada situasi tak ada ayah, sebaiknya minta bantuan laki2 dalam keluarga kyk paman, kakek dll utk membantu memberikan pendidikan dr ayah yg mungkin hilang itu #imho

    ReplyDelete
  13. Sebagai ibu kita memiliki peran utama dalam mendidik anak apalagi untuk pondasi pendidikan merupakan tanggung jawab kita sebelum mereka mengenal lingkungan sekolah. Apalagi mengajarkan agama ini yang terbaik mbak.

    ReplyDelete
  14. Selama ni pendidikan anak seolah cuma tanggung jawab ibu ya Mbak. Lalu didelegasikan pula ke sekolah. Padahal ayah justru kepala sekolah dalam pendidikan anak. Walau ibu adalah madrasah utama, tapi ayah wajib berperan dalam pendidikan anak.

    ReplyDelete
  15. Inilah PR terbesar sebagai orang tua mbak. Yang namanya anak sampai kapan pun tetap harus didampingi dan dididik dengan baik agar kelak menjadi generasi beriman dan bertaqwa serta berbakti kepada orang tua. Kadang lingkungan pergaulan yang mempengaruhi pribadi anak...inilah peran serta orang tua dalam mendampingi buah hatinya, jangan sampai anak dibiarkan menikmati dunianya...orang tua yang wajib mengarahkan dan mengajarkan kebaikan kepada anak.

    ReplyDelete
  16. Setuju banget bagaimanapun agama dan moral harus jadi pendidikan dasar yang harus diajarkan ke anak oleh orang tua

    ReplyDelete
  17. Setuju. Pendidikan anak adalah kewajiban bagi orang tuanya. Di mulai sejak dalam kandungan bahkan ya. Ibu adalah madrosatul ula, dan peran ayah juga sangat penting sebagai pemimpin keluarga. Makasih sharingnya mbak

    ReplyDelete
  18. Pendidikan anak pada dasarnya berawal dari keluarga:ayah dan ibu. Pentingnya hal ini semakin dirasakan saat pandemi sekarang, di mana anak melakukan sekolah daring

    ReplyDelete
  19. Memang sebenarnya tugas mendidik anak itu ada pada orang tuanya. Khususnya ayah yang jadi pemimpin atau imam keluarga harus memiliki program yang jelas supaya ibu yang lebih banyak bersama anak bisa melaksanakan program tersebut

    ReplyDelete
  20. Anak memang ibarat seperti kertas putih yang kosong dan belum ditulisi apa-apa. Oleh karena itu anak-anak dapat dibentuk sesuai dengan keinginan orang dewasa yang memberikan warna pendidikannya. Dalam hal ini yang paling bertanggungjawab adalah orang tua yaitu ayah dan ibu, karena merekalah madrasah pertama bagi anak. Terima kasih sudah mengingatkan.

    ReplyDelete
  21. Jleb banget kalimat awalnya teh, nanti yang akan dimintai pertanggung jawaban adalah orangtuanya, bukan gurunya di sekolah atau guru ngajinya di TPA. MashaAllah. Apalagi peran Ayah yang sangat penting dan menjadi dasar pendidikan anak. Semoga banyak Ayah yang kembali ke rumah untuk ikut pengasuhan anak-anaknya. Terima kasih sudah menuliskan ini teh :)

    ReplyDelete
  22. Banyak orangtua di masa lalu yang membebankan urusan mendidik anak kepada Ibu, dan Ayah hanya bertugas mencari nafkah saja. Padahal peran Ayah lebih banyak dalam perkembangan anak ya. Bersyukurlah anak anak yang dibesarkan oleh para ayah yang takwa pada Allah.

    ReplyDelete
  23. memang perlu ada sosok yang bisa dijadikan pusat pembelajaran dan emang bagusnya sih orang tua. paling setuju juga dengan statment kalau belajar memang seumur hidup! setuju banget

    ReplyDelete
  24. Setuju banget soal pendidikan anak
    bahwa orang tua harus berbagi peran dg baik dan memahami fase-fasenya antara ayah dan ibu

    ReplyDelete
  25. MasyaaAllah tabarakallahu mbak, bagus banget acara di sekolah ini dlm memberikan pemahaman yg memantik diskusi ya. Anak adl amanah dan investasi akhirat, smg akan selalu jd visi hidup kita utk bs mempertgjwbkan di hadapan Allah kelak.

    ReplyDelete
  26. Peran ayah emang besar banget bagi perkembangan anak ya, lalu agama, dan berikutnya sosial skill. Begitulah katanya. Tapi aku ya tak bisa bayangin sih jadi apa aku dan adik-adikku kalau tak ada ayah yang mendidik kami dan jadi teman diskusi kami untuk banyak hal

    ReplyDelete
  27. Ternyata selain ibu, peran ayah dalam mendidik seorang anak juga sangat besar ya Mbak. Bahkan sampai-sampai apapun perbuatan yang dilakukan anak akan menjadi tanggungan sang ayah.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^