Bu Een Sukaesih (liputan6) |
Dunia pendidikan Indonesia kembali berduka. Salah satu pejuang tanpa tanda jasa telah berpulang meninggalkan dunia yang fana ini. Tulisan ini berusaha untuk mengenang perjalanan hidup seorang wanita yang tangguh. Ibu Een Sukaesih seorang guru yang menderita penyakit Rheumatoid Arthritis sejak 27 tahun silam.
Keadaan
dirinya yang hidup dalam keterbatasan tidak membuat Bu Een Sukaesih menghentikan
cita-citanya sebagai seorang pengajar. Beliau tetap membantu menyiapkan masa
depan anak didiknya meskipun dalam keadaan terbaring di tempat tidurnya. Ibu
guru yang luar biasa ini pernah menerima penghargaan khusus Special Achievement
Liputan 6 Award untuk kategori Inovasi, Kemanusiaan, Pendidikan, Pemberdayaan
Masyarakat dan Lingkungan. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Bapak Yusuf
Kalla yang menjadi salah satu jurinya, setahun yang lalu.
Tentu
saja penghargaan yang beliau peroleh, atas dasar perjuangannya yang begitu
tangguh. Dalam keterbatasan, Bu Een tetap berbagi ilmu pengetahuan. Semua ini
menjadi contoh keteladanan yang baik bagi semua orang. Karena beliau tetap
bersemangat mengabdi meskipun dalam keadaan lumpuh, terbaring di tempat tidur. Berbanding
terbalik dengan orang pada umumnya, yang mau berbagi ketika mampu. Bu Een tetap
mengajar dengan kasih sayang dan berusaha menjadi sahabat bagi anak didiknya.
Ibu
Een Sukaesih mengalami kelumpuhan ketika sedang menempuh pendidikan di Sekolah
Pendidikan Guru (SPG). Penyakitnya bermula ketika beliau merasakan sendi-sendi
tangannya terasa ngilu. Berupaya untuk mencari pengobatan, akhirnya Bu Een
memeriksakan dirinya ke dokter. Dari hasil tes laboratorium pada tanggal 5 April
1982, dokter menyatakan beliau menderita Rheumathoid Arthritis.
Ketika
mengetahui penyakit ini belum ada obatnya, Bu Een sempat berputus asa dan
berniat melupakan impiannya menjadi seorang guru. Mengetahui potensi Bu Een
muda, pihak sekolah berusaha membantunya untuk tetap meneruskan pendidikan.
Gurunya bahkan sempat menahan ijazah Bu Een agar mau melanjutkan pendidikannya
ke perguruan tinggi. Akhirnya beliau pun lulus tes penyaringan di Program Diploma 3
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan di IKIP Bandung.
Lulus
dari IKIP Bandung, Bu Een tetap bersemangat menebar ilmu untuk masa depan
anak-anak bangsa. Sejak tahun 1986, beliau mengajar anak didiknya sambil
berbaring. Dedikasinya yang tinggi telah membuat Mantan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono kagum dan menemuinya dua kali.
Kini
pahlawan tanpa tanda jasa itu telah tiada. Begitu banyak masyarakat yang merasa
kehilangan beliau. Bu Een meninggal dunia pada Hari Sabtu, 13 Desember 2014 di
RSUD Sumedang. Dan disemayamkan di kediamannya Dusun Batukarut, RT 01 RW 06,
Desa Cibereum Wetan, Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat.
Begitu
banyak masyarakat yang mengantarkan kepulangan beliau. Termasuk Gubernur Jawa
Barat, Bapak Ahmad Heryawan dan Bupati Sumedang, Ade Irawan yang sengaja datang
melayat dan mengusung keranda jenazah Bu Een. Indonesia kehilangan lagi seorang
yang mampu berbagi dan bermanfaat untuk
orang lain meskipun hidup dalam keterbatasan. Semoga apa yang telah dilakukan
oleh Bu Een Sukaesih dapat menjadi teladan yang baik bagi semua orang. Rela
berbagi meski dalam keterbatasan.
Related Post :
Survivor Kanker Yang Menginspirasi
Akibat Tidak Melek Pajak
BBM Naik, Tak Perlu Panik
Belajar Mandiri di Tiga Benua
Related Post :
Survivor Kanker Yang Menginspirasi
Akibat Tidak Melek Pajak
BBM Naik, Tak Perlu Panik
Belajar Mandiri di Tiga Benua
9 Comments
Indonesia kehilangan seorang pahlawan yang sangat berdedikasi terhadap pendidikan. Ilmu yang diberikan dengan sepenuh hati akan menancap di otak dan hati murid-muridnya. Semoga bisa menjadikan amal jariyah yang mengalir terus hingga akhir
ReplyDeleteYa..semoga bisa dijadikan amal jariyah yg mengalir terus hingga akhir..aamiin..aaminn
DeleteSaya nyimak perjuangan beliau di TV. Subhanallah.
ReplyDeletePejuang hebat yang tak terhalangkan
Deletesaya baru tau di TV teh, subhanallah
ReplyDeleteYa teh Dina, sudah beberapa kali diberitakan di TV, benar-benar hebat
DeleteInnalillahi wa Inna ilaihi Raji'un.....bener2 tokoh inspiratif
ReplyDeletebetul..menginspirasi
DeleteBu Een, salah satu inspirator generasi bangsa, khususny para guru dan pengajar.
ReplyDeleteAllahummaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fu'anha
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^