Bisnis dan menulis merupakan dua hal yang seringkali diungkapkan oleh mentor saya. Sebagai mentee yang baik, saya dan beberapa teman mengikuti saran mentor kami, untuk bisa memadukan kedua ilmu tersebut. Menurut beliau, penulis harus dapat berbisnis, pebisnis perlu bisa menulis. 

Ketika mengikuti beberapa kelas kepenulisan, saya berkenalan dengan seorang perempuan tangguh yang berperan juga sebagai orangtua tunggal. Perkenalan dan aktivitas di dalam kelas yang terjadi di dunia maya itu, akhirnya membawa hubungan kami menjadi lebih dekat.

Baca juga : Mengubah Pesimis Menjadi Optimis Melalui Persahabatan

http://www.nurulfitri.com/2017/11/penulis-harus-dapat-berbisnis.html

Mengingat tempat tinggal kami berada di propinsi yang sama, rasanya sayang sekali jika kami hanya berinteraksi di dunia maya. Maka pertemuan demi pertemuan pun kami lakukan, meski terkadang hanya dalam durasi waktu yang tidak panjang. Setidaknya kami sempatkan untuk bertukar pikiran atau berbincang seputar dunia yang sama-sama kami minati, apalagi kalau bukan seputar kepenulisan.

Entah dalam pertemuan keberapa, perbincangan kami semakin meluas ke ranah pembahasan lainnya. Tidak hanya tentang menulis atau hal yang berhubungan dengan pekerjaan kami. Tapi juga perbincangan mengenai bisnisnya yang berkembang dengan pesat, sehingga bisa menghidupi keempat anaknya yang masih membutuhkan dana yang cukup besar.

Perempuan yang juga tulang punggung keluarganya tersebut, di berbagai pertemuan selalu menghimbau saya untuk tidak hanya berkutat di kegiatan yang itu-itu saja. Dia mengajak saya agar bisa lebih berkembang. Salah satu caranya, dengan menjadikan tulisan yang telah kita hasilkan sebagai ladang bisnis. Dia mengajak saya untuk bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatan menulis.

Penulis Harus Dapat Berbisnis

Saya akui, kemajuan sahabat juga yang berprofesi sebagai seorang dosen itu, tidak terlepas dari sifatnya yang rajin mencari ilmu. Selalu ingin tahu, tepatnya. Setelah menemukan pelatih yang tepat dan kemudian mendapatkan bimbingan dari mentornya, dia bisa membisniskan kemampuannya di bidang jasa penulisan.

Membuat Kelas Training
Setelah belajar di Sekolah Perempuan dan mengikuti berbagai macam pelatihan menulis, rekan saya itu pun mengadakan berbagai kelas training menulis. Alhamdulillah, antusias para perempuan yang ada di lingkungan pertemanan kami, sangatlah besar. Terbukti dari banyaknya peserta yang bersemangat untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Joeragan Artikel.

Kawan saya itu membuat berbagai kelas training menulis, karena menurutnya, sangat disayangkan jika kemampuan kita dalam suatu bidang hanya digunakan untuk sendiri saja. Bukankah lebih baik jika ilmu, pengetahuan  dan keahlian tersebut kita transfer pada orang lain? Bisa lebih bermanfaat, bukan?

Mengirimkan Buah Karya
Penulis juga bisa membisniskan tulisannya dengan cara membuat sebuah artikel dan mengirimkannya pada media yang sesuai.  Berusaha untuk mempelajari media yang menerima kiriman tulisan dari kontributor luar. Lalu amati tulisan-tulisan yang telah dimuat disana, dan hasilkan tulisan yang diminati oleh media tersebut.

Melakukan Publikasi
Tidak hanya penulis artikel yang bisa menjadi pebisnis tulisan, seorang penulis buku pun harus dapat berbisnis. Dalam sebuah acara temu alumni Sekolah Perempuan, seorang kawan juga mengingatkan agar kami bisa melakukan publikasi selain menulis dan menerbitkan sebuah buku. 

http://www.nurulfitri.com/2017/11/penulis-harus-dapat-berbisnis.html
Temu kangen Ibu Penulis dan Pebisnis
Buku yang telah kita buat tidak akan berjalan sendiri untuk mempromosikan dirinya pada dunia. Keberadaan buku di pasaran hingga bisa berada di tangan pembaca, tentu saja tidak terlepas dari promosi. Siapa yang mempublikasikannya? Tidak hanya penerbit, kini penulis buku pun dituntut untuk lebih cerdas untuk memasarkan karyanya. Jika buku itu laris, yang menkmati keuntungannya tidak hanya penerbit saja, bukan? Penulis pun akan lebih banyak mendapatkan royalti, selama buku itu masih banyak diminati pembaca.

Ini membuktikan jika penulis harus dapat berbisnis, sehingga bisa menjual produknya dengan jangkauan yang lebih luas, baik secara offline maupun dengan cara online.

Optimalisasi tulisan
Kemampuan menulis di blog juga bisa mendatangkan penghasilan. Dengan mengoptimalkan kegiatan narablog, penulis bisa meningkatkan pundi-pundi mereka. Bisa melalui kerja sama dengan pebisnis yang ingin brand-nya dikenal lebih luas, memasang iklan di blog atau menulis artikel di media online.

Tentu saja, prosesnya tidak semudah membalikkan tangan. Blog yang bisa menarik pebisnis untuk bekerja sama, haruslah blog yang memiliki performa yang baik. Selain itu, banyaknya pengunjung yang membaca tulisan di blog kita, bisa menjadi pertimbangan tersendiri bagi pihak yang mengajak kerja sama.

Baca juga : Trik Jitu Mendongkrak Pengunjung Blog

Apapun produknya, karya berupa tulisan yang dibukukan, artikel atau catatan di blog, semua tulisan tersebut bisa dibisniskan dan bisa mendulang pendapatan. Sudah semakin jelas, kan, jika penulis pun harus memiliki kemampuan berbisnis.


Pebisnis Perlu Bisa Menulis

Beberapa waktu yang lalu, saya kembali berjanji untuk bertemu dengan sahabat saya. Dia mengajak saya untuk mengadakan bedah buku karya saya, yang baru saja terbit, di sebuah radio di Kota Bandung. Ternyata dalam pertemuan tersebut, kawan saya tidak hanya datang sendiri. Dia bersama seorang perempuan cantik yang mengenakan baju gamis syar'i berwarna hitam.
http://www.nurulfitri.com/2017/11/penulis-harus-dapat-berbisnis.html
Bedah Buku Anak di Radio Sonora Bandung
Menurut sahabat saya, perempuan berparas cantik itu seorang pebisnis di bidang fashion. Sahabat saya mengenalnya di sebuah kelas menulis. Wah ...  ada pebisnis yang belajar menulis? Batin saya, saat itu. Ternyata, menurut ibu dengan satu orang anak itu, kemampuan menulis sangat diperlukan oleh pebisnis ketika akan mempromosikan produk dagangannya.

Baca juga : Ingin Persahabatan Langgeng? Hindari 3 Kebiasaan Berikut ini

Apalagi bagi pebisnis yang menggunakan media sosial, sebagai media untuk berdagang. Pada media sosial tertentu, pengguna tidak diizinkan untuk terlalu sering menampilkan produk untuk jualan. Karena sejatinya, media sosial dibuat untuk menjalin pertemanan dan persahabatan.

Oleh karenanya, pebisnis yang menyediakan khimar terbaru 2017 itu, menggunakan teknik softselling ketika menjual produk di media sosial seperti facebook. Dia yakin jika kemampuan menulisnya sangat menentukan keberhasilan di dalam menjual sebuah produk. Itulah alasan paling kuat, yang melatarbelakangi kawan baru saya itu, untuk mengikuti kelas menulis.

Saya lihat, beberapa barang dagangannya bisa laris terjual melalui kemampuannya menulis status yang bergizi dan menarik minat konsumen. Ada salah satu status cantiknya di facebook  yang menarik perhatian saya. Dengan gambar seorang wanita mengenakan kerudung pashmina terbaru, dilengkapi caption yang menarik. Dia menulis cerita seputar perjalanan hidup, yang selayaknya disandarkan hanya pada Allah semata.

Untuk tulisan di statusnya yang menarik, saya lihat kemampuan menulis dia sudah baik. Dan itu tidak terlepas dari latihan-latihan yang dilakukannya, setelah mengikuti training menulis. Pengalaman perempuan berwajah cantik itu, membuktikan bahwa kemampuan menulis juga perlu dikuasai oleh seorang pebisnis.

Dengan tulisan yang menarik, bisa membuat orang lain penasaran dan kemudian dengan senang hati membeli produknya. 
Sejalan dengan yang selalu didengungkan oleh coach menulis dan bisnis kami, bahwa penulis harus dapat berbisnis dan pebisnis perlu bisa menulis. Perjalanan meniti bisnis yang menarik. Patut, dicontoh!

Lalu, bagaimana menurut teman-teman, penulis perlu belajar bisnis dan pebisnis pun perlu bisa menulis, bukan? Adakah pengalaman teman-teman, mengenai kegiatan menulis atau kegiatan bisnisnya? Sharing, yuuk !!

Baca juga : Cara Jitu Merintis Bisnis Untuk Ibu Rumah Tangga

Salam takzim