Bismillah
Sepertinya saya gak bosan-bosan deh, ngomongin keuangan keluarga. Ya, bagaimana pun juga keuangan keluarga itu ibaratnya makanan sehari-hari bagi kami kaum perempuan, hihihi. Yup, sebagai seorang istri sekaligus ibu rumah tangga, kesehatan keuangan keluarga merupakan tugas rutin yang penting untuk menciptakan keluarga sejahtera.
Jika sebelumnya saya pernah membahas mengenai pentingnya kita bijak mengelola keuangan demi kesehatan keuangan keluarga, kali ini saya ingin membahas juga tentang keuangan terencana. Materi ini sebenarnya saya dapatkan saat mengikuti workshop pengelolaan keuangan bagi UMKM bersama PT. Visa dan OJK.
Dalam kesempatan itu, pihak OJK mengajak kami para anggota komunitas perempuan yang hadir untuk bisa memiliki rencana keuangan yang sehat untuk keluarga. Kita bisa meraih hidup lebih baik dengan perencanaan yang tepat, bukan? Nah, setidaknya ada 4 hal penting yang bisa menjadi pondasi untuk menciptakan sebuah rencana keuangan.
1. Gaya Hidup Hemat
Keberhasilan kita sebagai penanggung jawab pengelolaan keuangan keluarga bukanlah ditentukan dari keahlian kita dalam berhitung. Menghitung besarnya pemasukan atau besarnya pengeluaran saja. Namun keberhasilan mengelola keuangan itu tergantung dari kedisiplinan untuk menjaga konsistensi gaya hidup hemat dan cerdas.
Pemateri mengingatkan pada kami bahwa hidup hemat itu bukan berarti pelit. Karena yang dikatakan hidup hemat itu saat kita mampu untuk :
- mengutamakan kebutuhan di atas keinginan
- mengatur pemenuhan kebutuhan dengan hal-hal berkualitas secara efisien
Apa aja, sih yang termasuk kebutuhan itu? Kebutuhan utama kita sebenarnya tidak jauh dari 3 kebutuhan primer seperti pangan, sandang dan papan. Jadi misalnya kita belanja bahan makanan untuk hidangan sehari-hari, itu suatu kebutuhan, bukan? Menyediakan pakaian untuk keluarga atau mempersiapkan tempat bernaung dan berteduh bagi keluarga, juga termasuk kebutuhan.
Berbeda masalahnya jika kita ingin selalu memiliki perangkat elektronik seperti gawai keluaran terbaru. Setiap ada produk gawai dengan tipe baru, kita langsung beli, menggantikan perangkat yang lama, padahal masih bagus digunakan. Kebiasaan gonta-ganti gawai itu termasuk contoh keinginan. Dan ini tentu saja tidak termasuk dalam gaya hidup hemat.
Etapi ... yang dikatakan hidup hemat itu bukan berarti menekan pengeluaran sehingga tidak memperhatikan kualitas,ya. Namun mengatur semua pengeluaran sesuai dengan kebutuhan dan seimbang dengan pengeluaran.
Jadi, gak boleh punya banyak keinginan? Bukannya gak boleh, tetapi sebaiknya untuk memenuhi keinginan menggunakan anggaran yang ditempatkan di urutan terakhir. Jika ada kelebihan dana.
Sebaiknya dahulukan untuk memenuhi kebutuhan harian, biaya pendidikan, tabungan dana darurat, tabungan hari tua, perlindungan terhadap resiko, investasi dan kebutuhan amal atau sosial.
Jika kita berhasil menunda semua keinginan, kebiasaan tersebut akan sangat membantu untuk menghindari defisit keuangan.
Lebih bijak lagi jika kita bisa memenuhi keinginan dari sumber penghasilan tambahan, loh! Bagaimana, sudah punya sumber penghasilan tambahan? Asyiknya bagi kita-kita yang senang ngeblog nih, bisa punya penghasilan tambahan dari menulis di blog. Oleh karena itu sepertinya gak ada salahnya kita memenuhi keinginan dari hasil kita ngeblog, ya, kan? #kibasjilbab
2. Ingat Menabung
Bisa dikatakan menabung itu ibarat sebuah cita-cita yang selalu ada dalam pikiran kita. Namun pelaksanaannya tergantung dengan niat masing-masing, betuul?? hihihi.
"SISIHKAN dahulu sebagian dari pemasukan untuk ditabung. Hindari menabung dari SISA pengeluaran."
Mempunyai tabungan itu penting! Bermanfaat untuk membentuk dana darurat sehingga dapat digunakan untuk berjaga-jaga. Besar tabungan dana darurat sebaiknya 3-6 kali besarnya pengeluaran bulanan.
Rencana keuangan bisa meliputi menginvestasikan dana di luar dana darurat agar menjadi lebih produktif. Investasinya bisa berbentuk:
a. Aset Lancar
Yang di maksud aset lancar adalah aset yang mudah dan cepat untuk dicairkan atau dijadikan uang. Aset lancar bisa berupa deposito, emas, surat berharga, saham perusahaan yang likuid dan lain-lainnya.
a. Aset Lancar
Yang di maksud aset lancar adalah aset yang mudah dan cepat untuk dicairkan atau dijadikan uang. Aset lancar bisa berupa deposito, emas, surat berharga, saham perusahaan yang likuid dan lain-lainnya.
Saya sendiri lebih familiar dengan berinvestasi di logam mulia atau emas. Dan bentuk emasnya pun bukan dalam bentuk perhiasan, lebih baik dalam bentuk batangan. Karena setidaknya ada 6 keuntungan investasi emas batangan yang pernah saya ketahui. Sayang sekali kalau uang yang kita miliki hanya dibiarkan saja tanpa diinvestasikan dalam bentuk aset lancar, karena nilai rupiah cenderung menurun dan dipengaruhi oleh inflasi.
b. Aset Tidak Lancar
Sedangkan yang di maksud aset tidak lancar yaitu aset yang butuh waktu lebih lama untuk dijadikan uang kembali. Contoh aset tidak lancar yaitu rumah, tanah atau aset untuk operasional seperti kendaraan bermotor.
Berinvestasi di aset tidak lancar sebaiknya ditujukan untuk tabungan jangka panjang. Karena tidak bisa cepat dicairkan. Namun menyimpan aset tidak lancar, tidak akan rugi, karena harganya meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan saat ini masyarakat memiliki aset berupa properti tidak hanya untuk digunakan secara pribadi saja. Sekarang kepemilikan properti juga digunakan untuk tujuan bisnis.
Jadi tidak heran apabila kini banyak masyarakat yang berburu properti dengan harga murah untuk bisa digunakan sebagai investasi jangka panjang. Namun kita tetap harus memperhatikan beberapa tips saat membeli properti murah agar tidak merugi di kemudian hari.
Pihak OJK juga menyarankan pada kami untuk secepatnya memiliki investasi, karena hasil yang diperoleh akan lebih baik pula. Yang terpenting adalah investasi dengan teratur dan memahami resikonya.
3. Bijak dalam Berutang
Bolehkan kita memiliki utang? Boleh saja, asalkan besarnya utang yang dimiliki tidak boleh lebih dari 30% pemasukan. Jika kita memiliki utang lebih besar dari 30%, bisa dikatakan keuangan kita kurang sehat. Tidak hanya memperhatikan besar pinjamannya saja, masyarakat juga perlu berhati-hati saat memilih badan finansial sebagai tempat meminjam. Selidiki terlebih dahulu Perusahaan Financial-nya, apakah sudah terdaftar dalam OJK atau belum?Berbicara tentang utang, kita bisa mengenal utang menjadi 2 bentuk, yaitu:
a. Utang Konsumtif
Utang yang dipakai untuk hal-hal konsumtif sehingga tidak memberikan nilai tambah pada kualitas keuangan keluarga. Sebaiknya kita menghindari utang konsumtif, karena jika menjadi kebiasaan akan membahayakan keuangan keluarga.
Pergi liburan menggunakan dana pinjaman merupakan salah satu contoh utang konsumtif. Bukankah tujuan kita untuk berlibur untuk mencari kesenangan? Melepas beban stres dari rutinitas yang membosankan? Jika kita banyak berutang untuk liburan ke luar negeri, bukankah sepulangnya dari liburan malah pusing memikirkan pembayarannya? Bukan melepas stres malah timbul stres, deh hehehe 😅😅
Yang dimaksud utang produktif yaitu utang yang memberikan nilai tambah pada keuangan keluarga dalam bentuk keuntungan keuangan riil, peningkatan nilai aset, ataupun kemudahan untuk produktifitas.
Contoh utang produktif yaitu memiliki kredit pemilikan rumah. Utang produktif dapat dikelola seoptimal mungkin dengan tidak melebihi batas yang bisa mengganggu pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Utang dalam bentuk apapun perlu dikelola dengan mempertimbangkan sumber penghasilan yang kita miliki agar dalam proses pelunasannya bisa berjalan lancar tanpa ada tunggakan.
4. Antisipasi Risiko
Sebaiknya kita mengantisipasi setiap risiko yang mungkin saja dialami dan tidak dapat dihindari dalam kehidupan kita seperti kecelakaan, sakit atau meninggal dunia.Jangan sampai aset yang telah dikumpulkan dengan susah payah terpaksa dijual untuk menutupi biaya yang timbul akibat risiko.
Aset produktif yang digunakan untuk kegiatan operasional mencari uang juga perlu dilindungi dari resiko yang tidak diharapkan. Perlindungan yang dimaksud yaitu menggunakan asuransi.
Saat ini sudah banyak tersedia jenis asuransi yang bisa memberikan perlidungan bagi keuangan keluarga. Namun pemilihan asuransi pun tetap harus dilakukan dengan cermat agar efisien. Jangan sampai ingin mendapatkan perlindungan malah mendapat kerugian karena salah memilih jenis asuransi yang tepat atau terbaik.
Nah, itulah 4 hal penting yang perlu diperhatikan untuk membuat keuangan yang terencana.
Siapa pun pasti menginginkan keuangan keluarganya sehat, bukan? Langkah apapun yang diambil tentunya sudah menjadi pertimbangan dari masing-masing keluarga. Saya sendiri juga masih harus banyak belajar untuk menciptakan keluarga sejahtera dengan keuangan yang terencana.
Bagaimana dengan teman-teman? Langkah apa saja yang sudah diambil untuk membuat keuangan yang terencana dengan baik? Sharing, yuk!
Salam takzim
Nah, itulah 4 hal penting yang perlu diperhatikan untuk membuat keuangan yang terencana.
Siapa pun pasti menginginkan keuangan keluarganya sehat, bukan? Langkah apapun yang diambil tentunya sudah menjadi pertimbangan dari masing-masing keluarga. Saya sendiri juga masih harus banyak belajar untuk menciptakan keluarga sejahtera dengan keuangan yang terencana.
Bagaimana dengan teman-teman? Langkah apa saja yang sudah diambil untuk membuat keuangan yang terencana dengan baik? Sharing, yuk!
Salam takzim
52 Comments
Aku selalu tertarik sama pembahasan tentang Keuangan ini Mbak,
ReplyDeleteEmang sih pernah dengar kalau berhemat sama aja dg pelit
Padahal hal itu karena emang
lebih mentingin pengeluaran untuk kebutuhan tsb ya mbak
Trus lagi jadi tahu berapa persen untang yg masih wajar,
TFs ya mbak
penting banget nih, di era konsumtif seperti sekarang memang perlu perencanaan matang
ReplyDeleteKalau aku karena masih single, sekarang nyonmba nabung emas. Lumayan buat simpanan. Dan aku berharap sih gak punya pinjaman pas udah berkeluarga. Kalau pun ada, kudu yg produktif misal buat usaha bukan buat hedon
ReplyDeleteWah kebiasaan yang bagus tuh, nabung emas dari masa muda. Nanti di masa tua gak perlu punya pinjaman lagi. Tabungannya udah banyak :)
Deleteiya tuh, mesti bijak dalam berhutang hahhaaa
ReplyDeletetapi kadang para kreditor itu menggoda sekali, barag-barang bagus bisa dibawa pulang dicicil nanti ea....ini nih yg jadi godaan
Kalau masalah keuangan ini memang harus diperhatikan dengan benar nih ya
ReplyDeleteIya nih Mbak kalau perempuan tugasnya untuk mengelola keuangan ya hihi
ReplyDeleteKalau saya nggak berani nih Mbak kalau menghutang ini hihi. Soalnya ntar kepikiran mulu
ReplyDeleteaku nih.... suka deg degan kalau baca soal rencana keuangan, mbak.
ReplyDeleteHmmm....nabung dan bijak dalam berhutang sudah aku lakukan sih. tapi hidup boros itu kaya slogan hidup aku yang ga mau diganti-ganti *NYENGIR* Biasanya aku nyerahin soal keuangan ke suami jadinya, aku megang buat sehari-hari aja
Aku juga sekarang harus lebih perspektif mengenai keuangan.
ReplyDeleteApalagi kalau sudah punya keluarga kecil, harus bisa mengatur keuangan dengan baik dan benar.
sebanyak banyak uang yang kita dapat dan miliki kalo tidak dikelola dengan sangat baik ujung ujungnya tuh pasti habis juga dan alhasil harus membuat beberapa rencana keuangan biar hemat serta biar uang yang kita punya tuh tidak cepat habis
ReplyDeleteAku tiap mau gajian sama sesudah gajian pasti udah bikinn plan ini itu, dewasa memang mahal ya wkwkwkkwkw tapi aku suka lol
ReplyDeleteBanyak produk asuransi yang ditawarkan oleh para pemasar, namun yang paling penting adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita termasuk syarat dan kondisi yang harus dipatuhi...
ReplyDeleteNgobrolin perencanaan keuangan emang seru ya mbak, kyk udah makanan sehari2 emak2 tapi ya msh butuh belajar. Moga kita semua bisa menjauhi utang konsumtf dan bisa nabung/ inves banyak2 shg saat masa pensiun udah tinggal hepi2 aamiin
ReplyDeleteUtang konsumtif ini yg paling bahaya. Gak kerasa tapi paling menggerus isi dompet. Semoga kita bs dihindarkan dr utang sejenis ini ya.
ReplyDeleteSedang membiasakan nikmatnya menabung dan membiasakan hidup qanaah kak hihi krn nantinya kebiasaan ini akan terbawa sampai berkeluarga kan ya :)
ReplyDeleteInvestasi emas batangan ini memang menguntungkan yaa, teh...terutama untuk jangka pendek.
ReplyDeleteBisa dijual cepat sewaktu-waktu.
Hal penting yang aku lakukan dalam hidup untuk menyelamatkan keuangan itu INVESTASI. Soalnya kita nggak pernah tau apa yang terjadi ke depan nanti.
ReplyDeleteArtikel di atas berfaedah nih karena ada 4 hal penting yang harus diamalkan keluarga untuk perencanaan keuangan masa depan*
Mbak, tanya dong, kalau antara aset lancar dan tidak lancar, Mbak Nurul lebih memilih yang mana? Maksudnya kalau uangnya ada untuk aset tidak lancar? Apakah mau dijadikan emas semua atau dijadikan aset tak lancar?
ReplyDeleteUntuk saat ini saya lebih memilih investasi emas. Nanti kalau emasnya udah berkarung-karung (Aamiin) baru bel aset tak lancar hihihi
DeleteMerencanakan keuangan itu penting banget, apalagi kalau sudah memiliki anak. Ini menjadi kita membuat bagaimana caranya kita dapat memberikan yang terbaik untuk anak-anak.
ReplyDeleteBetuuull, mba
ReplyDeleteKeuangan kudu terencana dgn baik.
Jadinya hidup ngga carut marut
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Saya tahun ini sedang berusaha untuk tertib menabung di awal bulan mbak. Berat di awal, dan tergoda buat ngambil di pertengahan bulan. Tapi dengan niat yang kuat, alhamdulillah sampai saat ini masih bisa konsisten
ReplyDeleteHemat dan nabung yah... Apalagi jaman skrng investasi yg menguntungkan salah satunya pake logam mulia ya..
ReplyDeleteWah Lengkap banget nih mak pembahasannya, memang jika ingin keluarga sejahtera dan bahagia, keuangan harus lebih terencana layaknya sebuah bisnis jika ingin berumur panjang juga harus memiliki perencanaan keuangan yang baik. Terus investasi, juga sangat penting agar kebutuhan di masa depan bisa tercover dengan aman dan tidak mengalami masalah keuangan yang terlalu membebani.
ReplyDeleteBetul juga ya. Kudu disiplin menyisihkan dana untuk ditabung kalau memang ada kebutuhan di masa mendatang yang harus dibiayai
ReplyDeleteGaya Hidup Hemat, hidup irit tapi tidak pelit. Jikalaua butuh berhutang, wajib dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang produktif (bukan konsumtif)
ReplyDeleteBtw aku belum punya asset nih mbak nurul. Kepingin juga punya aset berupa emas batangan atau apa gitu. Semoga keinginab tsb bisa terwujud. Amiin
ReplyDeleteMateri penting yang harus dipahami para ibu ini. Jangan sampai besar pajak daripada tiang. Harus selalu memperhatikan cashflow dan mengutamakan kebutuhan bukan keinginan..tfs..
ReplyDeleteSalahsatunya itu mbak menabung hehe. Apalagi beli kek saham, Reksadana gitu hehhee. Trus Investasi emas nunggu dan liat2 harganya agak turun baru beli hehehee
ReplyDeleteTFS yahh Mbak. Berguna banget dah ni
penting banget ini, bijak berhutang karena semua saat ini bisa dibuat hutang, semua banyak dimudahkan di awal buat berhutang, jadi perlu banget komitmen untuk tidak mudah gampang berhutang
ReplyDeleteMenyelamatkan keuangan keluarga sebenarnya dengan investasi, menabung dan menghemat. Baru ada di tahap awal aja yakni belajar menghemat sudah berat.
ReplyDeleteWah, tulisan yang tidak terlalu panjang, tapi penuh dengan ilmu keuangan yang lengkap. Huhuhu... beberapa masih susah untuk aku terapkan nih teh. Kayak nabung, aku masih ngandelin sisanya aja. Gak ada persentase yang pasti. Kudu dianggarkan sejak dari awal ya.
ReplyDeleteBener nih. Sbg emak-emak musti update soal mengatur keuangan. Tidak cukup hanya dg mengendalikan keinginan saja serta menabung. Tapi juga kudu memikirkan investasi. Krn kalo anak udah gede biaya pendidikannya harus dipikirkan
ReplyDeleteDulu pas awal2 berumah tangga, saya termasuk yg berprinsip let it flow untuk masalah keuangan ini. Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, financial matters ini ternyata penting banget.
ReplyDeleteSaya udah mulai aware tentang investasi. Sama dg Teteh, saya lebih suka emas :)
Terima kasih pengingatnya :)
Keuangan yang terukur dan terencana menentukan maju mundurnya keuangan keluarga ya teh
ReplyDeletesuka banget saya dengan bahasan ini mbak, sebab aku baru melek nih literasi keuangan mbak, jadi kayaknya pengen melahap semua informasi tentang keuangan, biar tambah melek lagi :-)
ReplyDeleteAku suka kalimat ini, keberhasilan mengelola keuangan itu tergantung kedisiplinan untuk menjaga konsistensi gaya hidup hemat dan cerdas. Noted. Makasih juga Mbak, jadi keingetan lagi nih soal aset lancar. Aku mulai harus mengelolanya dengan baik
ReplyDeleteSaya masih berusaha juga mengelola dengan lebih baik lagi keuangan keluarga, Mbak.
ReplyDeleteDan setuju soal pemilihan asuransi. Harus dilakukan dengan cermat agar efisien. Jangan sampai ingin mendapatkan perlindungan malah mendapat kerugian karena salah memilih jenis asuransi yang tepat atau terbaik.Semoga semua langkah kita akan membawa ke keuangan yang lebih sehat yaa
Wah makasih tipsnya mba. Soal keuangan rumah tangga emang agak tricky ya. Secara sebetulnya kalo buat kebutuhan hidup mah semua cukup aja asal jgn buat gaya hiduo
ReplyDeleteSejauh ini keuanganku belum rapi sih, Mbak. Tapi insyaAllah nggak sampe besar pasak drpd tiang. Untuk investasi masih lemah, hanya tabungan saja yang sifatnya pun masih sebagai dana darurat, hehehe. Masih butuh usaha lebih besar biar investasi tidak sekedar jadi angan-angan.
ReplyDeletemakan bakso, beli gamis model terbaru masuk kebutuhan apa keinginan. kadang saya suka pura-pura nggak bisa bedain. kalo pas lagi ada enak, klo pas nggak ada tuh bikin ribet jadinya. maka masih belajaran jadi manager keluarga
ReplyDeleteSetuju Teh, mengelola keuangan itu penting banget. Supaya kita-kita ini nggak jadi korban jaman mileniyal yang serba konsumtif ya. Tips dan infonya keren, thks for sharing ya
ReplyDeletePembahasan tema ini termasuk sensistif nih, Tapi memang penting banget apalagi bagi kita emak-emak sang manajer keuangan rumah tangga. Dan memang diskusi memngenai inipun seperti tidak ada habisnya ya mbak. Btw, Ulasannya bermanfaat banget mbak. Jadi lebih mantep mau invest LM aja, karena termasuk aset lancar ya mbak
ReplyDeleteDimana-mana sangat penting dalam mengatur keuangan. Bahkan jika kita kaya tujuh turunan sekalipun jika tidak dimanage lama kelamaan akan habis juga kan uangnya.
ReplyDeleteTerima kasih informasinya kak nurul. Investasi, entah pilih yang tidak lancar ataupun lancar itu memang perlu ternyata ya. Hehehe
Aku setuju dengan pola menabungnya, mbak. Biasanya orang akan menabung dari sisa pengeluaran bulanan, padahal mah adaaa aja pengeluaran tak terduga kalau kita gak nyempatin nabung.
ReplyDeleteMasalah keuangan memang harus diperhatikan ya mbak Nurul, kalau ga bijak bisa pemicu stress nih:)
ReplyDeleteBenerrrr banget yaa.. Sbg Bendahara keluarga harus tau cara mengelola keuangan. Aku sndiri ikut investasi LM krna itu yg paling cocok menurutku
ReplyDeleteWaww penting nih buat saya. Hemat, menabung atau investasi. Suiipp...mksj infonya ya mb
ReplyDeleteMelek finansial perlu sekali ya bagi keluarga, terutama hidup hemat dan menghindari hutang yang gak perlu, sangat berpengaruh bagi kesejahteraan keluarga
ReplyDeleteJadi bendahara di rumah memang kudu pinter-pinter atur strategi ya, Teh? Keren nih infonya. Jadi mulai mempertimbangkan tentang investasi LM.
ReplyDeleteBener banget, perencaan keuangan itu sangat penting banget ya teh. kalau tidak direncakan ga akan punya tabungan juga :(
ReplyDeletePokoknya tabungan dan investasi itu penting banget teh. AKu juga lagi komitmen lagi nih untuk membuat investasi :)
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^